NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:31.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Lintang Anastasya, gadis yang bekerja sebagai karyawan itu terpaksa menikah dengan Yudha Anggara atas desakan anak Yudha yang bernama Lion Anggara.

Yudha yang berstatus duda sangat mencintai Lintang yang mengurus anaknya dengan baik dan mau menjadi istrinya. Meskipun gadis itu terus mengutarakan kebenciannya pada sang suami, tak menyurutkan cinta Yudha yang sangat besar.

Kenapa Lintang sangat membenci Yudha?
Ada apa di masa lalu mereka?
Apakah Yudha mampu meluluhkan hati Lintang yang sekeras batu dengan cinta tulus yang ia miliki?

Simak selengkapnya hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Mulai terkuak

Natalie tersenyum menang saat melihat mantan mertuanya bersembunyi di balik tirai. Ini kesempatan baginya untuk menjatuhkan Lintang hingga tak ada tempat lagi bagi gadis itu di keluarga Anggara. 

"Kenapa kamu bicara seperti itu? Mas Yudha itu baik, papa dan mama juga baik, tapi kenapa kamu tidak menyukai mereka?" ucap Natalie pura-pura memelas. Bersandiwara untuk menendang Lintang dari kehidupan putranya. 

"Terserah apa kata, Ibu. Yang pastinya, saya sangat membenci keluarga Anggara. Mereka tidak pantas dihormati." 

Bu Indri berlalu dengan hati yang tercubit. Ia tak tahan lagi mendengar ucapan  Lintang yang menohok dan sudah berani mengolok keluarga besarnya. 

Mengelus dada, ingin marah namun ia tahan, sebagai salah satu menantu Anggara. Ia terus meraba kesalahan apa yang membuat Lintang sangat membenci keluarganya. Bahkan selama ini Lintang adalah orang yang pertama kali berani bicara seperti itu di tempatnya. 

Perkataan yang menusuk hati itu terngiang-ngiang di telinga Bu Indri. Mengiringi setiap langkahnya menuju depan. Tak menyangka, orang yang dikira tulus ternyata berselimut benci. 

"Mama…" Suara Yudha mengejutkan Bu Indri yang nampak melamun. Wanita itu terdiam menatap manik mata Yudha lalu beralih ke arah beberapa tamu yang masih duduk di tempat yang disediakan. 

Apa Yudha tahu kalau sebenarnya Lintang sangat membenci keluarga Anggara. Aku harus bicara pada Yudha, dia harus tahu jika Lion tidak patut bersama gadis itu. 

Baru saja beberapa langkah meninggalkan ruangan, Lion berteriak memanggil tante cantik. Bu Indri dan Yudha menghentikan langkah, menatap Lintang dan Natalie yang saling beriringan. 

"Lion, acaranya kan sudah selesai, tante mau pulang," ucap Lintang dengan lembut. Teringat ibunya yang tadi pagi terus ngomel.

"Yah, aku masih kangen, kalau begitu aku boleh nggak, ikut tante pulang?"

"Jangan…" teriak Bu Indri dari kejauhan. Berjalan tergesa-gesa menghampiri Lion lalu menariknya, menjauhkan dari Lintang. 

Tatapannya datar. Melirik sekilas ke arah Lintang yang terus mengulas senyum. Dadanya meletup-letup mengingat ucapan Lintang yang membuatnya sakit hati. 

Lintang Lintang, aku bukan lawanmu, sebentar lagi kamu akan terhempas seperti sampah. 

"Ma, aku pamit pulang dulu, kapan-kapan aku akan ke sini lagi untuk menjenguk Lion," pamit Natalie pada Bu Indri. 

Lintang nampak santai, ia tak heran dengan sikap Bu Indri yang sinis padanya. Sudah terbiasa menghadapi cemooh orang-orang kaya, termasuk keluarga ayahnya. 

Tersenyum dan berlutut di depan Lion. 

"Lain kali kita main lagi, untuk sekarang tante nggak bisa ajak kamu ke rumah." 

Huaaaa…. Huaaaa….. 

Lion menangis kencang. Membenamkan wajahnya di perut sang Oma. Tangannya meraih lengan Lintang, kode melarangnya pergi darinya. 

Tangisan Lion membuat hati Bu Indri ikut tersayat. Dari lubuk hati yang terdalam, ia tak tega membuat Lion sedih, tapi apa daya, ucapan Lintang membuatnya takut, takut jika Lintang berbuat macam-macam pada cucunya serta memperalat bocah itu untuk menjatuhkan keluarganya. 

Yudha bingung, di satu sisi ia pun tak ingin Lion menangis. Di sisi lain, tak mungkin memaksa Lintang untuk menuruti permintaan Lion. 

Sebab tak tega, akhirnya Lintang merengkuh tubuh Lion dan membawa ke pelukannya. 

"Sayang, dengerin tante. Lion sayang, kan sama tante?" tanya Lintang, merapikan rambut Lion yang menutupi jidat. 

Lion mengangguk, menahan nafasnya yang tersendat. 

"Tante ke sini naik motor, jadi nggak bisa boncengin Lion, nanti kena asap, udaranya juga kotor. Panas pula, Bagaimana kalau Lion sakit," ucap Lintang menjelaskan. 

"Papa punya mobil." Menatap Yudha yang mematung di sampingnya. 

"Pa, anterin tante cantik pulang! Kasihan kalau dia terkena debu." 

Wajah mungilnya menggemaskan juga membuat orang ingin tertawa. 

