NovelToon NovelToon
Sistem Pengganda Uang

Sistem Pengganda Uang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Kebangkitan pecundang / Harem
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Rian adalah siswa sekolah menengah atas yang terkenal dengan sebutan "Siswa Kere" karna ia memang siswa miskin no 1 di SMA nya.

Suatu hari, ia menerima Sistem yang membantu meraih puncak kesuksesan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Hei kau, kesini bersihkan meja 2 itu jangan pemalas, bersihkan meja doang lama!" Kata pelayan restoran.

"Ba- Baik, saya ke sana" Ucap Rian

Rian membungkuk, dan cepat - cepat membersihkan meja saat ini dan setelah selesai, ia bergegas menuju meja 2.

"Fiuh.." Rian mengelap keringat yang menyucur di kepalanya.

"Selesai juga akhirnya"

Hari sudah mencapai pukul 19.00 dan tandanya ia pulang.

"Pak" Ucap Rian kepada bapak pemilik restoran, Pak Baki

"Kenapa yan, udah selesai?" Tanya Pak Baki.

"Udah Pak" Jawab Rian.

"Baguslah kalo begitu, nih uangnya" Ucap Pak Baki sambil menyodorkan uang 25 ribu ke Rian.

"Makasih pak, kalo begitu saya izin pamit buat pulang ke rumah"

"Iya, Nak Rian" Ucap Pak Baki.

Rian keluar dari Restoran dan menuju ke rumahnya yang berada di jalan Sumaja 1.

Jalan Sumaja 1 merupakan jalan yang dipenuhi dengan kompleks rumah - rumah kayu sederhana.

Jalan Sumaja 1 bersebelahan dengan Jalan Sumaja 2 yang sangatlah berbeda suasana.

Jalan Sumaja 2 terkenal dengan kompleks kawasan elite yang dipenuhi dengan rumah - rumah tinggi bertingkat, ada yang 2 tingkat, 3 tingkat, 4 tingkat hingga mansion mewah.

Rian saat ini tengah menyusuri jalan - jalan yang berlampu indah di kedua sisi jalan.

Saat ini, Rian tengah berjalan di tepi jalan seketika tiba-tiba pandangannya tertuju pada seseorang yang berlari tergesa-gesa seakan - akan terburu - buru. Dari ekspresi panik yang terlintas di wajahnya, jelas bahwa orang itu sepertinya sedang dikejar oleh sekelompok orang yang tak dikenal.

Tanpa berpikir panjang, Rian secara refleks berlari menuju orang itu dan segera mengambil inisiatif untuk menolongnya. Dengan cepat, dia menarik orang yang dikejar itu ke dalam bayangan tembok rumah warga terdekat dan menutup mulut orang itu.

Orang yang diselamatkan nya pun menahan napas, bersembunyi di balik tembok yang cukup tinggi, berharap pengejarnya tidak menyadari keberadaan mereka. Detik demi detik telah berlalu, suara langkah kaki yang mendekat membuat jantung mereka berdebar semakin kencang.

"Pak, Lihat orang ini gak?" Tanya salah satu pengejar itu kepada salah warga yang tengah berjalan.

"Tidak Mas, Saya gak lihat siapa - siapa disini, hanya saya doang yang terlihat berjalan" Jawab warga itu.

"Baik, Terima Kasih" Ucap Pengejar sambil berbalik badan dan menuju ke bawahannya.

"Kita Balik, dia hilang, jangan laporkan ke bos dan kita cari esok lagi" Nada Tegas pengejar itu.

"Baik, Pak"

Namun, setelah percakapan singkat itu, suara langkah kaki itu terdengar perlahan menjauh. Mereka sebelumnya saling menutup mata, napas mereka masih berat, menyadari bahwa mereka baru saja terhindar dari bahaya.

Dia menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri, lalu membuka mata dan menoleh ke arah orang yang baru saja diselamatkannya.

Saat Ini, ia tengah memeluk perempuan, Rian benar-benar baru memperhatikannya untuk pertama kali.

Cahaya redup dari lampu jalan menerangi sosok itu, terlihat seorang perempuan dengan rambut biru yang jatuh berantakan di bahunya. Warna rambutnya mencolok, seolah tidak mungkin untuk tidak diperhatikan, namun dalam situasi yang menegangkan tadi, dia sama sekali tidak sempat menyadarinya. Mata perempuan itu masih dipenuhi ketakutan, napasnya tersengal, dan dia tampak sedikit gemetar.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Rian pelan, masih berusaha memahami situasi tanpa melepaskan pelukannya.

Perempuan itu menatapnya sejenak, lalu mengangguk kecil tanpa melepaskan pelukan nya pada Rian dan malah bersandar di dada bidang Rian.

Rian menatap perempuan itu dengan seksama. Napasnya masih tersengal, tubuhnya sedikit gemetar, seolah ketakutan masih mencengkeramnya erat. Tanpa berkata apa-apa, ia tidak memarahi nya membiarkan perempuan itu bersandar di dadanya.

