ada seorang mahasiswi yang aktif mengikuti organisasi dan kegiatan kampus lainnya, pada suatu saat ia mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti kegiatan kampus dengan mengunjungi sebuah museum peninggalan kerajaan Balden, Tapi naasnya dia harus mati karena kecelakan di dalam museum.
arwahnya malah masuk ke dalam tubuh seorang Ratu pertama di dalam kerajaan tersebut, bercerai dengan raja bodoh dan menikahi seorang pria tampan bergelar Duke. Duke ini juga di juluki sebagai Raja Iblis.
hari-harinya menjadi seorang istri Duke, harus bertanggung Jawab mengembalikan kejayaan dan keadilan untuk rakyat miskin dan cara bertahan hidup dari sang Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Yakhchãl
...----------------episode 13----------------...
Kini Ellisha dan kedua orang yang di teriaknya tadi yaitu Marya dan Buyan sudah berada bersamanya di dapur Mension.
"Taraaa.... Aku membawa banyak singkong dari desa yang pernah kami singgahi"seru Ellisha sambil menujukannya kepada banyu "singkong sebanyak ini bisa membantu mengganjal dan memberikan energi kepada para prajurit"ujarnya lagi.
"t_tapi nyonya, ini adalah akar liar, waktu saya kecil orang tua saya mengatakan kalau akar ini beracun.."ucap buyan panik.
Mendengar itu Ellisha dan Marya saling tukar pandangan satu sama lain dan menertawakan ke polosan Buyan.
"hahahaha, tidak tidak... Jika begitu Marya tolong kupas beberapa singkong untukku, aku akan membuat Keripik singkong yang renyah dan gurih. Kebetulan para prajurit butuh istirahat juga dari latihannya"perintah Ellisha kepada Marya.
"Baik Nyonya"Jawab marya, ia juga menarik tangan Buyan untuk membantunya.
"ah iya, apa disini ada es?"tanya Ellisha kepada mereka berdua yang sedang mengutip singkong.
Ia berencana ingin membuat minuman dingin untuk mereka yang berlatih.
Mendengar itu Buyan mulai angkat bicara
"nyonya... Kami adalah wilayah yang miskin, es yang anda tanyakan ialah makanan bangsawan yang sangat mahal, kami tidak sanggup merasakanya"ucapnya senduh
"Tapi... jangan khawatir nyonya, sebentar lagi akan musim salju, nyonya akan merasakan es yang nyonya inginkan"seru Marya.
"benar... Jika aku bisa membuat es di musim panas akan banyak keuntungan yang aku dapatkan. Aku akan memanfaatkan salju yang akan datang karena es yang di nikmatin di musim dingin tidak ada nilainya di bandingkan dengan es yang di nikmatin di musim panas hehehe"seru Ellisha dengan senyuman jahatnya
"caranya?"tanya Marya dan Buyan secara bersamaan.
"hohoho... Kita akan buat Yakhchãl milik kita sendiri, kesempatan tidak boleh di sia-siakan bukan mhehehehe"
"Yakhchãl?"tanya kaget mereka serempak lagi.
"hayya... baik lah, kalian kerjakan tugas kalian, sambil aku jelaskan apa itu Yakhchãl"ucapnya semangat.
Usai dengan kegiatan mereka bertiga, dimana Ellisha sudah selesai menjelaskan, dan mereka berdua Yang sudah selesai membuat keripik singkong dimana juga yang di resepkan oleh Ellisha, mereka bertiga pun bergegas ke area latihan para prajurit dengan membawa kerepek singkong yang sudah di bumbui oleh bubuk Cili asin ala-ala Ellisha.
...----------------...
"Wah.. Apakah itu Duchess kita?"lirih seorang prajurit yang pertama kali melihat kedatangan Ellisha, ia memandanginya dengan perasaan kagum.
Alaric yang sedang melatih para prajurit mendengar seruan dari salah satu anak buahnya itupun memalingkan wajahnya ke arah kedatangan Ellisha.
*Kenapa bisa dia ada disini*batin Alaric sedikit khawatir.
"Salam NYONYA!"Ucap serentak para prajurit kepada Ellisha.
Ellisha yang berasal dari abad 20an itu pun merasa takjub. Ia tidak menyangka bahwa akan banyak pria tampan bersujud di hadapannya.
Dengan wajah senang, Ellisha membalas mereka dengan senyuman. Walau pun di hatinya ingin tantrum tapi karena ia merupakan istri pemimpin, ia harus tetap tenang.
"Kenapa kamu ke sini?"tanya Alaric, dan ia tidak sengaja membuang pandanganya disebuah wadah yang berada di tangan Ellisha.
