Bagaimana perasaanmu jika istri yang sangat kamu cintai malah menjodohkan mu dengan seorang wanita dengan alasan menginginkan seorang anak.
Ya inilah yang dirasakan Bima. Dena, sang istri telah menyiapkan sebuah pernikahan untuknya dengan seorang gadis yang bernama Lily, tanpa sepengetahuan dirinya.
Bima sakit hati, bagaimanapun juga dia sangat mencintai istrinya, meskipun ia tahu sang istri tidak bisa memberikannya keturunan.
Bisakah Lily berharap Bima akan mencintainya? Meskipun Bima sangat dingin padanya, tapi Lily telah berjanji satu hal pada Dena. Sanggupkah Lily menepati janjinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon trias wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
Lily tertegun saat membuka matanya, dia refleks menutupnya kembali. Dadanya bergemuruh dengan hebat. Bagaimana bisa Bima memakai pakaiannya di depan matanya langsung? Live!
Lily merasa malu sendiri, wajahnya terasa panas. Dia tidak berani bergerak karena takut mengagetkan Bima yang sedang fokus menaikan celana berbentuk segitiga yang masih sampai di lututnya. Lily hanya berani mengintip dengan sebelah matanya.
Oh ya ampun, mata Lily sudah ternoda sekarang! Tapi gak papa kan, kan ternoda oleh suami sendiri! Bentuk tubuh Bima yang mendekati perfect sangat seksi terlihat di matanya. Bagaimana tidak seksi, Bima pakai baju saja sudah terlihat sangat seksi dan menawan apalagi ini, tanpa sehelai benangpun. Ya walaupun sebentar lagi bagian pentingnya akan di tutupi dengan kain kecil. Tapi jujur Lily tidak bisa melihat inti dari tubuh Bima karena Bima memunggunginya. Lily hanya bisa melihat dengan jelas bulatan seksi di bawah pinggang Bima.
"Kalau di remas enak kali ya." Lily tersenyum sendiri. Rasanya Lily ingin sekali mendekat dan memegang bongkahan bulat itu. Tapi apalah daya. Lily tidak mau di sebut mencari kesempatan karena bisa satu ruangan dengan Bima.
Lily menahan nafasnya, selama Bima memakai satu persatu pakaiannya. Dadanya masih bergemuruh hebat. Beruntung tak lama setelah itu Bima pergi keluar dari kamar. Lily bisa bernafas dengan lega sekarang!
Lily segera berlari ke dalam kamar mandi, takut jika sewaktu-waktu Bima kembali ke dalam kamar.
Lily menatap dirinya sendiri. Wajahnya terlihat aneh di cermin. Bibirnya terus mengulas senyum, tanpa bisa ia hentikan. Lily menggelengkan kepalanya. Mencoba mengusir semua pemikiran di kepalanya. Satu persatu ia menanggalkan pakaiannya lalu menggantungnya di pintu. Di tatapnya tubuhnya yang polos. Dari atas sampai ke bawah. Lily tersenyum sendiri. Cermin di depannya tiba-tiba berubah menampilkan gambar lain selain dirinya. Tubuh polos seorang pria yang sedari tadi ada dalam fikirannya. Jantung Lily semakin tidak karuan.
Lily terhanyut saat tangan pria itu memegang pundaknya. Tubuhnya bergetar tapi dia bisa mengontrolnya dengan baik. Apalagi saat tangan itu turun ke bagian depan. Bisa Lily rasakan punggungnya menempel dengan dada hangatnya.
"Eughh." desahan tak kuasa keluar dari mulut Lily. Apalagi saat bibir Bima mulai meluncur dengan lembut di lehernya. Meninggalkan beberapa tanda merah yang jelas akan terlihat. Satu tangan Bima bermain di area dada Lily dan satu tangannya lagi merambah turun di area sensitifnya membuat Lily tak bisa menahan desahannya lagi.
Lily sudah tidak tahan, sentuhan Bima membuatnya merasa lemas. Sebentar lagi Lily akan mencapai pelepasannya hanya karena permainan tangan Bima di bawah sana.
"Ahh." Lily menutup matanya.
Sebentar lagi.
Sebentar lagi.
Tapi tidak ada lagi yang dia rasakan. Lily membuka matanya. Dia merasa bingung dengan yang terjadi pada dirinya. Lily hanya seorang diri di dalam sana. Tidak ada yang terjadi padanya. Bahkan bekas merah di lehernya pun tidak ada! Lily memastikan itu. Tadi jelas terlihat Bima membuat kissmark dengan begitu banyak nya di lehernya. Tapi mana dia sekarang? Dimana dia?
Apakah Lily bermimpi tadi? Apa itu hanya khayalan? Padahal tadi jelas-jelas...
"Aaaaaa!!!" Lily berteriak frustasi. Bagaimana dia bisa membayangkan hal intim seperti itu? Apa karena tadi dia melihat Bima yang telanjang maka Lily berfikiran mesum seperti tadi?
"Ohhh fikiranku udah gak beres! Aku bisa gila!"
Semangat thor 💪💪