bagaimana jadinya kalau seorang dari dunia modern yang berprofesi sebagai dokter dan ahli bela diri masuk ke tubuh seorang selir buangan dari sebuah kekaisaran besar di abab beribu-ribu tahun yang lalu.
Karina.. seorang dokter di dunia modern harus meninggal dunia karna kecelakaan yang di alaminya saat hendak bertugas.
Karina yang sudah meninggal masuk ke tubuh seorang selir kekaisaran bernama Karina Xia hongli.
seorang selir yang angkuh dan sombong anak dari jendral besar hongli..selir yang di buang karna melakukan hal fatal.
Karina masuk ke tubuh selir itu di hadiahi dua buntut kembar yang sangat lucu tapi dengan kondisi memperhatikan.
mampukah Karina menjadi ibu yang baik bagi mereka?..dan mampukah Karina membersihkan nama baik selir xia?..dan mampukah dia hidup dengan lebih baik?
penasaran?..yuk cari tau jawabannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
"kau ini wajah saja yang tampan..tapi dingin dan sangat menyebalkan.."ucap Karina..yang awalnya si pria Tersenyum kecil menjadi mendatarkan wajahnya.
"tapi kenapa wajahmu sangat familiar.."ucap Karina bingung.
Tapi tidak lama terdengar suara langkah kaki dari luar goa..si pria langsung membekap mulut Karina yang tadi ingin mengoceh lagi.
______________________
"sst.."ucap pria itu menyuruh Karina diam.
Karina yang juga merasakan kehadiran seseorang hanya mengangguk kecil.. apalagi dia masih terkejut dengan reflek si pria yang membekap mulutnya.
"yang mulia.."ucap seseorang dari luar yang mengagetkan kedua orang itu.
Tapi orang dari luar lebih terkejut melihat tuanya yang tengah bersandar di dinding goa dengan baju yang terbuka dan membekap seorang wanita.
"apa ini?.."batin orang itu syok.
"yang mulia kalian sedang apa.."tanya pria itu bodoh.
"rupanya kau.. mengagetkan ku saja.."ucap si pria itu sambil melepas bekapan nya.
"kau!.."teriak Karina.
"kau kn pengawal yang lalai menjaga anak itu..dan kau juga kan yang terus mengawasi ku dan kedua anakku.."ucap Karina.
Pengawal jeri hanya tersenyum canggung..dia menatap tuanya yang terbengong menatap Karina.
"heheheh maaf nyonya...saya tidak bermaksud begitu.."ucap pengawal jeri.
"apa maksudnya ini jeri?.."tanya pria itu yang ternyata adalah kaisar Ellington..Damian.
"anu yang mulia.."ucap jeri.
"yang mulia?..jadi kau tuan orang ini.."ucap Karina yang di angguki Damian.
"bilang sama pengawal mu ini jangan suka ngintili orang..huh..pengawal sama tuannya sama-sama menyebalkan.."ucap Karina berlalu dari sana dengan kesal.
Dua pria yang di tinggalkan itu hanya terdiam melongo melihat kekesalan Karina.
"kn sudah ku bilang yang mulia.. mulut wanita itu sangat pedas..dan sangat suka mengomel.."ucap pengawal jeri.
"apakah mereka ibu dari anak kembar itu?.."tanya Damian.
"benar yang mulia.."jawab pengawal jeri.
"bangsawan mana dia..dia juga ahli dalam pengobatan.."ucap Damian.
"entahlah yang mulia..saya juga bingung..saya rasa yang tinggal di desa buangan itu hanya keluarga bangsawan yang bertubuh lemah.."ucap jeri.
"terus kau selidiki.."ucap Damian.
"baik yang mulia.."ucap jeri.
"bagaimana keadaan di luar?.."tanya Damian.
"sudah aman yang mulia..para pembunuh bayaran itu sudah tewas oleh pengawal kita.."jelas jeri.
"kali ini apa keluarga Berlin lagi?.."tanya Damian yang di angguki jeri.
"sepertinya yang mulia adalah menantu kesayangan mereka.."ucap jeri terkekeh.
"huh..kalau saja aku tidak di racuni oleh mereka..aku pasti akan memenggal kepala pembunuh sialan ini.."umpat Damian geram.
"yasudah ayo kembali.." ucap Damian berlalu dari sana di ikuti oleh jeri.
.
.
.
di tangah hutan Karina masih berjalan dengan kesal..di terus mengomel di setiap perjalanan.
"huh..pengawal dan tuannya sama-sama menyebalkan.."ucap Karina.
Akhirnya dia kembali untuk melihat pekerjaan para pekerjanya.
"bin apa sudah selesai?.."tanya Karina.
"sudah nyonya..tiga keranjang sudah penuh..dan masih banyak yang tersisa.."ucap bin.
