Saat Kaisar Ryu telah berhasil membunuh musuh Klan Liu, Liu Ryu berniat untuk pergi ke Dunia Tiantang untuk membuat perhitungan kepada Kaisar Langit karena mereka telah mengganggu ketenangan Kekaisaran Awan juga ingin membunuh Keluarganya.
Untuk pergi ke Dunia Tiantang bukanlah perkara mudah, dimana Liu Ryu harus menjelajahi berbagai tempat karena dia bukan dari Dunia Tiantang.
Dalam perjalanan tersebut Liu Ryu menemukan pengalaman baru sehingga dia semakin kuat.
Apakah Liu Ryu berhasil pergi ke Dunia Tiantang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takdir Berkata Lain
Pada keesokan pagi, Ryu dan Istrinya keluar dari Dunia Quzhu untuk membawa mertuanya ke Benua Timur.
Sheng Guan yang kebetulan berada di Sekte Teratai Putih dimana telah dijanjikan sebelumnya, kini langsung berkumpul di Istana Sekte.
Ryu yang sudah menyediakan portal teleportasi di Istana tersebut, kini langsung membawa mereka.
Dalam hitungan detik, kini mereka telah berpindah tempat ke Bukit Yexuan dimana tempat kediaman Pasukan Semesta yang lain.
" Ryu'er... Tempat apa ini?" Sheng Guan yang merasa heran karena sudah berpindah di sebuah lorong Goa, namun terlihat sangat mewah.
" Ayah Mertua... Kita sekarang sedang berada di sebuah goa yang ada di Bukit Yexuan. Dibalik sana ada Danau Air Embun Surgawi. Tapi diatasnya juga ada." Ryu menjelaskan kepada mereka.
Mendengar ucapan dari Ryu, Sheng Guan dan yang lain merasa sangat senang, karena Air Embun Surgawi sangatlah berharga bagi seseorang Kultivator.
" Ayah dan ibu bisa menggunakan Air Embun Surgawi untuk meningkatkan kekuatan Fondasi dengan cepat." Ucap Sheng Zhishu.
" Itu nanti saja. Aku ingin melihat Cucuku." Ucap Sheng Guan.
Ryu pun membawa mereka keluar dari goa tersebut menuju Istana Yexuan.
Di Istana Yexuan, terlihat Zi Mayi dan Zi Mifeng beserta Pasukannya sedang melatih anak-anak dari Ryu.
Sesaat mereka dapat merasakan kehadiran beberapa sosok yang diantaranya mereka kenal.
Tanpa menunggu lama Zi Mayi dan Zi Mifeng langsung menyambut kedatangan sosok tersebut sambil membawa Liu Guangxi, Liu Yexuan dan yang lain.
" Tuan Ryu, Tuan Putri." Zi Mayi dan Zi Mifeng beserta Pasukan Semesta langsung berlutut di hadapan Ryu.
" Ayah, Ibu." Liu Guangxi dan saudaranya langsung berlari ke arah orang tua mereka.
" Xi'er... Sepertinya kamu sudah kuat." Ryu tersenyum seraya menyambut kehadiran anaknya.
Satu-persatu Liu Guangxi dan saudaranya berlutut dan memeluk orang tua mereka.
Namun Ryu sedikit menaikkan alisnya karena ada satu orang yang tidak hadir di tempat itu, yaitu putrinya Liu Yunyi merupakan anaknya bersama Huli Yue.
" Xi'er.... Dimana adikmu Yunyi?" Tanya Ryu.
" Biasa ayah... Jika tidak berlatih bersama kami, adik Yunyi pergi ke Penginapan Giok Bulan." Ucap Liu Guangxi.
Mendengar ucapan tersebut, Ryu mengerutkan kening sambil mengisyaratkan kepada Sheng Guan dan yang lainnya.
Ryu pun memperkenalkan ayah dan ibu mertuanya kepada anak-anak.
Satu-persatu mereka juga menundukkan kepala dan mengucapkan salam kepada Kakek dan nenek mereka.
" Gege.... Biar aku yang menjemput Yunyi di Penginapan." Ucap Jiang Caiping.
" Aku juga ikut." Huli Yue dan Qin Shuomei langsung bersuara.
" Baiklah... Katakan kepada Yunyi agar cepat kesini." Ucap Ryu.
Dengan sebuah anggukan, Jiang Caiping, Huli Yue dan Qin Shuomei langsung berpindah tempat ke Penginapan Giok Bulan.
Begitupun dengan Ryu, dia langsung membawa rombongannya menuju Istana Yexuan.
Sedangkan Zi Mayi langsung memberitahukan kepada Liu Meng tentang kedatangan Ryu dan Istrinya beserta rombongan.
Tidak lama kemudian Liu Meng juga muncul di Istana Yexuan.
Ryu pun memperkenalkan mereka kepada ayahnya, sehingga suasana menjadi hangat.
Kini Jiang Caiping dan yang lain juga muncul di tempat itu sambil membawa Liu Yunyi dan kelima anak yang sebaya dengannya.
Melihat kejadian itu, Ryu mendapatkan firasat buruk sambil menoleh ke arah Qin Shuomei dimana ketiga Istrinya tersebut menatap tajam ke arah Ryu.
' Sepertinya Mei'er mengetahui kelima wanita itu.' Ryu membatin berkeringat dingin.
