Demi kebahagiaan sang kakak dan masa depan anaknya, Andrea rela melepaskan suami serta buah hatinya dan pergi sejauh mungkin tanpa sepengetahuan mereka. Berharap dengan kepergiannya Gerard dan Lucy akan kembali rujuk, namun rupanya itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya karena bayi lelaki yang ia tinggalkan itu kini tumbuh menjadi anak pembangkang yang merepotkan semua orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~21
Menjelang malam Henry nampak duduk santai di ruang tamu penginapannya sembari menunggu makan malam mereka siap, tak biasanya anaknya bosnya tidur sangat awal padahal tadi siang selepas terapi langsung tidur siang. Tapi entah kenapa perasaannya tiba-tiba tak enak, apa bocah itu benar-benar sedang tidur bersama ayahnya saat ini?
Bukan tanpa alasan pria itu memiliki kecurigaan mengingat anak tersebut sudah beberapa kali melakukan hal di luar nalar seperti kabur dari rumah, mengendarai motor tanpa ijin bahkan berkelahi dengan teman-temannya. Pernah juga suatu ketika memanjat pohon di belakang rumahnya untuk bersembunyi selama beberapa jam setelah melakukan kesalahan.
Karena merasa kurang yakin Henry pun berinisiatif mengecek bocah itu ke lantai atas di mana kamar bosnya berada, ia tidak bisa tenang sebelum melihat keadaannya sendiri. Sesampainya di depan pintu kamar Gerard pria itu langsung mengetuknya dengan perlahan, namun tak ada jawaban dari dalam. Sepertinya bosnya benar-benar sedang tidur, kemudian Henry membuka pintunya dengan pelan dan benar saja pria itu nampak terlelap di atas ranjangnya. Namun ada yang aneh karena ia tak melihat keberadaan Jiro di sana.
"Mungkinkah dia sedang ada di kamar mandi?" Gumamnya.
"Maaf saya masuk tuan," ucapnya seraya melangkah masuk. Sebenarnya tidak sopan masuk kamar bosnya tanpa ijin tapi keadaan sedang darurat saat ini.
Kemudian di bukanya pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar itu namun tak ada siapapun di sana dan Henry pun sontak panik, bocah itu pasti kabur lagi. Hari telah petang dan tempat ini begitu asing untuk mereka, bagaimana jika ada yang berniat jahat kepada anak itu?
Kini pria itu pun berlalu keluar dan segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari sebelum tuannya itu terbangun.
"Kalian bagaimana sih menjaga anak satu saja tidak becus," omelnya kepada mereka. Tadi setelah pulang dari bandara bocah itu asyik bermain di kamarnya, entah lewat mana perginya mengingat beberapa anak buahnya berjaga di depan.
"Jendela?"
Henry pun segera masuk ke dalam kamarnya dan di lihatnya jendela kamarnya tertutup rapat, lalu bocah itu kabur lewat mana?
Ia pun kembali mencarinya ke setiap sudut penginapan tersebut bahkan beberapa anak buahnya telah menyebar di perkampungan untuk mencarinya. Ia bisa di pecat dan mendapatkan hukuman jika sampai tak dapat menemukan bocah tersebut, bocah yang di sinyalir menjadi satu-satunya pewaris perusahaan Adrian.
"Sial, tuan Gerard pasti akan marah besar."
Beberapa saat kemudian Henry mendapati laporan jika mereka tak menemukan bocah itu tapi ia tak mau tahu dan mereka harus menemukannya sampai dapat. Ia sudah memeriksa setiap sudut penginapan ini dan ia yakin anak bosnya itu belum pergi jauh, apa mungkin tersesat atau sedang bermain dengan para anak-anak di kampung ini?
"Apa Jiro sudah tidur?"
Tiba-tiba Gerard nampak menuruni anak tangga dan itu membuat Henry maupun para anak buahnya langsung memucat. Nasib mereka sedang berada di ujung tanduk saat ini.
