NovelToon NovelToon
Retaknya Sebuah Kaca

Retaknya Sebuah Kaca

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Arrafa Aris

Pernikahan yang didasari sebuah syarat, keterpaksaan dan tanpa cinta, membuat Azzura Zahra menjadi pelampiasan kekejaman sang suami yang tak berperasaan. Bahkan dengan teganya sering membawa sang kekasih ke rumah mereka hanya untuk menyakiti perasaannya.

Bukan cuma sakit fisik tapi juga psikis hingga Azzura berada di titik yang membuatnya benar-benar lelah dan menyerah lalu memilih menjauh dari kehidupan Close. Di saat Azzura sudah menjauh dan tidak berada di sisi Close, barulah Close menyadari betapa berartinya dan pentingnya Azzura dalam kehidupannya.

Karena merasakan penyesalan yang begitu mendalam, akhirnya Close mencari keberadaan Azzura dan ingin menebus semua kesalahannya pada Azzura.

"Apa kamu pernah melihat retaknya sebuah kaca lalu pecah? Kaca itu memang masih bisa di satukan lagi. Tapi tetap saja sudah tidak sempurna bahkan masih terlihat goresan retaknya. Seperti itu lah diriku sekarang. Aku sudah memaafkan, tapi tetap saja goresan luka itu tetap membekas." Azzura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arrafa Aris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. RSK

Ba'da Isya ...

Azzura mampir ke salah satu warung terdekat lalu memesan nasi goreng. Sambil menunggu ia termenung.

Tin ... tin ... tin ...

Suara klakson mobil yang berhenti tepat dihadapannya seketika membuat gadis itu tersadar

"Yoga," ucapnya lirih.

"Sedang apa kamu di sini?" tanya Yoga sesaat setelah setahun duduk di samping Azzura.

"Aku pesan nasi goreng. Mau sekalian aku pesankan nggak," tawar Azzura dengan seulas senyum.

"Boleh deh," sahut Yoga dengan sembringah.

Azzura lalu memesan satu lagi Yoga. Sambil menunggu, keduanya mengobrol santai.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu di kantor? Apa semuanya lancar-lancar saja?" tanya tanya Azzura.

"Alhamdulillah, lancar-lancar saja. Oh ya, tadi aku ke cafe saat jam makan siang. Tapi, kamu kok nggak ada?"

"Aku izin nggak masuk hari ini, soalnya aku kurang enak badan," jawab Zu. "Sore sebelum menjenguk ibu aku ke rumah sakit lain untuk. Alhamdulillah aku nggak apa-apa. Kata dokter, aku hanya kelelahan."

"Oh ya, Zu biar aku saja yang mengantarmu pulang," tawar Yoga.

"Boleh, tapi antar aku ke rumah lama saja. Soalnya aku ingin menginap di sana malam ini," timpal Azzura.

Yoga menatap curiga pada gadis itu. "Apa kamu dan pak Close baik-baik saja? Maksudku, apa kalian sedang marahan?" selidik Yoga.

Azzura tergelak sekaligus menyembunyikan kesedihannya. "Nggak, kami baik-baik saja kok. Aku sudah izin padanya untuk menginap di rumahku malam ini. Sekalian aku ingin bersih-bersih rumah," dalih Azzura dengan senyum getir.

Yoga bergeming. Namun, entah mengapa ia merasa Azzura tidaklah baik-baik saja. Gadis itu seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

"Neng, ini nasi gorengnya," kata mamang seraya menyerahkan dua kantong kresek pada Azzura.

"Terima kasih ya, Mang," ucap Azzura kemudian membayar nasi goreng pesanannya.

"Neng, duitnya lebih," balas Mamang.

"Nggak apa-apa, Mang. Itu rezeki buat Mamang."

"Terima kasih ya, Neng."

"Sama-sama, Mang." Azzura lalu memberikan satu kantong kresek pada Yoga.

"Ayo, aku antar," ajak Yoga.

"Oh ya, alamat rumahku di Jalan xxx kompleks Indah no 15," jelas Azzura sesaat setelah duduk di kursi mobil.

"Siap, Nyonya Azzura," kelakar Yoga disertai tawa.

*********

Setibanya di halaman rumah Azzura, tak lupa gadis itu berterima kasih. Ia sempat mengajak Yoga mampir. Namun, pria itu menolak karena sudah malam.

Sepeninggal Yoga, Azzura menghampiri pintu utama lalu memberi salam.

"Assalamu'alaikum," ucap Azzura lalu membuka pintu. "Subhanallah, aku merasa tenang di rumahku sendiri daripada di rumah laknat itu."

Ia lalu mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu. Mengelus perutnya yang masih terasa sakit.

.

.

.

Malam semakin larut, ketika Close tiba di kediamannya, rumah selalu terlihat gelap. Ia mengernyit ketika mendapati motor Azzura sudah terparkir di garasi.

"Tumben dia cepat pulang?" gumam Close.."Tapi kenapa dia nggak menyalakan lampu?"

Close langsung menekan saklar lampu sesaat setelah ia masuk ke dalam rumah. Ia memilih duduk di sofa ruang tamu lalu melirik sekilas ke arah pintu kamar Azzura yang tertutup rapat.

Pikirnya, Azzura sejak tadi sudah pulang dan mungkin saja sang istri sudah tidur. Apalagi saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 23:10.

