Putri Mafia Telah Terlahir Kembali

"Kane aku butuh bantuan mu"ucap Eve.

"memang bantuan apa nona??"ucap Kane.

"begini aku tadi belum sempat memberikan hadiah untuk Abang Daren, aku mau meminta Daddy mengantar ku tapi sepertinya dia sedang sibuk"ucap Eve.

"maukah kamu mengantar ku ke markas,ahh sebelumnya aku juga pernah ke markas bersama kak Ar"ucap Eve.

"baiklah aku akan mengantar nona,tapi saya minta izin sama tuan besar dulu"ucap Kane.

"jangan,aku terburu-buru.Kasihan mommy menunggu ku lama.ayo kita pergi saja"ucap Eve.

"baiklah"ucap Kane lalu mengendong Eve.

kini Eve sudah berada di markas.

"Kane terimakasih, tunggu sebentar aku akan mengantarkan hadiah untuk bang Daren"ucap Eve.

"baiklah"ucap Kane.

"kalian jangan bermain-main dengan nona kecil,kalau tidak king akan mengamuk kalau anaknya kenapa-kenapa"ucap Kane.

"baik"ucap mereka.

Eve berjalan masuk kedalam mansion itu dengan di antarkan oleh seorang wanita.

"nona disini tempat tuan muda Daren yang sedang berlatih"ucap wanita itu.

"eemm menunduk lah"ucap Eve.

Wanita itu merasa bingung lalu menunduk.

Cup

"terimakasih"ucap Eve mencium pipi wanita itu sedangkan si wanita langsung merona.

Eve lalu membuka pintu menuju halaman belakang.

Bugh

akh

"ahahaha apakah putra tertua keluarga Leonard semakin hari tidak berguna??"ucap seseorang.

"tolong s-sekali lagi"ucap Daren.

Eve yang mendengar itu pergi ke semak-semak untuk bersembunyi.

Ia menatap dimana Daren kini sedang melawan seorang pria berambut gondrong.

"hahaha aku sangat suka membuat mu mati hahah dasar manusia tak berguna"ucap pria itu lalu menendang perut Daren.

Daren terlempar dan menubruk kayu.

"akhss"

tap

Tap

"apa jangan-jangan kau bukan keturunan keluarga Leonard??anak tak berguna seperti mu hanya menjadi beban keluarga"ucap pria itu sambil mencengkram dagu Daren.

"tolong....."

Bugh

Ahak

Daren memuntahkan seteguk darah karena pria itu meninju perutnya keras.

"sangat lemah,bahkan tuan muda Areksa dan Alvaska mampu melawan ku,kau hanya seonggok tai"ucap pria itu tertawa.

Daren terdiam sambil menangis dalam diam ia mengeratkan rahangnya.

"Abang ku tidak selemah itu"ucap Eve yang keluar dari persembunyiannya.

Daren dan pria itu menatap ke arah Eve.

"dia tidak lemah,tapi dia belum menemukan potensinya di bidang keahlian nya dan aku yakin ketika bang Daren menemukan potensinya,kau bahkan tak pantas memunguti air liurnya"ucap Eve.

"ohh bukan kah kau adalah nona kecil yang terasingkan??"ucap pria itu tertarik dengan Eve.

"dasar bodoh apa yang kau lakukan di sini??!pergi sana"ucap Daren.

Pria itu berjalan mendekati Eve dan menjambak rambut Eve namun Eve tidak menunjukkan raut wajah kesakitan malah ia menatap tajam ke arah pria itu.

"Frans tolong lepaskan dia,dasar anak bodoh kau menyusahkan saja aku membenci mu"ucap Daren sambil berusaha bangkit.

Frans menyeringai lalu melempar Eve ke arah Daren Daren yang melihat itu langsung menangkap tubuh Eve meski ia juga langsung ambruk ke tanah bersama Eve.

*******

sedangkan di mansion terjadi kegaduhan Di mana bibi Amelia berteriak bahwa Eve menghilang.

Damian,Areksa dan Alvaska mendengar itu langsung murka.

"capet cari putri ku sampai dapat!!!"ucap Damian murka.

Semua pelayan dan penjaga berkeliaran mencari putri bungsu keluarga Leonard itu dengan jantung berdegup kencang mereka mencari sang putri sambil membayangkan akhir hayat mereka jika tidak menemukan Eve.

"apa mungkin di tempat Gileon"ucap Alvaska.

"ayo kita ke sana"ucap Areksa.

Sesampainya di ruangan Gileon mereka tidak mendapati Eve.

