NovelToon NovelToon
Tragedi Bachelor Party

Tragedi Bachelor Party

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Hamil di luar nikah
Popularitas:14.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noah Arrayan

Area Dewasa, 21+

Loli tidak menyangka bahwa nasip buruk akan menimpa nya. Ia harus hancur di tangan calon kakak iparnya sendiri.

Menjelang pernikahannya, teman-teman Marcell mengadakan Bachelor Party untuknya. Namun Marcell tidak menyangka bahwa malam itu adalah awal dari segala kerumitan dalam hidupnya. Akibat obat perangsang yang teman-temannya berikan membuat Marcell melakukan hal yang paling bejat. Merenggut kesucian Loli sang calon adik ipar.

Tatapan penuh luka dari gadis yang meringkuk memegang erat selimutnya terus menghantui Marcell. Ia harus memilih dua hal tersulit dalam hidupnya. Melanjutkan pernikahan dan lari dari tanggung jawab atau melepaskan gadis yang dicintainya untuk sebuah pertanggung jawaban.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noah Arrayan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat

Marcell dan teman-teman nya asyik bermain game, siapa yang kalah maka harus menjalani hukuman yang diberikan oleh teman- temannya. Seperti mencoret wajah, menggendong teman-temannya sambil mengelilingi kamar hotel 10 keliling, berteriak di koridor hotel dan yang paling parah membuat video joget memalukan yang di upload di akun media sosial. Sejauh ini masih cukup normal bagi Marcell.

Meski teman-teman Marcell minum alkohol namun Marcell bisa menahan diri. Ia hanya minum minuman kaleng non alkohol. Saat ini mereka sedang ngobrol santai karena lelah tertawa akibat permainan mereka.

"Masa cuma kayak gini aja acaranya Marcell. Sementara gue dikurung semalaman sama cewek sexy" Ucap Andra sambil memijat kepalanya. Ia sudah cukup banyak minum.

"Oh iya elu nggak pernah cerita si cewek sexy lu apain malam itu?" Tanya Nathan penasaran.

"Ya dua orang berlainan jenis di dalam ruangan tertutup ngapain lagi coba? jangan sok polos" Ucap Andra sinis.

"Ha? jadi lu tidurin tu cewek?" Marcell terbelalak kaget.

"Gue gak munafik Cell. Udah berusaha nahan diri banget. Tapi tu cewek hot banget Cell nggak kuat gue"

Marcell menggelengkan kepalanya. Bergidik ngeri andai hal itu harus ia alami.

"Terus bini lu gimana?" Tanya Lucky masih penasaran

"Sampai sekarang nggak tau. Awas aja kalo sampe bini gue tau itu pasti elu semua yang bocorin"

"Santai bro, kita nggak mungkin nyelakain sahabat sendiri. Malah dikasih enak kan lu, buat pengalaman sebelum malam pertama" Ucap Dodo yang disambut gelak tawa oleh mereka.

Marcell melirik jam di tangannya. Sudah jam sepuluh lewat mendekati angka setengah 11 belum ada telfon dari Loli. Jadi ia kembali melanjutkan obrolan bersama teman-temannya.

Marcell meminum minuman kaleng nya yang masih tersisah setengah tanpa curiga. Tampak raut puas di wajah ke empat temannya.

"Gue cabut duluan bro, Bini gue uda nelfonin dari tadi." Andra beranjak sambil menatap penuh arti pada teman-teman nya.

"Bareng ndra gue kan pergi nya bareng elu" Lucky ikut bangkit.

"Iya kalian duluan aja, gue sama Dodo belakangan." Ucap Nathan. Mereka telah merencanakan sesuatu.

Sementara Marcell mulai gelisah. Ia merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya yang terasa panas. Nathan dan Dodo tersenyum atas perubahan gerakan tubuh Marcell.

"Badan gue kenapa panas gini."

Marcell melepaskan jaket yang melekat di tubuhnya. Ia kemudian berjalan menuju toilet untuk membasuh muka untuk mendinginkan tubuhnya. Ia tak menyadari panggilan berkali-kali pada ponsel yang ada dalam kantong jaketnya.

Beberapa saat bel kamar berbunyi, Dodo dan Nathan tersenyum. Mereka yakin bahwa wanita bayaran yang mereka pesan telah datang.

"Kak Marcell nya ada?" Nathan sedikit terpana, ia tak menyangka wanita bayaran yang mereka pesan sangat cantik, muda namun terlihat begitu anggun. Tidak seperti wanita bayaran pada umumnya.

"Silahkan masuk, tunggu aja orang nya masih di toilet. Kami duluan"

Ucap Dodo, ia menarik tubuh Nathan yang masih menatap penuh minat pada Loli. Dodo juga meraih jaket Marcell untuk ia bawa keluar.

Tanpa curiga Loli masuk dan menunggu di sofa yang ada di kamar. Ia menutup hidung karena bau alkohol yang menyengat.

Gadis itu tidak menyadari bahwa teman-teman Marcell telah mengunci pintu dari luar. Mereka membawa serta card lock agar Marcell dan gadis itu tidak bisa keluar dari kamar itu. Bahkan mereka sudah memutus akses telefon di kamar itu sebelumnya.

Persis seperti yang mereka lakukan pada Andra. Bedanya Andra mereka kurung di apartemen milik Lucky.

Setelah menunggu beberapa saat pintu toilet terbuka menampilkan sosok Marcell yang terlihat kacau.

"Kak, tadi kelamaan acaranya baru kelar" Loli menatap tidak enak pada Marcell yang menunggu dirinya.

Mata Marcell yang terlihat merah menatap heran atas keberadaan Loli. "Nggak apa-apa dek, Teman-teman kakak mana?" Suara Marcell terdengar putus-putus. Ia menahan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya.

