Menceritakan tentang hubungan percintaan yang rumit antara dua insan yang terjebak dalam zona persahabatan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
HAPPY READING 🥰🥰🥰
,
,
,
......................
Stelah perdebatan panjang lebar Ardila dan Nesti hanya terdiam kaku dengan pikiran masing-masing.
Hingga akhirnya Nesti mengambilkan handphone nya dan menghubungi seseorang
📞"Hallo Nafisa aku ingin bertanya sesuatu padamu,,,"
Nesti mulai serius dengan obrolan teleponnya dengan berdiri dan berjalan mondar-mandir mandir di depan sofa.
Ardila yang terus diam segera berdiri dan berjalan kearah kamar Nesti Setiba di kamar Nesti Ardila menutup pintu kamar Nesti dan menyandar di balik pintu.
"Apa yang harus aku lakukan,, aku tidak mau merusak hubungan Nesti dengan kedua orang tua nya,,"
Ucap Ardila dengan tubuh bergetar menahan air matanya
Nesti sudah selesai dengan panggilan nya dan melihat ke arah sofa namun Ardila sudah tidak ada di sofa lagi
"Ardila,,,??"
Panggil Nesti dengan melirik ke setiap sudut ruangan Nesti segera berlari ke arah kamar nya
CEKLEK
(suara pintu terbuka)
"Ardila,,"
Panggil Nesti dengan wajah leganya mendapati Ardila yang sedang sibuk dengan laptop Yang ada di atas pahanya
"Ada apa Nesti,,?"
Tanya Ardila santai tanpa menoleh ke arah Nesti dan terus melanjutkan aktivitas mengetik nya
"Apa yang sedang kamu lakukan Ardila,,???"
Tanya Nesti dengan berjalan menghampiri Ardila dan melirik ke arah laptop Ardila namun Ardila dengan sigap menutup laptopnya.
"Hmmp bukan apa-apa,,"
Ucap Ardila canggung dengan senyum paksa nya.
Nesti tersenyum hangat sembari duduk di tepi ranjang samping Ardila lalu mengambil satu tangan Ardila dan di letakkan di atas pahanya
"Apa kamu sedang memikirkan ucapan Daddy ku tadi,,??"
"Hmmp no,,"
"Apa kamu sedang berbohong,,??"
"No,,"
Mendengar jawaban singkat Ardila Membuat Nesti memegang kedua pipi Ardila dan di hadap kan ke arah nya lalu menatap mata Ardila dalam-dalam
"Apapun yang terjadi,, aku tetap dengan tekad ku,,kamu jangan ragu,, karena aku akan tetap menikahi mu,, dan tentang perjodohan ini,, kamu tenang lah,, aku tidak akan pernah menerima perjodohan ini,,"
Ucap Nesti lembut
"Aku tidak pernah meragukan ucapan mu Nesti,, aku percaya dengan janji mu,, tapi alangkah baiknya kamu memikirkan kembali keputusan mu ini Nesti,,"
Ucap Ardila serius dengan mata sendu nya.
"No,,!!!! Kamu jangan gentar begini Ardila,, apapun yang terjadi kita akan melewati ini semua,, dan aku sama sekali tidak peduli dengan restu orang tua ku,,kalau perlu kita akan pergi jauh dari sini,, asal kan ada kamu,, aku akan bisa tinggal di manapun bahkan di Sebuah gubuk sekalipun,,,"
"Ardila,,?? Jangan bilang kamu berubah pikiran karena mendengar ini semua,,??"
Panik Nesti dengan mata sedih nya
"Apa yang akan kamu lakukan kalau takdir berkata lain tentang hubungan kita,,????"
Tanya Ardila yang berusaha menahan air matanya.
"Apa maksud dari pertanyaan mu ini Dilaa,,????"
Lirik Nesti tajam
"Jawab saja Nesti,, apa yang akan kamu lakukan jika takdir berkata lain tentang hubungan kita ini,,???" Tanya Ardila tegas.
"Aku tidak tahu maksud pertanyaan mu ini Dila,, jika kamu menginginkan aku untuk menjawab pertanyaan mu ini,, jawaban ku cuma 1 lebih baik aku mati jika Takdir memaksa ku untuk berpisah dari mu,,!!!"
