Hasrat Tuan Impoten
Nathan Arga Winata. Pria tampan dan juga mapan, memiliki tubuh yang kekar dan berotot bak model pakaiian daalam pria. Namun, tak disangka, di balik paras yang nyaris sempurna itu, dia memiliki suatu kelainan yang sangat memalukan. Nathan, ternyata seseorang yang mengalami disfungsi ereksi alias impoten. Jika dilihat sekilas, tidak akan mungkin ada yang menyangka bahwa seorang Nathan akan memiliki kelainan seperti itu.
Entah apa yang sedang ada dalam benak Nathan saat ini. Pernikahannya sudah ada di depan mata, tapi perasaannya pada wanita itu sama sekali tidak ada.
Nathan memasangkan cincin tepat di jari seorang gadis cantik berkulit putih yang sedang menatapnya bahagia. Dia sudah jujur pada gadis itu mengenai masalahnya dan Selena tetap menerima perjodohan mereka.
“Sekarang gantian Selena yang memasangkan cincinnya,” ucap Nyonya Lita, mama Nathan.
Selena menanggapinya dengan senyuman manis dan kemudian tangannya terulur mengambil cincin polos yang harus disematkan pada jari Nathan.
“Aku terikat denganmu, melalui cincin ini,” kata Selena yang dengan perlahan memasangkan cincin itu di jari Nathan, seorang laki-laki mapan yang sayangnya impoten. “Sekarang kita sudah resmi bertunangan.”
"Hem," balas Nathan dengan perasaan biasa saja. Tidak ada debaran atau pun rasa rindu pada Selena, selama mereka menjalin hubungan usai perjodohan itu. Dia hanya menghargai Selena yang mau menerima kekurangannya, meski tidak yakin pada ketulusan Selena.
Sorakan dan tepuk tangan memeriahkan acara pertunangan yang dihadiri oleh kedua keluarga besar. Raut bahagia terpancar jelas di wajah kedua orang tua mereka. Siapa yang tidak bahagia melihat anak mereka selangkah lebih dekat dengan pernikahan.
**
Sheren sengaja pulang lebih awal dari yang sudah dia janjikan. Gadis cantik dengan rambut hitam panjang yang sebagian helainya dicat merah itu baru datang dari luar negeri. Dua tahun di sana bukanlah waktu yang singkat apalagi demi karier pekerjaannya di kantor.
Niat Sheren awalnya untuk memberi kejutan pada orang tua dan kekasih, tapi malah gadis itu yang terkejut dengan dekorasi halaman depan rumahnya.
“Kenapa hiasan rumah penuh bunga begini?” Gadis itu mengulum senyum saat baru turun dari taksi. Dia begitu terpesona dengan bunga-bunga di sekitaran rumah.
“Kembang-kembang ini kok kayak ada yang nikahan aja sih, padahal aku baru pulang, siapa yang mereka nikahkan? Apakah Scarlet?” Sheren cekikikan dengan pikirannya sendiri.
Jika kakak tirinya itu menikah, maka bisa dipastikan rumah ini akan terasa tentram dan lebih nyaman. Semoga saja pemikirannya itu memang kebenaran.
Sheren menjauhkan diri dari semerbak bunga yang masih berada di depan rumah. Niatnya melangkah masuk harus batal karena tiba-tiba suara heboh dari dalam rumah berhasil membuatnya memicingkan mata.
Belum sempat otaknya mencerna, tiba-tiba dua orang berdiri di pintu diiringi puluhan orang yang juga akan keluar dari rumah. Mata Sheren membulat sempurna saat melihat sosok kakak tirinya merangkul erat lengan Kenzo, kekasih Sheren sendiri.
Namun, bukan rangkulan itu yang menjadi fokus Sheren, melainkan baju yang mereka berdua pakai dan riasan tebal Scarlet yang membuat dadanya sesak.
“Sheren, a-aku ....”
Sekuat tenaga Sheren berusaha menahan tubuhnya agar tetap berdiri tegak. Namun, rasa sesak di dada membuat Sheren kesulitan mengontrol buliran bening itu agar tidak keluar dari matanya.
“Apa yang terjadi?” Air matanya meluncur deras tanpa bisa dikendalikan. “Apa ini mimpi?”
Scarlet membisu, tapi dia sama sekali tidak berniat melepaskan rangkulannya. Sementara itu, laki-laki yang menjadi kekasih Sheren itu tampak gelagapan karena tidak menduga Sheren akan memergoki aksinya secepat ini.
“Sheren, Kenzo dan Scarlet sudah menikah. Kami akan menuju hotel untuk melanjutkan resepsi, sebaiknya kamu jangan banyak bertanya, dan berdandanlah! Karena kamu sudah pulang berarti kamu juga harus ikut bersama kami,” kata mama tiri Sheren yang lalu menarik lengan Sheren dengan kasar.
Scarlet menarik lengan Kenzo untuk secepatnya masuk ke mobil pengantin. Dia sama sekali tidak peduli dengan perasaan Sheren karena sekarang dia telah resmi menikah dengan Kenzo.
Sheren berteriak, meminta penjelasan pada Kenzo mengenai pernikahannya dengan Scarlett. Akan tetapi, orang suruhan mama Scarlett menyeretnya masuk rumah lewat pintu samping, sehingga Sheren tidak bisa menghalangi pengantin baru itu.
