Karena suami dan anaknya ditembak mati oleh pemburu, Anjani. Seekor serigala betina melakukan transformasi jiwa terhadap keluarga si pemburu suami dan anaknya.
Dia ingin merampas jiwa sekaligus nyawa si pelaku, akan tetapi rencananya mengalami kendala. Sebab dia salah masuk ke dalam raga seseorang yang tidak pernah dihargai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA LICIK DONITA
Antonio berdecih, ia sangat kesal. Baginya, Anindita seperti orang bodoh. Sudah tahu keadaan nya begini ? Malah selalu bertanya, Apa maksud mu? Apa maksud mu?
" Kita akan bercerai, semua aku yang urus kau terima beres saja." Jelas Antonio.
Anindita terperangah, Yunita langsung berdiri tegak dan melayangkan tamparan keras ke wajah Antonio.
" Enak sekali mulut mu bicara ? Setelah kau menghamili anakku ? Kau akan menceraikan nya?"
Antonio tersenyum miring sembari mengusap bekas tamparan Yunita, tidak sakit. Namun harga diri nya terluka.
" Maaf Tante, Aku bukan Om Lindu yang mau membesarkan anak yang bukan darah dagingnya sendiri."
Yunita menganga, dia tidak pernah mengira jika Antonio akan tega berkata seperti itu. Anindita pun tidak percaya.
Namun siapa sangka jika ucapan Antonio dapat didengar oleh Lindu, karena meskipun dia tidak sadar namun otaknya masih berfungsi. Spontan pria yang terbujur di atas tilam rumah sakit langsung kejang-kejang.
" Mama... Papa kenapa ?" Anindita panik, Yunita langsung menekan tombol darurat. Sedangkan Antonio memilih pergi tanpa belas kasih.
Tuan Lesmana lemas tak berdaya sewaktu mendengar kabar mengenai keadaan Lindu. Anak pertamanya telah meninggal dunia disebabkan pembuluh darah di otak nya pecah.
Pak Aji menunduk dalam, ia dapat merasakan kesedihan sang majikan.
Dito pun diberi kabar mengenai kematian Lindu, dan seluruh keluarga Lesmana langsung pergi ke rumah sakit.
Ada rasa menyesal sebab belum sempat menjenguk Lindu di rumah sakit, tapi kejadian ini sangat cepat. Padahal semua telah berencana untuk datang ke rumah sakit secara bersama-sama. Tapi Tuan Lesmana masih ragu, hatinya terlanjur kecewa dengan Yunita yang telah tega membohongi nya selama bertahun-tahun.
Mayat Lindu langsung dikebumikan hari itu juga, Dika dijemput bersyarat untuk menghadiri pemakaman itu. Dia menangis sejadi-jadinya, begitu pula dengan Anindita. Tapi Dika emosi saat melihat wajah sang adik dan juga Ibunya.
" Puas kalian !!!" Teriak Dika, air mata nya terus mengalir tanpa henti.
" Maafin Mama Dika... " Yunita memohon belas kasih sang anak.
Dika memalingkan wajahnya, dia pun terluka atas kebohongan Yunita. Apalagi dia sangat menyayangi Anindita. Hatinya semakin sakit.
Rose, berdiri di kejauhan. Kehadiran nya tidak disadari oleh siapapun. Puspa yang berada di dalam jiwa Rose, bersorak gembira menyaksikan penderitaan Dika. Tapi dia masih belum puas, apapun akan dilakukan untuk membalas dendam atas perlakuan Dika terhadap Puspa, salah satu serigala peliharaan nya.
Sedangkan disudut lain, berdiri seorang gadis berkerudung dan hampir menutupi seluruh bagian wajah nya. Gadis itulah yang dijadikan sogokan oleh Antonio supaya Dika tutup mulut atas perselingkuhan nya.
Dia pun sangat senang dengan penderitaan Dika.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Satu Minggu berlalu, Tuan Lesmana kembali pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnisnya yang tertinggal.
Dan situasi di rumah besar nya kembali normal, bedanya hari itu Dara menolak untuk ikut ke kantor. Dia bosan karena tidak memiliki kesibukan disana selain melindungi Dito dari kegatelan Indah, sekretaris Dito.
Mengetahui Dara ada di rumah, kesempatan itu digunakan oleh Donita untuk menyerang mental si Dara. Donita ingin Dara sadar diri dan pergi meninggalkan Dito.
" Waaah... Sudah seperti Nyonya saja kau," Sindir Donita, ia menghampiri Dara yang tengah menonton televisi animals.
Dara melirik sedikit lalu kembali fokus ke layar televisi.
