Seorang wanita harus mengakui akan posisi dirinya transmigran ke tubuh seseorang wanita yang tidak dia kenali,bahkan posisi dia berubah menjadi seorang istri dan itu semua karena perjodohan yang sengaja direncanakan oleh keluarganya.
Mengira dirinya akan menikah dengan seorang pria tua,tapi kenyataannya bukan dirinya menikah dari seorang pria tampan dengan sifat dinginnya bahkan berlanjut sampai di pernikahan mereka karena perjodohan yang keluarga mereka lakukan.
Tapi semua berubah setelah semua terjadi dan tergantikan posisi seseorang wanita lain menempati tubuh wanita ini.
Apakah dia akan mendapatkan kebahagiaan dari semua pengorbanannya itu.Dan apakah dia bisa meluluhkan perasaan suaminya yang begitu dingin padanya.
Walaupun diam-diam dia memiliki rahasia yang besar yang dia sembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Orang baru
Miranda yang tak ingin membuang waktunya untuk hal yang tidak penting.
Setelah selesai berbincang,Miranda akhirnya mengakhiri perbincangan mereka sembari Miranda membalas dengan senyuman sinis.
"Seperti satu-persatu musuh sudah berjatuhan." gumam Miranda yang merasa puas dengan apa yang dia kerjakan.
Malam hari
Seperti biasanya Arsya menikmati makan malam di rumahnya dengan posisi dia sendirian tanpa ada istrinya.
Sesekali dia melihat sisi kanan dan kiri seakan mencari sesuatu.
"Tuan sedang mencari apa?" tanya bibi Ami pada tuannya.
"Dimana Miranda?" tanya Arsya yang mencari keberadaan istrinya.
"Maaf tuan,nona Miranda sedang keluar." jawab bibi Ami yang langsung menjawab pertanyaan dari tuannya.
"Apa keluar?"
"Iya tuan,nona keluar."Arsya pun makin penasaran, kemana wanita itu pergi.Apalagi akhir-akhir ini dia sering keluar entah kemana.
Di tempat lain
Miranda saat ini berada didalam mobil bersama Ello dan Dave,malam ini mereka pergi ke tempat markas mereka untuk mengecek barang.
"Malam ini bukannya hari pengiriman barang ke kota B?" tanya Miranda pada mereka berdua.
"Itu memang benar nona,kami menghubungi nona karena urusan ini nona.Kami hanya ingin memperlihatkan beberapa orang yang diam-diam berbuat licik pada kita dan ini kelanjutan dari orang-orang yang pernah bekerjasama dengan tuan Andika." jawab Dave yang langsung memberikan informasi itu.
"Apa pria itu lagi." sontak saja Miranda kaget.
"Iya nona." jawab Dave yang diam-diam mengawasi beberapa anak buahnya yang diam-diam mengkhianati boss mereka.
"Cepatlah kita kesana,akan ku habisi mereka satu-persatu mereka semua." ucap Miranda yang mulai geram dengan apa yang dilakukan oleh mereka.
Saat hendak melewati jalan tikungan tiba-tiba saja ada seseorang yang hampir menabrak mobil mereka.
Dave yang saat itu sedang menyetir spontan kaget dan mengerem mendadak membuat orang didalam mobil kaget.
"Bisa tidak kamu menyetir yang benar!" teriak Miranda yang begitu marah besar pada Dave.
"Maaf nona,didepan ada seseorang yang menabrak mobil kita." jawab Dave yang segera menunjuk kearah depan.
Miranda pun melirik kearah depan dan benar jika didepan mereka ada seorang perempuan dengan penampilan berantakan seperti ketakutan di kejar sesuatu.
Wanita lari mendekati mobil itu sembari mengetuk jendela mobil."Tolong...tolong saya." Miranda melirik kearah wanita itu.
"Sepertinya wajah wanita itu tidak asing aku lihat." gumam Miranda yang melihat wanita di luar terus menggedor jendela mobil miliknya.
"Ello urus wanita itu." perintah Miranda yang langsung saja Ello turun tangan menghadapinya.
Nampak wanita itu menangis dan terus meminta tolong.Pada akhirnya Ello mempersilahkan wanita itu,dan disambut Miranda dengan lirikan.
Miranda terus memperhatikan wajah wanita itu."Sepertinya wajah itu pernah aku lihat,tapi dimana ya." batin Miranda yang penasaran dimana dia pernah bertemu dengan wanita itu.Bahkan Miranda mencoba berpikir keras dimana dia pernah bertemu dengan wanita itu.
