Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Buktikan Kamu Bisa Mas!
Fifian merasakan perasaan yang sangat khawatir. Kekasih gelap sekaligus sopir pribadinya kembali pulang dengan wajah babak belur. Ada banyak luka lebam di hampir seluruh wajah pria yang tidak lagi tampan itu.
"Ada apa Han? Kenapa kamu bisa seperti ini?" tanyanya seraya meraih kotak obat dan mulai membersihkan wajah pria itu.
"Arjuna sialan itu yang melakukannya padaku Fi. Sungguh, aku tidak terima dengan penghinaan ini, aaargh! Sakit!" jawab pria itu dengan perasaan yang sangat kesal.
"Maafkan aku sayang," ucap Fifian seraya mengoleskan dengan lembut sebuah kain kasa yang sudah ia beri obat merah.
"Tapi bagaimana bisa kamu bertemu dengan Arjuna, Han?"
"Aku mendatangi rumahnya untuk mengajak Mayang ikut bersama denganku dan tiba-tiba saja Arjuna brengsek itu datang dan dia mengeroyok aku."
"Apa? Tapi ya ampun kemana otakmu itu kamu simpan Han?!" Fifian jadi kesal dan marah pada pria itu yang menurutnya sangat bodoh.
"Fi, kamu kok jadi menyalahkan aku sih?" Han tampak kesal juga. Ia bukannya dikasihani malah mendapatkan perkataan yang menyakitkan seperti itu.
"Ya jelas kamu salah. Arjuna itu sangat sayang pada istrinya lalu kenapa kamu malah terang-terangan menantangnya seperti itu hah?!" jawab Fifian masih dengan perasaan kesalnya.
"Harusnya kamu diam-diam menggoda Istrinya yang bernama Mayang Sari itu. Bukanya terang-terangan seperti ini!" lanjut wanita itu seraya meninggalkan Han yang tampak sangat menyedihkan itu.
Pria itu pun tak berkata-kata lagi. Ia tak mungkin menceritakan kebodohannya yang lain yaitu melaporkan Arjuna ke polisi dan malah berakhir ia yang mendapatkan tuntutan balik. Beruntungnya ia mempunyai uang dari Fifian hingga ia bisa membayar polisi itu agar ia dilepaskan.
Pria itu pun masuk ke dalam kamarnya untuk merenungi nasibnya yang cukup malang.
"Apakah aku rela menyerahkan Mayang kepada pria itu? Oh tidak. Aku sungguh tak rela. Mayang pasti tidak bahagia berada bersama dengan pria itu. Dan aku yakin. Hanya aku yang akan bisa membahagiakannya," gumamnya seraya membayangkan wanita itu menjadi pendampingnya.
"Oh Mayang, tidak ingat kah kamu dengan rencana kita untuk menikah dan hidup dengan bahagia sayang?" ucapnya dengan membayangkan wanita itu berada dalam fantasi liarnya.
Sakit hati dan sakit di tubuhnya kini tak mempengaruhi alam bawah sadarnya untuk membayangkan wanita itu benar-benar menjadi miliknya hingga sesuatu dari dalam dirinya pun bereaksi dengan sangat baik..
Otongnya menggeliat dengan garang dan meminta untuk diberikan servis. Ia pun meraih handphonenya dan memotret dirinya dalam beberapa gaya yang pastinya bisa mempengaruhi semua wanita yang melihatnya. Setelah itu ia mengirimkannya pada kontak Mayangsari.
[Apakah suamimu pernah berdiri dengan kokoh seperti ini May?]
[Tidakkah kamu tergoda sayangku?]
[Kamu pasti akan sangat bahagia bersama dengan diriku. Aku akan memberikan pengalaman yang sangat luar biasa enaknya sayangku]
[Setiap malam-malam mu akan aku buat kamu menjerit dan merintih-rintih nikmat sayang]
[May...Aku masih sangat berharap kita bisa menjadi suami istri sayang]
[Kamu tidak lupa dengan mimpi-mimpi kita sayang? Kamu akan mengandung banyak anak untukku May.]
Semua kata-kata rayuan itu ia kirimkan bersama dengan foto-fotonya yang vulgar dengan tak tahu malunya. Ia berharap Mayang Sari akan datang padanya setelah melihat semua kelebihan yang ada padanya.
Han tersenyum puas kemudian menunggu wanita itu membuka dan membaca pesan-pesannya yang beraroma mesum.
Sementara itu, Mayangsari yang sudah menemani dan melayani suaminya makan, langsung kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Arjuna sendiri harus ke ruangan kerjanya karena teringat akan pekerjaan yang harus ia selesaikan sebelum larut.
Wanita itu mengganti pakaiannya menjadi pakaian tidur yang seksi berharap suaminya akan mendatanginya malam itu setelah meminum jamu ginseng merah dan makanan penunjang lainnya.
Mayangsari tersenyum dengan dada berdebar saat membayangkan khasiat dari jamu itu. Ia sudah membayangkan ranjangnya akan bergoyang malam ini.
Sembari menunggu sang suami selesai dengan pekerjaannya. Ia pun membuka handphonenya dan mendapati begitu banyak panggilan dan pesan yang masuk dari Han.
Ingin ia mengabaikan pesan-pesan yang sangat banyak itu tapi ia jadi penasaran juga, ia jadi khawatir kalau-kalau pria itu mungkin sudah sekarat di rumah sakit karena pukulan dari tangan suaminya.
Tubuhnya langsung gemetar dengan dada berdebar kencang saat membuka pesan-pesan pria itu. Beberapa gambar yang berbau vulgar dan bahkan sangat vulgar bisa ia lihat dan mampu membuat kulitnya meremang.
[Bagaimana May? Apa yang kamu rasakan sayang?]
[Apa suamimu sehat dan normal seperti aku saat ini?]
Dua pesan itu masuk kembali untuk menanyakan apa yang ia rasakan saat ini.
Mayang Sari tak mampu menjawab. Ia masih terlalu shock dengan apa yang ia lihat di depan matanya. Senjata pria itu benar-benar mengganggu kewanitaannya. Ia berharap bahwa suaminya yang atletis itu mempunyai alat atau tongkat yang sama.
Akan tetapi seketika ia tersadar. Ia dan suaminya sedang berjuang untuk itu. Dan ia tak akan tergoda.
[Brengsek kamu Han!]
Hanya itu balasan yang ia kirimkan kemudian menghapus semua pesan itu dan kemudian memblokir nomor pria itu.
Dadanya naik turun karena emosi. Sungguh, jiwanya sedang terguncang saat ini. Untuk pertama kalinya ia melihat benda seperti itu dan itu bukanlah milik suaminya tetapi milik pria lain.
Wanita itu pun turun dari ranjangnya dengan perasaan yang sangat gelisah. Meskipun ia mengatakan untuk tidak ingin tergoda tapi alam bawah sadarnya selalu membawanya membayangkan benda besar dan tumpul itu memasuki dirinya dan memberinya kepuasan yang selama ini ia inginkan.
"Mas Juna, kuharap malam ini kamu bisa," ucapnya pelan dengan perasaan yang sangat tersiksa. Setelah itu ia menatap dirinya di depan kaca kemudian segera mendatangi ruangan kerja suaminya.
"Mas, buktikan kalau kamu bisa lebih hebat daripada pria brengsek itu," harapnya dengan dada berdebar.
🌺
*Bersambung.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?