NovelToon NovelToon
Hujan, Sampaikan Rinduku

Hujan, Sampaikan Rinduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Duda
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Dewi tan

Dinda, 24 tahun, baru saja mengalami patah hati karena gagal menikah. Kehadiran seorang murid yang bernama Chika, sedikit menguras pikirannya hingga dia bertemu dengan Papa Chika yang ternyata adalah seorang duda yang tidak percaya akan cinta, karena kepahitan kisah masa lalunya.

Akankah cinta hadir di antara dua hati yang pernah kecewa karena cinta? Mampukah Chika memberikan seorang pendamping untuk Papanya yang sangat dia sayangi itu?

Bila hujan tak mampu menghanyutkan cinta, bisakah derasnya menyampaikan rasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah

Dinda melajukan motor misteriusnya itu ke sebuah dealer motor yang tidak jauh dari tempat kosnya Dinda.

Alamat itu dia dapatkan dari tanda terima yang diberikan oleh Bu Nur tadi pagi.

Setelah memarkirkan motornya, Dinda kemudian masuk ke dalam dealer motor itu, dan bertanya pada pemilik dealer yang kebetulan sedang berdiri di tempat itu.

"Selamat siang pak, saya mau menanyakan motor yang tadi pagi datang ke tempat kosan saya, yang ada di belakang sana, tapi saya tidak tahu siapa yang mengirimkan, bisakah bapak memberitahu siapa pengirim motor itu pada saya?" tanya Dinda.

"Oh, yang atas nama Dinda itu ya? yang kost di belakang sana?" tanya pemilik dealer itu sambil menunjuk ke arah belakang.

"Betul Pak! saya sendiri yang namanya Dinda!" sahut Dinda.

"Maaf Mbak Dinda, dia tidak menyebutkan namanya, tadi pagi-pagi sekali dia datang langsung memilih 1 motor dan membayar cash, dan dia hanya meminta untuk mengirimkan ke tempat kost yang ada di belakang atas nama Dinda!" jelas pemilik dealer itu.

"Ciri-cirinya Gimana Pak?" tanya Dinda.

"Dia laki-laki, orangnya tinggi, bulu matanya lentik, rambutnya lurus, alisnya tebal, ganteng lho Mbak, Kelihatannya sih seperti orang kaya karena mobilnya mewah!" jawab si pemilik dealer itu.

Dinda terdiam, dari ciri-ciri yang disebutkan oleh pemilik dealer itu, sudah jelas siapa orangnya.

Dia adalah Dio, Papanya Chika, tidak ada lagi orang yang memiliki ciri-ciri yang disebutkan itu selain Dio.

Kalau Ken sama sekali tidak lentik matanya, dan rambutnya juga tidak lurus.

Setelah mengucapkan terima kasih Dinda kemudian Langsung kembali pulang ke tempat kosannya.

Setelah sampai di rumah kosnya dan memarkirkan motornya itu, Bu Nur nampak berjalan tergopoh-gopoh menghampiri Dinda yang baru saja membuka helmnya itu.

"Dinda! sekarang kamar mu pindah Din, di lantai satu paling ujung dekat ruang makan, kamar VIP yang ada fasilitas AC, dan jendela yang besar!" kata Bu Nur.

"Lho, aku kan tidak minta pindah kamar Bu! Aku pakai kamar yang lama saja, lebih murah dan hemat!" tukas Dinda.

"Kamu memang tidak pindah kamar Din, tapi tadi si Pak duda ganteng datang sama anaknya! Dia bilang kamarmu pindah saja ke tempat yang paling mahal di kosan ini, supaya lebih nyaman katanya!" jelas Bu Nur.

"Eh kurang ajar dia! Siapa dia berani mengatur hidupku!" sungut Dinda.

"Lah kamu gimana sih Din?! kamu beruntung tau tidak, di kasih perhatian, kalau aku sih tak akan menolak!" ujar Ibu Nur.

"Beruntung apa sih Bu? Ini musibah buat aku, Ibu tidak tau sih bagaimana orang gosipin aku!" sahut Dinda.

Dinda kemudian tidak jadi masuk ke tempat kosnya, dia langsung mengendarai motor barunya itu menuju ke rumah Chika.

Tak lama kemudian, Dinda sudah sampai di depan rumah mewah itu, tanpa menunggu, dia langsung masuk ke dalam gerbang yang memang sudah terbuka itu, dan langsung menaruh motornya di situ.

Kebetulan Dio ada di depan rumahnya, berniat akan berangkat ke kantornya.

"Eh ada Bu guru, kenapa tidak bilang kalau mau mampir ke sini? Chika baru saja tidur di kamarnya!" Kata Dio dengan santainya.

"Saya datang ke sini bukan untuk menemui Chika!" cetus Dinda dengan wajah yang serius.

"Oh, lalu? Jangan bilang kau mulai kangen padaku!" ujar Dio.

"Pak Dio! Saya serius, apa maksud Pak Dio mengirimkan saya motor baru dan memindahkan kamar saya?? Bapak tidak punya hak untuk mengatur hidup saya!!" berang Dinda.

"Bu Dinda jangan ge er! Itu semua aku lakukan demi Chika, bukan demi Bu Dinda!" sahut Dio.

"Demi Chika? Apa maksud Bapak?"