Meski telah beberapa kali menyiram kepalanya gelenyar panas di tubuhnya tak juga hilang.

"Teman-teman kakak uda pulang duluan katanya"

Marcell terbelalak kaget. Ia menyadari pasti teman-temannya merencanakan sesuatu untuk dirinya. Ia segera berlari menuju pintu, dan benar saja terkunci dari luar dan tidak ada card lock di dalam kamar itu.

"Brengs*k!!!!" Marcell menendang pintu dengan penuh amarah. Hal utu tentu saja membuat Loli kaget luar biasa. Ia mendekat ke arah Marcell.

"Kakak kenapa?" melihat keberadaan Loli kepanikan nya kian bertambah. Ia marah pada dirinya sendiri saat merasakan sesuatu yang panas pada bagian tubuhnya saat melihat Loli. Ia menelan ludah nya dengan kasar.

Marcell sadar ia sedang dalam masalah besar. Selagi masih bisa mengendalikan diri ia berlari menuju telefon yang berada di dekat ranjang. Namun lagi-lagi ia memekik karena kabel sambungan yang telah diputus. Ia mengerang frustasi, ia menyesal masuk dalam perangkap teman-temannya.

Loli menatap heran pada Mrcell. Ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Kakak, kenapa?" Tanya Loli dengan suara bergetar menahan rasa takut

"Adek, jangan dekat-dekat" ucap Marcell lirih. Ia putus asa, tubuhnya semakin tidak terkendali. Ia tidak ingin menyalurkan hasrat binatangnya pada Loli sang calon adik ipar.

"Kakak sakit?" Melihat tubuh bergetar serta keringat yang membasahi tubuh Marcell membuat Loli khawatir. gadis itu mengabaikan ucapan Marcell yang memintanya menjauh.

Loli memegang kening Marcell, aroma tubuh Loli serta kulit mulus gadis itu membuat hasrat Marcell semakin tidak terkendali. Namun pria itu masih terus berusaha menahan diri.

"Kakak nggak apa-apa dek, tolong menjauh lah. Kamu dalam bahaya" Ucap Marcell dengan suara terbata membuat Loli kembali memundurkan tubuhnya. Otak Marcell sudah dipenuhi bayangan kotor. Ia begitu mendambakan tubuh Loli yang berada di bawah tubuhnya, Ia begitu menginginkan Loli mende *sah kan namanya. Hal itu membuat dirinya gila. Ia memejamkan matanya berusaha mengusir semua bayangan kotor itu.

"Ponsel kamu mana dek" Setitik harapan membuat Marcell tersenyum. Ia berharap secepat nya bisa melewati kondisi buruk ini.

"Ponsel adek mati kak, makanya adek datang ke sini karena kakak juga gak angkat telefon adek" Ucapan Loli bagai pukulan berat yang menghancurkan segala harapan nya.

Tubuhnya mulai berkhianat, otaknya memerintahkan untuk tetap diam di tempat namun ia malah mendekat pada Loli.

Loli menatap takut pada Marcell yang menatap nya dengan aneh, mata Marcell memerah.

Pria itu menarik tubuh Loli dan mencium bibir loli dengan rakus, tentu saja Loli yang tak menyangka akan diperlakukan seperti ini oleh Marcell memberontak, ia berusaha melepaskan diri.

Namun Marcell begitu kuat mengungkung tubuhnya. Marcell mendorong tubuh Loli ke ranjang. Loli yang ketakutan memundurkan tubuhnya yang bergetar dengan bibir memucat.

"Kakak, kenapa? Jangan seperti ini adek takut" Ucap Loli saat melihat kilatan naf*u di mata Marcell. Namun bersamaan Loli melihat air mata yang menetes di mata pria itu.

Loli semakin ketakutan saat melihat pria itu mulai melepaskan pakaian yang melekat ditubuhnya hingga tak tersisah. Loli menjerit sambil menutup matanya. Ia berusaha meminta tolong namun tak ada siapapun yang bisa menolongnya.

Marcell menangkap tubuh Loli yang akan bergerak pergi, ia merobek pakaian Loli dengan kasar. Panggilan dari dalam tubuhnya telah membunuh akal sehat di otaknya.

Marcell menciumi seluruh tubuh Loli, tak peduli jerit pilu dari gadis polos itu. Hingga akhirnya Marcell melakukan hal terbejat dalam hidupnya.

Kesadaran yang tersisah sedikit membuat ia menangis namun hasrat gila tubuhnya lebih mendominasi hingga ia tak bisa menghentikannya.

Ia telah merenggut sesuatu yang berharga milik gadis yang baru berusia 18 tahun ini.

1
Novel&Manga_Addict
Luar biasa
Virdasil Fanabella
Biasa
Virdasil Fanabella
Kecewa
Rina Rina
aq kok gk suka ya sama sifatnya nya nala egois bgt
Rina Rina
bener bgt Thor dunia nyata memang sangat melelah kan
Rina Rina
aq kasih 2 jempol buat zayn
Rina Rina
suka deh sama karakter marcell
Rina Rina
aq juga setuju cantik
Supiah Susilawati
Luar biasa
Ima Ashahri
setuju thor dengan visual loli yang ini pas banget cantik 👍👍
Ratna Dian
Lumayan
Sri Udaningsih Widjaya
Luar biasa ceritanya thor
laelatul qomar
Luar biasa
Daryanti
aku suka novel ini, kalau ada apa2 lngsung bicara dg pasangan
Musrifa Ifa
pas lagi hujan2 gini😁😁😁
Krismonita Sembiring
ademmmm nyaaa 😌
Misdi Jaseng
y3
Safa Almira
seru
Santimehasari Nst
Luar biasa
Sasha
dih marsel memuakkan bener
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!