Kekuatan element es dan angin di tubuhku, membuatku berada di tahta penguasa Alam surgawi, yang membuatku menjadi tak terkalahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian 3 bulan
Shio Fang memikirkan kembali perkataan dari Guru Liu kang, jika dia tak bisa ikut dalam turnamen besar Akademi murid luar, maka percuma saja selama ini dirinya berada di dalam hutan Akademi, karena tujuannya ke akademi Kunlun yaitu untuk mengasah tehnik beladiri yang di kuasainya, sesuai dengan keinginan sang ayah.
"Tak ada pilihan bagiku, aku harus dapat menjadi murid dengan fasilitas di Akademi murid luar, agar aku dapat ikut dalam kompetisi yang diadakan 6 bulan dari sekarang," gumam Shio Fang.
Keesokan paginya, Shio Fang menuju ke Akademi murid luar, Disana Shio Fang disambut oleh Guru Liu kang dengan baik.
"Akhirnya kau datang juga Shio Fang, ikut aku, aku akan memberikan semua fasilitas murid luar padamu," ucap Guru Liu kang sambil berjalan kesebuah bangunan besar di dalam Akademi.
Shio Fang menganggukkan kepalanya kemudian berjalan mengikuti Guru Liu kang dari belakang.
Guru Liu kang memberikan baju seragam baru pada Shio Fang, dan memberikan sebuah lencana berwarna ungu yang menandakan jika Shio Fang akan mendapatkan fasilitas dua kali lipat sumber daya dari perpustakaan.
Tak lama kemudian senior Han Huang datang ke dalam ruangan itu.
"Bawa Shio Fang ke kamarnya untuk beristirahat," ucap Guru Liu kang.
"Baik Guru, aku akan membawa Shio Fang ke kamarnya," jawab senior Han Huang.
Senior Han Huang berjalan di depan sementara Shio Fang berjalan di belakangnya, terlihat tatapan semua murid tertuju pada diri Shio Fang.
"Bukankah pemuda itu adalah Shio Fang yang fasilitasnya telah dicabut oleh Akademi!? mengapa dia bisa kembali datang ke dalam Akademi ini?" tanya seorang wanita pada rekannya sesama murid.
Sepertinya kedatangan guru besar Gobin dan Guru besar Ema kemarin, yang memicu di panggilnya kembali Shio Fang di Akademi.
"Berita mengenai datangnya guru Gobin dan guru Ema telah tersebar ke seluruh Akademi murid Luar, apa lagi kedatangan mereka berdua meminta pada para guru pembimbing untuk mengembalikan semua fasilitas yang dimiliki Shio Fang, dan juga wajib membimbing Shio Fang menjadi lebih kuat," timpal murid yang lainnya.
"Berarti sungguh mengerikan kekuatan guru besar dari Akademi pusat itu, hingga para guru di sini merasa ketakutan dari ancaman yang diberikan kedua guru besar itu," ucap yang lainnya.
Banyak tatapan sinis dari para murid senior ke arah Shio Fang, karena mereka semua mengetahui jika ke 9 murid senior yang hilang, semua itu ada hubungannya dengan Shio Fang.
Shio Fang masuk kedalam kamar barunya, tampak seorang pemuda tanggung yang sedikit lebih tua darinya tengah berada di sana.
"Shio Fang dia teman sekamarmu, kalian bisa saling berkenalan setelah ini," ucap senior Han Huang.
Setelah itu senior Han Huang pergi meninggalkan tempat itu.
"Namaku Zen, kau Shio Fang bukan?" tanya Zen.
"Benar, aku Shio Fang"
"Senang berkenalan denganmu Shio Fang, semoga kita menjadi teman sekamar yang baik," jawab Zen mengakhiri pembicaraan di kamar itu karena Shio Fang memilih untuk berkultivasi di atas pembaringannya.
Pagi hari pun tiba, Shio Fang menuju kelas di mana dia akan mulai belajar di Akademi untuk pertama kalinya.
Guru Gorji merupakan guru pembimbing bagi kelas di mana Shio Fang berada.
Semua mata tertuju ke arah Guru Gorji, yang menjelaskan mengenai rubah api yang ada di hutan Akademi, dan inti jiwa rubah api sangat berguna sekali bagi pengguna dengan kekuatan elemen api.
Melihat Guru Gorji memberikan penjelasan mengenai rubah api, membuat Shio Fang merasa ngantuk karena penjelasan itu sama sekali tak ada hubungannya dengan kekuatan elemen es dan elemen angin yang dimilikinya.
Sampai pada akhirnya Guru Gorji menjelaskan mengenai tulang terkuat di alam surgawi.
Saat Guru Gorji menjelaskan mengenai tulang terkuat di alam surgawi, Shio Fang langsung menajamkan pendengarannya karena Guru Gorji menjelaskan mengenai tulang selaksa langit yang merupakan tulang terkuat yang memiliki kemampuan tak terbatas.
"Bukankah tulang selaksa langit merupakan tulang yang dimiliki putri Zeng Bilqis? Aku harus mendengarkan secara seksama mengenai penjelasan tulang selaksa langit.
