Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Istri atau Budak
“Siapa kamu ? seorang wanita lemah beraninya bicara seperti itu kepada seorang Jack Jatnika ?” Tanya Jack pada wanita cantik yang terlihat pemberani itu
“Wanita muda ini adalah putri angkatku, Khalisa Amira” Jawab Kyai Rozak memperkenalkan wanita cantik yang duduk bersama mereka
“Oh, namanya Khalisa. Jadi wanita cantik di foto itu” Gumam Jack dalam hati, sekarang dia tahu siapa wanita cantik di foto itu
“Sekarang kamu tahu namaku, jadi sopanlah pada kyai Rozak !. jangan berkata kasar apalagi membentaknya. Aku tak segan-segan akan mematahkan tulang-tulangmu itu Jack !” Ucap Khalisa dengan tatapan dingin menatap sang mafia yang berada di depannya
“Kau berani sekali dengan bosku ! biar ku beri perhitungan kamu wanita sombong sepertimu !” Sarkas salah satu anak buah Jack emosi lansung menghampiri Khalisa dan melayangkan kepalan tangannya ke arah Khalisa. Namun tangan laki-laki kekar itu langsung di cengkram tangan Khalisa dengan kuat, lalu tubuh anak buah Jack itu di banting begitu saja ke lantai
Brug …
“Aws…” Anak buah Jac meringis terkapar di lantau, dia hendak bangun dan kembali melawan tapi Jack menghentikannya lalu menyuruhnya keluar
“Baik bos” Jawab anak buah Jack keluar membawa rasa malunya karena tidak bisa mengatasi seorang wanita
“Tidak ku sangka anda memiliki putri yang cukup Tangguh. Tapi aku tidak akan mengubah keputusanku. Berikan anakmu atau pesantren ini akan rata menjadi tanah ?” Ancan Jack
“Anak muda aku tekankan sekali lagi, aku tidak akan memberikan anakku atau pun pesantern ini padamu !” Jawab Tegas Kyai Rozak
“Pak kyai ! anda berani sekali menilak penawaranku !” Bentak Jack melotot dan menujuk ke arah kyai Rozak
“Jack !, turunkan tanganmu. Beliau kyai di pesantren ini. Orang di segani, tak pantas kamu bersikap seperti itu padanya meski pun kau seorang iblis sekali pun” Ucap Khalisa
“Kau ! kali ini aku benar-benar marah padamu. Kau yang harus menjadi istriku ! budakku seumur hidupmu” Teriak Jack marah
“Anak muda …” Ucap Kyai Rozak akan bicara tetapi Khalisa menghentikannya
“Mohon izin abi, biarkan aku berbicara dengan Jack” Pinta Khalisa dengan sopan pada kyai Rozak
Kyai Rozak menrik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan, dia berusaha tenang menghadapi Jack.
“Baiklah, abi memberimu kesempatan untuk berbicara dengannya nak” Jawab Kyai Rozak meski ada raut kecemasan di wajahnya dia berusaha tenang dan mempercayakan semuanya pada Khalisa.
Kyai Rozak meninggalkan ruang tamu, tersisa Jack, Khalisa berseta anak buah Jack yang berdiri di belakang bosnya.
“Jack Jatnika, kau ingin aku menjadi budakmu ?. ok, tapi berjanjilah kau tidak akan mengganggu pesantren Fisabilillah lagi” Pinta Khalisa, dia tahu Jack kesal kepadanya. Dia sengaja ingin menjadikan dirinya pelanpiasan kekesalannya.
Jack tersenyum licik lalu bangundari sofa mendekati Khalisa, dia duduk di dekat Khalisa. Dari dekat wajah Khalisa semakin cantik, kecantikan alami tanpa riasan.
“Kamut ahu artinya budak ?” Tanya Jack
“Tahu. Kamu ingin membalasku dengan menjadikanku budakmu iyakan ?” Jawab Khalisa dengan tatapan santai
“Cerdas, aku tidak akan melepaskanmu nona. Kamu akan menyesal setiap ucapanmu tadi dan memintaku untuk berbelas kasihan padamu” Ujar Jack, dia akan membalas hinaan Khalisa padanya
“Lakukan ! nikahi aku dan balas semuanya padaku ! aku tidak akan takut Jack !” Jawab tegas Khalisa
“Roy !” teriak Jack pada anak buahnya yang berada di belakng
“Iya bos” Jawabnya
“Aku akan menikah, siapkan tempatnya. Hari ini juga aku akan menikahi wanita ini, dan menjadikan budakku” Ucap Jack sambil menatap Khalisa yang seperti bidadari di medan perang
“Siap bos” Jawabnya kemudian keluar dari tempat itu
“Kamu akan menjadi budakku Khalisa Amira, apa yang kamu inginkan untuk mas kawainnya ?. aku berbaik hati sebelum membuatmu menderita” Ucap Jack
“Semua uang dan hartamu berasal dari bisnis harammu, baimana bisa aku menerimanya ?. Adakah satu barang yang benar-benar kau buat dari tanganmu sendiri ?. Meski itu adalah sebuah bongkahan batu, aku akan suka rela menerimanya” Jawab Khalisa, dia tidak ingin menerima apa pun yang berbau haram. Meski pun itu hanya sebuah batu, dia akan menerimanya.
