Ketika takdir menginginkannya menjadi sang penguasa, dia malah ingin hidup seperti rakyat biasa, dan walaupun takdir berhasil menjadikannya seorang Dewa yang luar biasa, namun ia lebih memilih untuk menjalani hidup layaknya manusia biasa.
Kemudian, takdir kembali membawanya menuju ke jalan untuk menjadi seorang penguasa tertinggi, namun untuk mendapatkannya, ia harus melalui halangan dan juga rintangan yang sangat berat.
Sedangkan disisi lain, ada bahaya besar yang sedang mengintai seluruh semesta sehingga membuatnya harus berjuang sekali lagi demi menciptakan kedamaian.
Akankah dia berhasil mencapai jalan itu, atau malah berpegang teguh pada keputusannya? Dan apakah dia benar-benar mampu untuk menciptakan kedamaian di seluruh semesta?
Baca kelanjutannya...
Part 1 : 1-118
Part 2 : 120-
IG: @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-20. Pembantaian (3)
Setelah meninggalkan wilayah klan Chun, Yao Fei muncul lagi di kedalaman hutan bagian timur kota, karena menurut informasi yang ia dapatkan, markas kelompok serigala darah berada di kedalaman hutan tersebut. Dan benar saja, ketika ia sampai di sana, Yao Fei memang menemukan markas mereka.
Pada awalnya, Yao Fei memang sedikit kesulitan mendapatkan informasi mengenai keberadaan markas kelompok serigala darah, karena hampir semua orang menolak untuk mengatakannya, atau bahkan berpura-pura tidak mengetahui apapun tentang markas ataupun kelompok tersebut.
Tapi setelah Yao Fei menggunakan sejumlah uang untuk mendapatkan informasi, akhirnya ada seseorang yang mau memberikan informasi mengenai markas kelompok serigala darah, namun pada akhirnya, orang itu malah dibunuh oleh Yao Fei, karena dia sendiri adalah anggota kelompok tersebut yang sedang memata-matai keluarga Yao.
"Baiklah, sekarang saatnya untuk melanjutkan pesta" gumam Yao Fei, lalu menghilang dari tempatnya.
Sementara itu.
Suasana tenang di markas kelompok serigala darah mendadak lenyap ketika anggota kelompok tersebut mulai mati satu-persatu, pemimpin kelompok serigala darah yang biasa dijuluki sebagai raja serigala, nampak sangat kesal ketika mengetahui keanehan yang tengah terjadi.
"Sialan! Apa saja yang kalian lakukan, kenapa tidak menyadari kedatangan musuh?"
"Tuan, kami benar-benar tidak mengetahui apapun, setiap anggota sekarang tengah berusaha menemukan musuh yang menyerang itu, tapi sampai sekarang, mereka belum juga menemukannya, seolah penyerang itu memang tidak ada di markas kita."
"Jika dia tidak ada, lalu siapa yang membunuh anggota kelompok kita? Aku tidak mau tahu, temukan siapa yang menyerang dan seret dia kehadapan ku!"
"Ba-baik, Tuan."
"Tidak perlu repot-repot, karena aku sudah ada di sini!" sahut Yao Fei yang telah berada didepan pintu masuk.
Kemunculan Yao Fei membuat raja serigala semakin kesal, "Cihh, apa saja yang mereka lakukan, kenapa membiarkan pria sialan ini bisa masuk begitu saja?"
"Maksudmu orang-orang di luar sana? Kau tidak perlu khawatir, karena aku sudah membuat mereka beristirahat untuk selamanya" jawab Yao Fei.
Raja serigala serta beberapa bawahannya yang berada di sana nampak kaget mendengar ucapan Yao Fei, pasalnya, seluruh anggota kelompok serigala darah berjumlah lebih dari dua ratus orang, dan sangat mustahil jika pemuda di hadapan mereka itu bisa membunuh mereka semua.
"Sombong sekali kau!" ujar raja serigala sembari menunjuk kearah Yao Fei, "Panggil semua anggota, dan habisi pria sombong ini!" lanjutnya.
"Kau ini tuli atau bagaimana? Barusan sudah kukatakan jika aku sudah membuat mereka beristirahat untuk selamanya, jadi kau tidak perlu memanggil mereka lagi" sahut Yao Fei.
"Cihh, jangan membuatku tertawa dengan lelucon mu itu, tidak mungkin kau bisa membunuh semua anggota kelompokku."
"Kalau tidak percaya, kau bisa melihatnya sendiri, tapi itupun kalau kau bisa keluar dari tempat ini."
"Sialan! Kaulah yang tidak akan bisa keluar dari sini!" ujar raja serigala, kemudian menyerang Yao Fei bersama seluruh bawahannya yang ada di sana.
Yao Fei tersenyum senang melihat mereka maju bersama-sama, namun ia tidak langsung menyerang dan hanya menghindari serangan mereka saja, karena ia ingin sedikit bermain-main dengan raja serigala dan seluruh bawahannya yang ada di sana.
Slash!
Slash!
Dhuaarrr!
Beberapa tebasan berhasil mendarat ditubuh Yao Fei, selain itu, tendangan raja serigala juga berhasil mendarat dengan tepat di dadanya dan berhasil membuat Yao Fei terpental hingga menabrak dinding ruangan tersebut.
"Hahaha, dimana kesombongan mu yang tadi, sampah?!"
"Hahahaha, apa hanya itu saja yang bisa kalian lakukan?"
"Apa? Kenapa dia masih baik-baik saja?" raja serigala dan bawahannya benar-benar kaget ketika melihat Yao Fei yang tidak terluka sedikitpun, bahkan serangan mereka tidak mampu menggores pakaian yang ia kenakan.