"Nesti,,!!! Kamu jangan begini,, terkadang apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk kehidupan kita,, apa lagi menentang restu orang tuamu,,"
"Why,,?? Jangan bilang kamu sedang mencoba lari dari kekacauan konyol ini,,!!!"
"Nesti kalau aku punya kekuatan dan kekuasaan mungkin aku akan melawan ini semua,, tapi aku sadar aku tidak punya apapun untuk memperjuangkan mu Nesti,,"
Tangis Ardila yang tidak tertahan lagi
"Tidak Ardila,, kamu jangan menangis begini,, aku tidak peduli dengan itu semua,, karena aku hanya menginginkan mu Ardila,, aku Mohon jangan bicara seperti ini lagi,, tetap lah di samping ku sampai kita melewati ini semua,,,"
Sahut Nesti dengan tubuh bergetar dan mata berkaca-kaca sembari menghapuskan air mata Ardila
"Aku ingin sekali hidup bersama mu Nesti,, tapi perbedaan kita cukup tinggi,, kamu berasal dari kalangan berada sedangkan aku dari kalangan biasa,, kepercayaan kita juga berbeda,,belum lagi kita Sama-sama wanita,,hiks hiks hiks,, ini terlalu rumit untuk menyatukan kita Nesti,,"
Tangis Ardila pecah
Nesti yang melihat tangis Ardila seketika luluh lantah dengan menarik Ardila kedalam pelukannya
"Tidak ada perbedaan apapun,, kita sama-sama Manusia biasa yang tidak bisa menepis perasaan ini,, aku mohon tetap lah bertahan dan jangan pernah berpikir untuk pergi meninggalkan ku Ardila,,"
Tangis Nesti dengan mempererat pelukannya
"Hiks hiks hiks"
Tangis Ardila di pelukan Nesti Nesti melepaskan kembali pelukannya dengan menghapus air mata Ardila
"Sudah lah,,, jangan menangis lagi,, aku yakin akan ada jalan untuk ini semua,,"
Ucap Nesti yang berusaha tegar dengan memegang kedua pipi Ardila
"Hmmp aku mencintaimu Best,,"
"Aku juga mencintaimu Dila sekarang besok dan nanti,,"
Senyum Nesti dengan mencium hangat bibir Ardila
Ardila menerima dan membalas ciuman Nesti dengan penuh cinta Mereka berdua saling berciuman dengan penuh haru hingga akhirnya Nesti mendorong pelan tubuh Ardila ke atas ranjang.
Nesti terus mencium Ardila dengan penuh cinta hingga terbawa suasana dan bercinta hingga mereka berdua lelah dan terlelap dengan saling memeluk satu sama lain.
Seakan tidak mau dipisahkan Di jam 03.00 dini hari Nesti yang sudah terlelap dengan dengkuran halus yang keluar dari mulut nya tanpa melepaskan.
Ardila yang masih terjaga di pelukan nya Ardila yang tidak bisa tidur dengan perlahan menarik tubuh nya dari pelukan Nesti
Stelah lepas Ardila kembali menyelimuti tubuh Nesti yang masih polos dengan selimut
Dirasa aman Ardila mulai turun dari atas ranjang dan mengambil pakaian nya yang berserakan di lantai kemudian memakai nya kembali.
Stelah memakai pakaian Ardila mengambil laptop nya dan berjalan kearah sofa yang ada di sudut kamar Nesti
Ardila mulai membuka laptop nya dan terlihat fokus dengan ketikan nya
,
,
,
Keesokan paginya Nesti sudah mulai terbangun dari tidurnya dengan meraba-raba sisi samping nya
Dirasa kosong Nesti segera bangkit dan melihat ke sekeliling ruangan nya hingga mata Nesti tertuju pada Ardila yang sedang menikmati pemandangan pagi dari balik kaca kamar Nesti.