"biarkan saja.. Minggu depan akan kita panen lagi..tiga keranjang ini sudah sangat cukup.."ucap Karina.
Mereka akhirnya berlalu dari sana menuju tempat Kim dan temannya yang memanen tebu.
"bagaimana Kim?.."tanya Karina.
"apa segini sudah cukup nona?.."tanya Kim menunjuk tebu yang sudah di tebang dan di potong sepanjang setengah meter.
"ini lebih dari cukup Kim.."ucap Karina.
"yasudah ayo kita pulang..."ajak Karina.
Akhirnya mereka kembali pulang ke desa buangan.
Kepulangan mereka ke desa buangan membuat semua atensi beralih pada mereka..banyak para orang tua yang melihat anaknya dengan tersenyum..terlebih itu istri kepala desa dan kerabat lainnya..karna dia tau upah kerja yang di beri oleh Karina itu nyata adanya..dan anaknya telah menerimanya beberapa hari ini.
Tapi beda dengan seorang wanita gendut yang menatap sinis mereka.
"huh.. capek-capek saja bekerja tapi ujung-ujungnya tidak akan di gaji.."sinis wanita itu.
"kalian kenapa mengizinkan anak kalian bekerja dengan wanita jahat itu..lagian siapa juga yang membeli produknya itu..lihat saja dia membawa pulang banyak kayu dan 3 keranjang buah yang tidak berguna.."ucap wanita itu.
"kanapa kau berbicara seperti itu..lagian mereka tidak melarang anak mereka bekerja.."ucap seorang wanita adik dari istri kepala desa yang anak perempuannya bekerja disana.
"iya..dan lagi pula nyonya Karina tidak pernah jahat lagi sekarang.. kemaren saja dia membayar upah pada anak ku saat mengantarnya dia ke kota.."ucap istri kepala desa.
"huh..memeng orang seperti dia bisa berubah?..kalian saja yang terlalu bodoh..untung aku tidak mengirim anak ku..biar di menjadi buruh saja..tapi upahnya nyata.."ucap wanita itu berlalu dari sana dengan sombong.
Orang tua lainya yang mendengar ucapan wanita tua itu jadi sedikit khawatir kalau upah anak mereka tidak di bayar.
"kalian tenang saja..saya yakin nyonya xia akan menjamin upah anak kalian.. seperti Kim anakku.."ucap istri kepala desa itu.
Btw mereka masih memanggil Kirana dengan nama aslinya ya..kecuali daisi yang memang sudah di ajarkan oleh Karina untuk memanggilnya Karina.
.
.
Setelah mereka sampai di rumah..Karina mengajarkan cara membersihkan tebu dan biji kopi.
"bagaimana?..apa kalian paham?.."tanya Karina.
"paham nyonya.."jawab mereka.
Setelah itu Karina berlalu dari sana..dia menemui si kembar..dan kembali mengajari ilmu medis pada mereka.
Mereka belajar di meja panjang di Belakang rumah..di dekat para pria yang sedang membersihkan biji kopi dan tebu itu.
"wah.. ternyata nyonya xia sungguh sangat pintar..selain pintar berbisnis..dia juga sangat mengerti ilmu pengobatan.."ucap bin yang sedang mengupas biji kopi.
"iya..dan si kembar juga sangat mudah memahami apa yang di ajari nyonya xia.."ucap orang di samping bin.
"mereka sangat hebat.."ucap pemuda lainya.
.
.
"nah bagaimana apa Cici dan Koko sudah mengerti?.."tanya Karina.
"sudah mommy.."ucap si kembar.
"anak mommy sudah pasti pintar seperti mommy.."ucap karina sombong.
"tentu saja mommy.."tambah Alana.
"mommy kapan mau membeli alat penyulingan pil..Cici sungguh tidak sabar ingin menciptakan pil milik Cici sendiri.."ucap Alana bersemangat.
"emm kapan ya?.."ucap Karina berfikir.
"kalau sudah dibeli memang Cici ingin membuat pil apa?.."tanya Karina.
"tentunya Cici ingin membuat pil kecantikan..supaya Cici makin cantik..dan pil kuat dan sehat untuk Koko.."ucap Alana.
"kalau untuk mommy?.."tanya Karina.
"emmm apa ya?.."ucap bocah itu berfikir keras.
"mommy kn sudah sangat hebat kuat dan juga cantik..Cici jadi bingung ingin membuat pil apa lagi buat mommy.."ucap gadis itu yang membuat Karina dan Alano tertawa.
"apa pil untuk mendapat jodoh saja ya.."ucap polos gadis itu yang membuat tawa Karina seketika menjadi pulsa.
"itu juga boleh adik.."tambah Alano.
Tambah terperangah lah si Karina.. sepertinya dua anaknya ini sangat kompak ingin memberinya jodoh.
.
.
.
TO BE CONTINUE..............