NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Selamat pagi sayang" Lestari melihat putranya itu berjalan menghampiri mereka. "Bagaimana tidur mu malam ini? Wajah mu terlihat tidak segar? Apa yang sedang kamu pikirkan Alex?".

"Tidak ma" jawab Alex melihat si pelayan tersebut menuang segelas susu di hadapannya yang tak lain adalah Miraya. Kemudian Alex menarik pergelangan tangan dan membuat Miraya melonjak kaget.

"Ada apa Alex?" begitu juga dengan Lestari dan Ramos. "Kenapa kamu..

"Sedang apa kamu disini?" Alex menatapnya penuh dengan tanya sembari melihat kedua orangtuanya.

"Ada apa Alex? Kamu mengenalnya?".

"Tidak Bu, saya tidak mengenal beliau" jawab Miraya mencoba melepaskan genggaman tangan Alex. "Saya juga tidak tau kenapa beliau tiba-tiba...

"Benarkah?" Alex tersenyum, lalu melepaskan pergelangan tangan Miraya. Setelah itu ia menyuruh Mira pergi meninggalkan mereka, namun Lestari yang masih dilanda rasa penasaran, ia bertanya kembali kepada putranya itu. "Tidak apa-apa ma, aku hanya salah orang saja".

"Benarkah kamu tidak mengenalnya?".

"Iya ma, aku pikir dia rekan kerja ku yang dulu, ternyata tidak".

"Oh begitu" angguk Lestari merasa sedikit puas mendengar jawaban Alex. "Tapi aneh ya pa, kenapa mama merasa kalau pelayan itu...

"Merasa aneh seperti apa ma?" tanya Ramos.

"Itu pa, Oma Mirdad bahkan memberikan barang berharganya kepada dia. Terus, Alex tiba-tiba teringat kepada rekan kerjanya dulu, tapi ternyata Alex salah orang" Lestari lalu menatap kedua pria itu dengan serius. "Siapa dia sebenarnya?".

Bukannya menjawab pertanyaan Lestari, Ramos malah tertawa kecil sembari geleng kepala.

"Mama ada-ada saja".

"Tapi mama serius loh pa".

"Iya ma, tapi mama sudah denger sendiri kalau Alex salah orang. Kenapa mama malah berpikir terlalu jauh?".

"CK, entahlah.. Mama hanya kepikiran saja".

"Sudah, sebaiknya mama makan saja. Sebentar lagi papa harus berangkat ke kantor".

"Mmmmm".

Hingga beberapa menit berlalu, sepasang suami istri itu harus pergi meninggalkan Alex yang masih berada di meja makan. Kemudian Alex menerima sebuah pesan masuk dari calon istrinya yang tak lain adalah Tiara.

"Alex, aku tidak mau tau, hari ini kamu harus temani aku ke butik langganan mama aku yang ada di jalan xx. Aku tunggu kamu jam 9 nanti".

Setelah Alex membaca pesan masuk Tiara, ia malah meletakkan ponselnya dan sama sekali tidak berniat membalasnya sampai membuat Tiara semakin kesal karna sedari tadi ia berharap kalau Alex akan membalasnya.

"Kurang ajar, bagaimana bisa dia melakukan ini kepada ku?" Tiara menggeram sambil meremas ponselnya dengan kuat. "Sebenarnya Alex ada niat enggak sih menikahi ku? Sebenarnya dia cinta enggak sama ku? Kenapa Alex begitu sangat tidak perduli? Kenapa Alex begitu sangat dingin?".

Tok.. Tok...

"Sayang ini mama, boleh mama masuk?".

Ceklek!

Mutiara lalu masuk ke dalam kamar dan langsung melihat putrinya itu sedang menangis diatas tempat tidur dan itu membuat Mutiara merasa khawatir ada apa dengan putri kesayangannya itu.

"Tiara sayang, ada apa? Kenapa kamu menangis seperti ini?" Mutiara mencoba bertanya sambil menarik tubuh Tiara menghadap kepadanya. "Hey, ada apa? Ayo cerita sama mama".

Namun Tiara bukannya menjawab pertanyaan Mutiara, ia malah menangis di pelukan sang ibu dengan tubuh bergetar.

"Aarrrkkhhh.. Aarrrkkhhh.. Aku benci Alex ma hiks.. Aku benci Alex.. Bagaimana bisa dia mengabaikan pesan ku ma? Salah apa yang sudah aku lakukan ma? Kesalahan apa yang sudah aku lakukan sampai Alex tidak berniat membalas pesan ku hiks.. hiks..".

