NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Kakak Mantan

Terpaksa Menikah Dengan Kakak Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:709.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy Ghina

Kekhilafan satu malam, membuat Shanum hamil. Ya, ia hamil setelah melakukan hal terlarang yang seharusnya tidak boleh dilakukan dalam agama sebelum ia dan kekasihnya menikah. Kekasihnya berhasil merayu hingga membuat Shanum terlena, dan berjanji akan menikahinya.

Namun sayangnya, di saat hari pernikahan tiba. Renaldi tidak datang, yang datang hanyalah Ervan—kakaknya. Yang mengatakan jika adiknya tidak bisa menikahinya dan memberikan uang 100 juta sebagai ganti rugi. Shanum marah dan kecewa!

Yang lebih menyakitkan lagi, ibu Shanum kena serangan jantung! Semakin sakit hati Shanum.

“Aku memang perempuan bodoh! Tapi aku akan tetap menuntut tanggung jawab dari anak majikan ayahku!”



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Makan Malam

Setelah pintu tertutup, Shanum menatap ke langit-langit lagi. Matanya berkaca-kaca, tapi ia menahan tangis. Ia sudah terlalu lelah untuk menangis. Perutnya masih terasa tegang, meskipun infus yang mengalir ke tubuhnya perlahan membantu meredakan kontraksi.

Pikirannya kacau. Semua kata-kata Pak Wijatnako tadi terngiang dalam kepalanya, bercampur dengan bayangan wajah Ervan yang terlihat menyesal, tapi tetap pergi juga.

Ia membenci dirinya sendiri karena berharap terlalu banyak.

Lalu, suara pintu terbuka pelan.

Shanum menoleh dengan cepat, pikirannya sempat berdesir—tapi bukan Ervan yang masuk.

Seorang perawat perempuan masuk membawa nampan kecil berisi air hangat dan handuk.

“Maaf, Mbak Shanum. Saya bantu bersihkan badan sedikit ya, biar lebih nyaman. Nanti makan malamnya juga akan segera diantar,” katanya dengan ramah.

Shanum mengangguk pelan. “Terima kasih.”

Perawat itu dengan cekatan membantu membersihkan area sekitar tangan dan wajah Shanum, mengganti handuk kecil di dahinya.

“Mbak-nya tetap harus banyak istirahat. Hindari pikiran yang berat-berat dulu, ya. Kalau ada keluhan, langsung tekan bel atau hubungi kami.”

“Baik, Sus,” jawab Shanum.

Beberapa menit kemudian, makanan datang: sup ayam, bubur lembut, dan teh hangat. Shanum hanya menatapnya, tak ada nafsu makan sama sekali.

"Kamu kuat ya, Nak. Jangan ikut stres karena Ibu."

Tangis yang tadi ditahan, akhirnya mengalir juga. Tapi ia menekap mulutnya, menahan suara agar tidak memancing perhatian perawat. Bahunya bergetar.

“Kenapa ... kenapa kalian seperti ini? Kenapa kalian menginginkan Shanum keguguran ... anak Shanum nggak salah?” bisiknya lirih.

Di luar, malam benar-benar tiba. Langit Jakarta mulai gelap, dan lampu-lampu kota menyala satu per satu. Dari jendela ruang rawat VIP, Shanum bisa melihat gedung-gedung tinggi yang menjulang, seolah tak peduli pada kesedihan kecil yang terperangkap di lantai tujuh rumah sakit.

***

Sementara itu, Ervan sudah duduk di dalam mobil, memandangi jalan raya dengan pikiran melayang.

Ia tak tahu kenapa langkahnya terasa berat saat keluar dari ruang Shanum. Ia tak tahu kenapa perasaannya seperti ditinggal, padahal jelas-jelas ia yang meninggalkan.

Mobilnya melaju ke arah restoran tempat di mana ia sering makan bersama Meidina selama ini.

