queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gudang
Evelyn dan kara yang telah puas menampar Nadine langsung keluar dari sana dan mengunci pintu gudang itu.
Mereka fikir itu tidak fatal karna kara hanya memukul sedikit dan dia hanya menampar Nadine dua kali..jadi tidak akan bahaya.
____________________
.
.
Raya dan Rina yang sedang berada di gerbang sekolah merasa heran dikarenakan Nadine yang tidak kunjung datang menghampiri mereka.
"aiss..kemana sih si queen.." ucap raya celingak-celinguk melihat ke sana kemari mencari sosok Nadine yang tak kunjung tiba.
"sabar ya..bentar lagi juga nongol si queen.." ucap Rina.
"ini udah sedari tadi loh Rin.."ucap Rina berdecak.
Dari kejauhan terlihat Evelyn dan kara yang datang menghampiri mereka.
"ngapain Lo masih di sini.." ucap Evelyn pada mereka.
"suka-suka kita dong..masalah buat Lo.." sinis raya..iya sangat bermusuhan dengan kedua gadis ini.
"ga masalah sih..tapi kalo kalian nunggu Nadine.. kayaknya tu anak udah pulang duluan deh.." ucap Evelyn lagi.
"mang kita percaya..orang tadi Nadine masih di kelas..lagian klo pulang duluan juga tu anak bilang kita dulu.." ucap raya lagi sinis.
"klo ga percaya sih terserah kalian...orang tadi gue liat dia pulang bareng Abang nya Dion...klo mo nunggu ya nunggu aja sampai lebaran monyet.."sinis Evelyn berlalu dari sana.
Raya dan Rina yang mendengar itu agak sedikit ragu..masa iya Nadine pulang tanpa memberitahukan pada mereka dulu..atau Nadine pikir mereka sudah pulang..makanya gadis itu tidak memberitahukan Mereke.
"kayaknya Nadine udah pulang deh Rin.." ucap raya.
"bisa jadi sih ya..mungkin dia pikir kita udah balik duluan..lagian mang Ujang juga gak jemput dia hari ini..mungkin dia memang balik barang abangnya.." balas Rina.
"yaudah deh kita balik aja..lagian supir gue juga dah lama nungguin.." ucap Rina.
"supir gue juga.." ucap Rina.
"ntar klo udah nyampe gue chat deh si queen.." ucap Raya lagi.
" oke deh..yok balik.." ucap Rina diangguki oleh raya dan mereka berlalu dari sana.
.
.
.
Siang harinya keluarga Nadine berkumpul untuk makan siang bersama.
"bik.. panggil Nadine kesini ya.."ucap mama Nadine yang mengira Nadine kembali makan di dapur.
"baik nyah.." ucap bik asih yang berjalan menuju kamar Nadine di lantai atas.
"Nadine belum turun bik?.."ucap mama Nadine heran.
"belum nyah.." jawab bik asih.
"yasudah.. panggilkan saja di kamarnya.." ucap mama Nadine lagi.
"baik"ucap bik asih dan berlalu dari sana.
lime menit kemudian bik asih datang ke ruang makan lagi tanpa Nadine di sampingnya.
"non Nadine tidak ada di kamarnya nyah.." ucap bik asih.
"kok tidak ada?..apa Nadine belum pulang dari sekolah?.." tanya wanita paruh baya itu lagi.
"saya belum melihat non nadine dari tadi nyah.. sepertinya belum pulang.." jawab bik asih.
"Dion apa kamu melihat Nadine tadi?.." tanya mama Nadine menatap Dion.
"tidak mah..Dion saja baru pulang..karna tadi kami sekelas melihat teman yang sakit.."ucap Dion.
"dimana pak Ujang?.." tanya wanita itu lagi.
"setau saya tadi pak Ujang diminta tuan untuk ke kantor beliau nya.."ucap bik asih melirik majikannya itu.
