NovelToon NovelToon
Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Karir / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Kayla seorang perempuan yang memiliki 3 Saudara, mereka telah yatim piatu sejak kecil, Adik bungsunya merupakan anak istimewa yang membutuhkan perhatian khusus. Perjuangan mereka yang penuh dengan tangis, penderitaan akankah bisa menuju kesuksesan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan Rara 1

Rara menghela nafas kasar, dia tahu kini dia akan berurusan dengan suaminya, dia sudah menjalankan rencananya dan kini tengah diurus oleh notaris karena dia sudah menipu suaminya untuk menandatangani berkas malah menjadi berkas pengalihan. Dia juga mengambil seluruh uang di brangkas dan menyimpan di tabungan baru miliknya.

"Kalian tidak usah keluar kamar dulu yah, ibu akan lihat ayah dulu, kalian tidak usah keluar melihat apa yang terjadi, karena didepan ada security yang menjaga, oke". Ucapnya mengelus kepala ketiganya dengan sayang.

Kayla beserta adik-adik nya mengangguk kemudiaan meletakkan kedua bayi itu ketempat tidur dan menjaga mereka dengan senang. Sedangkan mereka mengintip kejadian diluar dari balik jendela kamar sang ibu angkat.

Sedangkan diluar rumah Suami Rara kini mengamuk dan dihadang oleh security didepan rumah yang tak membiarkannya masuk.

"Aku mau ketemu istriku, dia didalam, jangan halangi aku". Teriaknya tidak terima dihadang dan dilarang masuk.

"Tapi kamu membuat keributan, jadi kau tidak boleh masuk, aku yakin Rara akan keluar menemuimu, dia tahu diri karena ini bukan rumahnya". Hardik Security yang merupakan tetangga Kampung Rina dulu.

"Terus mana dia, kenapa dia tidak kelaur sejak tadi aku berteriak disini".

Emosinya memuncak, dia tidak menyangka istrinya yang dia kira bodoh itu ternyata melakukan hal yang tak dia duga selama ini, bagaimana bisa dia melakukannya pikirnya.

"Sudahkah berhenti berteriak, dia pasti akan keluar, kau tidak. lihat rumah ini sangat luas, butuh waktu untuk keluar sampai gerbang sini, dasar bodoh". Umpatnya dengan kasar.

"Jangan kurang ajar, kau itu hanya pesuruh disini, jadi jangan bertingkah". Ucap Adam tidak terima.

"Terserah apa katamu, jangan membuat keributan disini karena kau sedang bekerja". Ucap Yanto menunjuk Adam dengan kasar.

Orang yang ditunggu akhirnya keluar, Rara melipat kedua tangannya memandang suaminya dengan tatapan nya langsung, tatapan yang tidak pernah dia berikan kepada suaminya selama mereka menikah.

"Mau apa kesini, bukankah, kau sudah bersama janda tidka tahu diri dari desa sebelah?? Tanyanya dengan sarkas dan langsung tepat sasaran.

Adam melihat istrinya dengan tatapan terkejut, bagaimana mungkin istrinya tahu pembuatannya, apalagi yang terkenal pelakornya sudah mati.

"Jangan bicara sembarangan Rara, kau tidak punya bukti sampai bisa bicara seenaknya seperti itu". Ucap Adam dengan lantang berusaha menutupi kegugupannya.

"Oh tidak mau mengakui ternyata, kau tenang saja, aku sudah mendaftar kan perceraian kita tadi pagi jadi kamu bisa bersama dengannya".

"Omong kosong kau Rara, aku tidak melakukannya, kalau kau tidak bisa membuktikannya sebaiknya jangan sembarangan bicara". Hardik Adam dengan kasar.

Rara mendengus kasar dan melemparkan foto-foto yang dia bawah dan melemparkannya ke wajah suaminya sehingga foto itu berhamburan kesana kemari.

"Terserah apa katamu, lihatlah apa Yang ada didalam foto itu, aku bukan orang yang suka berbicara tanpa bukti, dan mulai sekarang bersiaplah karena aku sudah memasukkan gugatan perceraian dan akan kupastikan hak asuh anak-anak ad apakah, dan kubuat kau kehilangan setengah yang kau miliki untuk anak-anak ku". Ucap Rara menatap tajam Adam yang ada dihadapannya.

Adam memungut foto-foto itu dengan mata membola sempurna, bagaimana mungkin istrinya memliki foto-foto mesra dan tidak senonoh dirinya dengan Fitri.