"Yang pertama, kalau aku terlambat menjemput Chika sekolah, Bu Dinda bisa mengantar pakai motor, jadi tidak ada alasan lagi tidak punya kendaraan!" jawab Dio.

"Lalu?"

"Yang kedua, kalau Chika kabur lagi, dan menginap di tempat kosmu, paling tidak anakku tidur dengan nyaman, tidak kepanasan karena tak ada AC!" jelas Dio.

Dinda terdiam seketika, dalam hati dia malu juga, juga dongkol, ternyata Dio melakukan itu semata-mata hanya karena Chika.

Tanpa bicara lagi Dinda langsung membalikan tubuhnya dan kembali menaiki motornya.

"Bu Dinda tunggu!" seru Dio sambil menangkap tangan Dinda.

"Ada apalagi Pak?" tanya Dinda.

"Ehm, seorang teman mengundangku ke pesta ulangtahun anaknya minggu depan, bisakah Bu Dinda datang bersamaku dan Chika?" tanya Dio.

"Kenapa Bapak mengajak saya? Maaf Pak, saya masih banyak kerjaan! Permisi!" sahut Dinda yang langsung menyalakan mesin motornya itu.

Tanpa menoleh lagi Dinda langsung melajukan motornya itu meninggalkan rumah besar Dio.

Rasanya hari ini malu sekali, ingin rasanya Dinda menghilang sejenak dari bumi, dia sudah berprasangka, kalau Dio ada perhatian khusus padanya.

Padahal semua yang Dio lakukan hanyalah demi Chika.

"Sadar Dinda! Kau ini pikir apa sih?? Kau ini hanya gadis miskin, bayar kos saja masih nunggak!" gumam Dinda merutuki dirinya sendiri.

Dinda terus mengendarai motornya itu sampai kembali ke tempat kosnya.

Setelah memarkirkan motornya, Dinda langsung naik ke kamarnya yang lama.

Dinda tertegun, kamarnya kosong melompong, semua barangnya hilang.

Dinda baru sadar kalau kamarnya sudah pindah ke bawah, dengan langkah gontai Dinda kembali turun, lalu masuk ke kamar barunya itu, hawa sejuk AC mulai menyejuki kulit dan tubuhnya.

Kemudian Dinda langsung menghempaskan tubuhnya di ranjangnya yang kini besar dan empuk itu.

Entahlah dia harus senang atau sedih, segala macam rasa kini sudah bercampur menjadi satu.

Tok ... Tok ... Tok

Suara ketukan pintu terdengar dari kamarnya, baru saja Dinda bangun hendak membukakan pintu, Asti sudah masuk terlebih dahulu ke dalam kamarnya itu.

"Waaaah, nyaman sekali kamar baru mu ini Din, kata Bu Nur, si duda ganteng itu ya yang memindahkan kamarmu! Ternyata dia ada hati juga sama kamu Din!" seloroh Asti sambil berjalan mengelilingi kamar Dinda.

"Dia tidak pernah ada hati padaku! Kau jangan salah sangka As!" tukas Dinda.

"Kenapa kau begitu yakin?" tanya Asti.

"Dia yang bilang sendiri padaku! Semuanya ini hanya demi Chika anaknya!" sahut Dinda.

"Oya? Kau percaya?!"

Dinda menganggukan kepalanya.

Asti tertawa melihat ekspresi Dinda, yang terlihat sangat kusut hari ini.

"Kenapa kau mentertawakan aku??" tanya Dinda kesal.

"Karena kau bodoh!!" cetus Asti.

"Sial! Kau juga samanya dengan singa itu!" dengus Dinda kesal.

Kemudian Dinda Kembali menghempaskan tubuhnya di tempat tidurnya, dan menutup kepalanya dengan bantal, mengacuhkan Asti yang masih mentertawakannya.

Bersambung ...

****

1
Yulay Yuli
Dita
Yulay Yuli
hamil
Yulay Yuli
Bapaknya keyla
Yulay Yuli
ga masalah sama judul, yg penting isi dari cerita thour
Yulay Yuli
jgn bilang bapaknya Dio Ini bapaknya Dinda y thour, engga lucu kl ceritanya begini
Yulay Yuli
Bangor juga y bocah /Facepalm/
Yulay Yuli
kenapa ga diajak ke kost an si Bu Dinda
Yulay Yuli
😢😢😢
Yulay Yuli
ini mah ema²nya lebay ama gurunya yg lain ga ada simpatinya
Novie Achadini
jarang lo ada bu guru yg sabar jaya bu dinda
Febriana Safutri
Chika bocil kematian🤣🤣🤣
Jasreena
Rani mandul jg kah ?
Jasreena
calon bojo mu pak Dio...
Jasreena
bilangin jg k para ortu untuk menjaga lambe anaknya masing2..
Tengku Nafisa
anak cerdas. si pelakor bakal mundur secara perlahan
nur
bagus kak
Erlinda
sorry Thor aq stop sampai disini aq pikir cerita nya bagus eeeh ternyata.
Erlinda
kok sidinda sebagai guru goblok banget ya kalah pintar sama Chika yg masih kecil
Erlinda
terlalu bertele tele cerita nya gimana si Dinda bisa mencari ayah nya klo sang ibu tetap kekeh dgn ego nya. jd mulai bosan cerita nya jln ditempat
Erlinda
biar aja si Dinda jadi perawan tua Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!