queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
trik
"ya memang seharus nya aku yang mengalami itu...dan untuk uang kalian akan aku bayar suatu hari nanti" ucap Nadine dingin dan berlalu dari sana meninggalkan rumah yang bak neraka itu.
Selalu tentang kematian kembaranya dan tentang uang mereka yang telah menghidupi nya, dia muak selalu mendengar tentang hal itu, dia bertekad akan menghasilkan uang yang banyak dan membungkam mulut mereka dengan uangnya.
------------------------------------
Dia mulai berjalan keluar dari gerbang mansion mewah itu dengan hati dongkol dan mata penuh kebencian,
Nadine menyusuri jalan perumahan Elit itu untuk sampai ke gerbang luar dan akan memesan taksi nanti apabila dia sudah di luar, pikirnya
Dia tidak membawa barang apapun kecuali hp, untung saja dia memiliki mobile banking di hp nya jadi dia tidak akan khawatir tentang uang nanti.
Dia tidak tau mau kemana, yang pasti dia ingin mencari udara segar untuk menenangkan hatinya.
"eh neng Nadine mau kemana?" tanya satpam komplek saat Nadine sudah sampai di gerbang luar perumahan elit itu.
"ini mau nyari udara segar pak tio" ucap Nadine sambil tersenyum ramah.
"owh...hati-hati neng di jalan" ucap pak tio tersenyum ramah
"oke pak" ucap Nadine memberikan dua jempolnya.
Nadine melanjutkan jalannya dan berhenti di tempat duduk yang ada di pinggir jalan dan memainkan hpnya seraya menunggu taksi yg dia pesan datang.
Tiba-tiba sebuah moge besar berhenti tepat di depan nya, dia seperti mengenal motor ini, ini adalah motor milik pria yang dia cintai, tapi apakah benar itu dia?, tapi kenapa dia disini? Kenapa dia menghampirinya?
Benaknya bertanya-tanya dengan heran.
disaat dia mengalihkan pandangan dari gawainya, dia melihat sosok orang yang selama ini selalu menggetarkan hatinya, sosok tampan yang sangat mempesona.
Tapi otak dan tubuhnya menolak kehadiran pria itu, dia mulai gemetaran dan wajahnya seketika pucat pasi.
"k..k..ke..napa..ka.kak..ada..di.di..sini?" tanya Nadine terbata-bata.
hanya tatapan dingin yang pria itu layangkan kepada nadine.
"serah gue" jawabnya setelah sekian lama terdiam.
Pria itu heran melihat tubuh gadis itu bergetar karna melihatnya, tadi dia rasa gadis itu baik-baik saja, kenapa sekarang menjadi seperti ini, pria itu sungguh heran.
"Lo takut sama gue" tanya Ethan heran.
"e..engak k..kak.." saut Nadine meremas kuat ujung baju yang di pakainya.
"trik apa lagi kali ini?" tanya pria itu dengan dingin.
"sikap Lo ini ga akan bisa menarik perhatian gue cewek parasit" ucap Ethan sinis, dia sungguh muak dengan trik dan drama yg di ciptakan gadis di depannya ini.
Nadine yang semulanya takut jadi emosi mendengar perkataan yang di ucapkan Ethan, dengan meredakan ketakutan nya dia berusaha bersikap tenang.
"maaf untuk kelakuan gue selama ini ke elo kak, dan gue ga akan ganggu Lo lagi mulai sekarang" ucap Nadine dingin dengan tatapan kebencian yang sangat dalam di matanya.
Tidak ada lagi ketakutan di matanya hanya ada tatapan kebencian yang dia layangkan
untuk pria itu.
saat dia akan berlalu dari hadapan pria itu tangan nya malah di cekal dengan kuat, siapa lagi pelakunya kalau bukan Ethan pria yang di cintainya.
"gue sangat senang mendengarnya bitch" ucap Ethan menghempas tangan Nadine kasar.
Nadine berlari menjauhi pria itu, tangan dan hatinya sakit, walaupun dia benci tapi rasa cinta itu masih ada, karna tidak mudah melupakan cinta yang sudah lama berkembang di hatinya.
Ethan memandangi punggung Nadine yang sudah berlalu memasuki sebuah taksi yang entah kapan sudah berada di sana dengan rumit.
mulutnya berkata senang tapi tidak dengan hatinya yang entah kenapa merasa sakit saat gadis itu berkata tidak lagi mengusik hidupnya.
tapi dia tidak akan percaya begitu saja, itu pasti hanya trik gadis itu untuk menarik perhatiannya, seorang gadis yang tergila-gila pada nya akan menjauhinya?? Yang benar saja.
Tapi tatapan itu sungguh membuatnya bimbang, tatapan itu seperti tidak dikenalnya, tidak ada lagi tatapan penuh cinta dari gadis itu hanya ada tatapan dingin, takut, dan kebencian.
Ethan berlalu dari sana dengan perasaan rumut.
TO BE CONTINUE............