NovelToon NovelToon
LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Keluarga / Harem / Pembaca Pikiran / Dark Romance
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Lora Laluna

Apartemen jam 09.00 pagi...!

Lora merasa sangat terluka setelah Mike menampar dengan kata-kata yang keras. "Kamu bodoh dan cewek gampangan," kata-kata itu terus terngiang di kepalanya, membuat Lora merasa hancur dan tidak berharga.

Dia duduk di atas ranjang, menatap ke dinding dengan mata yang kosong. Lora merasa seperti dia telah kehilangan semua harga dirinya.

"Apa aku benar seperti apa yang dikatakan Mike ? Aku bukan orang bodoh Mike" Ucapnya sambil terkekeh kecil. Lora rasanya mau gila, dia bingung dengan ketidak tahuan'nya.

Mike, yang tadinya berbagi kehangatan untuknya, sekarang malah membuatnya merasa seperti tidak ada nilai sama sekali.

Lora mulai menangis, air mata mengalir deras di wajahnya. Dia merasa sangat sakit, tidak hanya karena kata-kata Mike, tapi juga karena dia mulai mempertanyakan dirinya sendiri.

Apakah dia benar-benar seperti yang Mike katakan? Bodoh dan gampangan?

Lora mencoba untuk menghapus pikiran-pikiran negatif itu dari kepalanya, tapi kata-kata Mike terus menghantui dia. Dia merasa seperti dia terperangkap dalam perasaan tidak aman dan tidak percaya diri.

Setelah beberapa waktu, Lora bangun dari ranjang dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia tahu bahwa dia harus mencari cara untuk menghadapi perasaan ini dan tidak membiarkan kata-kata Mike menghancurkan dirinya.

Tapi, untuk saat ini, Lora masih merasa sangat sakit dan terluka. Namun apa dia peduli ? Jawabannya tidak.

Kini Lora berdiri di depan cermin, Dia menatap bayangan tubuh Polos-nya yang penuh dengan jejak merah ke ungu'an.

"Sekarang aku paham ini tanda apa" Guman'nya lalu Lora tertawa keras. Miris, itulah yang saat ini Lora rasakan.

Kini tawa itu Lenyap di gantikan dengan tatapan tajam, "Aku emang bodoh membiarkan orang lain menyentuh tubuhku dan memanfaatkan kepolosan ku".

"Tapi aku tidak sepenuhnya salah, aku juga tidak pernah ingin selalu jadi gadis polos yang tidak paham apa-apa". Ucapnya dengan getir.

"Tapi Mama membentuk ku jadi gadis yang seperti ini, Polos dan tidak tau apa-apa". Sambung'nya Lagi.

Tatapan Lora semakin menajam, menatap bayangan dirinya di cermin. Dia bertekad dengan kuat untuk merubah dirinya. "Aku pasti bisa, Aku akan belajar sampai aku bisa". Ucapnya dengan penuh penekanan.

"Sekarang aku sudah kelas 3 SMA, sebentar lagi aku akan lulus. Dan setelah itu, aku akan menentukan jalan hidup ku sendiri. Tanpa campur tangan siapapun". Ucapnya tegas, lalu lora masuk ke dalam kamar mandi.

0o0__0o0

Di dalam kamarnya Mike sudah rapi dengan celana jeans panjang hitam dan juga jaket kulit yang melekat di tubuh kekarnya. Dia terlihat sangat tampan dan itu gen turunan dari Papa'nya.

Wajah Mike datar dan terlihat sangat dingin, tatapan'nya tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya.

Mike melangkah ke luar dari kamar, dia berhenti depan pintu kamar Lora. Apa dia merasa bersalah Setelah membentak dan mengata-ngatai Lora ? Sudah pasti jawaban'nya tidak.

Tanpa mengetok pintu terlebih dahulu, Mike tanpa ragu langsung membuka pintu kamar Lora yang memang tidak terkunci.

Ceklek..!

Mike masuk dan langsung terdiam membeku di tempat. Dia melihat sisi lain dari Lora.

Deg..!

Jantung Mike langsung berdetak kencang, pemandangan di depannya membuat Mike merasakan sesuatu yang sulit dia jelaskan.

Sedangkan Lora asik dengan kegiatan-nya, dia tidak menyadari bahwa sedari tadi Mike mengawasi setiap gerakan'nya.

Mike yang tersadar segera menutup kembali pintu kamar Lora. Di balik wajah datar dan dingin'nya terlihat jelas bahwa dia sangat syok.

"Apa lagi ini, Lora ?" Guman'nya dengan datar. Mike langsung pergi dari sana. Dia akan pulang ke mansion hari ini dan meninggalkan Lora sendirian di dalam apartemen.

Selang 10 menit kepergian Mike. Lora keluar dari kamarnya dengan pakaian kemaren yang sudah dia cuci dan keringkan sendiri.

Rok pendek selutut di balut dengan kaos ketat yang mencetak lekuk tubuhnya. rambut panjang'nya dia ikat tinggi berbentuk ekor kuda.

Di balik wajah baby face'nya kini Lora terlihat sangat berbeda, Sorot matanya yang biasanya memandang polos, kini berubah tajam. Dan wajah imutnya terlihat tajam.

"Let's play...!" Ucapnya, lalu melangkah ke luar dari apartemen dengan langkah mantap.

0o0__0o0

Lora berjalan di Lobi apartemen tanpa uang dan tanpa HP, dia tetap berjalan dengan langkah mantap penuh percaya diri.

Bruk..!

Lora bertabrakan dengan sosok Pria tampan yang usianya sekitar 30 tahun.