"Ini cuma editan Rara, jangan percaya dengan semua ini, aku tidak mu bikin melakukan hal ini, anak kita masih kecil kasihan mereka, tolong jangan berpisah yah, ini cuma fitnah"? Ucapnya berusaha membujuk istrinya itu.

"Tapi sayangnya aku tidak tertarik dengan itu, silahkan saja, lakukan apa yang kau inginkan, jangan mengusikku lagi". Rara berbalik dan ingin pergi.

Adam segera mencekal tangan sang istri dan tidak membiarkannya pergi, dia tidak akan melepaskan istrinya begitu saja apalagi anak mereka masih sangat kecil.

"Jangan seperti ini Rara, aku tidak akan melepaskan apalagi menceraikan kamu, kamu pikir hakim akan mengabulkannya, kau pikir semudah itu?? Tanyanya dengan nada penuh ancaman.

"Terserah apa katamu, tapi aku tetap pada pendirianku, kau lihat saja apa yang terjadi di pengadilan, jika kau memang bisa menang melawan ku, hanya karena uang".

"Baik, mari kita lihat bisa apa kau tanpaku, bukankah selama ini kau pengangguran dan hanya mengandalkan ku untuk nafkah mu, sekarang rasakan sendirian kau bukan apa-apa tanpaku".

"Ya kita lihat saja, dan kuberi tahu aodamu, skrang aku sudah bekerja dan sudah menghasilkan uang, tenang saja anak-anak tidak akan membebani mu soal nafkah dan aku pastikan mereka tidak akan mengenalmu sampai nanti". Rara menghempaskan Tangan Adam yang mencekalnya dengan kasar.

Rara masuk kedalam rumah, sedangkan Adam berusaha menerobos masuk tapi tidak bisa karena dia dihalangi oleh Yanto, dan mendorongnya dengan kasar sehingga dia tersungkur.

"Pergilah jangan membaut keributan dirumah orang, bebal sekali diberi tahu". Kesal Yanto menatap garang pada Adam.

"Sialan kau Rara, kau akan menyesal melakukan ini nanti, akan kubuat kau berlutut meminta kemabli kepadaku". Teriak Adam dengan penuh emosi.

Adam memasuki mobilnya dan membanting pintunya dengan kasar, dia tidak terima jika istrinya iru menceraikannya.

"Sial, sial, bagaimana bisa dia mengetahui nya, siapa yang memberitahunya". Adam memukul setir mobilnya untuk melampiaskan emosinya.

Sedangkan Rara berjalan masuk kedalam rumah sambil wm nangis, dia tidak menyangka lelaki yang begitu dicintainya selama ini tega berlaku seperti itu padanya, anak yang begitu mereka tunggu selama 5 tahun ini harus merasakan hal seperti ini.

"Aku harus kuat, aku tidak boleh lemah". Sugestinya pada dirinya sendiri.

Sedangkan didalam kamar Kayla menatap adik-adik nya dengan penuh peringatan untuk tidak mengatakan jika mereka mengintip kejadian tadi.

"Anggap saja kita tidak lihat apapun, kalian tidak mau ibu sedih bukan??

" Iya kak, kami akan pura-pura tidak tahu apapun, kami tak mau ibu kita sedih". Ucap Kanaya dengan senyum

"Terima kasih atas pengertiannya dek, sekarang kita masuk ke kamar kita masing-masing yuk, kita kan akan mulai sekolah nantinya". Ucap Kayla mengajak kedua adiknya setlah memberikan penghalang bagi adik anti agar tidak jatuh.

"Kalian mau ke kamar nak?? Tanya Rara begitu dirinya sampai kedalam kamar.

"Iya bu, kami akan belajar dan akan sekolah besok kan, kami juga akan mengurus warung tante Rina bersama ibu besok". Ucapnya dengan senyuman.

"Iya nak, kita akan menjalankannya mulai besok, oh iya ini amplop sumbangan tante kamu, mau kalian apakan nak?? Tanya Rina kepada ketiganya.

"Kita belikan sembako saja bu, kemudian kita bagi-bagi kan kepada orang-orang yang memang tidak mampu, bagaimana menurut ibu dan kalian dek?? ". Tanya Kayla lagi.

"Ide bagus kak, kita bisa membuka toko sembako itu dengan bersedekah, aku setuju kak".

"Baiklah bu, kalau begitu kami ke kamar". Kayla dan kedua adiknya pergi ke kamar merek masing-masing.

" Kau pasti akan menang melawan mu mas, lihat saja". Ucapnya dalam hati

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!