NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Bos Brengsek

Sang Penakluk Bos Brengsek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:496.1k
Nilai: 5
Nama Author: lintang berseri

Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?

Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.

Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.

Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya

"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"

Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya


Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...

Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Makan malam

Seperti halnya percikan api. Jika percikannya sedikit dan tak ada pemicunya, tak akan bisa membakar apapun, malah akan padam dengan sendirinya, tetapi jika api itu ada pemicunya biarpun percikannya hanya sedikit, dia akan cepat membakar apapun yang dilihatnya.

Begitupun keadaan Rainer saat ini, saat melihat interaksi yang dilakukan oleh Anna dan Damar, begitu akrab tanpa ada kecanggungan sedikitpun dan yang lebih parah lagi Damar berani menyentuh pucuk kepala Anna, percikan itu telah dipicu oleh rasa tak terima Rainer terhadap Damar yang telah berani lebih dekat dengan Anna.

Disadari atau tidak, suatu saat percikan yang tak diakui oleh Rainer itu, akan membakar hangus akal warasnya dalam hal cinta.

"Jam berapa mamah sampai di rumah?" tanya Rainer sambil terus menatap kepergian Anna yang melajukan sepedanya menuju jalan raya.

"Entahlah, yang pasti kau harus sampai rumah jam 8 malam, masih ada waktu sekitar 2 jam lagi," ucap Arman sambil menatap jam tangannya.

"Santai saja, dia tak akan kemana mana, hanya akan ada di sekitarmu, aku akan pastikan itu."

"Tentu saja, sebentar lagi gadis itu akan menanggung akibatnya," Arman hanya tertawa mendengar ancamannya, ia tau betul seperti apa Rainer, tak akan pernah melepaskan buruannya meski sesulit apapu.

"Ingat, jika perempuan kau genggam terlalu erat, dia akan lari dan tak akan melirikmu sedikitpun Rain, apalagi wanita seperti Anna, kau sudah lihat bukan, Anna bukan wanita yang biasa mengejar mu," Rainer hanya diam mendengar penuturan yang dilontarkan oleh Arman.

"Ayo kita pergi sekarang saja, lebih baik kita menunggu di mansion saja, bukankah kau sudah lama tak bertemu dengan Tania," ajak Arman sambil melangkahkan kakinya menuju mobil yang terparkir tepat didepannya ini.

Rainer hanya mengangguk dan mengikuti Arman masuk ke dalam mobil.

Setelah 30 menit menempuh perjalanan melewati kemacetan di jam pulang kantor. Akhirnya mereka sampai di mansion kediaman keluarga Nalendra. Saat mereka akan melewati gerbang, tampak satpam penjaga pintu menunduk hormat pada sang tuan muda yang sudah satu bulan tak pulang itu.

Di halaman mansion yang luas itu, sudah terparkir beberapa mobil yang biasa dipakai oleh adik dan orang tua Rainer, ada juga 3 mobil asing yang belum Rainer tau siapa pemiliknya, ini menandakan bahwa anggota keluarganya sudah berkumpul termasuk tamu yang khusus diundang oleh orang tua Rainer dalam jamuan makan malam kali ini.

Saat Rainer dan Arman masuk ke mansion kediaman keluarga Nalendra, mereka telah disambut oleh para pelayan yang bekerja di mansion itu.

"Selamat datang tuan muda, sudah lumayan lama anda tak pulang ke rumah," ucap Gustaf dengan ramah.

Gustaf adalah kepala pelayan di mansion keluarga Nalendra. Ia bertugas mengurusi semua yang berhubungan dengan operasional rumah, dan mengepalai 20 pelayan yang ada di mansion tersebut.

"Apa kabar Gustaf, senang melihatmu masih sehat dan bersemangat begitu," jawab Rainer sambil menepuk pundak Gustaf

"Tentu Tuan, saya masih muda tentu saja harus bersemangat."

Gustaf memang relatif masih muda, ia baru berusia 32 tahu, kelurganya telah mengabdi lama pada keluarga Nalendra, ia pun diberi kepercayaan sebagai kepala pelayan karena menggantikan sang ayah yang telah pensiun.

"Bagus."

Kemudian Rainer dan Arman masuk kedalam mansion dan mendapati keluarganya sedang berkumpul di ruang keluarga bersama tamu yang sudah bisa Rainer tebak siapa mereka.

"Hai sayang kau baru sampai," ucap Rosmala, dia adalah ibu dari Rainer yang dipanggil mamah oleh Rainer dan adiknya Tania.

"Tentu saja mah," ucap Rainer sambil mencium pipi mamahnya itu.

"Selamat malam tante, apa kabar?" ucap Arman kemudian memeluk mamahnya Rainer.

"Baik Arman, terimakasih," ucapnya sambil menepuk tangan Arman.

Mamah Rosmala adalah seorang ibu ibu konglomerat yang tergabung dengan geng ibu ibu sosialita, tapi berbeda dengan orang kaya lainnya, mamah Rosmala ini begitu ramah dan baik hati, ia tak pernah membeda bedakan status orang lain, apalagi melihat dari kemampuan finansialnya, dia punya prinsip harta itu titipan dan ujian, jadi untuk apa di sombongkan.

Setelah bercengkrama dengan sang mamah kemudian Rainer beralih menyapa adik dan papahnya yang sedang asik mengobrol dengan tamu.

"Hai pah," sapa Rainer sambil memeluk papahnya.