"Hah" Yao Fei menghela napas panjang, "Sayang sekali, sepertinya aku terlalu berharap banyak pada kalian" ucapnya.
"Cihh, habisi dia!"
"Mati!" Yao Fei menghilang dari pandangan mereka semua.
Slash!
Slash!
Hanya dalam hitungan detik, Yao Fei telah berhasil membantai raja serigala dan seluruh bawahannya yang ada di sana, dan sama seperti sebelumnya, ia tidak membiarkan mereka mati dengan tubuh yang utuh.
"Kepalamu akan menjadi hadiah untuk penduduk kota" ucap Yao Fei, lalu mengambil kepala raja serigala yang tergeletak di lantai.
Setelah itu, Yao Fei menghancurkan seluruh bangunan yang ada di markas kelompok serigala darah, dan setelah berhasil membantai serta menghancurkan markas kelompok serigala darah, Yao Fei kemudian kembali ke kota.
***
Keesokan harinya.
Seisi kota tiba-tiba menjadi gempar setelah kabar mengenai keluarga Chun tersebar luas, orang-orang yang tidak percaya dengan kabar tersebut langsung pergi menuju ke wilayah keluarga Chun untuk memastikannya, dan saat mereka sampai di sana, apa yang terjadi ternyata jauh lebih mengerikan daripada kabar yang tersebar.
Selain kabar mengenai pembantaian yang terjadi di keluarga Chun, warga kota juga dihebohkan oleh sebuah kepala yang tertancap di gerbang masuk kota, dan setelah diselidiki, mereka akhirnya mengetahui bahwa kepala tersebut adalah kepala ketua kelompok serigala darah.
Peristiwa misterius yang terjadi tentu membuat warga kota merasa senang, karena mereka akhirnya terbebas dari ancaman kelompok serigala darah, namun mereka juga bersedih, karena salah satu klan terkuat di kota itu telah lenyap. Namun, masih ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati semua orang, yaitu siapa yang telah melakukan pembantaian itu?
"Patriark, bagaimana?" tanya salah seorang anggota klan.
"Kabar yang beredar memang benar, keluarga Chun dan kelompok serigala darah telah dibantai habis semalam" jawab Yao Bing.
"Sudahlah, sebaiknya kita membantu warga kota menguburkan mayat anggota keluarga Chun, meskipun sempat ada perselisihan dengan mereka, tapi bagaimanapun juga, keluarga Chun tetaplah penduduk kota ini."
"Baik, patriark!"
Di kediaman khusus.
"Yao Rong, dimana Yao Fei, kenapa aku tidak melihatnya sejak pagi?" tanya Yao Bing.
"Yao Fei masih di kamarnya, sepertinya di tengah bermeditasi" jawab Yao Rong.
"Bermeditasi? Apa kau yakin?" Yao Bing nampak tidak percaya pada perkataan putrinya.
Yao Rong mengangguk pelan, "Iya ayah, awalnya aku juga tidak percaya, tapi memang itulah yang dilakukan oleh Yao Fei sekarang."
Yao Bing terdiam sembari memikirkan perkataan putrinya itu, "Ini benar-benar aneh, kita sudah memastikan bahwa Yao Fei bukan seorang kultivator, lalu kenapa dia bisa bermeditasi?"
"Patriark, sepertinya Yao Fei menyembunyikan sesuatu dari kita" ucap tetua pertama.
"Apa maksud tetua?"
"Apa patriark mengingat kejadian kemarin? Saat itu, Yao Fei membunuh para kultivator ranah Heavenly Emperor dengan sangat mudah, bahkan kultivator yang kita anggap sangat kuat terlihat seperti bukan apa-apa baginya" jawab tetua pertama.
"Itu benar, karena sebelum Yao Fei membunuh mereka, ia sempat mengatakan jika orang-orang itu tidak lebih dari sekelompok semut dimatanya" sahut Yao Rong.
Yao Bing semakin bingung dan penasaran dengan identitas Yao Fei yang sebenarnya, selain itu, Yao Bing juga sangat yakin jika pembantaian yang terjadi pada klan Chun dan anggota kelompok serigala darah adalah perbuatan Yao Fei.
Keyakinan Yao Bing ini tentunya memiliki alasan yang kuat, pertama, pembantaian itu terjadi setelah Chun Shing membawa beberapa anggota kelompok serigala darah untuk menyerang klan Yao.
Kedua, keadaan mayat anggota klan Chun benar-benar sama dengan keadaan anggota kelompok serigala darah sebelumnya, kepala mereka sama-sama terpenggal dan tubuhnya terpotong menjadi beberapa bagian.
Lalu yang terakhir, Yao Bing tidak menemukan Yao Fei di dalam kamarnya semalam, bahkan ia tidak menemukan Yao Fei di manapun di wilayah klan, padahal ia ingin mengajaknya mengobrol.
"Apa jangan-jangan pembunuh kejam itu adalah Yao Fei?"
masa dunia dewa gak ada ilmu penempaan senjata dan lagi sudah 3 novel tidak ada alkemis setau saya di dunia fantasi yg namanya dewa sudah pasti punya keahlian yg diatas normal...
jika pertarungan kecil seperti bandit atau permusuhan antar kekaisaran digunakan untuk memeperpanjang alur ok lah gpp tapi jika diceritakan detail apalagi ada dewa yg ikut campur ceritanya jadi hambar dan kurang greget... ini asura rajanya para dewa katanya cuman jentikan jari alam semesta rata dg tanah