NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)

Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Desy Puspita

Maksud hati merayakan bridal shower sebagai pelepasan masa lajang bersama teman-temannya menjelang hari pernikahan, Aruni justru terjebak dalam jurang petaka.

Cita-citanya untuk menjalani mahligai impian bersama pria mapan dan dewasa yang telah dipilihkan kedua orang tuanya musnah pasca melewati malam panjang bersama Rajendra, calon adik ipar sekaligus presiden mahasiswa yang tak lebih dari sampah di matanya.

.

.

"Kamu boleh meminta apapun, kecuali perceraian, Aruni." ~ Rajendra Baihaqi

Follow Ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 - Kamu Malu?

Malu, malu semalu-malunya. Itu yang dirasakan Aruni saat ini, sungguh tak dia duga bahwa adegan tepat di mana dia menggenggam pergelangan tangan seseorang dan melarangnya pergi itu adalah nyata, bukan sebatas mimpi belaka.

Sadar akan hal itu, Aruni berlagak santai bahkan berusaha terlihat lupa. "Oh iya? Masa iya?"

"Kalau tidak percaya juga tidak masalah, cctv di sini ada kan kalau mau dibuktikan?"

Gleg

Jangan sampai hal itu terjadi, Aruni jelas menolak dan segera mengalihkan pembicaraan. "Oh iya, aku lihat kamu lepas infusnya, sudah sehat?"

"Anggap saja begitu, aku susah bergerak jadi kulepas."

"Ah iya-iya, kalau begitu pulang saja ... kebetulan aku juga malas berlama-lama di sini."

Tak lagi menjawab, Rajendra hanya mengangguk pelan tatkala mendapati keluhan sekaligus isi hati Aruni.

Dari wajahnya saja sudah jelas bahwa dia tidak betah di rumah sakit.

Sama seperti Rajendra, dia juga tidak betah jika boleh jujur. Terlebih lagi, saat ini keadaannya sudah sedikit lebih baik dan tidak lagi ada alasan untuk tetap di sana.

Tepat pukul sembilan pagi, Rajendra benar-benar diizinkan pulang dan itu karena harus melibatkan kedua orang tua Aruni.

Sungguh menyebalkan sekali, ternyata Aruni tidak bisa mengambil keputusan sendiri dan harus atas persetujuan Mommy, juga Daddy-nya.

Meski keduanya sudah menikah, tapi Aruni merasa tetap diperlakukan seperti bocah.

Mungkin karena suaminya bukan pria dewasa yang terlihat bisa mengayomi, karena itulah Rajendra jadi ikut-ikutan dimanja bahkan ketika tiba di rumah, mereka diminta duduk manis di meja makan dan menikmati susu hangat dan roti dengan kacang di tengahnya.

"Susunya dihabiskan, vitamin jangan lupa diminum, Rajendra ... Mommy harus ke rumah sakit, kalian jangan berantem."

"Iya, Mom."

Hanya Rajendra yang menyahut, sementara Aruni enggan. Pikirannya masih melayang ke mana-mana, mencoba berpikir lebih tenang, tapi yang dia dapati tetap sama.

Sejenak, dia menatap Rajendra melalui ekor mata. Sama sekali tidak ada vibes suami atau pengantin baru sedikit saja. Sebaliknya, Aruni hanya merasa memiliki anggota keluarga yang begitu dimanjakan oleh Mommy-nya.

Ya, anggap saja punya kakak angkat, kebetulan dia tidak punya. "Kalau tahu bakal begini ... mungkin aku nggak akan pernah merencanakan pernikahan sebelum jadi dokter seperti Mommy."

Dalam diam, Aruni meratapi takdir yang dia jalani. Jika ditanya apa yang disesali, jujur saja dia bingung karena aspeknya banyak sekali.

Hendak menyalahkan siapa dia juga bingung, tapi yang pasti saat ini Aruni menyesali keputusannya untuk nikah muda sampai minta dicarikan jodoh dengan kriteria mapan dan dewasa hanya karena pernikahan Ganeeta.

