NovelToon NovelToon
Cinta Laki-laki Penghibur

Cinta Laki-laki Penghibur

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / PSK
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ibnu Hanifan

Galih adalah seorang lelaki Penghibur yang menjadi simpanan para Tante-tante kaya. Dia tidak pernah percaya Cinta hingga akhir dia bertemu Lauren yang perlahan mulai membangkitkan gairah cinta dalam hatinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibnu Hanifan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAAB 28

Gedung megah di pusat kota malam itu dipenuhi cahaya dan kilauan kemewahan. Tamu-tamu berbalut gaun mahal dan jas elegan silih berganti memberikan ucapan selamat pada pasangan yang sedang bersinar malam itu: Lauren dan Aldo. Senyum Lauren merekah, meskipun hatinya masih belum sepenuhnya tenang. Sementara Aldo, dengan setelan jas putih elegan dan dasi hitam, tampak bangga menggenggam tangan tunangannya.

Lampu kristal berkelap-kelip di atas mereka saat musik lembut mengalun dari orkestra yang disewa khusus untuk pesta ini.

Namun, saat tangan mereka tak henti bersalaman dengan kolega ayah-ayah mereka, ponsel Aldo yang disimpan di saku dalam jasnya tiba-tiba bergetar. Dia merogohnya dengan cepat dan membaca pesan yang membuat wajahnya menegang seketika.

"Aku hamil. Temui aku di luar sekarang, atau aku hancurkan pesta pertunanganmu."

Darah Aldo seakan berhenti mengalir. Dengan cepat dia mencari alasan. "Sayang, aku ke belakang dulu sebentar, perut agak nggak enak," ujarnya sambil tersenyum kaku. Lauren mengangguk, meski tatapannya penuh tanya.

Aldo menyelinap keluar dari keramaian, berjalan cepat ke sudut taman belakang gedung tempat acara diadakan. Di sana, berdiri seorang wanita muda, cantik, dengan wajah kesal dan sorot mata tajam.

"Aku bilang jangan datang," desis Aldo pelan dengan nada penuh tekanan.

"Kan dari kemarin aku udah bilang kalo aku itu... aku hamil!" jawab wanita itu, menahan amarah. "Kamu pikir aku mau urus ini sendiri? Aku butuh uang. Sekarang!"

Aldo menghela napas panjang. "Aku udah transfer lima puluh juta. Itu lebih dari cukup buat kamu ngurusin semuanya sendiri. Pokoknya aku ga mau tau, Jangan pernah temui aku lagi."

Wanita itu mendesis, tapi tak berkata apa-apa lagi. Ia meraih tasnya, menoleh sinis, dan pergi meninggalkan tempat itu dengan langkah cepat.

Aldo menegakkan bahu, merasa lega. Namun rasa tenang itu tidak bertahan lama.

Dari balik pilar taman, muncul sosok lain—anggun, glamor, namun penuh bahaya. Tante Jesika.

Ia berjalan pelan dengan gaun hitam berbelahan tinggi, tatapan matanya menusuk, dan senyuman penuh sindiran di bibirnya. Aldo menoleh dan tampak sedikit kaget, namun dengan cepat mengganti ekspresinya menjadi ejekan.

“Wah... ternyata tante-tante murahan kayak kamu juga diundang ke pesta sebesar ini?” sindir Aldo sambil tertawa kecil.

Tante Jesika menaikkan alis, tetap tenang. “Aku datang karena undangan resmi, Nak. Tapi kalau tahu yang bertunangan itu laki-laki murahan macam kamu... mungkin aku akan pikir-pikir dua kali.”

Aldo terkekeh sinis. “Lucu banget. Emangnya Tante siapa, ya? Tante cuma janda kaya yang suka boking cowok bayaran, Tapi ga ada bedanya sih sama kayak tante—sama-sama jual diri.”

Wajah Tante Jesika tetap tersenyum, namun sorot matanya dingin seperti es. Dia mendekat satu langkah, menatap Aldo tanpa gentar.

“Kamu pikir kamu bisa terus berpura-pura jadi pria sempurna? Kamu mukul orang yang aku cintai. Dan kamu pikir aku akan diam?”

Aldo menyipitkan mata, tak percaya perempuan ini berani mengancamnya di malam penting seperti ini.

Tapi Tante Jesika hanya mendekat dan berbisik pelan di telinganya, “Mainkan kartumu dengan hati-hati, Aldo. Karena kalau aku buka semua rahasia kamu... kamu bukan cuma kehilangan Lauren. Kamu bakal kehilangan semuanya.”

Tante Jesika lalu berjalan pergi dengan anggun, meninggalkan Aldo yang berdiri membeku, untuk pertama kalinya merasa bahwa pertunangannya... bisa jadi awal dari kehancurannya sendiri.

Tante Jesika melangkah masuk ke ruang pesta dengan percaya diri dan anggun. Gaun hitam panjang yang membalut tubuhnya menambah aura elegannya. Para tamu menoleh, membicarakan siapa wanita berkelas itu. Namun langkah Tante Jesika hanya terfokus ke satu arah — menuju Pak Gunawan.

