NovelToon NovelToon
Inikah Cinta Itu

Inikah Cinta Itu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

"Suatu saat aku akan bisa mengubah takdirku jadi lebih baik!"
April bermonolog sendiri.Dia begitu yakin kalau dirinya tidak akan selamanya miskin.
Apakah takdir April akan sesuai dengan apa yang di harapkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Meminta Pertanggung jawaban

"Surprise"

Erica merentangkan kedua tangannya seraya memeluk Edwin.Sementara itu, Edwin yang sedang berdiri di ambang pintu kamar merasa di kagetkan dengan suara teriakannya.

"Ada apa?" tanya laki-laki berparas tampan dengan gayanya yang terkesan dingin itu sambil membalas pelukan Erica.Kedua sorot matanya tajam,membuat dia terlihat mengintimidasi.

"Edwin,apa kamu tau berita baik yang aku bawa ini?" Erica malah melempar pertanyaan yang akan di jawab oleh dirinya sendiri. "Aku hamil,Edwin! Saat ini di dalam perutku sudah hadir janin yang akan menambah meriah kehidupan kita" Raut wajah Erica berbinar-binar.

"Kamu hamil? Kamu mengandung buah hatiku?" cerca Edwin dengan ekspresi kaget bercampur bahagia.

"Iya,Edwin!"

Tiba-tiba rangkulan hangat mendarat di tubuh Erica."Ayo,kita menikah secepatnya!" ajak Edwin. Hal yang di tunggu-tunggu sedari dulu oleh Erica.Akhirnya kata-kata itu pun terlontar juga dari mulut laki-laki calon ayah dari janin yang di kandungnya sekarang.

"Drrrt Drrrt Drrt.. "

Suara getar ponsel yang Erica taruh di hadapannya membuyarkan semua lamunan Erica.

Dia menghembuskan napas kasar,seraya mengambil ponselnya melihat siapa orang yang mengganggunya tersebut.Tertera di layar,nomor managernya memanggil.Erica menghempaskan begitu saja benda pipih tersebut di atas karpet.

"Sekarang sudah waktunya aku menemui Edwin dan meminta pertanggung jawaban dia" gumam Erica.

Tanpa ber basa basi lagi Erica melenggang keluar dari apartemennya.Tak lupa dia meraih tas kecilnya terlebih dahulu.

Erica datang ke kantor Edwin.Dengan langkah yang terlihat tergesa-gesa,dia mencari keberadaan laki-kaki harapannya itu di ruang kerjanya.Erica seraya membuka pintu.Nihil,ternyata Edwin tidak di temukan.Di ruang kerjanya kosong tidak ada siapa-siapa. " Di mana Edwin?" tanyanya dalam hati.

Erica melangkah keluar dari ruangan itu.Tanpa di sengaja dia berpapasan dengan Bagus.Bagus terlihat mengerutkan kedua alisnya "Untuk apa kamu masuk ke ruangan itu?" Bagus mendahului bertanya pada Erica yang saat itu telah membuka mulutnya juga ingin bertanya keberadaan Edwin.

"Untuk cari bosmu lah,memangnya untuk apa lagi?" jawab Erica dengan nada ketusnya.

"Edwin tidak ke kantor" ucap Bagus.

Memang semenjak April pergi meninggalkannya,Edwin jarang sekali masuk kantor.Hari-harinya di sibukkan dengan mencari keberadaan istrinya ke mana-mana.

"Owh,pantesan.Ya sudah,aku cari dia ke rumahnya saja" Erica berlalu meninggalkan Bagus begitu saja.

Bagus Pun mengherdikan bahunya.Kemudian dia juga meneruskan lagi langkahnya.

Erica tidak akan menyerah sebelum Edwin di temukan.Dia melajukan kembali mobilnya menuju rumah kediaman Edwin.

Saat mobil Erica sampai di garasi mobil Edwin juga baru saja tiba di sana.

Wajah Erica terlihat sumringah.Berbeda dengan raut wajah Edwin saat itu yang terlihat kusut.

"Edwin " Sapa Erica yang seolah-olah tidak di dengar oleh Edwin.

Sejak kepergian istrinya memang Edwin jadi membenci Erica.Dia menyalahkan sepenuhnya pada Erica atas kepergian istrinya itu.

"Tunggu,Edwin! Ada yang mau aku sampaikan padamu'' Cegat Erica menghalangi langkah Edwin saat itu yang sudah berada di depan pintu.

"Mau Apa?" Tanya Edwin tegas.

Dengan tidak melewatkan kesempatan saat itu Erica langsung mengatakan semuanya.

"Aku hamil,Edwin! Aku hamil anak kita,Darah daging mu" Dengan mata berbinar Erica menjelaskan.Dia berpikir dengan mengetahui hal itu hati Edwin jadi luluh.