Seolah tak ingin ambil pusing, Close kemudian beranjak lalu menuju kamar. Saat menekan saklar lampu, ia menghela nafas sekaligus merasa jengkel karena tempat tidurnya masih berantakan.

"Laura!" gerutunya.

Beberapa menit berlalu ...

Setelah selesai membersihkan diri, Close merebahkan tubuh yang terasa lelah. Karena seharian ini, ia harus menyambangi hotel serta resort miliknya.

Ketika memejamkan mata, bayangan wajah Azzura seketika bermain dibenak, saat gadis itu tersenyum tulus pada Yoga.

"Sial!!! Ada hubungan apa sih, gadis barista itu dengan Yoga?!" umpat Close merasa geram. "Cih, ngapain juga aku pikirkan, dia bukan siapa-siapa, hanya istri di atas kertas!"

.

.

.

Sementara itu, di apartemen Yoga, setelah selesai menyantap nasi goreng, ia lanjut memeriksa beberapa laporan dari kantor.

Setelah menyelesaikan tugasnya, ia menyandarkan punggung di sandaran sofa. Memejamkan mata sembari memijat pangkal hidungnya.

"Azzura, kenapa aku mengkhawatirkan gadis itu? Sebelum menikah dengan pak Close, wajahnya selalu terlihat ceria. Tapi kini, semuanya berubah, dia seperti tertekan. Azzura, sebenarnya apa yang terjadi padamu? Andai kamu ingin share sedikit saja masalahmu, aku bisa sedikit membantu," gumam Yoga.

*******

Sedangkan Azzura, ia baru saja selesai membereskan rumah.

"Azzura, mungkin kamu sudah nggak waras, membersihkan rumah pada saat larut malam," gumam Azzura sembari tertawa.

Setelah itu, ia berbaring sembari menatap langit-langit kamar.

"Azzura, seberat apapun masalahmu ingatlah, Allah selalu mengirim seseorang yang benar-benar peduli padamu. Bisa jadi doa mereka selalu ada untuk kebaikanmu," ucap Azzura nyaris tak terdengar sekaligus menyemangati dirinya sendiri.

.

.

.

Enam bulan berlalu ....

Satu bulan pasca mendapat KDRT dari Close, Azzura seolah tak mau ambil pusing. Ia bahkan membiarkan suaminya berbuat sesuka apapun di rumah mereka. Termasuk sering membawa Laura menginap di rumah itu.

Azzura sudah tidak pernah memasak maupun berbelanja lagi. Gadis itu hanya memesan makanan siap saji untuk dirinya sendiri.

Sedangkan Close, ia berpikir jika Azzura tidak memiliki uang untuk berbelanja, terlebih ia menyadari selama sebulan lebih pasca menikah, pria itu belum pernah memberinya nafkah.

Akhirnya Close hanya meletakkan beberapa lembar uang di atas meja makan dengan maksud supaya Azzura menggunakan uang itu.

Awalnya Close mengira jika uang itu kurang, karena Azzura sama sekali tidak menggunakan uang itu. Akhirnya ia kembali menambah nominalnya bahkan meletakkan kartu ATM dan black cardnya di atas meja itu.

Namun, seperti hari-hari sebelumnya uang serta kedua kartu itu, masih utuh serta tetap berada di posisi yang sama.

Seperti hari-hari sebelumnya, hampir setiap malam pula sehabis pulang dari rumah sakit, Azzura selalu mengalami KDRT dari suaminya.

Semua perlakuan kasar, caci maki juga KDRT yang ia dapatkan dari suaminya membuat psikisnya terganggu.

Setiap menjelang malam Azzura merasa gelisah serta merasakan takut. Namun, ia masih bisa mengatasi karena selalu ada sahabatnya yang menguatkan. Pun begitu dengan Yoga, meski pria itu belum tahu apa sebenarnya yang terjadi pada gadis berhijab itu.

Semakin hari hubungan pertemanan Azzura dan Yoga semakin dekat. Di sisi lain Close justru naik pitam seolah tak terima. Padahal istri dan asistennya itu hanya berteman dekat.

...🌿🌼................🌼🌿...

Jangan lupa masukkan sebagai favorit ya 🙏. Bantu like, vote dan komen, setidaknya readers terkasih telah membantu ikut mempromosikan karya author. Terima kasih ... 🙏☺️😘**

1
Tuti irfan
Luar biasa
Thewie
laki2 anjing gayanya menyesal,khilaf..keparat kau close. tutup ajalah kau kayak namamu
Juniati Juniati
😭😭😭😭
Thewie
kok ada bawang merahnya Thor 😭😭😭😭
ay Susie
piye tow kiiiihhhhh
Surati
bagus
Epifania R
biarkan saja dia sekalian masuk RSJ
Epifania R
semoga azzura bahagia
Epifania R
jangan mau zu
Epifania R
rasaakan
Epifania R
lanjut
Epifania R
siapa yang datang
Epifania R
makin penasaran
Epifania R
massa mau saingan sama anak sendiri
Epifania R
mau kemana zurra
Epifania R
😭😭😭😭😭
Epifania R
😭😭😭
Epifania R
maaf tiada guna
Epifania R
😭😭
Epifania R
taunya cuman menebak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!