"Om harus tanggung jawab" Ucapan'nya tegas tanpa basa-basi.

"Ok, Mau berapa ?" Ucap langsung.

Lora menatap mendongak menatap sosok pria yang menjulang tinggi dari dirinya, yang nampak sangat mini. Lora mengangkat 5 jarinya.

Pria itu melirik ke samping asisten'nya untuk memberikan Lora uang. Karena memang dia yang bersalah, sudah menumpahkan kopinya di baju lora.

"Maaf, Nona. Ini uang 5 juta sesuai keinginan Nona". Ucap asisten itu sambil mengulurkan uang cash ke arah Lora.

Lora diam, tidak mengambil uang itu. Dia menatap datar asisten itu, "Kasih Hp Lo" Ucapnya datar.

Asisten itu bingung, dia melirik ke arah bos'nya yang memberi anggukan singkat. Dia langsung mengulurkan HP-nya ke tangan Lora.

Lora menarik cepat hp itu, Lalu langsung mengetik sesuatu. Tanpa menjelaskan lora mengarahkan HP itu ke depan mata asisten itu.

Seketika dia melotot syok, melihat apa yang tertera di layar hpnya. "Bos ini..." asisten itu menunjukkan layar Hp'nya ke arah sang bos. "Harganya 15 juta" Sambung'nya.

Bos'nya hanya melirik sekilas, "Kasih" Ucapnya singkat. Tapi bos saya tidak membawa uang cash sebanyak itu.

Lora ber-sendekap dada, dia mengamati dua orang yang ada di depan'nya. Dilihat dari tampang dan penampilan, jelas dia orang kaya. Jas mereka pakai dari brand ternama dan Lora paham itu.

"Saya tidak punya banyak waktu, Papa saya bisa marah dan Mama akan menghukum saya Karena terlambat pulang" jelasnya panjang lebar.

"Ikut saya" Perintahnya singkat dan padat. Bos itu langsung melangkah pergi meninggalkan Lora tanpa mau mendengar jawaban'nya.

Si asisten hanya bisa membuang nafasnya kasar, "Mari Nona ikut kami, Nona tenang saja kami bukan orang jahat" jelasnya, seakan paham isi pikiran Lora.

Lora awalnya takut, namun dia juga tidak punya pilihan lain. "Baiklah, awas kalau kalian macam-macam aku akan laporkan polisi". Ancamnya.

Mereka berdua melangkah masuk ke dalam Lift, "Nona tenang saja, kami bukan penjahat. Bos saya memang menyeramkan tapi dia tidak akan mengusik kalau tidak di usik" Ucapnya mencoba menjelaskan dengan sabar.

Lora diam tidak menjawab sampai akhirnya lift itu berhenti di lantai paling atas. Mereka berdua keluar dari lift "Bos kamu orang kaya ?" tanyanya dengan spontan.

"Ya, Nona. Dia pemilik apartemen ini" jawaban'nya.

Lora mengangguk mengerti, meskipun dulu dia hidup berdua dengan sang Mama. Lora tetap hidup mewah karena Mama Maya juga turunan orang kaya.

Kini mereka berhenti di depan pintu, asisten itu langsung memasukan PIN. Pintu sudah terbuka.

"Silahkan masuk Nona, saya harus kembali ke kantor'' ucapnya. Mempersilahkan Lora masuk.

Lora mulai panik, "Aku tidak mau, nanti kalau Bos kamu berbuat jahat sama saya gimana ? Nanti tubuh saya bisa aja di mutilasi sama dia". Cerocos-nya.

"Saya akan memutilasi tubuh mini mu ini, kalau masih banyak bicara". Sautnya dingin di Bos yang sudah berdiri di belakang Lora.

Asisten'nya langsung melotot terkejut, ini pertama kali bosnya itu mau bicara panjang lebar sama gadis asing.

Lora langsung balik badan, dia menarik kemejanya sampai Lelaki itu membungkuk sejajar dengan tinggi tubuhnya. "Nah gini kan enak, Gue tidak perlu mendongak sampai leher gue sakit". Ucapnya.

Si asisten langsung panik melihat kelakuan Lora, Nona ja___ ucapnya terhenti kala melihat lirikan maut dari sang Bos. "Kalau gitu saya pamit Bos" Ucapan'nya langsung ngacir pergi dari sana.

"Loh..! Loh..! Hey, Balik gak Lo" Teriak Lora panik karena di tinggal sendirian. Mau bagaimana juga ini pertama kali dia bertemu orang asing di luar rumah.

0o0__0o0

1
Sisiliya Mimin
Awas kecantol sama lora Mike,
Jefan Javon
mike sama lora, kayak kucing sama tikus aja kalau ketemu
Daryati Idar
lanjut thor
Jefan Javon
Ajaran sesat itu mah
Jefan Javon
memang agak ngeri ya, kalau punys papa tiri
Jefan Javon
Bagus cerita, aku suka thor
Sisiliya Mimin
setuju sama note nya
Sisiliya Mimin
aku selalu suka sama note yang othor bikin
Gesel Pecest
lora, kamu jangan jadi anak gadis polos donk
Gesel Pecest
bener, sih Rico tidak ingat umur woy
Gesel Pecest
aku suka sama setiap note nta
Gesel Pecest
setuju
Sisiliya Mimin
Lora ku yang polos, sungguh kasihan kamu/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
papa tiri sesat/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
emak bapaknya agak laen emang
Sisiliya Mimin
kisahnya menarik
Sisiliya Mimin
bagus,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!