Dania terpaksa menggantikan posisi kakak tirinya, Adelia sebagai seorang mempelai wanita dari seorang lelaki yang bernama Daniel Dirgantara.
Tanpa sepengetahuan Dania, ternyata Daniel memiliki kelainan mental. Ia mengalami Intermittent Explosive Disorder, di mana ia tidak bisa mengontrol kemarahannya. Ia bisa membanting dan menghancurkan apa saja, bahkan ia bisa melukai siapapun yang berada di dekatnya.
Hal itu pula lah yang membuat Adelia memilih kabur dan meninggalkan Daniel, beberapa hari sebelum hari pernikahan mereka.
Bagaimana nasib Dania yang akhirnya berada di bawah kungkungan Daniel?
#Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada yang tidak masuk akal, mohon sekiranya dimaklumi. ❤❤❤
💗Terima kasih 💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan Menyebalkan
"Ya ampun, Tuan! Aku tidak bermaksud menggodamu. Coba Tuan lihat saja sendiri pakaian yang ada di dalam lemari itu. Semuanya sama, yang beda hanya modelnya saja," celetuk Dania.
"Ah, alasanmu saja! Sekarang kamu berdiri di pojokan sana!" Daniel menunjuk ke salah satu sudut kamar dan memerintahkan Dania agar berdiri di sana.
Walaupun hati kecil Dania menolak, tetapi akhirnya ia pun menurut saja dan berdiri di pojokan kamar sambil menekuk wajahnya. "Sekarang aku harus apa?"
Daniel menyeringai. Ia menutup laptopnya kemudian meletakkannya kembali ke atas nakas bersama kacamata baca yang tadi ia kenakan. Karena takut termakan omongannya sendiri, Daniel terpaksa mengambil cara licik agar tidak tergoda pada kemolekan tubuh gadis itu.
"Sekarang aku akan menghukummu karena sudah berani membuat aku jantungan. Sebagai hukumannya kamu harus katakan 'Tuan Daniel tampan' secara berulang-ulang hingga aku tertidur." Daniel merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya sambil tersenyum puas.
"Apa?!" pekik Dania yang tidak terima akan hukuman itu.
"Sudah, lakukan saja!" ucap Daniel.
"Ya Tuhan! Dosa besar apa yang sudah aku perbuat hingga aku harus dihukum dengan mendapatkan suami menyebalkan seperti dia?!" gerutu Dania yang sudah sangat-sangat kesal.
"Lakukan! Kalau tidak--" Belum habis Daniel bicara, Dania sudah menyahut ucapan lelaki itu.
"Baiklah-baiklah!" Dania menghembuskan napas berat sebelum melaksanakan hukuman yang diberikan oleh Daniel.
"Tuan Daniel tampan. Tuan Daniel tampan. Tuan Daniel tampan ...," ucap Dania berulang-ulang sambil sesekali memutarkan bola matanya.
Sementara Daniel memejamkan matanya sambil tersenyum puas. Seolah sedang mendengarkan musik pengantar tidur yang terdengar sangat merdu.
"Ehm, tambah beberapa kata lagi. 'Tuan Daniel tampan dan Dania jelek!'. Ayo, sekarang lanjutkan," titahnya lagi, masih dengan mata tertutup.
Dania mengepalkan kedua tangannya dengan wajah kesal. Lelaki itu benar-benar sudah memancing emosinya. Ingin rasanya ia mencaci serta memaki lelaki tampan nan menyebalkan itu.
Namun, ketika ia teringat akan statusnya yang hanya sebagai pengantin pengganti. Tidak lebih dari sekedar penebus kesalahan yang dilakukan oleh kakak tirinya, Dania pun mengurungkan niatnya dan dengan terpaksa kembali mengikuti perintah lelaki itu.
"Tuan Daniel tampan dan Dania jelek! Tuan Daniel tampan dan Dania jelek! Tuan Daniel tampan dan Dania jelek ...." ucap Dania berulang-ulang sampai mulutnya pun merasa bosan mengucapkannya.
Hingga akhirnya lelaki itu benar-benar terlelap. Wajah menyebalkan itu terlihat lebih manis ketika ia dalam posisi tidur. Dania menghentikan ucapannya sembari melirik wajah Daniel dari tempatnya berdiri.
