Kisah seorang Wanita bernama Sherlly Yuliana atau Ratih, ketegarannya menjalani hidup dengan berbagai masalah yang datang silih berganti.Perselingkuhan,perselisihan mewarnai kehidupannya.Akankah dia mendapatkan kebahagiaan yang diharapkan semua wanita??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Dinozzo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
"Ngapain kamu hubungi suamiku??Suara cempreng terdengar.
"Mau minta duit buat anak kamu,atau buat kalian makan?Gak ada ya,suamiku belum kerja.
Daripada kamu minta-minta lebih baik kamu kerja,biar punya duit.Biar gak gangguin hidup kami lagi,repetnya lagi.
Aku hanya menghela nafas mendengar suara cempreng itu.Sabar Sherlly sabar,aku mengusap wajahku kasar.
"Mana Danu aku mau bicara,ini memang tentang duit.
Emang kamu gak mau duit?,pancingku.
"Duit apa maksudmu,jangan berbelit-belit Ratih,teriaknya kesal.
Ahh cewek matre sepertimu mana tahan kalau dengar kata duit ,aku terkekeh geli.
"Cepetan kasih handphone nya sama Danu,biar duitnya juga cepet kamu terima",cicitku lagi.
"Mas,nih mantan istrimu telfon",dia memekik di ujung sana.
Memang kalau masalah duit beda ferguso,hahhaha.
"Ada apa Ratih??mau ngomong apa?".
Dasar laki-laki bajingan gak ada basa basi busuknya sama sekali.
"Kamu bisa kerumah gak, jangan ge'er dulu.Ada yang mau beli rumah, jadi urusan akad harus ada kamu juga.
Biar tau berapa harga rumah itu,aku gak mau nanti jadi Masalah di kemudian hari",ucapku cepat.
Lama diam tak ada suara di ujung sana,ngapain sih nih orang tinggal bilang iya aja susah banget.Aku merasa sebal pada kedua pasangan gila itu.
"Oke,kapan?tanyanya singkat.
"Sore ini sekitar pukul 3,jangan telat.Biar cepet kelar semuanya,rutukku kesal.
"Udah-udah jangan lama-lama ngomongnya,kami pasti kesana tunggu aja".
Dasar rambut jagung gak punya sopan santun, telfon diputus secara sepihak.Semakin semangat rasanya untuk mengerjai mereka,tak ada ampun bagi kalian.
Aku mematut diri di depan cermin,sengaja berdandan sedikit lebih waw dari biasanya.Aku hanya ingin membuat si ulat bulu kesal,bukankah Danu senang kalau aku cantik dan wangi?Bukan untuk kembali padanya,tapi aku ingin menunjukkan aku masih cantik dan wangi seperti dulu.Tak lupa aku mengabari Edo dan menjelaskan kembali apa yang menjadi tugasnya.Aku tak mau ada kesalahan sekecil apapun.
Aku mendengar deru mesin mobil di halaman,itu pasti Danu dan si ulbul alias ulat bulu.
Tok tok tok..
Terdengar ketukan pintu yang sangat cepat,itu menandakan si empunya tangan sudah tak sabar ingin segera bertemu denganku.Sengaja ku ulur waktu, supaya Rosa semakin kesal.
"Ratih kamu budek ya,teriaknya kencang.
Aku tertawa sembari menutup mulut supaya tidak terdengar.Kubuka daun pintu dan dia menerobos masuk begitu saja.Dasar gak punya otak emang nih orang,main nyelonong aja.
"Lama amat sih buka pintunya,aku capek,repetnya kesal.
Aku melirik Danu yang hanya terdiam,matanya memandangiku.Cantik bukan mantan istrimu ini,aku sengaja memakai stelan baju berwarna Salem dan memakai minyak wangi yang sedikit menyengat.Biar tau kalau aku juga bisa wangi kalau dimodalin.
"Masuk mas,ngapain kamu berdiri aja disitu?Mau jadi satpam,cecar Rosa lagi.
Danu terlihat kikuk dan menggaruk kepala,entah gatal atau hanya pura-pura.
"Kamu gak bikinin kami minum apa, tamu Dateng kok malah gak di suguhi apa-apa",tanya ulbul lagi.
" Aku gak punya apa-apa,air putih kamu mau.
"Gak level banget sih cuma air putih,dasar kamu janda miskin,ujarnya meledek.
Orang ini memang minta di getok rupanya,kalau ngomong gak difikir dulu.Sudahlah kalau ngurusi dia gak bakal ada habisnya.Aku tak mau membuang tenaga hanya untuk meladeni orang tak waras macam Rosa.
"Mana Liana dek,eh Ratih,tanya Danu canggung.
Apa tadi aku gak salah denger,dek katanya.Memang buaya darat gak boleh liat jidat licin,jadi lupa segalanya.
Untung Rosa gak mendengar,karena dia sedang sibuk membenahi baju kurang bahannya.Mungkin kalau duduk beberapa jam lagi baju itu akan sobek.Karena sudah tak sanggup menampung kelebihan lemak,yang sejak lama bertengger disitu.
"Liana aku titip di Bu Gatot" ujarku asal.Padahal Liana ku titip di rumah orang tuaku,biar nyaman.
Aku sengaja menyuruh Edo untuk sedikit telat,aku ingin mengerjai mereka dulu.Aku akan baik jika kalian baik,tapi jahatnya aku gak akan bisa kalian duga.
beraaaat...