Rian mengusap kepala perempuan itu seakan - akan ingin menenangkannya.

Perempuan berambut biru itu tidak menolak dengan usapan Rian di puncak kepalanya. Ia tengah lelah menghadapi apa yang baru saja terjadi, dia membiarkan dirinya tenggelam dalam ketenangan sesaat. Napasnya mulai melambat, mencoba menyesuaikan diri dengan ritme tenang yang ditawarkan oleh dada lelaki itu.

Napasnya kini lebih tenang, tubuhnya yang tadi gemetar perlahan mereda. Rian merasakan bobot perempuan itu semakin bersandar padanya, dan saat dia menundukkan kepala, dia menyadari sesuatu perempuan itu telah terlelap di dadanya.

Rambut birunya yang lembut sedikit berantakan, sebagian tengah jatuh di bahunya, sebagian lagi menyentuh dada nya. Wajahnya terlihat damai, seolah - olah semua ketakutan yang sebelumnya menyelimuti dirinya telah menghilang untuk sementara.

Rian terdiam, tidak ingin membangunkannya. Namun, Rian tahu ini belum selesai. Orang-orang yang mengejarnya bisa saja masih berkeliaran di luar sana.

Dia harus memutuskan sesuatu mau dibawa ke mana perempuan ini? Rian menghela napas, pikirannya berputar mencari solusi terbaik. Polisi? Tapi dia bahkan tidak tahu siapa perempuan ini dan siapa yang sedang mengejar dirinya, bagaimana kalau ia dituduhkan.

Hotel? Tidak mungkin, ia gadis muda dengan pakaian terkenal, bagaimana kalau keluarganya menganggap yang tidak - tidak? Lagi pula dompetnya tipis dan bahkan hanya bisa menghidupi ibunya.

Akhirnya, setelah beberapa saat berpikir, dia mengambil keputusan.

"Bawa ke rumah sajalah, kan ada ibu" gumamnya dalam hati.

Dengan hati-hati, Ia mengangkatnya perlahan, dan juga membenarkan posisi perempuan itu agar lebih nyaman dalam gendongannya. Ia memastikan perempuan itu tetap nyaman dalam posisinya agar tidak bangun.

Malam masih sunyi. Hanya ada suara angin yang berembus pelan di antara bangunan-bangunan sepi. Di bawah cahaya redup lampu jalan, Rian menatap sekilas perempuan itu dan tengah bersiap berjalan menyusuri gelapnya malam yang sunyi ini.

Dengan langkah mantap, Rian berjalan menyusuri trotoar yang sangat lengang, membawa perempuan berambut biru yang masih tertidur di dalam gendongannya. Jalanan sudah mulai sepi, hanya ada beberapa lampu jalan yang tengah menerangi trotoar, menciptakan bayangan panjang di bawah kakinya.

Dia menghela napas pelan, pikirannya masih dipenuhi dengan kata - kata apa yang akan dijawabnya, pasti ibunya akan bertanya

"Siapa perempuan ini?"

Namun, untuk saat ini, Rian berpikir akan menjawab dengan jujur karena kalau berbohong mungkin ibunya akan curiga.

Jalan Sumaja 1 sudah tidak jauh lagi. Deretan rumah sederhana berdiri di sepanjang jalan itu, beberapa dengan lampu teras yang masih menyala, sementara yang lain sudah gelap, menandakan penghuninya telah lama terlelap. Rian mempercepat langkahnya, ingin segera sampai di rumahnya sebelum ada orang yang memperhatikan.

Pintu tidak terkunci, dan ia langsung masuk begitu saja, dan segera menutup pintu rumah sederhana itu dan segera menyandar di pintu yang berada belakangnya, Rian menghela napas panjang. Dia menatap sekilas perempuan yang masih terlelap dalam gendongannya, lalu mengalihkan pandangan ke luar jendela rumah. Jalanan terlihat sangat sepi dan ia bernapas lega ternyata tetangganya tidak ada yang terlihat keluar rumah.

1
ALAN
min typo/Facepalm/
ALAN
Nah akhir nya, kaya kan dirimu Rian
ALAN
Lanjut thor
ALAN
Lanjut thor, siapa wanita paruh baya itu
Kang ozy
Luar biasa
Hiu Kali
pikir hadiahnya kemampuan trading tingkat tinggi thor.. jadi cepet mengamankan posisi dalam hitungan satu bulan.. jangan lupa nadia juga..kasihan..jangan jadi kacang lupa sama kulitnya..
Hiu Kali
howrang kaya lho thor shasha ini.. afa hiya tabrakan tidak ada penjaganya?
Teguh Aja: Sasha sedang bertengkar dengan ayahnya dan ia kabur dengan sopirnya tanpa membawa hp maupun dompetnya 🙏
total 1 replies
Hiu Kali
jangan lupa suruh rian belajar trading thor.. biyar cepet kayah rayah dia..
ALAN: iya thor bener
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!