My First Love Is My Wife

seminggu lagi pernikahan agni dan zevan akan di lansungkan.tapi kesibukan keduanya belum berkurang sama sekali, seperti hari ini agni harus lembur menggantikan teman dokternya yang lagi ada keperluan mendadak.dia mulai bertugas sejak tadi malam berlanjut hingga siang keesokan harinya.dia sudah mulai lelah tapi dengan melihat wajah wajah polos khas anak anak yang datang kepadanya untuk di periksa membuat rasa lelahnya hilang seketika.dia sangat menyukai anak anak.

jam satu siang biasanya pasiennya sudah mulai berkurang tapi di jam makan dan istirahat ini, pasiennya masih banyak.perawat yang mendampingi nya pun sudah mulai merasa kelaparan.

"kita istirahat tiga puluh menit ya ners, aku lapar." agni tersenyum kepada perawat yang sudah menemani nya dari awal dia bekerja di edelstein hospital.

"iya dok, hari ini lumayan ya. "setelah berbicara ners lisa menuju ke pintu ruang praktek dokter agni.

" maaf ya bapak ibu, dokter agnisa istirahat sebentar,tiga puluh menit kemudian dokter kami siap melayani anak bapak dan ibu."begitulah dengan ramahnya ners lisa menyampaikan kepada keluarga pasiennya yang masih setia menunggu di ruang tunggu yang telah di sediakan.

agni sudah berkutat dengan pekerjaannya sejak satu jam yang lalu.sementara memeriksa pasien pintu di ketuk dari luar, ners lisa membuka pintu ruang praktek dr agni. alangkah kaget nya ners lisa saat membuka pintu ruangan itu, bagaimana tidak yang sedang berdiri di depannya adalah idola para wanita dari semua kalangan se edelstein grup, siapa lagi kalau bukan direktur mereka tuan zevan rafindra Abraham.zevan dengan tubuh tegapnya berdiri di depan pintu masuk ruang kerja dokter agni.

"apakah dokter agni sudah selesai sus? " tanya zevan tanpa melihat kepada lawan bicaranya, dia hanya menatap lurus di tempat agni memeriksa pasiennya yang tertutup tirai penghalang

"belum pak, tapi pasiennya sisa sedikit mungkin akan selesai sekitaran lima belas menit lagi." jawab ners lisa agak gugup.

"baiklah, katakan pada dokter agni untuk segera ke ruangan ku setelah pekerjaan nya selesai."tanpa mendengar jawaban ners lisa, zevan sudah melangkah meninggalkan ruangan dokter agni.

"tampan sih, tapi sayang sikap nya yang dingin kayak kulkas dua belas pintu." gumam ners lisa sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"apakah ini pasien terakhir ners? " tanya agni setelah pasien yang di periksa nya keluar di temani orangtua nya.

"iya dok, ini yang terakhir."jawab ners lisa dengan tersenyum.

" akhirnya."agni mulai meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

"dok, tadi pak direktur ke sini mencari anda,dia berpesan setelah dokter selesai praktek, dia menyuruh anda ke ruangan nya."

"apalagi maunya, hhhhh." agni menghela nafasnya.

"baiklah".

tanpa membuka jas dokternya, agni berjalan menuju ruangan zevan yang berada di lantai tujuh rumah sakit edelstein.beberapa saat kemudian dia sudah tiba di depan ruangan bertuliskan direktur edelstein hospital.

tok.. tok.. tok..agni mengetuk pintu ruangan zevan.

" masuk".agni membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam ruangan zevan.

"duduklah."

"mommy menelpon ku, beliau mengajak kita ke butik nya untuk fitting baju." zevan berdiri dari duduknya melangkah mendekati agni yang duduk di sofa depan meja kerjanya.

"ke-kenapa tuan tidak menelpon saya saja kalau hanya akan ke butik? "agni mencoba mengatur detak jantung nya saat zevan mendekat ke tempat di mana dia duduk.

zevan mendudukkan dirinya pas di samping agni,membuat agni segera berdiri,dia tidak mau zevan sampai mendengar jantungnya yang berdetak sangat cepat.

" kita pergi dengan mobil masing masing. "agni berbalik tanpa mendengar keputusan zevan. baru beberapa langkah tangannya di tarik oleh zevan membuat agni seketika berbalik, tapi sialnya dia tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya, alhasil mereka berdua terjatuh dengan posisi agni berada di atas zevan. beberapa saat mereka terdiam. agni menatap zevan begitupun sebaliknya.

" ****... mata itu... "batin zevan, jantung nya serasa berhenti seketika.dia segera mengalihkan pandangan nya.agni pun merasakan hal yang sama. mereka masih di posisi yang sama saat pintu ruangan zevan di buka paksa dari luar.

"dasar wanita si*l*n, berani beraninya kau merayu kekasihku." stella langsung mendekati agni dan mendorong nya kuat hingga terjatuh ke samping tubuh zevan yang masih berbaring.

"hentikan stella, apa yang kamu lakukan." zevan kemudian berdiri dan menatap tajam pada stella.

"kau pergi dulu,nanti aku menyusul." zevan melihat agni yang berdiri di samping meja kerjanya.tanpa menjawab agni segera keluar dari ruangan itu.dia meninggalkan zevan dan stella berdua.rasanya dia ingin sekali membalas perlakuan stella kepadanya.tapi dia mencoba menahan diri agar tidak terlihat bar bar di depan pria yang di cintai nya dan sebentar lagi akan menjadi suaminya.padahal dia bisa saja membuat stella tidak bisa berjalan dengan kemampuan bela dirinya.

"apa yang kau lakukan di sini stella,aku kan sudah bilang, hubungan kita sudah berakhir."

"aku tidak bisa van, aku sangat mencintaimu. " stella mulai bersandiwara di depan zevan.dia mendekati zevan dan memeluk nya, tapi sayang zevan malah mendorong tubuh stella menjauh darinya.

mau tidak mau stella terpaksa melepaskan pelukannya.

"kamu menolak ku karena wanita ****** dan tidak tahu malu itu, berani berani nya dia menggodamu. "

"cukup stella, sebaiknya kau keluar dari sini."

"tidak zevan,aku tidak mau, kau jangan mengusirku. "

hiks.. hiks..hiks.....stella pura pura menangis.seandainya ada penghargaan artis dengan acting terbaik, pasti dia akan jadi pemenangnya.

"sebelum kesabaran ku habis,segera tinggalkan ruangan ku. " zevan sudah tidak bisa menahan amarahnya."kalau kau tidak mau keluar biar aku yang keluar. "zevan memutuskan keluar dari ruangannya karena stella tak kunjung meninggalkan kan tempat itu setelah zevan mengusirnya. tidak lama setelah zevan pergi stella pun akhirnya keluar juga dari ruangan kerja zevan.dia menggerutu sambil berjalan.

" dasar wanita j*l*ng, tunggu saja aku akan membuatmu menderita."

...****************...