"apa benar itu pa?.." tanya mama Nadine yang menatap suaminya.
"iya ma..tapi hanya sebentar.. setelah itu papa suruh pak Ujang untuk pulang.." ucap papa Nadine santai.
"nanti tolong panggilkan pak Ujang yak bik..suruh temui saya di ruang keluarga setelah ini.."ucap mama Nadine.
setelah pembicaraan itu mereka makan dengan nikmat..mereka pikir Nadine mungkin ke rumah temannya..kerna setelah Nadine berubah Nadine jadi sering kerumah raya atau pergi entah kemana setiap weekend..mereka tidak tau saja Nadine pergi bekerja setiap weekend.
.
.
Di rumah keluarga..pak Ujang datang menghampiri keluarga yang sedang bersantai itu.. papa Nadine tidak kerumah sakit siang ini..karna urusannya di sana sudah selesai pagi tadi.
"nyonya memanggil saya.."ucap pak Ujang sopan.
"oh..iya..saya mau tanya pak..nadine nya kemana ya pak?..bapak tadi jemput dia kan?.."tanya mama Nadine.
"bukanya non Nadine udah pulang nya?..karna waktu saya kesana satpam nya bilang semua siswa sudah pulang nya.." ucap pak Ujang.
"Nadine belum pulang pak.." ujar mama Nadine.
"apa di kerumah temannya itu ya.."ucap wanita itu lagi.
"yasudah pak saya cuma mau tanya itu.." ucap mama Nadine.
"saya duluan nya.." ucap pak Ujang diangguki mama Nadine dan berlalu dari sana.
"Dion kamu punya no telepon temannya Nadine?.." tanya mama nadine.
"Dion ga punya ma..tapi tunggu Dion tanya teman yang lain dulu.."ucap Dion berlalu dari sana.
Dion menghubungi beberapa teman sekelasnya untuk meminta no raya..dia tidak bertanya kepada empat temannya itu karna jawabannya pasti tidak ada..sama seperti dirinya.
Setelah menghubungi beberapa orang barulah Dion mendapatkan no raya dari temanya yang adiknya juga sekelas dengan Nadine.
Dion langsung menghubungi raya..tapi dia panggil pertama dan kedua selalu di tolak oleh gadis itu..Dion tidak menyerah dan menghubungi gadis itu lagi untuk ketiga kalinya.
📞 : ini siapa sih.. ganggu orang Mulu.." ketus raya dari ujung sana.
"ini gue Dion.." ucap Dion setelah gadis itu berhenti berbicara.
📞:kenapa Lo hubungi gue" ucap raya yang merasa heran.
"Nadine di tempat Lo?.." tanya Dion to the poin.
📞: ngapa Lo tanya gue..bukanya Nadine bareng sama Lo tadi.."ucap raya ketus.
"sama gue?..tadi aja gue pulang sendiri.." ucap Dion merasa heran..dia tidak bersama Nadine tadi tapi kenapa teman adiknya ini berkata Nadine pulang dengannya.
📞: lah..tadi Evelyn kata dia liat Lo sama queen pulang bareng..beneran queen ga bereng Lo?" tanya raya yang mulai merasa curiga.
"gue beneran.." jawab Dion yang juga mulai curiga.
📞: anjirr..apa gue di bohongin ya?..jadi queen sekarang dimana?.."tanya raya lagi.
"ini gue lagi nanya sama Lo.."ucap dion
"terakhir Lo liat Nadine dimana?.."tanya dion.
📞:tadi dia nyuruh kita ke gerbang duluan karna dia mau ngambil bajunya yang basah di loker...trus Evelyn bilang dia udah pulang duluan bareng Lo.." jelas raya panjang lebar.
"jadi queen belum balik sampai sekarang?.." tanya raya lagi khawatir.
"belum.."jawab Dion.
"yaudah gue mo nyari Nadine dulu.bye..." ucap Dion yang hendak mematikan telponnya.