Tapi detak hatinya tertinggal di lantai tujuh.

Dan entah kenapa, untuk pertama kalinya ... ia merasa tidak ingin sampai di tempat tujuan.

***

LANTAI DUA RESTORAN MARBLE BLEU, JAKARTA PUSAT – 19.05 WIB

Mobil hitam dengan plat nomor khusus itu akhirnya berhenti di pelataran restoran. Seorang valet langsung sigap membuka pintu dan menyambut Ervan dengan senyum sopan, tapi tak mendapat balasan.

Langkah pria itu berat. Setiap gerakannya seperti dipaksa oleh waktu dan kewajiban, bukan keinginan. Ia menghela napas, memperbaiki jasnya sebentar sebelum akhirnya menaiki anak tangga menuju restoran mewah yang pernah menjadi tempat favoritnya dan Meidina—dulu, saat semuanya masih terasa sederhana.

Begitu pintu kaca dibuka oleh petugas, aroma anggur, daging panggang, dan lilin aromaterapi menyambutnya. Interior restoran itu seperti biasa: klasik, mewah, dan terlalu megah untuk malam yang rasanya terlalu muram baginya.

Waiter segera mendekat. “Selamat malam, Pak Ervan. Meja Anda sudah disiapkan. Ibu Meidina sudah menunggu,” katanya sopan, lalu memberi isyarat tangan untuk mengantar.

Ervan mengangguk pelan. “Terima kasih.”

Langkahnya mengikuti pelayan hingga tiba di sudut ruang privat restoran, dekat jendela besar yang menghadap ke lampu-lampu kota. Di sana, Meidina duduk anggun mengenakan dress satin merah marun yang membingkai tubuh jenjangnya. Rambutnya disanggul setengah, memperlihatkan anting berlian kecil yang berkilau di bawah lampu gantung kristal.

Begitu melihat Ervan, Meidina langsung berdiri. Senyumnya merekah, lalu dengan tanpa ragu, ia mengecup pipi Ervan singkat.

“Finally, Kak Ervan datang juga,” ucapnya dengan nada manja, meski sorot matanya menyiratkan kekesalan.

Ervan membalas dengan senyum seadanya. “Maaf, tadi siang ada rapat dadakan di kantor. Dan tidak sempat pamit langsung.”

Meidina menghela napas, lalu duduk kembali. “Ya ampun, kamu itu ya. Udah kayak hantu sekarang, susah banget dicari.” Ia menatap Ervan lekat-lekat. “Aku hampir kira kamu ngilangin aku pelan-pelan.”

Ervan tertawa kecil, paksa. “Tidak mungkin. Mana bisa aku ngilangin kamu?”

“Bisa. Kalau kamu mau,” balas Meidina sambil memainkan sendok peraknya. “Tapi aku tidak akan semudah itu nyerah.”

Pelayan datang membawa dua gelas wine dan menu. Meidina langsung memilih tanpa berpikir lama—steak wagyu favoritnya, salad keju, dan lava cake untuk penutup.

Ervan hanya memesan sup jamur dan air mineral. Ia tak punya nafsu makan sejak tadi.

“Boleh aku yang pesan anggur untuk kamu juga, Kak?” tanya Meidina sambil memiringkan kepala.

Ervan cepat menggeleng. “Nggak usah. Lagi nggak pengin minum.”

“Oh, kamu sekarang jadi makin boring, ya?” Meidina terkekeh kecil. “Atau jangan-jangan kamu lagi diet rahasia buat nikah nanti?”

Pertanyaan itu membuat Ervan diam sejenak. Tangannya mencengkeram pinggir meja, lalu perlahan merilekskan diri. “Mungkin,” jawabnya singkat.

Meidina tertawa renyah, lalu menyender ke kursi. “Gimana soal Om Wijatnako? Sudah dikasih tahu rencana pernikahan kita dimajukan?”

“Belum. Aku belum bertemu Papa,” jawab Ervan tanpa semangat.