" Ryu'er... Ada apa denganmu?" Tanya Xiao Long yang memperhatikan Ryu seperti sedang gelisah.
" Feng Xuinlan, Feng Ying, Feng Mudan, Feng Qulian, Feng Xiang.... Beri salam kepada Kakek dan nenek kalian." Ucap Jiang Caiping kepada kelima anak tersebut.
" Baik Ibu..." Kelima remaja tersebut memberi hormat kepada Jiang Caiping.
" Deeeg." Jantung Ryu serasa berhenti ternyata dugaannya benar bahwa Qin Shuomei sudah pasti menggali informasi dari kelima Pengawal Penginapan Giok Bulan.
Mendengar ucapan tersebut, semua saling berpandangan karena kehadiran kelima anak tersebut lalu menatap ke arah Jiang Caiping seakan meminta penjelasan.
" Ayah... Maaf, tadi aku pergi ke Penginapan Giok Bulan untuk menemui Bibi Quinlan karena dia sedang sakit. Untung ada Ibu, jadi sekarang kondisi bibi Quinlan sudah membaik." Ucap Liu Yunyi bicara dengan polosnya.
" Menantuku... Apa sebenarnya yang terjadi?" Liu Meng merasa heran sambil menatap ke arah Jiang Caiping.
" Maaf Ayah Mertua... Sepertinya Gege lebih mengetahui tentang kelima anak itu." Ucap Qin Shuomei yang terlebih dulu menjawab pertanyaan tersebut.
Sambil menghela nafas, Ryu pun menceritakan dari awal tentang kelima wanita yang pernah dia tolong saat melawan Tuan Kelinci, meskipun dia tidak menceritakan secara detail.
Ryu tidak menyangka dengan tindakannya itu, bisa menjadi Boomerang untuk keluarga kecilnya meskipun itu hanya kecelakaan.
Mendengar apa yang diceritakan oleh Ryu, semua saling berpandangan karena mereka juga memaklumi situasi tersebut.
Siapapun yang berada di situasi tersebut, maka dia akan melakukan hal yang sama meskipun itu terdengar sangat memalukan.
Dengan kata lain, Ryu harus menerima kehadiran kelima wanita tersebut dan kelima anaknya yang lain.
" Ryu'er... Aku tidak tau apa yang harus aku katakan kepadamu. Aku harap kamu bisa mengambil keputusan yang tepat." Ucap Liu Meng.
" Ayah Mertua.... Aku tidak keberatan jika Gege harus bertanggung jawab, meskipun itu sangat sulit untuk diterima." Ucap Sheng Zhishu.
" Kalian tidak perlu membahasnya disini." Ucap Liu Meng sambil menatap ke arah cucunya.
Mereka pun mengangguk mengerti, karena hal itu tidak boleh didengar oleh anak-anak mereka.
Ryu yang merasa bersalah, langsung mendekati kelima anak tersebut lalu memeluk mereka secara bergantian.
" Maafkan ayah nak." Ryu merasa malu kepada dirinya sendiri.
Bagaimanapun kelima sosok tersebut adalah darah dagingnya sendiri yang tentu harus mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
" Ayah.?" Kelima sosok tersebut sedikit heran dan tidak menyangka bahwa Ayah mereka adalah seorang Kaisar.
" Benar nak... Aku ayah kalian." Ucap Ryu.
Meskipun sangat sulit dipercaya, Sheng Guan, Xin Fei Wong, Xiao Long, Huli Hei, Yun Yao, Jun Lee dan Lin Jiang harus menerima kenyataan bahwa mereka memiliki lima Putri yang lain.
Di sisi lain Ryu mau tidak mau harus menerima wanita tersebut sebagai Istrinya, meskipun dia sendiri sudah merasa cukup dengan 24 istrinya yang sekarang.
Namun takdir berkata lain, meskipun Ryu menyembunyikan hal tersebut, tetap saja tidak bisa dihindarkan.
Setelah cukup lama berbincang kecil, Ryu langsung meminta kepada Istrinya untuk membawa mertuanya agar menginap di Istana Yexuan untuk beristirahat.
Setelah semua sudah berada di kamar masing-masing, Ryu langsung menuju ke kamar utama Istana Yexuan bersama Istrinya.
" Ping'er... Apa kelima wanita itu sudah mengetahui bahwa akulah Pria yang mereka cari?" Tanya Ryu.
" Aku belum memberitahukan kepada mereka. Aku hanya meminta izin agar membawa Putra mereka saja." Ucap Jiang Caiping.
" Gege... Kami tidak menyalahkan mu. Sekalipun kamu menyembunyikan hal itu, tapi anak-anak kita memiliki ikatan batin dengan kelima anakmu yang lain. Itulah kenapa Yunyi terus mengunjungi kelima anakmu itu." Ucap Sheng Zhishu.
" Kalian benar.... Ikatan batin mereka tidak bisa dipisahkan." Ucap Ryu.
" Gege... Besok pagi kamu harus mengunjungi mereka! Aku bisa merasakan kesedihan dari Feng Quinlan saat aku memegang keningnya." Ucap Qin Shuomei.
Dia dapat merasakan bahwa Feng Quinlan begitu berharap agar sosok yang mereka cari selama ini bisa ditemukan agar bisa merawat, mendidik dan melindungi Putra mereka sebagai seorang Ayah.