📞:gue juga.." teriak raya dari sana.
📞:gue juga bakalan ngajak Rina..bye.." ucap raya lagi yang langsung mematikan panggilannya.
.
Dion berpikir dia akan ke sekolah dulu untuk memastikan.
Dion pergi begitu saja melewati mama dan papanya.. tidak menghiraukan teriak mamanya.
.
.
Dion sampai di gerbang bertepatan dengan mobil raya yang juga sampai.
"kita cari kedalam dulu.."ucap Dion pada kedua gadis itu lalu meminta izin mang Asep si penjaga gerbang.
mereka di izinkan masuk dengan syarat di temani oleh mang Asep..manga asep takut mereka berbuat macam-macam..namanya saja orang tua pasti pikiran mereka yang aneh-aneh.
"kita berpencar..kalian berdua akan cari ke kelas dan kantin..gue dan mang Asep akan nyari di sekitar sekolah dan belakang sekolah.." ucap Dion memberi komando.
"oke.." ucap raya dan Rina langsung menuju ruang kelas.
Dion dan mang Asep mencari ke seluruh penjuru sekolah tapi tidak menemukan keberadaan Nadine.
"seperti nya non Nadine memang sudah tidak di sini den.." ucap mang Asep yang telah lelah mencari kesana kemari.
"coba kita cari kebelakang sekolah dulu mang..nanti kalau tidak ada baru kami akan cari di tempat lain.." ucap Dion kekeh.
"baiklah.." ucap mang Asep..dan mereka melanjutkan pencarian mereka di belakang sekolah.
.
.
Saat ini di gudang belakang sekolah nadine yang sudah sadarkan diri tergeletak lemah di lantai dengan darah yang sudah kering di kepalanya..dia berusaha untuk bangkit untuk menyelamatkan dirinya..tapi apa daya tenaganya sangat lemah..bahkan saat dia berteriak hanya suara lirih yang bisa di keluarkannya.
dia menyeret tubuhnya sedikit demi sedikit mendekati pintu gudang dan menggedornya dengan pelan.
.
.
Di satu sisi Dion dan mang asep yang menuju halaman belakang sekolah sedang sibuk mencari kesana kemari dari satu pintu ke pintu lainya.
Si saat sendang mencari di ruang olah raga yang bersampingan dengan gudang sekolah Dion seperti mendengar suara gedoran dan suara orang meminta tolong..tapi suara itu sangat lirih.
Dion langsung berlari mendekati gudang untuk memastikan pendengarannya.
"Nadine...Lo di dalam?.." tanya Dion menggedor pintu gudang.
Nadine yang di dalam gudang sayup-sayup mendengar suara Abangnya dari luar gudang.
Dia berteriak sekuat tenaganya agar dapat di dengar oleh orang luar.
"iyaa..Nadine di dalam.."ucapnya sekuat tenaga.
Dion yang mendengar suara Nadine merasa lega sekaligus panik.
dia mencoba membuka pintu gerbang tapi sepertinya pintu itu sengaja di kunci oleh seseorang.
"menghindar dari pintunya..gue mau dobrak.." teriak Dion.
"gue ga sanggup bang.." ucap Nadine lagi.
Dion yang mendengar itu panik.
"pak apa kunci gudang ini ada pada bapak?.."tanya Dion pada mang asep.
"ada den tapi di pos penjaga..tunggu saya ambilkan.." ucap mang Asep yang juga panik.
"cepat mang" desak Dion.
mang Asep berlari dengan kencang dan kembali dalam waktu singkat membawa raya dan Rina bersamaan.
"apa Nadine di dalam?.." ucap raya panik.
Dion tidak menghiraukan dan langsung mengambil kunci gudang di tangan mang Asep dan membuka gudang dengan tergesa-gesa.
Pintu gudang terbuka dan terlihat Nadine yang tergeletak lemah di lantai.
.
.
.
TO BE CONTINUE....