Alexa seorang gadis cantik yang memiliki wajah bulat seperti tomat yang menyukai seorang pria tampan di kantor nya. "Sampai kapan pun aku tidak akan pernah tertarik dengan wanita berwajah bulat. Mau dia secantik bidadari sekali pun aku tidak akan tertarik. "ucap chavin (pria yang disukai lexa). Dengan seiring nya waktu tanpa disadari mereka pun berpacaran. Chavin menerima cinta lexa kerena alasan tertentu. Tapi lexa sering diperlakukan tidak baik. Chavin suka membandingkan lexa dengan wanita lain. Dan akhirnya chavin memutuskan untuk berpisah dengan lexa. Tak disangka- sangka lexa mengalami kecelakaan yang membuat wajah nya yang bulat menjadi tirus mungkin disebabkan dia sakit teruk. Apakah setelah wajah lexa tirus cavin menerima cinta lexa kembali dengan tulus??? apakah lexa akan tetap mengejar cinta cavin atau malah sebaliknya. Nantikan kisah mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16. KEBUCINAN SEORANG CHAVIN.
Seiring nya waktu mereka lalui bersama. Yah sejauh ini Chavin masih memperlihatkan sifat bucin nya kepada Lexa. keharmonisan didalam hubungan mereka semakin bertambah.
Tentu saja semua yang melihat mereka berdua sangat kagum. Untuk setakat ini mereka mereka memang pasangan dua sejoli yang paling mesra. perfect Dan sempurna.
'Eehhmmm... semakin hari semakin hari bucin saja Chavin yah Lex?? tanya Ninda kepada Lexa.
"Aku sangat senang melihat kalian seperti ini. Aku juga melihat Chavin sudah mulai berubah. Yah walaupun kita tidak tau apakah sekarang Chavin sudah tulus mencintai mu. "ujar Ninda.
Alexa pun tersenyum dan tersipu malu.
"Aku berharap Chavin betul-betul berubah nin. Aku pun sudah jarang melihat dia marah marah. Yah seiring nya waktu pasti dia bisa berubah dan menerima ku apa adanya. " jawap Lexa.
"Apakah dia masih suka memuji gadis gadis lain dihadapan mu??? Atau suka membandingkan mu dengan wanita lain??? "tanya Ninda.
"Sejauh ini aku tidak pernah lagi dia mendengar memuji mereka. Tapi kadang aku pun cemas nin. Dia suka senyum senyum sendiri kalau melihat ponsel nya. Tapi aku tidak mau berfikir terlalu jauh. mungkin hanya ada sesuatu yang lucu dalam ponsel nya. " ujar Lexa penuh kekhawatiran.
Memang akhir akhir ini Chavin suka senyum sendiri melihat telepon genggam nya. Kadang membuat perasaan Lexa jadi curiga. sebenarnya ada apa didalam ponsel Chavin.
Setiap kali dia bertanya pasti Chavin selalu menjawab dengan jawapan yang sama. Hanya rekan rekan dalam group saja. Alexa pun mencoba untuk percaya. Dan tidak mau berfikir terlalu jauh.
"Lex... kamu jangan di hantui perasaan was was apa lagi curiga yah. Selagi dia masih bucin ke kamu. itu tidak masalah. Yang penting dia tidak suka marah marah lagi ke kamu. "ujar Ninda memberi nasihat.
"Terima kasih Ninda sahabat ku yang cantik dan baik. Kamu memang tau cara membuat ku tersenyum dan kamu selalu memberi solusi solusi dalam permasalahan ku. Terima kasih yah nin. "ucap Lexa.
Ninda mengangguk dan memeluk Lexa. kita kan bff Lex. Aku akan selalu ada buat kamu. Kamu pun selalu ada buat ku. Dan mereka pun saling tertawa gembira dihari itu.
Seiring waktu yang berlalu hubungan Alexa dengan Chavin masih tetap terlihat romantis dimata banyak orang. Chavin selalu menunjukkan sifat sifat romantis nya kepada Alexa. Yah tentu hal itu membuat orang orang yang melihat hubungan mereka semakin iri.
Kebucinan Chavin sekarang menjadi jadi. Bahkan sekarang Chavin sering mengirimkan hadiah hadiah kecil buat Lexa seperti mengirim kan bunga kerumah Alexa
Dan juga kadang meletak kan bunga bunga itu dimeja kerja Lexa dan tak lupa tentunya dengan memberi satu kecupan di kening Lexa sambil bilang "Semangat kerja nya yah sayang.. "
Setiap hari Chavin selalu melaku kan hal yang sama. Yah itu sudah menjadi rutinitas Chavin setiap hari dikantor. Seakan memang dunia itu milik mereka berdua.
Bahkan banyak rekan kantor yang memuji Chavin adalah lelaki yang pandai memanjakan hati wanita. Dan Alexa pun semakin yakin bahwa Chavin memang telah berubah.
