brakk
"apa yang kalian lakukan?!"teriak seorang wanita cantik yang baru saja membuka paksa kamar di sebuah rumah mewah.
Kedua mata wanita itu seketika membulat sempurna saat mendapati pemandangan yang sangat memilukan di atas tempat tidur itu.
Tubuhnya seketika merosot jatuh di atas lantai. tepat di sebelah dua insan manusia yang tengah asik dengan dunianya itu.
Dia adalah Asmirandah Sheila Kumalasari. seorang wanita cantik, yang biasa di sapa dengan panggilan "Mira" itu, tidak pernah menyangka bahwa akan mendapatkan kejutan yang luar biasa Seperti ini.
Syok? tentu saja, perasaan itu yang tergambar dari raut wajah Mira saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.
Padahal besok pagi, wanita cantik itu akan menikah dengan laki-laki yang masih terdiam di atas tempat tidur itu.
Akankah Mira dapat melewati semuanya, apakah rencana yang telah disusun oleh keluarganya untuk menghancurkan harapan wanita itu?
yuk simak ceritanya hanya ada di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Saat ini, Asmirandah tengah berada di dalam kamar mandi. wanita itu beberapa kali menghirup udara sebanyak mungkin. dan setelah itu, menghembuskannya secara perlahan. dan hal itu dilakukan oleh Asmirandah, hingga beberapa kali.
"kenapa aku menjadi gugup seperti ini? bukankah memang dia datang untuk bertamu? kenapa aku menjadi seperti ini?"setelah tersadar dari apa yang ia lakukan, pertanyaan-pertanyaan itu seketika muncul dan berputar-putar di dalam kepalanya.
tok tok tok
Asmirandah terjingkat. saat mendengar pintu kamarnya, diketuk oleh seseorang."siapa?"tanya wanita itu masih berada di atas tempat tidur.
"ini Bunda sayang."jawab Chelsea dari balik pintu kamar putrinya.
Asmirandah dengan segera, melangkahkan kakinya untuk membuka pintu itu."ada apa Bun?"tanyanya Soraya mengeluarkan kepalanya dari balik pintu kamar.
"sudah waktunya makan siang. kamu tidak ingin makan siang?"tanya wanita paruh baya itu menatap heran ke arah putrinya yang bertingkah aneh hari ini.
Asmirandah menganggukkan kepala. dan dengan segera mengikuti langkah sang ibu untuk menuju ke lantai bawah. di saat mereka sedang berjalan untuk turun dari anak tangga, mata Asmirandah tidak sengaja menatap ke arah pintu kamar kakaknya yang sedikit terbuka. dan tak berselang lama, Naomi dan juga Yudha keluar dari kamar itu.
Seketika itu pula, mata mereka bertiga bertemu satu sama lain dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. namun, Asmirandah segera memutus kontak mata itu dan segera turun ke bawah untuk menemui sang Ayah.
Namun, wanita cantik itu dibuat kembali terkejut. saat dirinya, mendapati Zidane juga berada di sana. sementara hal itu, juga dirasakan oleh Naomi. wanita yang terpaut usia 1 tahun di atas Asmirandah itu, menatap lekat ke arah laki-laki yang pernah mengisi hari-harinya selama beberapa tahun itu.
Sementara Yudha, laki-laki itu justru menatap Asmirandah dengan tatapan yang sulit diartikan.
"kenapa kalian malah berdiam diri di sana? ayo segera makan!"tegur Aaron yang mengetahui apa yang dipikirkan oleh putri-putrinya itu.
Sontak saja, itu membuat Asmirandah yang mendengarnya, seketika tersadar dari lamunannya. wanita itu segera duduk di kursi yang biasanya ia tempati. begitu pula, dengan Yudha dan juga Naomi.
"selamat makan semuanya."ucap Asmirandah Seraya memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya. dan hal itu, diikuti oleh anggota keluarga yang lain.
***
"kalau begitu, kami istirahat dulu."pamit Aaron dan juga Chelsea pada anak-anak mereka. sementara Asmirandah dan juga Naomi yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala.
Asmirandah segera menarik tangan dari Zidane, saat sudah tidak mendapati keberadaan kedua orang tuanya di tempat itu.
"Abang ngapain sih ada di sini?"tanya Asmirandah dengan sedikit berbisik. sesaat setelah mereka berdua, berada di teras rumah mewah itu.
Sementara Zidane yang mendengar itu, malah tersenyum simpul. Seraya matanya, menatap lekat ke arah wanita yang ada di hadapannya saat ini.
"memangnya kenapa? apa ada larangan untuk seorang anak menemui orang tuanya?"tanya laki-laki itu dengan entengnya.