Wanita itu nampak berantakan dengan baju sedikit kotor."Terimakasih tuan, nona." ucap wanita itu dengan ekspresi ketakutan sembari posisi badannya sedikit membungkuk.Seperti ada rasa ketakutan terlihat dimatanya, Miranda pun mencoba mendekati wanita itu yang masih menggigil ketakutan.
Miranda terus menatap wanita itu dari dekat."Kamu siapa?" tanya Miranda pada wanita itu.
Wanita langsung mengangkat wajahnya,hingga Miranda menyadari sesuatu pada wanita itu.
"Bukannya kamu wanita yang aku pernah tolong di mall itu kan?" tanya Miranda, yang langsung dibalas dengan anggukkan dari wanita itu.
"Iya nona ." jawab singkat wanita itu yang nampak ketakutan.
"Kenapa kamu seperti ini?" tanya Miranda pada wanita itu.
"Saya di kejar seseorang nona,saya benar-benar minta tolong.Saya benar-benar takut." jawab wanita itu dengan ekspresi menangis.
"Coba kamu tenang,dan ceritakan secara detail apa yang sebenarnya terjadi." ucap Miranda yang akhirnya memberikan kesempatan wanita bercerita.
Setelah wanita itu menjelaskan apa yang terjadi, mulailah dia memahami apa yang sedang wanita itu alami.
"Lalu dimana adikmu?" tanya Miranda yang penasaran dengan keluarga wanita itu.
"Mereka menghabisi adik saya nona." jawab wanita itu dengan ekspresi menangis.
"Baiklah,jika seperti itu kejadiannya aku akan membantumu.Kamu bersedia kan ikut aku?" wanita itu membalas dengan anggukkan.
"Saya bersedia nona, saya mohon tolong saya." wanita itu terus memohon dengan ekspresi menangis setelah tragedi mengenaskan menimpa wanita itu.
"Kamu tenang saja, ada aku dan asistenku akan membantu kamu.Asalkan kamu mau menurut perintahku." pesan Miranda pada wanita itu yang bernama Kartika.
"Baik nona."jawab Kartika dengan menganggukkan kepala,dia terlihat nampak pasrah setelah ia dibantu oleh seseorang wanita yang dia kenal.
Miranda pun memberikan isyarat pada kedua asistennya,dan mereka pun mengerti apa yang diinginkannya oleh boss mereka.
Pada akhirnya mereka sampai ditempat yang mereka akan kunjungi. Miranda dengan santainya berjalan di ikuti mereka bertiga dari belakang.
Situasi di lokasi itu terlihat sepi,hanya ada beberapa orangnya saja yang ada di tempat.Miranda melirik kearah wanita itu."Kamu tunggu disini saja." perintah Miranda pada wanita itu
Wanita itu membalasnya dengan anggukan, selanjutnya Miranda memerintahkan Dave untuk mengurus wanita itu,dan posisi Ello bersama Miranda pergi mengurus beberapa orang yang harus dia temui.
Posisi Miranda sudah ada disebuah ruangan yang dimana ada 3 orang yang sedang dia interogasi karena mereka dengan beraninya melakukan penghianat pada dirinya disaat Andika masih diposisi di sampingnya.
"Ternyata kalian yang bodoh,lebih tergiur dengan keuntungan dan lebih memilih mendapatkan hukuman dariku." ucap Miranda dengan nada dingin yang dia tujukan pada 3 pria tersebut dalam posisi tangan mereka terikat oleh tali.
"Ampuni kami nona."
"Ampun katamu,jangan harap aku memberikan ampunan pada kalian!" teriak Miranda yang semakin emosi karena ulah dari mereka.
"Cepat berikan pada Jiko." perintah Miranda pada Ello yang langsung dibalas dengan anggukan.
"Baik nona." jawab Ello yang langsung memberikan kode pada beberapa orang untuk menyeret badan mereka ke tempat terakhir mereka.
Miranda sudah merasa kesal dengan apa yang anak buahnya lakukan hingga dia benar-benar muak.
"Ayo kita pergi,aku ingin menemui wanita itu."perintah Miranda yang bergegas pergi dari tempat setelah pekerjaan selesai.
Miranda pergi menemui wanita itu yang saat itu dia sedang duduk menangis.Ia pun paham apa yang sedang dia alami bahkan kejadian itu membuat dia makin sedih bercampur rasa kecewa.
"Sudahlah untuk apa kamu tangisi lagi,yang sudah terjadi ya sudah.sekarang kamu harus fokus pada dirimu sendiri,aku penasaran siapa orang yang berani melakukan hal itu." jawab Miranda yang penasaran dengan orang yang berani menghabisi keluarga dari wanita itu.
Alur ceritanya boleh juga.
So pasti boleh juga di jadikan referensi tuk bacaan kalaian..
Thanks ya Thor 👍🏼👌🏻✅