"hm.. Aku membawa cemilan sore untuk kalian, istirahatlah sayang. Kamu dan prajuritmu sudah cukup lama berlatih, dan maaf aku hanya membawa air biasa, tidak bisa membuat minuman dingin untuk kalian semua.."ucap Ellisha sedikit mencemberutkan bibirnya "Tapi aku berjanji, pada saat musim dingin berakhir dan di gantikan oleh musim semi, aku akan menjamu kalian semua dengan air es setelah kepulangan kalian, jadi kalian harus tetap hidup selagi belum menikmati es yang ku buat itu"ucapnya lagi.
"kamu tidak usah repot akan hal ini... Dan jangan membuat janji seperti itu, harga es sangat mahal, jika kamu mau, aku akan mendapatkannya untukmu saja tapi itu butuh waktu lama"ujar Alaric.
Mereka yang berada di tempat itu, hanya terdiam sambil mengamati keharmonisan rumah tangga tuannya sambil tersenyum bahagia.
Mereka tidak menyangka, bahwa tuanya yang di mata mereka ialah pria dingin dan bengis bisa berubah drastis saat di hadapkan oleh seorang wanita, yang darinya ia seperti singa yang bisa memangsa musuhnya tanpa belas kasihan berubah menjadi seorang kucing yang ingin di kasihani pemiliknya.
"kamu meremekan aku yah... Kau tunggu saja... Saat kamu pulang dari perang, aku akan memberikan minuman dingin untukmu. tapi sebelum itu kamu harus janji pulang dengan selamat, Ah ia kata Marya sebentar lagi akan turun salju. Kalian harus tetap hangat.. Aku akan meminta Wensto untuk menyiapkan pakaian tebal semasa kalian berperang"ucap Ellisha yang masih berlanjut.
Mendengar itu Alaric hanya diam seribu bahasa. Ia tidak tau lagi harus membalas apa.
"oh iya hampir lupa.. Aku membawakan kalian semua cemilan ringan. Ini di sebut keripik singkong.. ayok makanlah.. rasanya gurih, pedas dan asin"seru Ellisha sambil Marya dan Buyan membagikan keripik tersebut untuk di rasakan oleh prajurit.
"dan ini untukmu tuan, mari makan bersamaku disana, ada yang ini aku sampaikan"ujarnya sambil memegang tangan Alaric untuk mengikutinya.
Alaric juga seperti terhipnotis oleh rayuan Ellisha, ia dengan patuh mengikutinnya.
Mereka berdua pun duduk di sebuah kursi panjang yang memang di buat untuk tempat istirahat para prajurit.
Dengan senyum manisnya Ellisha menyodorkan sebuah wadah yang berisi keripik tersebut kepada Alaric, sambil berkata.
"nah cobain.. Ini resep yang ku buat sendiri lo"ucap Ellisha.
Dengan raut wajah waspada Alaric mulai mengambil satu keripik dan memasukanya di dalam mulut.
KRIUUK...
Satu gigitan dari Alaric, ia membuka bola matanya lebar karena merasa bahwa makanan yang baru ia cicipi tersebut sangat lezat dan gurih.
Satu suapan, dua suapan, tiga suapan, hingga memenuhi isi mulutnya.
"bagaimana rasanya tuan?"tanya Ellisha.
"EHM! Ia rasanya cukup enak"pungkas Alaric.
"hehe syukurlah.."
"ehm.. Mm bukanya tadi kamu mengatakan ada yang ingin kamu sampaikan? Soal apa?"tanya Alaric cepat-cepat mengganti topik, karena sepertinya tubuhnya mulai merasa Panas.
"oh iyaaa..., aku dengar kamu akan pergi berperang merebutkan tanah perbatasan Yansui kan? tapi apa kamu tau? tepat di perbatasan itu tersimpan harta karun yang sudah lama berkembang. Saat kalian sudah menenangkan tanah itu jangan pernah mengambil uang dari Kerajaan, tapi mintalah kawasan tanah Yansui itu. karena di tanah itu tersimpan Kristal Es"ujarnya serius.
"hahaha, tanah yang begitu banyak juram batu bagaimana bisa ada kristal es? jangan bercanda say_"
"apa? tadi kamu ingin memanggiku apa?"seru Ellisha antusias.
"TIDAK ADA. AKU AKAN KEMBALI BERLATIH. KAMU KEMBALI SAJA, JANGAN SAMPAI TUBUHMU TERKENA PEDANG TAJAM DISINI"teriak Alaric langsung pergi meninggalkannya.
"EHH TUNGGU... JANGAN LUPAA UNTUK MEMINTA TANAH ITU"teriak Ellisha merasa kesal karena ucapannya hanya di anggap lelucon oleh Alaric.
"NYONYA TERIMA KASIH AKAN KERIPIKNYAA INI SANGAT ENAK"balas teriak para prajurit.
"hadeeh...."ucap pasrah Ellisha melihat mereka kembali berlatih
BERSAMBUNG...