Yudha menatap Lintang yang terus menundukkan wajahnya. Tahu, pasti gadis itu tidak akan menerimanya begitu saja, tapi ia harus tetap membujuk demi Lion yang penuh harap. 

"Lintang, aku anterin ya, biar motor kamu diantar sopir." 

Hening

Lion sangat penting bagi Lintang, anak yang tak berdosa itu tidak berhak menanggung keegoisan juga amarahnya. Menerima tawaran Yudha mungkin akan cepat mengungkap semuanya. 

"Baiklah, kamu boleh ikut tante."

Lion melompat kegirangan. Seakan mendapatkan hadiah utama. Bocah itu terus tersenyum dan mencium setiap jengkal wajah Lintang. 

Bu Indri membisu, suaranya tercekat di kerongkongan. Meskipun sedikit curiga, ia percaya pada Yudha yang akan menjaga anaknya dimanapun berada. 

Bu Indri menatap punggung Yudha yang mulai menjauh. Dalam hati sedikit cemas dengan apa yang diucapkan Lintang. Pasti semuanya ada sebab yang membuat Lintang membenci marga Anggara. 

Setibanya di halaman gedung, Yudha menghampiri Andreas yang nampak bicara serius dengan seseorang yang ada di balik telepon. Ia mengerutkan alis lalu menghampiri sang asisten setelah Lion dan Lintang masuk mobil. 

"Ada apa, Ndre?" tanya Yudha. 

"Maaf, Pak. Kita harus ke kantor. Ada sedikit masalah." 

Yudha mendengus, semua seperti disengaja untuk menghalanginya lebih dekat dengan Lintang. Menatap mobilnya yang siap melaju, lalu menatap Andreas. Sedikit iba mengingat kesibukan Andreas selama ini demi dirinya. 

"Kalau begitu antarkan Lintang pulang, biar aku yang ke kantor." 

"Baik, Pak."

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Tidak ada pembicaraan dalam perjalanan. Lintang terus menatap ke arah luar dan sesekali bercanda dengan Lion. Andreas sibuk dengan setirnya tanpa bertanya alamat yang akan dituju. Data yang ia dapat masih terpahat di otaknya dan tak mungkin lupa. 

Apa pak Andreas masih mengingat rumah  ibu, bagaimana reaksinya saat dia tahu siapa aku yang sebenarnya?

Sama seperti Lintang yang terus berbicara dengan hatinya, Andreas pun terus bertanya dalam hati. Terus menerka, jika semua benar, masalah yang akan datang pasti akan lebih serius dan rumit bagi seorang Yudha. 

Mobil berhenti didepan rumah yang sederhana.

Andreas menelan ludahnya dengan susah payah. Seketika wajahanya pucat pasi, seluruh organ tubuhnya tidak berfungsi. Bayangan lima tahun melintas di otaknya yang membuat dadanya bergemuruh. Tidak ada yang berubah. Semua masih sama saat ia dan Yudha pertama kali menginjakkan kakinya di tempat itu. 

Ternyata benar, Lintang adalah gadis yang pernah ditolak pak Yudha. Bagaimana jika pak Yudha tahu?

"Kenapa, Pak?" tanya Lintang tanpa ingin membuka pintu, menatap Keringat sebesar biji jagung yang membasahi dahi Andreas. Ia melihat ada kegugupan dan juga ketakutan di sana. 

"Apa bapak masih ingat dengan rumah ini?" tanya Lintang dengan mata berkaca. 

Andreas mengangguk tanpa suara. Lidahnya kelu dan tak bisa mengucap apapun. Mungkin diam lebih baik. 

"Bapak tunggu di sini saja, rumah saya terlalu jelek untuk orang kaya seperti bapak dan pak Yudha. Nanti kalau Lion sudah bosan bermain, saya antar ke sini lagi," sindir Lintang seraya melepas seatbelt.

Lintang keluar dari mobil meninggalkan Andreas yang masih bergelut dengan otaknya. 

1
Sophia Aya
mampir Thor
M. Namikaze
meranalaaaaah... aku merana....
M. Namikaze
teriak aja reader juga pada tahu
M. Namikaze
tahu lantai 10, kan kemarin ikut nyari
🌹🪴eiv🪴🌹
astoge, apa ini
🤡 lawak kali kau thor
🌹🪴eiv🪴🌹
aku tidak pernah
🌹🪴eiv🪴🌹
sialan si Yudha, sudah kena pelet cinta mama e lion (kok lali aku karo jenenge) 😜
🌹🪴eiv🪴🌹
wah,,ada prahara di balik nama Anggara
Dinda Putri
Luar biasa
Mita Karolina
Tak kiro bilang gini “kamu siapa?”
Bunda Aish
🤦 astaga......
Bunda Aish
gila' si Claire ini,laki orang disembunyikan, segitu terobsesi nya sampai tega begitu😡
Hayati
sampai pembaca pun ikut nangis 🤭🤭🤭
Bunda Aish
ceroboh 🤦
Bunda Aish
capek lho Lin kayak gitu terus, mending jujur deh, kalau memang sahabat sejati gak mungkin mereka nuduh kamu yg bukan-bukan
Bunda Aish
wanita pilihan kakek mu malah jauh lebih baik dari pilihan mu sendiri ya Yudha
Bunda Aish
diatas langit masih ada langit pak jul..... sombong amat 😡
Bunda Aish
tidak semua wanita silau dengan harta
Bunda Aish
perlakuan Yudha setidaknya disadarkan lewat anaknya sendiri
Bunda Aish
sekarang berbalik ya Yudha....anak mu yang bergantung pada orang miskin yang pernah kamu hina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!