" Kau memang perempuan tidak tahu diri, seharusnya kau ingat siapa dirimu ? Jangan malah seenaknya sendiri disini, seperti nyonya besar !" Tambah Donita semakin memekakkan telinga Dara.
" Kau mau apa ?" Akhirnya Dara bersuara, kesabaran nya memang setipis tisu.
" Seharusnya aku yang tanya, Kau mau apa disini ? Kau lupa jika sebenarnya kau dulu orang miskin ?"
Dara berdecih..
" Lalu? kau sendiri lupa siapa dirimu ?"
" Kalau aku semua tahu aku adalah Ibu sang pewaris tahta. Jadi pantas jika aku bersikap seperti ini ? Semua orang menghormati ku."Balas Donita jumawa.
" Iya karena mereka nggak tahu siapa dirimu, kalau mereka tahu? Beda lagi cerita nya."
Donita tersenyum mengejek.
" Apa yang mereka tidak tahu? Hah?!!! Kau hanya seorang pembuat fitnah, tidak akan ada orang yang percaya padamu !!" Balas Donita.
" Mungkin ??? Tapi Dito sangat percaya padaku," Dara membantah penuh percaya diri.
" Ohya ?? Sungguh dia lebih percaya padamu daripada aku?" Donita seakan menantang, Kini Dara menjeling Donita tajam. Ia membingkai wajah Donita untuk tahu apa sebenarnya niat perempuan licik ini.
" Ohhh rupanya kau memiliki sebuah rencana ?" Ujar Dara.
Donita mengangkat dagunya, Ia membalas tatapan Dara.
" Ok, lanjutkan jangan segan. Tapi jangan salahkan aku jika aku mengatakan siapa dirimu kepada Dito. Aku tidak akan perduli lagi apakah dia akan terluka dengan kenyataan."
Donita diam, ancaman Dara sedikit membuat nya takut. Bagaimana jika ucapan Dara benar ? Dia tahu sesuatu tentang Donita. Tapi.. Ah mustahil ! Tidak ada yang tahu rahasia besar yang dimiliki oleh Donita.
" Kok diam? Takut ???" Sergah Dara mengejek.
" Siapa yang takut ? Aku hanya takjub, Kau ternyata pemain ulung. Dulu terlihat polos, sekarang berubah menjadi pengadu domba di keluarga ini. Atau memang kau tidak berubah, Ini memang adalah sifat asli mu."
Dara tersenyum tipis.
" Kita liat saja, Siapa yang akan mengeluarkan sifat asli nya? Aku? Atau kamu ?"
Donita beranjak dari tempat ia duduk dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata.
Sari menghampiri Donita yang tengah ngedumel sendiri.
" Nyonya... "
" APA?!!!" Bentak Donita lantang, rasa kesalnya ia tumpahkan kepada Sari. Hingga membuat gadis itu terhenyak.
" Ada apa Sari?!!" Karena Sari diam, Donita tentu semakin kesal.
" Ummm jangan marah seperti ini Nyonya, Nanti Dara akan semakin sombong. Lihat lah! Dia nampak tenang nonton tv setelah mengintimidasi Nyonya." Sari mengucapkan kata-kata dengan hati-hati, karena takut Donita akan semakin murka.
Mendengar penuturan Sari, Donita terpengaruh. Ia mulai mengontrol emosi nya.
" Baiklah, Tolong beri aku sebuah rencana untuk membuat perempuan itu pergi dari rumah ini." Ujar Donita.
Namun Sari justru menggeleng lemah.
" Itu akan sulit Nyonya, Dulu saja sewaktu Tuan muda Dito tidak berpihak pada nya. Kita tidak bisa membuat dia pergi."
Donita diam, ia membenarkan penilaian Sari.
" Sebenarnya aku punya rencana, tapi aku tidak tahu bagaimana cara melakukan nya.?" Ungkap Donita mengemukakan isi pikiran yang sudah diketahui oleh Dara.
" Apa itu Nyonya ?"
" Aku ingin membuat Dara terlihat selingkuh, Syukur-syukur kalau selingkuh beneran. Tentu Dito tidak akan percaya lagi pada Dara, Sama seperti yang terjadi kepada Sintia. Dito itu sangat membenci kebohongan."
" Tapi ..... Kita akan membuat Dara selingkuh sama siapa ?"
Sari tersenyum riang.
" Saya tahu nyonya siapa yang akan kita buat menjadi kambing hitam ?"
" Siapa?" Donita penasaran.
" Tuan muda Putra!"
km baik sintia semoga mndptkan laki² yg baik juga
Semoga Dito tak gegabah utk mempercayai semua foto yg di kirimkan wanita duplikat itu. selidikilah dulu .. jngn main usir Dara