***
***
Sheren akhirnya mendapatkan jawaban atas semua pertanyaannya tentang pernikahan Scarlett dan Kenzo. Semua itu dijelaskan oleh ayah dan adik tirinya —anak dari ayah Sheren dan ibu kandung Scarlett— bahwa sebenarnya Scarlett dan Kenzo mengalami 'kecelakaan' yang membuat saudari tiri mereka hamil.
Meski sebenarnya dia tidak rela, tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Scarlett sudah terlanjur hamil dan Kenzo harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Di sinilah Sheren sekarang, termenung di tengah meriahnya pesta. Sheren kehilangan senyum cerianya. Jika tahu seperti ini, lebih baik dia tidak usah pulang, ‘kan?
Meratapi kehancuran hatinya, membuat Sheren mendengus kesal dan langsung menenggak habis minuman yang kebetulan disodorkan padanya. Sheren pikir itu dari pelayan, ternyata itu dari mama tirinya.
“Bagus, Sheren. Habiskan dan nikmati malam ini dengan bahagia,” kata mama tiri Sheren yang kemudian meninggalkannya.
Sheren masih belum memahami maksud dari mama tirinya itu, tapi dia tidak mau berpikiran negatif.
***
Di gedung yang sama dengan Sheren, Nathan baru selesai rapat dengan salah satu rekan bisnisnya. Sebenarnya sebelum pulang dia ditawari untuk ikut bergabung dalam sebuah pesta. Namun, dengan halus Nathan menolak, sebab ia tahu rekan bisnisnya telah menyiapkan beberapa wanita penghibur juga di sana.
"Memangnya, mereka pikir aku mau sama wanita murahan seperti mereka?" gumam Nathan saat membuka pintu kamar hotel yang disewa, beberapa hari ini dia memang pulang ke hotel karena tidak mau mendengar ocehan mamanya yang selalu membahas pernikahan, padahal pertunangannya dengan Selena baru digelar beberapa hari lalu.
"Bos, bukannya memang bos tidak akan bisa tertarik dengan wanita mana pun? Mungkin yang tadi itu juga jebakan karena si Bos kan memang tidak tertarik dengan perempuan," balas sekretaris Nathan dengan sangat tidak sopan. "Saya permisi pulang, Bos! Selamat beristirahat!"
Laki-laki itu melarikan diri sebelum mendapat amukan dari Nathan karena penghinaannya itu.
"Awas kamu ya!" teriak Nathan. Dia mengepalkan tangan sembari memandangi punggung sekretarisnya yang menyebalkan itu.
Belum reda kekesalannya pada sang sekretaris, Nathan sudah dikejutkan dengan wanita yang tiba-tiba muncul dan langsung menyeretnya masuk.
"Tolong saya, Tuan!" pinta wanita itu seraya menutup pintu, sehingga otomatis pintu terkunci dari dalam.
"Kamu siapa, hei? Enak saja masuk kamar saya. Kamu suruhan Mr. Richard ya. Kampungan sekali!" maki Nathan yang langsung menyimpulkan tanpa mau mendengar terlebih dulu.
Dia menyalakan lampu dengan satu kartu yang dimilikinya dan kemudian memperhatikan penampilan wanita itu. Cantik juga!
"Saya dikejar-kejar orang jahat, tolong saya, Tuan," pinta gadis itu dengan keringat yang bercucuran. Sebelumnya dia berlarian karena menghindar dari ibu tiri yang sengaja menjebaknya dengan laki-laki yang telah disewa.
Sheren menyentuh tangan Nathan sambil memohon padanya. "Saya akan balas kebaikan Tuan dengan apa pun, tapi selamatkan saya!"
Belum sempat Nathan menjawab, suara ketukan di pintu membuat keduanya sama-sama menoleh.
Sheren berdebar-debar karena takut jika itu ibu tirinya, sementara Nathan mulai mendekatkan cardlock lain ke pintu.
Saat pintu terbuka, muncullah seorang wanita dengan dandanan khas kondangan muncul. "Apa ada seorang wanita masuk ke mari? Saya sedang mencari putri saya?" tanya wanita itu.
Tatapan Nathan menyelidik pada wanita yang mungkin usianya sekitar 45 tahun dengan riasan tebal itu. Di belakangnya, berdiri dua orang laki-laki bertubuh tegap dengan pandangan menelisik ke dalam kamar.
"Ada, seorang wanita di kamar ini," jawab Nathan.
Mendengar hal itu, wanita yang merupakan ibu tiri Sheren itu mengembangkan senyumannya. "Oh ya, boleh saya bertemu dengannya?" tanyanya.
***
Loha ketemu aku lagi, jangan lupa pencet favorite ya gaess 💋
Kalau gak suka ceritanya, langsung skip aja ya jangan meninggalkan rate 1.2.3 itu gak ada kok keuntungannya kok, malah merugikan penulis 🙏🙏 aku update semangat buat yang suka aja kok.. Aku juga gak maksa semua pembaca buat suka, tapi please tolong banget gak usah kasih rate buruk 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Griselda Nirbita
awal yg menarik...
2024-09-16
0
M Rasya S
udah baca padahal di hp 1 lagi hihihi sekarang baca lagi ...
2024-08-31
1
Angel𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ᴳ𝐑᭄
aihhh Nathanael
2024-06-09
0