Shio Fang kemudian mendengarkan dengan seksama mengenai tulang selaksa langit.
"Tulang selaksa langit memiliki empat unsur alam yaitu air, udara, angin dan tanah. Walaupun seorang pemilik tulang selaksa langit tak memiliki kekuatan seperti layaknya kultivator pada umumnya, namun untuk mengalahkan pemilik tulang selaksa langit harus memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, karena tulang selaksa langit mempunyai anugerah tersendiri dari para dewa," ucap Guru Gorji.
"Ternyata kekuatan tulang selaksa langit bisa sehebat itu, dan sangat beruntungnya putri Zeng Bilqis yang memiliki tulang selaksa langit karena dia akan bisa menjadi sangat kuat dengan alami, apalagi saat ini sang putri tengah mempelajari kekuatan element angin dari ayah, sehingga aku tak bisa membayangkan kekuatan hebat yang ada padanya kelak, sehingga aku yakin jika di masa depan putri Zeng Bilqis akan menjadi kultivator yang sulit di cari tandingannya," batin Shio Fang.
Shio Fang tak begitu banyak menyimak mengenai penjelasan alami tulang terkuat yang lainnya, setelah tulang selaksa langit yang telah di jelaskan oleh Guru Gorji.
Dari jauh Guru Gorji terus memantau keberadaan Shio Fang, yang sama sekali tak menyimak apa yang di jelaskan nya.
Tiba tiba Guru Gorji berkata "Shio Fang..., apakah kau telah memahami semua penjelasan dariku?" tanya sang Guru.
"Aku telah memahami semua penjelasan darimu," jawab Shio Fang dengan ketenangannya.
"Sekarang aku ingin kau menjelaskan secara rinci apa yang telah ku jelaskan sedari tadi," ucap Guru Gorji.
"Aku cukup memahami penjelasan dari anda, untuk apa aku menjelaskannya lagi sementara semua yang ada di dalam ruangan ini telah mengetahui apa yang anda jelaskan," jawab Shio Fang.
"Kau....!!, jika kau tak ingin menjelaskan semua yang ku katakan, lebih baik kau pergi dari ruangan ini," bentak Guru Gorji.
Tanpa banyak bicara Shio Fang keluar dari dalam ruangan itu yang membuat seluruh murid yang ada sangat terkejut,
Mereka semua tak menyangka jika Shio Fang sangat berani menentang perkataan Guru Gorji yang terkenal kerena ketegasannya, dengan keluar dari ruangan kelas.
Shio Fang berjalan menuju ke tempat ruang latihan para murid berada, dan secara tak sengaja Shio Fang dikejutkan dengan pemandangan yang membuat hatinya sangat kesal, dimana Zen diperlakukan sangat buruk oleh para murid senior.
"Hentikan...!!, Apa yang kalian lakukan ini tak selayaknya dilakukan oleh para murid senior, yang merupakan contoh teladan bagi para murid junior..!!" bentak Shio Fang.
Zen yang melihat kehadiran Shio Fang segera berlari ke belakangnya, untuk bersembunyi dari para murid senior yang memperlakukannya dengan buruk.
"Oh..., rupanya ada pahlawan di sini yang ingin membela murid lemah dan bodoh itu!!, kebetulan tanganku sudah sangat gatal ingin menghajarmu," ucap pemuda berbadan kekar dan bengis dengan menatap dingin ke arah Shio Fang.
"Sepertinya kau mendapatkan lawan yang kurang berimbang Zororo, Ada baiknya kau menghadapiku karena pertarungan kita waktu itu masih dianggap seri," ucap wanita bercadar ungu yang tak lain adalah Marilyn.
Zororo terdiam, dia tak menyangka kehadiran Marilyn di tempat itu hanya untuk membela murid baru yang bernama Shio Fang.
Perlu di ketahui jika Zororo dan Marilyn merupakan murid terkuat nomor 1 di Akademi murid luar, dan hanya pada Marilyn Zororo sedikit segan.
"Mungkin pertarungan kita akan berlanjut enam bulan dari sekarang, bisa kita lihat nanti siapa yang akan menjadi murid terkuat di Akademi murid luar ini, dan kau..., Aku ingin kau bertambah kuat dari sekarang, agar saat kita bertemu di arena pertarungan nanti kau bisa memberikan sedikit perlawanan padaku," ucap Zororo.
"Bukan hanya sedikit, enam bulan dari sekarang aku pasti bisa mengalahkanmu".
"Zororo..., setelah kejadian ini aku ingin kau tak melakukan hal buruk lagi kepada Zen, karena hal itu akan membuat aku merasa jika terkenalnya namamu di akademi murid luar, semua itu Karena kau selalu menindas yang lemah," ucap Shio Fang.
Mendengar Shio Fang yang menghinanya, dengan cepat Zororo melakukan serangan tangan kosong mematikan ke arah Shio Fang.
Marilyn yang melihat serangan ke arah Shio Fang, dengan cepat mengibaskan tangannya ke depan, sehingga sebuah gelombang angin mementalkan serangan yang dilakukan Zororo.