Walaupun begitu tetap saja Alexa masih merasa curiga. Bagaimana Alexa tidak curiga karena dulu Lexa selalu merasa tersakiti oleh Chavin. Jadi buat Lexa untuk mempercayai sepenuhnya sangat lah susah.
Dibalik senyuman Lexa ia tetap menyimpan rasa kecurigaan yang besar kepada Chavin.
Apalagi Alexa selalu sering melihat Chavin suka senyum dan tertawa jika melihat ponsel nya. Dan malam itu waktu mereka sedang dating berdua. Lexa pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Chavin, aku boleh tanya sesuatu nggak?" Lexa memulai dengan hati-hati.
"Tentu saja, Alexa. Ada apa?" jawab Chavin sambil tersenyum lembut, menatap Lexa.
Lexa menggenggam cangkir kopinya erat-erat. "Akhir-akhir ini, aku sering lihat kamu senyum-senyum sendiri sambil pegang ponsel. Ada apa sebenarnya? Apa aku harus tahu sesuatu?"
Chavin terdiam sejenak, lalu tertawa kecil. "Ah, kamu terlalu banyak berpikir, Lex. Aku cuma bercanda-canda sama rekan rekan di grup. Kamu tahu kan, grup kantor kadang isinya kocak-kocak."
Lexa berusaha menerima jawabnya Chavin. Tapi tetap saja dalam hatinya masih ada perasaan was was Dan cemas. Sebenarnya ia tidak ingin menjadi pasangan yang terlalu curiga.
Tapi kerena sifat Chavin yang dulu yang suka melayan buruk itu yang membuat lexa selalu curiga. Aah.. sudah lah aku akan mencoba menerima ini semua. fikir nya dalam hati.
Bebarapa hari kemudian. Lexa bermain kerumah Ninda. ia menceritakan kekhawatiran nya itu kepada sahabat baik nya Ninda.
"Nin, aku tahu mungkin aku terlalu banyak berpikir. )) Tapi akhir-akhir ini aku merasa ada jarak antara aku dan Chavin. Dia masih baik, masih perhatian, tapi aku merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan."
Ninda menghela napas, lalu memegang tangan Lexa. "Lex, kamu sudah mencoba bicara langsung sama dia, kan? Kalau dia benar-benar tulus sama kamu, seharusnya dia nggak keberatan untuk buka-bukaan."
"Sudah, Nin. Tapi jawabannya selalu sama: grup kantor. Aku ingin percaya, tapi aku nggak bisa menghilangkan rasa was-was ini."
Ninda menatap Lexa dengan serius. "Kalau begitu, cobalah untuk lebih tenang dan observasi dulu.
jangan sampai prasangka buruk mu. merusak hubungan kalian Tapi kalau benar dia serious sama kamu pasti dia akan membuktikan nya kepada mu.
Sejak Lexa menanyakan hal itu kepada Chavin. Ia pun tidak lagi terlalu sering sibuk dengan ponselnya saat bersama Lexa. Sebaliknya, ia lebih fokus pada obrolan mereka dan bahkan mengajak Lexa merencanakan liburan bersama.
“Maaf ya, Lex. Mungkin aku sempat membuat kamu khawatir,” kata Chavin suatu sore saat mereka berjalan di taman. “Aku sadar, selama ini aku terlalu banyak waktu sama ponselku, padahal kamu ada di depan aku. Kamu lebih penting dari apa pun, dan aku nggak mau kamu merasa diabaikan.”
Kata-kata Chavin membuat hati Lexa sedikit lega. Tapi, rasa was-was itu tidak sepenuhnya hilang. Di balik senyuman manis Chavin, Lexa masih bertanya-tanya: apakah kata-katanya benar-benar tulus? Ataukah ada sesuatu yang masih disembunyikan?
Malam itu, saat Chavin mengantar Lexa pulang, ia memeluknya erat. "Aku mau kamu, percaya padaku Lex. Kamu adalah orang yang membuat hidup ku bahagia. sambil mengecup kening Lexa dan mencium bibir mungil Lexa.
Kamu harus percaya kepada ku Lex. Buang lah perasaan curiga mu kepada ku. Sambil mencium bibir mungil nya lagi. Dan memegang wajah Lexa yang bulat itu serta menatap mata nya. Sambil berkata
''Aku pasti akan membuat kamu yakin kalau aku telah berubah.
Lexa tersenyum, berusaha percaya pada kata-katanya.
Dan untuk kesekian kali nya Chavin pun mencium bibir mungil Lexa. Dan mencumbu Lexa dalam pelukan nya.
Ahh... Chavin cumbuan bibir Chavin membuat Alexa jadi luluh dan yakin bahwa kali ini Chavin memang tulus Dan telah berubah.
Tapi di dalam hatinya, ia tahu waktu akan menjadi penentu. ia hanya berharap kali ini Chavin benar benar tulus mencinta nya. ia tidak ingin perasaan cinta nya ini berakhir kecewa seperti dulu.
BERSAMBUNG...
jika berkenan mampir juga dikaryaku yuk/Smile/