"ck,Eve kamu kemana sayang?"ucap Areksa frustasi.

Damian juga tak kalah ia mencek cctv yang ada di mansion dan terkejut melihat Eve di bawa oleh Kane.

"Kane!!kau ingin mati rupanya"gumam Damian dengan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun.

Damian menelpon Kane namun ponsel Kane tidak aktif.

"ck,apa Kane mengkhianati ku,awas saja kalau bertemu aku akan memotong kepalanya menjadi makanan Gileon"ucap Damian.

Damian menelpon salah satu elite di markas untuk mempersiapkan pencarian Kane.

"anu king,tuan Kane berada di markas bersama dengan nona Eve"

Mendengar hal itu Damian sedikit merasa lega namun ia belum tenang karena mendengar Eve berada di markas dan Kane tidak memberitahukan tujuan mereka pergi ke markas.

Damian mengambil kunci mobil nya dan keluar dari ruang kerjanya.

"Mian hiks Eve menghilang hiks dimana putri ku"ucap mommy velin yang menangis karena mendapat kabar atas hilangnya Eve.

"sayang jangan menangis,Eve bersama Kane aku akan menjemputnya segera"ucap Damian.

"hentikan pencarian aku tau Di mana putri ku berada"ucap Damian.

"Daddy kami ikut"ucap Alvaska.

"hum,Amelia bawa istri ku untuk beristirahat di kamarnya"ucap Damian.

"sayang jangan khawatir"ucap Damian sambil mencium kening mommy velin lembut.

Damian, Alvaska dan Areksa berlari menuju mobil dan langsung tancap gas ke markas.

*******

kembali di situasi di markas tepatnya di lapangan latihan dimana Daren,Frans dan Eve berada.

"apa yang kau lakukan di sini nona kecil,disini bukan tempat bermain kau hanya merepotkan sungguh merepotkan.Aku sangat membenci mu bodoh"ucap Daren sambil menyingkirkan Eve menjauh darinya.

Eve bangkit dan menatap ke arah Daren.

"kalau begitu aku juga membenci mu karena berpura-pura sanggup ternyata tidak,kau berusaha menyimpan Maslaah mu tanpa memperdulikan orang lain yang memikirkan mu"ucap Eve datar.

"huh,kau pikir aku Sudi di pikirkan oleh mu??dengar kau adalah penyebab mommy hampir di ujung tanduk beruntung tuhan memberi mommy kesempatan kalau tidak kau akan menjadi pembunuh"ucap Daren.

Eve mendekati lalu menampar Daren

Plak

"kau kira hanya aku yang mengkhawatirkan diri mu kau membuat semua orang khawatir.Kan Ar,kak Al, Daddy,bahkan mommy"ucap Eve yang membuat Daren terdiam.

"hey hey apakah drama kalian sudah selesai??"ucap Frans.

"bagaimana kalau aku membunuh kalian berdua,satu anak tak berguna,satu anak yang terasingkan."ucap Frans menyeringai.

Lalu fran berlari mendekati mereka Dnegan ancang-ancang ingin menendang Eve.

"awas"ucap Daren.

Namun terlambat tubuh kecil Eve Tertendang oleh Frans dan menubruk sebuah pohon.

Darah keluar dari sudut bibir Eve,Daren yang melihat hal itu entah mengapa ia merasa murka.

"apa yang kau lakukan hah?!!!bedebah kau Frans"ucap Daren bangkit dan menyerang Frans dengan sisa kekuatannya.

Namun Frans menghindar dan menyerang Daren membabi buta.

"hahaha mau jadi pahlawan,sayang sekali kau tidak bisa ahahahha"ucap Frans sambil menendang-nendang Daren yang tergeletak di tanah.

Frans mengangkat tinjunya ingin meninju Daren namun sebelum tinjunya mengenai Daren Eve muncul dan menahan tinjuan frans dengan kedua tangannya.

"tak ku biarkan kau menyakiti keluarga ku"ucap Eve.

"cih,ku kira kau sudah mati tampaknya belum"ucap Frans.

Eve melompat ke udara dan memutarkan badan kecilnya lalu menendang perut Frans sehingga Frans terpukul beberapa langkah.

"cih,kau sepertinya bukan bocah biasa,tapi aku akan membunuh mu"ucap Frans

"tak semudah itu"ucap Eve dingin sambil menatap Frans tajam.

Eve mengeluarkan sesuatu dari balik gaunnya lalu melemparkannya nya menuju bahu Daren.

"akhhrrr"

Sebuah pisau mini menancap di bahu Frans.

TBC