Sesaat Zororo menatap kearah Marilyn, kemudian mengarahkan pandangannya ke arah Shio Fang.
"Aku akan melakukan seperti apa yang kau minta, dengan tak melakukan hal buruk kepada Zen, asalkan 3 bulan dari sekarang kau mau bertarung denganku di sebuah arena pertarungan, agar apa yang kulakukan tak terkesan menindas yang lemah karena pertarungan itu resmi di atas arena pertarungan," ucap Zororo.
"Aku akan menunggu pertarungan kita 3 bulan dari sekarang, yang terpenting saat ini kau dan seluruh anggotamu tak melakukan hal buruk lagi terhadap Zen," jawab Shio Fang.
''Baik..., aku menjamin jika tak ada yang berani menyentuh Zen sehelai rambut pun, sebelum pertarungan kita terjadi," ucap Zororo kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
"Hal bodoh apa yang kau lakukan Shio Fang, kau tahu jika kemampuan Zororo melebihi kemampuanmu, tapi mengapa kau ingin bertarung dengannya?" tanya Marilyn yang terlihat cemas.
"Kau jangan meremehkan ku Marilyn, aku masih mempunyai waktu selama 3 bulan lamanya untuk dapat menjadi kuat dan mengalahkannya," jawab Shio Fang kemudian mengajak Zen untuk pergi dari tempat itu.
Di perjalanan menuju kamarnya perbincangan pun mulai terjadi diantara kedua anak muda itu.
"Shio Fang bagaimana kau bisa kenal dengan Marilyn dan terkesan begitu akrab dengannya, setahuku wanita itu tak pernah akrab pada siapapun dan terkesan sangat misterius, akan tetapi saat berbicara denganmu senior Marilyn seperti sungkan dan terlihat sangat berhati hati dalam berbicara, Shio Fang apakah sebelumnya kau pernah mengenal senior Marilyn?" tanya Zen.
"Ceritanya panjang, dan aku tak ingin membahasnya sekarang," jawab Shio Fang.
Zen terdiam sesaat seperti ada hal penting yang dipikirkannya, tak lama kemudian dia pun berbicara kembali.
"Shio Fang aku ingin meminta sesuatu hal kepadamu," ucap Zen.
"Katakan lah..," jawab Shio Fang singkat.
"Walaupun aku lebih senior darimu di akademi ini, akan tetapi aku yakin jika kau memiliki kekuatan hebat di dirimu, sedari itu aku ingin meminta kau membantuku untuk meningkatkan kekuatan ku, agar aku tak selalu ditindas dan di anggap sebelah mata oleh mereka semua," ucap Zen.
Shio Fang menghentikan langkahnya, kemudian berkata.
"Berada di mana tingkat kekuatanmu saat ini, dan element apa yang kau kuasai ?" tanya Shio Fang.
"Aku masih berada di tingkat bumi awal, dan element yang ku kuasai adalah element air," jawab Zen.
"Apakah kau memiliki gulungan kosong?" tanya Shio Fang.
Zen menganggukkan kepalanya, lalu mengeluarkan sebuah gulungan kosong dari dalam cincin ruang yang dikenakan nya.
"Ini Gulungan kosong yang kau minta itu," jawab Zen.
Shio Fang menerima gulungan kosong dari Zen, kemudian melangkahkan kakinya menuju ke kamar.
Sesampainya di sana, Shio Fang mulai mengukir diatas gulungan kosong itu, dengan tehnik jari matahari yang di milikinya.
Zen begitu sangat takjub dengan kemampuan Shio Fang, di usianya yang semuda itu dia telah memiliki teknik langka yang jarang dimiliki oleh para kultivator hebat di alam surgawi, yaitu mengukir sebuah tehnik latihan di dalam gulungan kosong.
Pada akhirnya Shio Fang selesai mengukir sebuah tehnik di atas sebuah gulungan kosong.
"Pelajari tehnik ini, yang merupakan langkah awal bagimu untuk menjadi kuat," ucap Shio Fang sambil melemparkan tehnik di dalam gulungan yang di buatnya kepada Zen.
Setelah melemparkan tehnik itu, Shio kemudian bermeditasi di atas pembaringannya.
Zen yang telah menerima gulungan tehnik dari Shio Fang, tak memperdulikan apa yang tengah di lakukan Shio Fang, dia kini fokus dengan gulungan tehnik yang kini berada di dalam genggaman tangannya.
Zen kemudian membuka gulungan tehnik itu, dan mulai memejamkan matanya.
Zen melihat jika tehnik yang di berikan Shio Fang merupakan tehnik cara berkultivasi yang benar, agar dapat menyerap unsur alam dengan mudah dalam meningkatkan kekuatan.
"Ternyata tehnik kultivasi yang kulakukan selama ini salah, sehingga membuatku sangat sulit melakukan penerobosan tingkat kekuatan ke ranah selanjutnya," batin Zen.
Zen kemudian melakukan kultivasi dengan tehnik yang di berikan Shio Fang padanya, dengan duduk bersila dan memejamkan matanya.
Bersambung