Nesti mulai turun dari atas ranjang nya dengan menarik selimut untuk menutupi tubuh nya dan berjalan ke arah Ardila berdiri
"Good morning Bunny,,"
Sapa Nesti dengan senyum hangatnya sembari mencium pundak Ardila dengan memasukkan Ardila kedalam selimut nya dari arah belakang
"Hmmpp morning Baby,,"
"Kenapa kamu tidak membangun kan aku Bunny,,"
"Aku hanya tidak mau mengganggu tidur mu baby,," Sahut Ardila dengan membalikkan badannya
"Apa tidur mu tidak nyenyak,, lihat lah matamu sudah seperti mata panda Bunny,, seperti orang yang tidak tidur??"
"Hmmpp kamu salah baby,, karena aku tidur dengan nyenyak,, mungkin ini efek karena ulah mu semalam,," Ucap Ardila bohong dengan alasan
"Aw,, apa aku sebegitu Jahat nya hingga membuat kekasih ku ini tidak bisa istirahat dengan tenang,,??" Senyum jahil Nesti dengan menggesekan hidung nya dengan hidung Ardila
"Hmmp sangat Jahat,,!!!"
Seringai Ardila dengan anggukan
"Oh ya,, tapi bagaimana jika kekasih mu ini akan terus menganggu waktu istirahat mu,,??"
"Hufffttt Dila Dila,, sungguh malang sekali nasib mu memiliki kekasih yang begitu mesum seperti wanita ini,,!!!"
Cemberut Ardila yang membuat Nesti tertawa cekikikan dan mengecup hangat bibir Ardila
"Aku mencintaimu Dilaa,, tetap lah seperti ini dan jangan pernah berubah,, Karena kamu lah kebahagiaan ku,,"
Ucap Nesti tulus dengan memeluk Ardila
Ardila terdiam sejenak dengan senyum palsu seperti sedang menyembunyikan perasaan nya yang sesungguhnya
"Aku juga mencintaimu Nesti,, tetap lah bahagia,, karena kebahagiaan mu adalah kebahagiaan ku juga,," Ucap Ardila tegar dengan tatapan yang kosong nya
"Karena hari ini hari libur,, bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan,,??"
Usul Nesti stelah melepas kan pelukannya
"Hmmp"
Angguk Ardila
"Kalau begitu ayo kita mandi dan bersiap-siap untuk kencan pertama kita,,"
Ucap Nesti antusias
"Aku sudah mandi,,aku akan menunggumu disini sampai kamu selesai mandi,,"
Ucap Ardila dengan menarik tubuh nya dari dalam selimut Nesti
"Sejak kapan kamu mandi,,??"
"Sedari tadi,, cepatlah mandi penciumanku sudah tidak kuat lagi,,"
Ledek Ardila dengan menutup hidung nya
"Oiii,,aku selalu wangi meski aku tidak mandi berminggu-minggu,,!!!!"
Kesal Nesti dengan mengendus-endus bahunya
"Ya aku tahu,,"
Sahut Ardila dengan memutar tubuh Nesti ke arah kamar mandi
"Cekzzzz,,ya aku akan mandi,,"
Seringai Nesti dengan melangkah maju dan melepaskan selimut nya Hingga memperlihatkan tubuh polos nya
"Aww so sexy,,!!"
Ucap Ardila membuat Nesti Kembali membalik kan tubuh nya
"Hufftt ayo ikut Aku,,"
Sahut Nesti dengan menghampiri Ardila dan
menariknya
"No Nesti,, aku sudah mandi,,"
Tolak Ardila di sela-sela langkahnya
"Aku akan membuat mu mandi lagi,,ini hukuman karena kamu sudah berani menggoda ku,,"
Ucap Nesti hingga kini mereka sudah masuk kedalam kamar mandi
"Nesti lepas kan aku,,!! Aku tidak bermaksud menggoda mu,, kamu jangan mencari-cari alasan karena pikiran mesum mu ini,,"
Kesal Ardila yang membuka kembali Pintu kamar mandi nya namun Nesti dengan sigap menarik Ardila dan menyender kan nya ke dinding kamar mandi
"Tapi ini akan menjadi kebiasaan baru mu,, karena aku akan selalu mesum jika itu tentang mu,, all day every day every where,,"
Ucap Nesti dengan Suara kasualnya nya dengan menjalin jarinya dengan jari Ardila dan segera melumat bibir Ardila dengan rakus.
,
,
,
,