"Tuan...." Henry nampak bingung harus melaporkannya atau tidak.
"Apa dia di kamarnya?" Imbuh Gerard lagi seraya menatapnya lekat.
"Tuan sebenarnya...." Ucapan Henry langsung terjeda ketika Gerard memotongnya.
"Aku sedang tidak ingin membahas pekerjan Hen, siapkan makan malam aku akan panggil Jiro di kamarnya !!" Potong Gerard seraya melangkah menuju kamar anaknya tersebut yang berada tak jauh dari sana. Beberapa hari ini ia sudah pusing dengan pekerjaannya dan kini ia ingin bersantai sejenak selama berada di sini, meskipun ia tak yakin bisa menikmati liburannya tapi paling tidak ia tak ingin memikirkan pekerjaan dulu.
"Tapi tuan..." Henry ingin berterus terang jika putra pria itu tak berada di kamarnya tapi Gerard langsung mengangkat tangannya sembari melangkah pergi.
Kini Henry pun nampak menatap beberapa anak buahnya, tatapan penuh amarah itu ia tujukan kepada mereka karena lalai menjaga anak bosnya tersebut. Nasib mereka pun sama-sama sedang berada di ujung tanduk saat ini.
Gerard membuka pelan pintu kamar sang putra dan senyumnya pun langsung mengembang ketika menatap bocah itu yang sedang tertidur pulas di atas tempat tidurnya.
Henry dan anak buahnya yang mengintip di depan pintu pun nampak terkejut sekaligus lega ketika melihat bocah tersebut meskipun mereka masih penasaran sebenarnya lewat mana anak itu kabur dan Henry akan mencari tahu nanti agar lain kali tidak kecolongan lagi.
"Apa dia tadi sudah makan malam?" Tanya Gerard ingin tahu.
"Belum tuan, tuan muda belum makan sejak anda datang tadi sore." Terang Henry jujur.
Gerard nampak meraba perut Jiro dari balik pakaian yang di kenakannya, terasa keras seakan baru saja selesai makan. Kemudian sedikit di tepuk perutnya menggunakan tangannya namun tak ada tanda-tanda jika bocah itu kembung.
"Sepertinya dia sudah makan, kalau begitu biarkan saja dia tidur." Ucapnya kepada sang asisten, mungkin pria itu lupa.
"Baik tuan," sahut Henry. Pria itu nampak berpikir keras dan berusaha mengingat terakhir kali bocah itu makan yaitu tadi siang selepas pulang dari terapi.
Gerard pun mengecup kening anaknya tersebut sebelum beranjak berdiri namun tiba-tiba pandangannya jatuh ke arah syal yang melingkar di leher bocah itu, kemudian di sentuhnya.
"Apa ini syal yang dia maksud?" Tanyanya pada Henry mengingat tadi sore putranya itu merajuk karena kehilangan syal.
Henry yang melihatnya pun langsung menelan ludahnya, itu syal yang berbeda dari sebelumnya. Sebenarnya darimana bocah itu mendapatkannya karena ayahnya sendiri tak merasa membawakannya.
"I-iya tuan," sahut Henry. Lebih baik ia berdusta untuk sementara waktu sampai mengetahui bocah itu mendapatkan benda tersebut dari siapa.
"Lain kali jangan mengambil barang-barang dia sembarangan," ucap Gerard mengingatkan.
"Baik tuan saya minta maaf," Henry nampak mengangguk patuh.
Kemudian Gerard pun kembali keluar dari kamarnya, namun baru sampai di ambang pintu pria itu kembali berbalik badan.
"Biar dia tidur di kamarku saja," ucapnya seraya kembali melangkah menuju ranjang sang putra lantas di angkatnya tubuh kecilnya dengan perlahan meninggalkan kamar tersebut.
"Pindahkan semua barang-barangnya Hen !!" Perintahnya.