Suasana hening sejenak, lalu pelayan kembali datang membawa makanan. Meidina langsung semangat saat melihat steaknya, sementara Ervan hanya menatap sup jamur yang mengepul ringan di depannya.

Malam itu harusnya jadi malam romantis. Tapi tidak untuk Ervan.

Pikirannya masih tertinggal di lantai tujuh rumah sakit. Masih membayangkan wajah Shanum yang pucat, suara lirihnya yang menyuruh Ervan pergi, dan kalimat terakhirnya yang pedih: "Selamat menikmati makan malamnya."

“Kak Ervan, kenapa sih diem aja?” Suara Meidina memecah lamunannya.

Ervan tersentak, buru-buru tersenyum. “Maaf. Tadi sempat baca laporan yang masuk ke email.”

Meidina memutar bola matanya. “Duh, jangan bawa kerjaan terus ke meja makan, dong Kak. Kita jarang banget ketemu sekarang. Aku pengen ngobrol serius malam ini.”

Ervan mengangguk. “Ya, maaf. Aku dengerin.”

Meidina meletakkan garpunya, menatap Ervan serius. “Aku tahu Kakak lagi banyak pikiran, dan aku ngerti. Tapi please ... jangan coba-coba menjauh kayak gini. Kita punya masa depan yang harus kita bangun. Kak Ervan udah tunangan sama aku hampir satu tahun. Dan aku tahu kamu sayang sama aku.”

Ervan menunduk. “Aku tidak bermaksud menjauh.”

“Tapi Kak Ervan agak sedikit berubah sejak tadi pagi.”

Bersambung ... ✍️

1
Sugiharti Rusli
yah memang sebaiknya permasalahan yang terjadi sama anak" mereka papa Wijatnako dan mama Diba tidak perlu ikut campur yah
Dwi ratna
😭😭😭😭😭😭
Dwi ratna
hadeh shanum km kyknya salah paham,msa gk paham klo Ervan cinta km,km mlh mau mundur
Susivira Wati97
suka thor ceritanya
Agunk Setyawan
shanum itu baperan blm apa" aja kaya gitu pikiran buruk trus
orang ngmg belum selesai pergi g denger dulu Halah cerita novel
Ais
shanum lagi”salah paham sm ervan tolong shanum pahami dl apa maksud perkataan ervan dihadapan kedua ortunya knp dia bs bicara mau melepaskan kamu untuk renal itu semata mata karena kamu dan renal ada ikatan ngak biasa yaitu bayi kalian berdua atas perbuatan kalian berdua dan skr ketika ervan sdh memilih kamu dia ngak akan melepaskan kamu kecuali klo kamu yg minta untuk dilepaskan demi ngak menyakiti hati renal tp klo aku jd kamu aku ngak akan mau balikan sm renal meskipun ada anak yg jd pengikat kalian berdua untuk bs bersama lagi karena pd kenyataannya kamu sdh sah dimata hukum dan negara sbg istri ervan soal anak mmg renal adalah ayah bilogis anak yg kamu kandung tp scr hukum ervanlah ayah anak kamu shanum jd please jng tutup lagi hati kamu jng setengah hati untuk membuka hati kamu buat ervan shanum kasihan ervan gmn juga dia sdh berkorban banyak dan sdh mengakui smua kesalahannya soal provokasi dia agar renal ngak jd nikah sm kamu wkt itu
Rabiatul Addawiyah
Semangat Van utk.mengejar cinta Shanum
Herman Lim
moga shanum BS berbuka hati Dikit aja utk Ervan setidak Ervan tdk merasa jadi org ketiga dlm hub adek KK
Inooy
benar apa yg d katakan papa mu Van,,jalani dn syukuri apa yg udh jd skenario Allah..qta g tau k depan nya akan seperti apa,,qta hanya perlu berusaha dn mensyukuri apa yg udh Allah berikan meskipun hanya sedikit.....