Tante sekaligus sahabatnya yang kini menjalani kehidupan manis di Yogyakarta setelah menikah dengan pria dewasa pilihan Papinya.

Dan, Aruni mengira jika dia mengikuti jejak Ganeeta akan bernasib sama. Bahagia, tenang dan tugas bisa dilimpahkan pada suaminya.

Namun, semesta tidak mengizinkan hal itu terjadi padanya. Pun nyaris saja dia mendapatkan sosok suami sesuai dengan impiannya, yang semesta berikan justru sebaliknya.

Jauh dari kata dewasa, Rajendra secara usia masih cukup muda, 24 tahun. Belum punya usaha, masa depan masih tak karu-karuan dan otaknya? Jangan tanya.

Bertahun-tahun di kampus, dia tak kunjung lulus bahkan kata yang mengenal Rajendra, skripsinya saja masih stuck di landasan teori saja.

Selesai sarapan yang sebenarnya sudah lewat dari jamnya itu, Aruni kembali ke kamar dan diikuti Rajendra di belakangnya.

Pria itu mulai terlihat membaik, tapi tetap lelah dan Aruni yang masih memiliki hati nurani mempersilakannya tidur lagi.

Sementara dirinya bergegas mandi, dan bersiap untuk pergi dan lagi-lagi berusaha menenangkan diri.

.

.

"Kamu mau ke mana?" Rajendra bertanya di sela-sela keheningan.

Tepat di hadapannya, Aruni tengah bercermin dan merapikan hijabnya.

Setelah sejak tadi dia hanya diam dan sempat tertidur sewaktu Aruni mandi, pria itu tak bisa menahan diri dari rasa penasarannya saat ini.

"Ketemuan sama temen-temen, sudah janji soalnya."

Hening, lagi dan lagi tidak ada tanggapan setelah sebelumnya sempat bertanya panjang lebar seolah-olah benar peduli.

Tanpa mengatakan apa-apa, Rajendra kini bergegas ke kamar mandi dan Aruni mengira bahwa juga ingin mandi.

Selang beberapa saat, pria itu benar-benar keluar dengan handuk yang melilit di pinggang. Tubuh atletis dan perut kotak-kotak itu cukup menggoda iman, tapi dengan sadar Aruni menggelengkan kepala secepatnya.

"Bajumu di lemari, Bibi yang gantung semalem," ucap Aruni seolah menjawab kebingungan Rajendra yang hendak mencari kopernya.

Kemarin, sewaktu akad pihak keluarga Rajendra juga membawakan satu koper pakaiannya yang mana sebagai penjelasan bahwa untuk ke depannya, dia akan tinggal di rumah mertua.

Pihak keluarga Aruni juga tidak masalah, karena sewaktu berdiskusi juga sudah dibahas dan memang, untuk sementara waktu karena dua-duanya belum bisa mandiri, akan tinggal di rumah keluarga Aruni sampai mereka mampu mendirikan sebuah keluarga sungguhan nanti.

"Makasih," jawab Rajendra pelan, disertai dengan langkah kaki menuju lemari pakaian Aruni.

Pilihannya jatuh pada kaos hitam polos, celana jeans panjang dan ya, seperti biasanya saja.

"Ehm, Aruni ...."

"Apa?"

Sedikit malu Rajendra untuk bertanya, tapi jika tidak ditanya dia bingung juga. "Celana da-lam ku disimpan di mana ya?"

"Di laci kata Bibi."

"Oh, oke ... laci nomor?" tanya Rajendra bingung, karena memang ada beberapa di depannya.

"Tiga."

"Tiga ...." Rajendra mengulang kembali sembari menghitung. "Satu, dua tig-bentar, tiga dari kanan atau tiga dari kiri?"

"Ays biar aku yang cariin!!" Kesalnya berasa sampai di tempat Rajendra berdiri.