Begitu melihatnya, Pak Gunawan tersenyum lebar dan langsung menyambut, “Jesika… akhirnya datang juga. Sudah lama sekali. Terima kasih sudah meluangkan waktumu untuk datang.”

Tante Jesika tersenyum penuh rahasia. “Tentu saja, Gunawan. Bukankah kita sahabat lama dan… partner bisnis yang saling menguntungkan?”

Pak Gunawan tertawa kecil, “Tanpa perusahaanmu, mungkin bisnis gue nggak akan sebesar sekarang.”

Dari kejauhan, Aldo yang masih berbincang dengan para tamu mematung saat melihat Tante Jesika berjalan berdampingan dengan calon mertuanya. Wajahnya langsung menegang. Ia tahu siapa wanita itu — wanita yang tadi baru saja ia hina habis-habisan di luar gedung.

“Jesika,” ujar Pak Gunawan sambil menepuk pundaknya lembut, “biar aku kenalin ke anakku dan calon menantuku. Mereka pasti senang ketemu wanita seberpengaruh kamu.”

Tante Jesika tersenyum sipu. “Oh, aku sangat menantikan perkenalan ini.”

Mereka berjalan mendekati Lauren dan Aldo. Lauren yang melihat kedatangan Tante Jesika langsung tertegun. Ia mengenali wanita itu… wanita glamor yang berkali-kali menjemput Galih di kampus dengan mobil mewah. Matanya sempat menyipit, namun ia tetap berdiri menyambut.

Aldo pura-pura tersenyum saat Tante Jesika mendekat. "Selamat malam, Tante," katanya agak kaku.

“Jadi… ini dia calon menantumu, Gunawan?” tanya Tante Jesika, menatap Aldo dengan tajam. “Menurutku… sebaiknya kau pikir lagi sebelum kalian melangkah lebih jauh.”

Ruangan mendadak hening.

Pak Suryo yang mendengar itu langsung memasang wajah tak senang. “Apa maksud Anda bicara begitu di depan umum?”

Namun Tante Jesika tetap tenang. Ia memutar tubuhnya perlahan menghadap Pak Suryo.

“Pak Suryo… kalau saya tak salah dengar, perusahaan Anda sedang dalam kondisi genting, bahkan nyaris bangkrut. Katanya Anda menjadikan anak Anda pion untuk menjalin aliansi bisnis dengan keluarga Gunawan, demi suntikan dana besar-besaran, bukan?”

Sontak tamu-tamu terdekat mulai berbisik-bisik. Pak Suryo merah padam. “Anda jangan asal bicara!”

Pak Gunawan mencoba menengahi, “Jesika… mungkin ini bukan tempat yang—”

Namun sebelum selesai, Tante Jesika merogoh tasnya dan mengangkat ponsel. “Kalau begitu, kenapa kita tidak saksikan sendiri... siapa sebenarnya calon mantu yang kamu banggakan?”

Ia memutar sebuah video di layar ponselnya dan menunjukkannya pada semua orang terdekat, termasuk Pak Gunawan dan Lauren.

Dalam video itu, tampak jelas Aldo sedang berbicara dengan wanita muda di taman belakang gedung. Terdengar suaranya mengancam, “Aku udah transfer lima puluh juta. Itu lebih dari cukup buat kamu ngurusin semuanya sendiri. Pokoknya aku ga mau tau, Jangan pernah temui aku lagi."

Raut wajah Lauren membeku. Matanya mulai memerah. Dengan tangan gemetar, ia menatap Aldo yang kini tak bisa berkata-kata.

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Aldo. Semua mata tertuju pada Lauren yang kini berdiri dengan air mata menetes di pipinya.

“Dasar bajingan!” serunya, suaranya gemetar. Ia melepas cincin pertunangannya dan melemparkannya tepat ke dada Aldo. “Kamu pikir aku mainan, hah? Kamu pikir kamu bisa bohongin aku dan keluargaku?!”

Aldo ingin menjelaskan, tapi tak ada kata yang keluar. Ia hanya menunduk, wajahnya penuh rasa malu.

Pak Gunawan menatap Aldo dan Pak Suryo dengan amarah tertahan. “Jadi ini tujuan kalian? Menjual anak kalian demi menyelamatkan bisnismu yang nyaris bangkrut?”

Pak Suryo hendak membuka mulut, tapi tak satu pun suara keluar.

Sementara itu, Tante Jesika tersenyum puas. Ia membalik badan dan berjalan menjauh, gaunnya melambai anggun. Tapi sebelum pergi, ia berbisik pelan pada Lauren yang masih terpaku di tempat:

“Jadi Kamu wanita yang sangat Galih cinta.... Sepertinya dia salah mencintai wanita sepertimu.”

Dan malam yang seharusnya menjadi pesta pertunangan termewah... berakhir menjadi malam terbukanya aib dan pengkhianatan.

1
Mawar Agung
saya suka ceritanya semangat ya Thor💪😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!