dn kamu jangan pesimis begitu Van,,aq tau kamu pasti merasa bersalah..merasa udh jd orang ketiga d kehidupan Reinaldi,,apalgi dengan kondisi Reinaldi yg skarang..kamu sebagai kaka pasti merasa bersalah dn tidak mo meliat adik nya menderita...tp kamu skarang udh jd suami nya Shanum, Van...bukan mengesampingkan perasaan Reinaldi jika emg benar masih ada cinta bwt Shanum,,tp kamu harus ingat Van..kamu udh jd suami Shanum, apapun keadaan Reinaldi skarang..kamu harus mantapkan hati kamu utk tetap mendampingi Shanum,,kan kamu sendiri yg bilang klo kamu udh jatuh cinta ma Shanum..jd kamu harus buktikan itu k Shanum,,,kamu pasti bisa merasakan kan klo Shanum udh mo menerima kamu..so kamu jangan bimbang lg karena aq yakin Reinaldi jg akan menerima dengan ikhlas,,karena cinta TIDAK harus memiliki.....

jd kamu jangan bimbang lg,,kasian Shanum dia pasti merasa d permainkan..apalgi kondisi nya lg hamil yg mood nya selalu naik turun!!!
Inooy: makin seru y ka Isna,,apalagi nanti klo Meidina kluar lg..siap2 obat tensi kaa../Grin/
Inooy: makin seru y ka Isna,,apalgi nanti klo Meidina udh kluar lg..siap2 obat tensi kaa /Grin/
total 3 replies
iqha_24
Shanum pliss jangan salah paham sama Ervan, dia sudah mulai cinta sama kamu
Marya Dina
belum tentu juga renal ma shanum dulu bahagiam
kan tau sendri dulu renal play boy gonta ganti cewek.
yg ada shanum makan hati d tambah mama diba gmna pasti selalu krecoki ank nya
klo gk ada kejadian kyak gtu gk sadar.
ayo num buka hatimmu
km mau cari yg mana lgi jangan keras kepala.
nanti ta getok lhoo kepala mu😁😂✌️
Nabila hasir
nabila jadi bingung harus kemana hati berlabuh . tapi sepertinya shanum membuka hati buat ervan
Oni Dias
hah udah up h pelit lah kok berkelok' kaya sinetron tersanjung.. jadi kurang respek aku, yg dr awal sll ikutin cerita y.
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Human
msh berhrp jgn smp kisah spt yg lainnya,suami istri hrs berpsh bbrp thn Krn tdk bs memilih,yg prmpuan hdp mandiri,walau nanti disatukan kmbli,Krn disini Shanum yg memaksa utk dinikahi,jd bljr membuka hati,aplgi ervannya sdh bnyk berkorban.Dan ervannya bljr utk berskp tegas memprthnkan rmh tngga.
Nar Sih
semoga shanum mendegar curahan hti mu ya ervan dan bisa belajar mencintai juga menerima mu
Naning Naning
hati ga ada yang tahu, entah cinta sanum ke eevan atau renaldi, tapi aku berharap shanum sama ervan
mbok Darmi
seharusnya shanum dan ervan berjuang menyakinkan renaldi bahwa jodoh mau dan rejeki sdh ditakdirkan ervan dan shanum yg berjodoh, renaldi hanya menanam benih karena masih muda tidak punya pendirian jadi mudah diprovokasi
Nur
𝑅𝑒𝑛𝑎𝑙𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑙𝑢,𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐸𝑟𝑣𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑎𝑚𝑖𝑚𝑢 𝑆ℎ𝑎𝑛𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑑𝑖𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑚𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑚𝑜𝑚𝑚𝑦
𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡💪💪💪💪
partini
udah shanum stop jangan merasa paling tersakiti terus lah,, tersakiti itu dulu sebelum Ervan jatuh cinta ma kamu
pls deh
Marya Dina: betul.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!