NovelToon NovelToon
PUTRI YANG TERSISIH

PUTRI YANG TERSISIH

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nisa saumatgerat

seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.

setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.

lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.

lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. perkenalkan diri

Amelia pun sadar bahwa selama ini ia belum memperkenalkan dirinya kepada keluarga Pak bujang sehingga mereka hanya bisa memanggilnya dengan sebutan Nona penyelamat.

"hehehe maaf ya tuan-tuan muda dan nyonya, serta Pak bujang. saya belum memperkenalkan diri saya ya, hehehe maaf ya Pak bujang pasti Pak bujang bertanya-tanya siapa saya sebenarnya ya." ujar Amelia sambil cengengesan. Ia juga menggarut Garut kepalanya yang tidak gatal, sungguh belum tua tapi sudah melupakan hal-hal penting.

"hehehe.. tidak apa-apa nona." ujar pak bujang.

"kalau begitu, perkenalkan. saya Amelia dan panggil saja Amelia, jangan nona penyelamat lagi." ujar Amelia.

"baiklah nona Amelia." jawab mereka dengan serentak.

"baiklah. kalau begitu, kita mulai pengobatan kembali. tapi, apakah kalian semua sudah makan. jujur saja aku lapar." ujar Amelia sambil mengusap perutnya. setelah itu, tak menunggu lagi. Amelia langsung mengeluarkan beberapa makanan dari dalam ruang dimensinya. tak lupa juga iya mengeluarkan 4 bubur yang sama seperti kemarin yang dikonsumsi oleh keempat orang sakit ini.

Pak bujang dan keluarganya yang melihat tampilan makanan yang begitu asing namun mengeluarkan aroma yang begitu enak dan juga sangat menggugah selera itu, tiba-tiba mereka menelan saliva mereka dengan kasar.

"ayo Pak bujang kita makan. dan untuk yang masih sakit, hanya boleh makan bubur dulu untuk membantu melancarkan pencernaan dan menyehatkannya dulu. baru kalau sudah sehat baru mengkonsumsi makanan kasar." ujar Amelia kepada keempatnya.

Mereka yang mengerti pun langsung menganggukkan kepala. setelah itu Pak bujang langsung membagikan bubur-bubur itu untuk mereka. baru setelah selesai Pak bujang bergabung duduk bersama Amelia, lesehan dibawa karpet yang usang dan sesuai dengan permintaan Amelia, Pak bujang ikut makan bersama dengan Amelia.

tak lama proses makan-makan itu pun selesai. mereka beristirahat sejenak dan berbincang-bincang mengenai rencana Pak bujang yang akan pindah dari sana dengan memanfaatkan uang pemberian Amelia hasil penjualan tanah dan rumah itu. Pak bujang berencana untuk mencari rumah di kota Raja juga walaupun bukan di tempat strategis Tapi setidaknya ia masih bisa menjangkau tempat Amelia. karena Amelia sebelumnya telah mengatakan untuk mereka bekerja dengannya walaupun bukan semuanya. ya tapi itu tergantung dari mereka masing-masing.

setelah cukup lama berbincang. akhirnya mereka masuk ke poin terpenting yaitu memulai pengobatan. Amelia memeriksa istri Pak bujang dan juga Jeff anak bungsu dari Pak bujang. tanpa penyakit mereka hal yang biasa, namun karena sering diabaikan hingga menjadi luar biasa. namun sekarang semuanya baik-baik saja berkat bubur yang mereka konsumsi dan juga air suci yang kemarin Amelia titip kepada Pak bujang.

"baik. kondisi kalian semua sudah cukup membaik. dan hanya tinggal makan makanan bergizi saja." setelah itu Amelia langsung menyerahkan beberapa pil yang akan mereka gunakan untuk membantu terapi penyembuhan mereka. Setelah semuanya selesai, Amelia langsung pamit undur diri.

Setelah itu baru Amelia akan kembali ke gubuk di tengah hutan itu. Akhirnya ia bekerja cepat untuk membantu keluarga Pak bujang. Tak lupa Amelia juga memberikan tambahan uang kepada Pak bujang untuk mencari tempat tinggal di kota Raja kembali. Dan juga dengan senang hati meminta keluarga Pak bujang untuk hidup berdampingan bersamanya.

***

Dua minggu telah berlalu, dua minggu pula Amelia mondar-mandir di kota Raja untuk memastikan proses pembangunan tempat tinggal dan juga gadung sekaligus kantor mereka yang akan mereka gunakan nanti.

Setelah urusan itu selesai kini Amelia memutuskan untuk pulang kembali ke hutan tempat pengasingannya. Ia ingin menjemput kedua pelayan pribadinya itu, yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Di perjalanan si biru dan si hitam bertelepati kepada Amelia.

("Nona kami sudah sangat bosan berada di ruang dimensi. Apalagi Alen sudah tidak mau bermain bersama kami lagi iya sibuk sendiri memanen herbal-herbal dan buah-buah surgawi yang ada di sini.) Telepati sih biru kepada Amelia. Amelia yang memang sudah berada di dalam hutan langsung mengizinkan keduanya untuk keluar dari ruang dimensi.

"Keluarlah, sebelum kita sampai ke gubuk kita harus berburu dulu untuk oleh-oleh kepada kedua pelayanku." Gumam Amelia kepada kedua hewan kontrak nya itu.