Jika Rainer bertolak belakang dengan sang mamah dalam segi sifat, beda dengan papahnya Rudi Nalendra, bisa jadi gen percaya diri yang dimilikinya diwariskan oleh papahnya, memang tidak bisa dipungkiri ketampanan yang dimiliki oleh Rainer adalah hasil dari persilangan sempurna antara mamah dan papahnya yang juga memiliki fisik sempurna, maka dari itu, percaya diri yang begitu tinggi memang ditunjang dengan kemapanan yang ada.

Meskipun Rudi Nalendra telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO di PT Nalendra konstruksi, tapi ia tidak bisa benar benar menikmati pensiunnya bersama istri tercinta, ia harus mengambil alih jabatannya sebagai presiden direktur di perusahaan inti yaitu NY Group.

"Oh iya, sayang kamu masih ingat dengan om Bagas, dan Tante Rani kan, dia pimpinan di cabang selatan," ucap mamah.

"Bagaimana kabarnya Rainer, udah lama om ngga liat kamu, sekarnag udah jadi CEO ya gantiin papah kamu."

"Ah ngga juga om, cuman gantiin aja,ucap Rainer berusaha ramah sambil menjabat tangan pak Bagas.

"Dan kenalkan ini putri satu satunya om Bagas namanya Karina," ucap mamah.

"Dia cantik kan."

Lalu Rainer mengarahkan pandangan pada gadis bernama Karina itu, seketika matanya berasal dengan mata Karina yang terus memanjang kagum pada dirinya.

Sudah Rainer duga dan sudah menjadi hal biasa jika dalam pandangan pertama para gadis langsung menunjukan pandangan minta pada dirinya, kecuali gadis itu tentunya

"Hai, Perkenalkan, aku Karina," ucapnya sambil menyodorkan tangannya untuk di sambut oleh Rainer, kemudian Rainer menyambut uluran tangan Karina.

Tak disangka, Karina melakukan gerakan tangan menggoda pada Rainer dengan cara menggerakkan telunjuknya pada telapak tangan Rainer, sedikit aneh untuk gadis yang baru pertama berkenalan dengan seorang pria, tapi Rainer tak masalah, dia hanya menyunggingkan senyumnya pada Karina.

Arman yang melihat pemandangan ini hanya kegelian melihatnya, ia begitu heran, entah apa yang dimiliki seorang Rainer hingga nyaris semua wanita tergoda olehnya.

"Sepertinya ada yang ingin bermain lagi dengan mu bos," ucap Arman dalam hati sambil menyunggingkan senyum sini6snya.

Setelah sesi perkenalan, acara makan malam dia keluarga itupun dimulai dengan ditemani percakapan hangat seputar perusahaan atau tentang anak anak mereka.

Semua menikmati jamuan makan ini, kecuali Tania sang adik kesayangan Rainer, Tania tak suka jika kakanya didekati oleh wanita ****** seperti yang ada dihadapannya ini, ia sangat sebal melihat senyum dan lirikan matanya yang murahan yang ditujukan pada Rainer sang kakak.

"Lihat saja, aku tak akan membuatkan kalau jadi brengsek selamanya," ucap Tania dalam hati.

Hai hai para readers yang mampir ke karya aku ini, makasih banget lho ya,

Jangan lupa tinggalin jejaknya ya, di kasih rating, klik like, komen, dan masukin favorit juga

Biar authornya selalu semangat buat up.

Peluk hangat dari author remahan ini🤗🤗

Happy reading 😉😉

1
Diny Julianti (Dy)
masa ana ngga dksh makan😁
emak diwi
jalan jodoh auothor Memeng keren,pantes aja si ana smpe pingsan 🥰🥰
Asyatun 1
keren banget thoor
M Nick Maoruoyi Dikarga
Lumayan
M Nick Maoruoyi Dikarga
Kecewa
Zaichik Rania
gadis dekil 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Sumayah Nur Hasanah
aku malah jadi ikut nyanyi thor😂😂😂
Kam Satun
Luar biasa
Kardi Kardi
rrrrrrrrrrrrr
Kardi Kardi: alhamdulillahhh buka juga, di kira sudah tutuppp/Proud/
total 1 replies
Kardi Kardi
aminnnnnn
Kardi Kardi
sama-sama senang. lalalaaaaa
Kardi Kardi
hahahaaaa. batman questionsss
Kardi Kardi
yeyyyy. have a nice dayyyyy
Titin Nur
semangat🙏🙏🙏😍😍😍
Kardi Kardi
sing sabarrrrr. sing sabarrrr misterrrrr
Kardi Kardi: yupppp. ngisink sabarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
shalatlah suamikuuuu
Kardi Kardi: allahu akbarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
hehehee. di ajarin tidak benar seperti apa yaaa. ouch mungkin bermain kotor karena tidak pakai sabun. heheheee
Kardi Kardi: sabun. sabun. sabunnn. licinnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
cemon new weddinggggg
Kardi Kardi: wake upppppp
total 1 replies
Kardi Kardi
bikin yang beginiannn. heheeeeee
lintang berseri: 🤣🤣🤣 jiah
Kardi Kardi: ouch blood moon. blood moonnnn. auochhh
total 2 replies
Kardi Kardi
wow wow yeachhhh. ayo mang darman belah DUYENNNNN
Kardi Kardi: auch. ohhhhhhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!