Sesampainya di kamarnya bocah kecil itu pun di rebahkan di atas kasurnya yang empuk, lantas di longgarkannya syal yang melingkar di lehernya namun ketika mencium semerbak aroma dari syal tersebut Gerard pun nampak mengernyit. Karena penasaran pria itu kembali menciumnya, seperti tak asing.
"Mungkin hanya mirip saja," gumamnya ketika aroma tersebut mengingatkannya kepada seseorang di masa lalunya. Meskipun sudah lama mereka berpisah tapi pria itu tak pernah melupakannya, tapi sepertinya itu aroma parfum Lucy atau ibunya sang pemilik syal tersebut.
Yang lain mah lewat minggir dulu...
Soal hukuman pikir belakangan yang penting hasrat tersalurkan 😂😂...
Eeehh tapi biasanya hukumannya kagak jauh2 tentang berbagi kehangatan...
Iyeee kan Ge /Tongue/...
Wkwkwkw ayo tekan lagi nomor ponselnya Nyonyah biar jempolnya keriting 😂...
No respon dari Gerard karena dia sedang ada proyek penting 😂...
Sedang mengasah ketajaman pusakanya Nyonyah, biar tetap sakti mandraguna 😂...
Jangan diganggu untuk urusan yang tidak penting...
Cukup jadi wanita elegan apa susahnya...
Pria baik lebih tertarik dan tertantang dengan wanita yang punya value Nat...
Bukan wanita "jejadian" yang mudah ngereog, bisa ilfeel melihat tingkahmu ....
beuh bgus geee matiin aja telpon nya gk penting paling emak lu sruh temanin siulat lumpur🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Motor pun seakan tau enggan berteman baik dengan dirimu Nat 😅...
Diajak balapan yang sesungguhnya itu 😆...
Niat hati ingin pamer alhasil jadinya malah klenger /Sob/....
Ngga temangsaang di atap rumahnya orang kan ...
Tapi biasanya yang begitu malah disukai dealer kalau di Konoha 🙊✌...
Pakai belagu segala mau menyaingi Andrea..
Dalam mimpimu ...
Ampun dah mudah tergiur kagak punya prinsip, bikin boncos...
Makanya gampang kelonjotan 😂, hati dan pikiranya selalu vanasss..
Ngga bisa lihat orang lain bahagia dan lebih unggul dari dia...
Masih butuh validas dia, biar tetap bisa eksis 😉 ....
heran ma pemikiran si pelakor, hanya karena gengsi dan mau kaya istri sah melakukan segala xcara agar mirip, sampai bikin nyawanya mo melayang😱😱
apa Kata nenek lampir tadi si pelakor setara dan kaya raya dan cocok ma Gerald,ga lihat apa kalo pelakor mau niru mantumu , karena ga percaya diri,SE gitu bangga nya ma pelakor mantu sah ga di anggep nenek aneh😤😤😤
Gerald sama andrea Padu Dadi gempa local, stunamii, gunung meletuss wkwkwk Lanjutkan saja ge...abaikan smeua suara2 kecuali suara andrea yang bernyayi nan merdu sekali...pokoknya Gass teruss bikinkan jiro Teman main 🤭
wkwkwkwk ngakak 🤣🤣 kapokkk, sokorrr emang enak!? lagian gaya bangettt jadi orang, kagak bisa naik motor sports saja gayanya selangitt 🤣 dan pada akhirnya nyungsepppp juga kan...Mana harga motor 1/2M dan belum lagi kerusakan2 yang ada pada tubuhmu wkwkwk takutnya akibat insidenn jatuh ke dalam selokan balan dan demperrmu mengalami kerusakan parahh..kan memalukan kalau smapai Demperr kamu penyott kedalam 🤣 Duhhh Duhh emang karmaa tak semanis kurma yaa Nat....kapokkk dehh elo wkwkwk