Swiss

Ternyata tak menunggu waktu lama kedua harimau lucu sekaligus menakutkan itu keluar dari ruang dimensi. Keduanya berlari kesana-kemari seolah baru keluar dari kurungan. Mereka juga mengusap-usap kan kepala mereka pada kaki Amelia. Amelia pun tersenyum melihat kelakuan kedua hewan itu.

"Hahaha... Sudah-sudah, hentikan. Ayo kita berburu dan setelah itu, pulang." Ujar Amelia yang sudah berjongkok dan mengelus keduanya.

"Mari Nona, ayo.." ucap mereka dengan riang gembira. Mereka pun langsung menuntut sang nona untuk menemukan hewan buruan. Tak lama, mereka pun tiba dan melakukan perburuan, setelah dapat mereka menyimpan hewan itu di ruang dimensi. Setelah itu, baru mereka kembali ke gubuk reot mereka. Sesampainya mereka disana, waktu sudah menunjukkan malam hari. Lampu atau obor Masih menerangi gubuk itu, pertanda bahwa para penghuninya Belum tertidur.

"Sisil, Rubi, aku pulang." Teriak Amelia. Sisil dan Ruby yang mendengar teriakan dari dari luar langsung Ngacir keluar untuk melihat siapa.

"NONA!!! " Teriak keduanya dengan binar bahagia. Tanpa peduli apapun keduanya pun langsung menubruk tubuh Amelia yang masih belum memasuki gubuk itu.

Bruk

"Ad-duh....!!!" Lirih Amelia pelan ketika kedua orang yang disayanginya ini menubruk dirinya. Namun ia tidak marah malahan ia membalas pelukan keduanya.

"Hehehe maaf ya aku lama. Kalian pasti sedang merindukanku kan..?? Sama aku juga merindukan kalian berdua.." ujar Amelia. Ia yang bertanya, dia pula yang menjawab. Untuk sementara kedua pelayan itu sama sekali tidak mengubris apa yang diucapkan oleh Amelia. Mereka memilih larut dalam pelukan itu. Setelah mereka rasa telah puas mencurahkan semua rasa rindu mereka kepada Amelia, Mereka pun langsung melerai pelukan itu.

"Syukurlah Nona sudah kembali. Tidak terjadi apa-apa kan nona..??" Tanya mereka sedikit menjadi heboh dan mengamati tubuh Amelia yang ternyata masih dibalut dengan baju atau pakaian dari zaman modern. Tapi mereka tidak peduli kau juga selama setahun ini Nona mereka juga rada-rada aneh tapi sangat percaya diri dan juga tambah menjadi kuat. Asalkan sang Nona baik-baik saja, mereka tidak peduli dengan apapun.

"Aku tidak apa-apa. Sekarang ayo kita masuk di sini sudah malam dan banyak nyamuk." Ujar Amelia lagi kepada keduanya yang sukses membuat semuanya terkekeh. Sisil dan ruby juga tak hanya merindukan Amelia, tetapi mereka juga merindukan kedua hewan buas dan lucu serta jinak Jika dengan mereka.

"Hai hitam hai biru, kalian juga apa kabar kami sangat merindukan kalian..." Ujar Sisil sambil menggosok-gosokkan pipinya di atas kepala kedua hewan buas itu. Kedua hewan buas itu bukannya merasa risih, seperti hewan hewan kontrak pada umumnya, yang tidak ingin disentuh oleh siapapun kecuali tuan mereka.

Namun kedua hewan ini berbeda. Apalagi Sisil dan ruby juga telah menjaga mereka semasa mereka masih menjadi seorang bayi harimau. Keduanya juga ikut mengusap-usap kan tubuh mereka bersama dengan Sisil dan ruby.

"Ya sudah ayo kita masuk." Ujar Amelia lagi memecahkan keheningan kala itu. Mereka semua pun masuk ke dalam gubuk reot yang kecil itu dan setelah mereka melakukan bersih-bersih dan mengisi perut mereka dengan makanan yang telah dibawa Amelia dari kota, mereka semua pun langsung tidur.

****

Di tempat lain tepatnya di kerajaan Venus. ke esok harinya.

acara penyambutan kerajaan tetangga pun dilakukan di aula istana kerajaan Venus yang begitu megah. terlihat juga, para rakyat dan kaum bangsawan yang yang berbaris dengan rapi menyambut hangat kerajaan kerajaan tetangga itu.

klotak klotak klotak

suara langkah kaki kuda besautan dan saling berkesinambunga seperti kereta api yang melihat antara terminal alai Parak kopi menuju pantai Gandoria 🤭.

1
Azizah Pen
Kecewa
Azizah Pen
Buruk
lasiana
Kecewa
lasiana
Buruk
sarah arami
seru, di tunggu kelanjutannya
sarah arami
di tunggu part 2 nya
D Purba
buat alice menderita seperti amelia thor
D Purba
ketika kau diangkat jd putri raja bertemanlah dgn putri raja asli, jgn saling menjatuhkan entar ente2 kena karma
Sufiaa Ulfaa
Luar biasa
Mochika mochika
ok
Asti Ariyanti
Luar biasa
Yaser Levi
mampir thor.
Siti Masitah
critanya muter2..
Siti Masitah
zaman dlu tau diskriminatif....
Siti Masitah
kadang bingung ama2 tulisannya...
sunshine
Luar biasa
Narimah Ahmad
👍👍👍
Indri Mariya
critanya maju munfur cantik.../Smile/
A&R
good/Good//Good//Good//Good/
Nani Susilawati
ceritanya seru banget d tunggu part 2 nya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!