Tak ubahnya bak istri yang sebal lantaran suaminya tidak bisa bisa diandalkan, Aruni melangkah panjang kemudian membuka lemari tempat di mana aset Rajendra disimpan.

"Sudah aku bilang tiga, masih nany- eh?" Wajah Aruni sontak memerah, terlampau emosi membuatnya salah buka hingga terlihat jelas beberapa kacamata miliknya.

Rajendra yang jelas sekali menyaksikan hal itu susah payah menahan tawa, sementara Aruni segera membuka lemari yang satu, tepat sebenarnya.

"Nih!! Ngerepotin banget," kesalnya kemudian berlalu pergi, tapi bukan karena emosi, melainkan malu.

Dengan langkah panjang, Aruni sampai menepuk-nepuk pipinya. "Aduh malunya, mana ukurannya kayak punya anak SMP lagi ... lagian Bibi juga ngapain sih nyatuin pakaiannya di lemariku, begini kan jadinya."

Dia yang salah, tapi bibi yang kena. Tak berselang lama, Rajendra yang sudah terlihat lebih segar mendekat dan dari wajahnya tidak terlihat tegang seperti Aruni, santai saja.

"Ayo," ajaknya tanpa aba-aba dan jelas saja hal itu membuat Aruni bingung dibuatnya.

"Ayo? Ayo ke mana?"

"Aku antar."

"Ih nggak mau!!" tolak Aruni mentah-mentah.

"Kenapa? Kamu malu punya suami sepertiku?"

.

.

- To Be Continued -

1
Betri Betmawati
hahahaha cembukur dia, dulu sok2 an ndk mau,
Zuhril Witanto
iya kasihan
Zuhril Witanto
simpulkan sendiri
Bunda SalVa
mungkin jebakan memang sengaja dibuat Bagas dan Daddy Aga untuk menyelamatkan Jendra dari rumah pesakitannya

dan itu mungkin mengorbankan perasaan Bagas ke Runi karena dia lebih berat pada kebebasan adiknya 😌😌
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣jadi temenya cabe ma tomat
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣🤣bukan medit tapi perhitungannya mateng
Zuhril Witanto
memang lebih nyawan tinggal berdua
Rosna Marleni
sepertinya Bagas mengetahui perasaan Rajendra ke pada Aruni dan Bagas mengorbankan cintanya kerena cinta rajendra lebih tulus dari perasaan yang dia punya untuk Aruni...
Rosna Marleni
sepertinya kecurigaanmu tepat Rajendra...
Carlina Carlina
hayu kak des ungakpin kejanggalan " bagas dan endra cuma kak desi yg tau🤭🥰🥰😂😂
Istrinya Orang
intinya kakakmu bilang hati² klo kerjasama bisnis apalagi dgn teman, bisa jadi dia akanmenerkammu dari belakang karna kamu terlalu percaya...
Rinafm Utomo
part ini kok bikin aku mewek... yuuk smangat Rajendra - Arumi....😍
Tety Yuni Astuti
benar kan klo Bagas tau perasaan Jendra pada Aruni
Salim ah
iya ya,,apakah mungkin yg ngejebak jendra dan runi bagas
karna dia tau semua tentang jendra klu sebenarnya jendra suka sm aruni sejak dulu jadinya bagas punya rencana untuk menggagalkan pertunangan dia dgn aruni,begitu gak kk thor 😁🤗
semoga sich bener begitu😂🤗
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
masih teka teki ya
Sinta Derefa
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Hy Thor,saya pendatang baru mau ikut gabung boleh?
Sri Ariyanti
Bagas kamu penuh dengan misteri, atas segala yang terjadi antara rajendra dan aruni.

Apakah ini salah satu bentuk kasih sayangmu terhadap rajendra. Walau hatimu terluka.

Selalu menantikan kelanjutan cerita istri rahasia presma.

Untuk othor selalu sehat dan semangat
Threeanie
cium jen peluk istrimu kangen itu ditinggal lbh dr 5 menit /Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/
Threeanie
tantrum dimulai 🤣🤣🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!