“Kamu banyak maunya, padahal kamu hanya budak” Ucap Jack kesal seraya memegang dagu Khalisa yang langsung menepis tangan Jack
“Jangan sentuh aku, kamu belum menjadi majikanku. Haram untukmu menyentuh budakmu !” Jawab Tegas Khalisa
“Budak yang sombong , aku akan membuatmu benar-benar menyesal sudah berani kepadaku” Sahut Jack
“Aku tidak takut kepadamu Jack, kamu hanya seorang mafia. Dia atas sana ada yang lebih berkuasa darimu. Jadi jangan berpikir hanya kamu yang merasa hebat” Jawab Khalisa
Jack tersenyum licik, merasa mendapatkan lawan yang seimbang. Wanita yang berani padanya, bahkan sebelumnya tidak ada yang berani padanya secara terang-terangan dan menentangnya.
*****
Pada sore harinya Khalisa duduk di depan cermin berdandan untuk menikah dengan seorang mafia kejam dan sadis itu. Tak banyak persiapan, pernikahannya dadakan dan hanya orang-orang inti di pesantren yang akan menghadirinya. Seluruh santri dan pengurus pesantren di tawan oleh anak buah Jack sampai acaranya selesai.
“Assalamu’alaikum” Ucap Marwa masuk ke dalam kamar Khalisa bersama seorang wanita paruh baya yang sama menggunakan cadar seperti Marwa. Dia Umi Habibah istri kyai Rozak, wanita yang begitu bijaksana dan sabar seperti suaminya
“Wa’alaikumsalam” Jawab Khalisa tersenyum melihat ibu dan adik sambungnya
Mereka berdua menghampiri khalisa dan memeluknya, pelukannya begitu hangat dan erat. Meski mereka tidak memiliki ikatan darah, Khalisa sudah dianggap seperti keluarga.
“Khalisa, umi dan abi tidak ingin membebankan masalah ini kepadamu. Abi akan mempuh jalan hukum untuk mempertahankan pesantern ini” Ucap Umi Habibah setelah memeluk Khalisa
“Umi, masalah ini sulit untuk di bawa ke jalur hukum. Jack memiliki surat kepemilikan tanah yang asli, dia juga bukan orang yang sembarangan. Di sudah kebal hukum, anak buahnya baiknya dan bersenjata. Kalau kita melawannya akan membahayakan kita semua, khususnya para santri” Jawab Khalisa
“Kalau begitu biar aku yang menjadi istrinya kak, bukankah dia menginginkan aku ?. aku tidak ingin kak menanggung beban ini sendirian” Ucap Marwa
Khalisa memegang kedua pipi Marwa sambil memberikannya senyuman.
“Marwa, menjadi istri Jack sangat berbahaya. Laki-laki itu kejam dan sadis, aku tidak ingin kamu terluka. Percayalah aku akan baik-baik saja” Jawab Khalisa karena dia tahu seperti apa Jack, dia tidak ingin Marwa tersakiti jika menjadi istrinya Jack
Marwa mengangguk sambil memegang tangan Khalisa, meski mereka bukan saudara kandung tapi rasa kasih sayang mereka begitu kuat.
“Kalau kamu sudah siap, umi dan Marwa akan mengantarkanmu ke aula” Ucap Umi Habibah
“Sudah umi” Jawab Khalisa
Mereka pun keluar dari kamar, lalu pergi ke aula. Beberapa orang sudah berkumpul yang berisikan keluarga pesantren beserta anak buah Jack yang menjaga tempat itu. Khalisa berjalan memasuki aula, wajah cantiknya tertutup cadar putih. Jack hanya menatapnya dingin sampai Khalisa sudah duduk di sebelahnya.
“Apai jab qobul ini bisa dimulai ?” Tanya Kyai Rozak pada Jack
“Silahkan Kyai” Jawab Jack
Ijab qobul pun dimulai kyai Rozak menyalami Jack dan membacakan Ijab dan langsung di sambut oleh Jack dengan sangat lantangnya, Jack memberikan Khalisa maskawin berupa batu.
“Bagaimana para saksi sah ?” Tanya Kyai Rozak
“Sah” Jawab Para Saksi
“Alhamdulillah”
Rasa syukur terucap dari mulut semua orang yang ada di tempat itu, kemudiankyai Rozak langsung membacakan doa untuk kedua mempelai pengantin dan semua orang mengaminkan semua lantunan doa untuk mereka.