"Tuan Daniel, Tuan? Apa Tuan sudah tidur?" tanya Dania dengan sangat hati-hati. Dania takut lelaki itu masih terjaga kemudian mulutnya yang jahil itu kembali mengeluarkan jurus-jurus andalannya.
Setelah yakin bahwa lelaki pemarah itu sudah tertidur, Dania pun menghembuskan napas lega. Ia berjalan menuju sebuah sofa mewah yang berada tak jauh dari tempat tidur. Dania menjatuhkan tubuhnya di atas sofa kemudian mencoba beristirahat.
Sebenarnya hari ini adalah hari yang paling melelahkan bagi Dania. Berpura-pura bahagia di acara pernikahannya. Terus menyunggingkan sebuah senyuman palsu dan sekarang ditambah dengan perilaku menyebalkan yang selalu ia dapatkan dari lelaki tampan yang kini sah menjadi suaminya itu.
Tak terasa, Dania pun akhirnya tertidur. Saking lelahnya, Dania tidak sadar bahwa ternyata Daniel kembali terjaga beberapa jam setelah ia tertidur. Daniel mencari keberadaan sosok Dania yang sudah tidak ada di pojokan dan akhirnya ia menemukan gadis itu terbaring di atas sofa.
Perlahan Daniel bangkit kemudian menghampiri Dania yang sudah tertidur lelap. Wajah polos Dania terlihat sangat manis di mata Daniel. Lelaki itu bahkan tidak sadar bahwa saat itu jari-jarinya berkeliaran mengelus pipi Dania yang kemerah-merahan.
"Astaga! Apa yang sudah aku lakukan! Tidak, ini tidak bisa dibiarkan! Kalau keterusan seperti ini, lama-lama aku pasti akan jatuh cinta pada gadis ini! Tidak boleh, kalau itu terjadi, aku yakin dia akan menertawakan diriku dengan sangat keras," gumam Daniel dengan wajah cemas.
Perlahan Daniel mengangkat tubuh Dania dan membawanya ke atas tempat tidur. Gadis itu sempat menggeliat ketika Daniel meletakkan tubuhnya ke atas tempat tidur nan empuk tersebut. Namun, setelah beberapa detik berikutnya, Dania pun kembali terlelap.
Keesokan harinya.
"Aaakkhh!" pekik Dania dengan wajah memucat ketika menemukan dirinya berada di dalam pelukan Daniel yang masih tertidur. Namun, setelah mendengar teriakan Dania, Daniel pun bangkit sambil menekuk wajahnya.
"Kenapa teriak-teriak! Ini masih pagi, gadis aneh!" kesal Daniel sambil mengucek telinganya yang terasa sakit setelah mendengar teriakan Dania.
"Ma-maafkan aku, Tuan. Ta-tapi, aku bingung bagaimana bisa aku tertidur di sini padahal tadi malam aku--"
"Aku, apa? Alaaah, bilang saja kamu sudah mulai tertarik padaku, 'kan! Dan naik ke atas tempat tidur tanpa seizin dariku agar bisa menyentuh dan juga memeluk tubuhku," sela Danial sambil mencebikkan bibirnya.
"Hah? Tidak, Tuan! Aku berani bersumpah bahwa tadi malam aku tidur di sofa. Makanya aku bingung kenapa sekarang bisa berada di sini," tutur Dania yang benar-benar bingung.
...***...
"suamiku"
dania munafik kalau kau sadar punya suami apa pantas kau pergi dengan lelaki lain, berinteraksi kayak sepasang kekasih lagi kencan
dania munafik kalau kau benarkan kelakuan menjijikan mu dengan erick berarti suami juga boleh dong punya teman wanita lain dan berinteraksi sepertimu
untuk para author, belajar lagi mana benar mana salah, buka pikiran mu apakah seorang istri bebas berteman dan pergi berduaan dengan lelaki lain kayak sepanjang kekasih itu itu kalian anggap sesuatu yang benar, klo kalian benarkan perbuatan dania berarti boleh donk suami kalian punya teman wanita dan pergi berduaan dengan wanita lain
walau uji hanya novel tapi pakai juga pikiran dan hatimu biar bisa membedakan mana salah mana benar
Aku pasti,Sam punya yg lain diluar sana selain Adelia...👏👏👏