Asmirandah yang mendengar itu seketika mencebikkan bibir."dasar memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan!"cibirnya Seraya berlalu dari sana.
Namun, baru beberapa langkah Asmirandah mengayunkan kakinya, tangan wanita itu ditarik oleh Zidane. sehingga membuat keseimbangannya goyah. dan akhirnya, wanita itu terjatuh. kedua mata Asmirandah seketika terbuka, saat wanita itu tidak merasakan sakit di tubuhnya. dan betapa terkejutnya dia, saat mendapati, Zidane menangkap tubuhnya.
bruaaakk
"aww!"
Laki-laki berkulit hitam manis itu seketika merintih. saat tulang ekornya, mendarat mulus di lantai marmer rumah itu. akibat dari dorongan yang sangat kuat dari Asmirandah.
Sementara wanita itu, hanya bergeming di tempatnya menatap ke arah Zidane dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.
"kenapa nggak dibantuin?"protes laki-laki itu Seraya mengulurkan tangannya. Namun, di luar dugaan. bukannya membantu dengan menarik tangan laki-laki itu, Asmirandah justru melenggang pergi. membuat Zidane yang melihat itu, seketika menganga tak percaya. namun beberapa saat kemudian, kedua sudut bibir laki-laki itu seketika terangkat membentuk sebuah senyuman misterius.
***
"kamu dari mana?"pertanyaan dari seorang wanita, membuat langkah Asmirandah seketika terhenti. dan tak lama berselang, kedua netra coklatnya itu, menatap ke arah pemilik suara. yang tak lain adalah Naomi.
Karena malas untuk menanggapi, wanita itu segera melangkahkan kakinya untuk kembali ke dalam kamar. namun sayangnya, tubuhnya terlebih dulu terhempas ke tembok saat Naomi, nariknya dengan sangat kuat.
"awww!"Asmirandah seketika meringis. saat wanita itu, merasakan kebas di punggungnya akibat menghantam tembok terlalu kuat.
"Kakak ini kenapa sih?"tanya Asmirandah dengan wajah penuh emosi.
"seharusnya aku yang bertanya apa maksudmu? kenapa kamu menggoda Zidane? apakah kalian berselingkuh?"tanya wanita itu Seraya mencengkeram dagu milik Asmirandah.
Hingga membuat si pemilik dagu, seketika meringis kesakitan."lepaskan!"ucapnya berusaha untuk melepaskan cengkraman itu.
"dasar wanita murahan!"hardik Naomi Seraya menatap tajam ke arah adik kandungnya sendiri itu."dengar aku baik-baik. jangan pernah kau mendekati Zidane lagi. jika kau tidak ingin, sesuatu hal yang yang lebih buruk, terjadi padamu."setelah mengatakan hal itu, Naomi menghempaskan wajah milik adiknya itu hingga tertoleh ke samping dengan kuat.
Setelahnya, meninggalkan ruangan itu dengan raut wajah tanpa dosa. sementara Asmirandah, wanita cantik itu masih terdiam di tempatnya. dan tak berselang lama, tubuhnya seketika luruh ke lantai. wanita itu, menangis terisak. dengan kedua kaki yang ditekuk dengan menyembunyikan wajah diantara dua kakinya itu.
"apakah kau baik-baik saja?"pertanyaan dari seseorang itu, sukses membuat Asmirandah mendongakkan kepalanya. dan mendapati, laki-laki yang sangat ia benci berada tepat di hadapannya.
Tanpa mengatakan sepatah kata pun, wanita itu segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana. namun sayangnya, langkahnya kembali terhenti saat tangan dari wanita itu, ditahan oleh laki-laki yang ada di belakangnya.
"tunggu apa kita bisa bicara?"tanya Yudha dengan raut wajah serius.
Asmirandah sempat terdiam sejenak. membuat Yudha yang melihat itu, mengira bahwa wanita yang masih ia cintai itu, menerima tawarannya dan bersedia berbicara.
Namun angan-angannya itu seketika pupus, setelah Asmirandah menghempaskan tangannya yang telah digenggam oleh Yudha itu.
"jangan pernah berani-beraninya menyentuhku."ucap wanita itu dengan nada rendah namun dengan penuh penekanan. setelah mengatakan hal itu, Asmirandah segera melangkahkan kakinya untuk menuju ke kamar pribadi.
brakkk
Wanita itu menutup pintu kamarnya dengan sedikit kasar. dan setelah itu, segera menghamburkan tubuhnya menuju tempat tidur.
"hiks hiks hiks. kenapa semua menjadi seperti ini?"tanya wanita itu pada dirinya sendiri dengan isakan tangis yang mengiringi.