Tetapi Mutiara hanya bisa terdiam sambil memeluk tubuh Tiara semakin erat. Karna ia tau kalau Alex sebenarnya tidak menyukai Tiara, dan ia juga tau benar seperti apa Alex sebenarnya, tapi demi hubungan kerja sama perusahaan mereka, putri kesayangannya itu harus merasa penderitaan diabaikan oleh seorang Alex.

"Ma, apa yang harus Tiara lakukan ma? Tiara benci melihat sikap Alex yang seperti ini. Tiara sangat benci saat Alex tidak perduli kepada ku. Ayo dong ma, beritahu aku apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan agar Alex berubah dan perduli kepada Tiara ma. Aku mohon tolong beritahu aku ma, aku mohon".

"Maafkan mama sayang" bukannya memberikan jawaban, Mutiara malah menangis memeluk tubuh itu kembali. "Maafkan mama sayang, mama juga tidak tau apa yang harus mama lakukan untuk membantu mu sayang, mama hanya bisa berdoa agar pernikahan kalian berjalan lancar".

"Tapi lihatlah ma, Alex sama sekali tidak perduli dengan pernikahan ini" Tiara menatap ibunya dengan sendu. "Atau, apa sebaiknya pernikahan ini dibatalkan saja ma?".

"Sayang, apa yang sedang kamu bicarakan?".

"Aku rasa itu yang terbaik ma, aku mau sebaiknya pernikahan ini dibatalkan saja. Aku tidak sanggup jika pada akhirnya kami menikah nanti Alex masih terus menerus bersikap seperti ini".

"Tidak sayang, kamu tidak boleh membatalkan pernikahan ini. Apapun yang terjadi, kalian berdua harus menikah".

"Tapi mama lihat sendiri, untuk apa aku menikah jika suatu saat nanti aku tidak akan bahagia. Mama mau aku terus-menerus hidup dalam penderitaan? Mama mau melihat aku mati begitu saja nantinya?".

"Tiara, mama mohon jangan bicara seperti itu sayang. Mama yakin, setelah kalian berdua menikah, Alex akan berubah dan akan mencintai kamu. Percaya sama mama sayang, mama sangat yakin itu karna papa kamu dulunya juga seperti itu".

"Bohong! Mama pasti bohong! Papa bukanlah pria seperti Alex, mama tidak usah berkata seperti itu, aku tau betul papa orangnya seperti apa".

"Mama mengatakan yang sebenarnya sayang, untuk apa mama harus berbohong? Kalau kamu tidak percaya, kamu tanya sendiri sama papa".

"Benarkah ma?".

"Mmmm".

Tok... Tok..

"Permisi nyonya, tuan Alex sedang menunggu nona Tiara di depan".

"Apa?" kedua orang itu sedikit kaget, kemudian Mutiara tersenyum menghapus sisa air mata putrinya dengan lembut. "Kamu dengar sendiri kan apa yang baru saja bibi katakan? Sekarang bersiaplah, jangan buat Alex lama menunggu mu".

"Iya ma" jawab Tiara penuh dengan semangat. "Kalau gitu aku siap-siap dulu ya ma".

"Iya sayang".

Setelah itu Mutiara pergi meninggalkan kamar Tiara, lalu mencari keberadaan Alex yang sedang menunggu di depan pintu mobilnya yang berada diluar.

"Loh Alex, kenapa tidak masuk nak?".

Alex tersenyum tipis, "Iya bibi, aku sedang buru-buru. Tiara dimana?".

"Masuklah sebentar, Tiara sedang siap-siap".

"Iya bibi, tapi maaf aku tidak boleh lama-lama".

"Benarkah?".

"Iya bibi, aku menunggu disini saja".

"Ya sudah kalau begitu, bibi panggil Tiaranya dulu yah..

"Tidak usah ma, aku sudah siap".

"Wah, putri mama sangat cantik sekali!".

"Iya ma hehehehe.. Kalau begitu kami berangkat dulu ya ma".

"Iya sayang, kalian hati-hati dijalan".

1
Loi
lanjutannya dmn thor?
Leony Avee
lanjut thor
Rafalia Azen
kuliah yg bener sampe lulus terus cari kerja yg halal dn nanti bantuin ibu sabrina,,,
Rafalia Azen
Alexander Graham bell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!