"Apa? Kamu hamil?" Edwin mendongakkan kepalanya.Dia menyipitkan matanya untuk menatap tajam Erica yang saat itu berdiri di depannya.Bagaikan petir di siang hari.Kedatangan wanita yang bertubuh langsing itu malah menambah masalah baginya.

Belum juga Edwin dapat menemukan istrinya kini malah terganggu lagi dengan kabar kehamilan Erica.

"Iya,aku hamil! Aku hamil anak kita Edwin,sekarang kamu akan secepatnya menggendong seorang bayi."Erica mempertegas perkataannya

"Kalau tidak percaya, Ini buktinya!" Erica mengambil sebuah testpack dari dalam tasnya.

Edwin meraih testpack itu,dia ingin melihatnya dengan pasti.Terlihat olehnya dua garis biru di testpack itu,pertanda kalau Erica memang betul-betul hamil.

"Benarkah itu darah dagingku,Erica!" Suara Edwin sangat rendah dan magnetis meragukan janin yang ada dalam rahim mantan pacarnya itu.

"Tega sekali kamu meragukan anak yang aku kandung.Bukankah kita sudah melakukannya lebih dari satu kali, jadi pantas saja aku sekarang hamil." Erica menjelaskan dengan berapi-api.

"Cepat nikahi aku,Edwin!" Erica kini terlihat memelas di hadapan laki-laki bertubuh tinggi itu.

"Apa? Menikahi Mu?" Edwin terkesiap.Kedua matanya membola mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Erica.Mana mungkin dia menikahi Erica,sementara April masih istri sahnya.Dan belum tentu juga kalau itu benar-benar darah dagingnya.

Walaupun dengan kenyataan sekarang ini istrinya itu meninggalkannya tapi Edwin belum bertemu dan bertanya langsung apa alasan dia pergi.Kalau hanya tulisan di kertas,itu tidak cukup baginya untuk percaya.

Edwin hanya memiliki April dalam hatinya,perasaan itu tidak berubah walau selama berminggu-minggu April tidak di temukan.

"Kamu harus bertanggung jawab,Edwin!" pinta Erica.

"Tanggung jawab untuk apa? Dari dulu kamu sudah mengetahui kalau aku sudah beristri,Bahkan kamu sendirilah yang saat itu menyodorkan tubuh mu padaku,bak seorang pelacur.Jadi untuk apa kamu meminta pertanggung jawaban padaku?" cercah Edwin yang membuat goresan luka di hati Erica.

"Lalu bagaimana dengan bayi kita ini?" tanya Erica dengan mimik memelas nya. "Mau di taruh di mana mukaku ini,jika mempunyai anak tanpa mempunyai suami?" Timpalnya lagi.

Dengan tidak berempati Edwin berkata " Gugurkan saja! "

"Apa? gugurkan katamu?" Erica melonjak kaget mendengar perkataan lelaki yang di kira mau menikahinya itu.

Bu Sukma yang dari tadi mendengar suara keributan itu,dia bergegas menghampiri keduanya.

"Ada apa ini? Kenapa kalian ribut-ribut di sini?" tanyanya penuh penasaran.

"Ini, bu! Aku hamil,tapi Edwin tidak mau bertanggung jawab." ucap Erica menjelaskan pada bu Sukma.

"Hamil?" Bu Sukma mempertajam pendengarannya.Yang kemudian di angguki oleh Erica.

"Edwin apa benar kamu menghamili perempuan ini?" tanya bu Sukma beralih pada Edwin dengan sorot matanya yang tajam.

Baru saja Edwin mau membalas kata-kata ibu tirinya itu,Bu Sukma langsung berbicara lagi tanpa memberikan kesempatan pada Edwin untuk membela diri.

"Nikahi dia,Edwin! Jangan jadi laki-laki peng*cut!!"

Bu Sukma malah ikut menyudutkan Edwin saat itu dan kata-kata nya menyulut emosi Edwin.

"Pernikahan itu bukan sebuah mainan,bu.Pernikahan itu sebuah ikatan sakral" tampik Edwin.Dia sudah mengikatkan janji suci sehidup semati dengan istrinya.Edwin tidak mungkin menikahi perempuan lain.

1
Suanti
semoga aja setelah ketemu edwin ingatan nya bisa cpt kembali
Suanti
rasain erica beri hukuman setimpal untuk untuk erica sama ibu tiri nya
Suanti
semoga cepat ketemu April
Asri Hajani
cepat ketemu suaminya
Suanti
semoga cepat ingatan nya kembali
Suanti
semoga cepat ketahuan erica dan ibu tiri edwin kerja sama dlm penculikan april
mudahan ibu sukma kena karma berserta ank nya toni
Yanti: terima kasih sudah mampir kak🙏 mohon dukunganny ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!