NovelToon NovelToon
Aku, Kamu, Dan Jarak Yang Tak Kasat Mata

Aku, Kamu, Dan Jarak Yang Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Venus Earthly Rose

"Apa yang Dipisahkan Tuhan takkan pernah bisa disatukan oleh manusia. Begitu pula kita, antara lonceng yang menggema, dan adzan yang berkumandang."
- Ayana Bakrie -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Venus Earthly Rose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sabtu 18 Juni 2016

Hari ini, aku berbicara dengan Steven Dia tahu aku semakin dekat dengan Andra. Dia sahabatku, aku memutuskan untuk bercerita padanya. Dia menanyakan perasaanku kepada Andra dan untuk pertama kalinya aku berkata jujur tentang perasaanku. Aku tertarik kepada Andra, aku menyukainya, meskipun aku tak tahu rasa suka ini bisa dikategorikan sebagai cinta atau bukan. Aku juga masih menunggu hari dimana perasaanku berkurang kepadanya dan benar-benar habis nanti. Karena aku tahu, hanya aku yang tertarik di sini. Hanya aku yang menyukainya karena dia selalu bersikap baik kepadaku dan bertukar pesan dengannya terasa menyenangkan.

Steven tahu jika Andra menganut agama Katolik. Aku menceritakannya sejak awal, saat aku pertama kali bertemu dengan Andra. Andra sangat baik. Dia orang baik. Sangat baik. Sangat sempurna bagiku. Steven tahu itu. Dia bilang, suatu hari nanti mau tidak mau, terpaksa atau tidak, ikhlas walaupun susah, perasaanku untuk Andra harus hilang dan dia memang benar. Suatu hari nanti perasaanku harus hilang. Jangan berharap pada sesuatu yang tidak mungkin! Sudah jelas aku takkan pernah bisa bersama dengannya. Namun aku menjelaskan kepada Steven jika dia tak perlu khawatir akan hal itu. Hanya aku yang tertarik kepada Andra, tidak dengan Andra. Andra bahkan mungkin akan risih jika dia tahu teman online nya selama ini ternyata suka kepadanya. Aku tak ingin kehilangan teman seperti Andra. Dia teman yang baik. Aku tak ingin dia menjauhiku. Dekat dengannya selalu terasa menyenangkan.

Aku tahu jika aku masih terlalu muda untuk membicarakan cinta. Usiaku baru enam belas tahun. Aku masih kelas sebelas. Perjalananku masih panjang. Namun, aku juga tak bisa memungkiri jika aku memang suka kepada Andra. Aku tak tahu alasan pastinya apa. Aku menyukai Andra. Dia yang tertampan bagiku. Bagiku Andra yang jauh lebih tampan. Andra hanya begitu sempurna. Tak ada yang kurang dan tak ada yang lebih.

Lucu memang. Aku suka kepada Andra hanya karena satu kali pertemuan dan chat kami akhir-akhir ini. Ya, mau bagaimana lagi. Aku tak bisa membohongi diriku sendiri. Aku memang memiliki rasa suka kepada Andra. Entahlah aku gadis ke berapa yang jatuh hati kepadanya, karena aku yakin dengan ketampanannya dan sifatnya yang memang sebaik dan sesempurna itu, tentu banyak gadis yang tergila-gila kepadanya. Aku hanya bertemu dengannya sekali dan aku tak bisa melupakannya. Lalu bagaimana jika aku bertemu dengannya setiap hari? Belum lagi kebiasaannya yang sering mengatakan kata-kata yang sulit ditebak. Kata-kata yang ingin ku dengar. Aku sempat menuduhnya playboy seperti Bri karena dia sering mengucapkan kata-kata yang terdengar indah di telingaku dan tentu saja dia membantah. Dia bilang semua yang dia katakan kepadaku memang ucapannya yang berasal dari hati, bukan kebohongan. Andra bilang dia bukan buaya seperti Brian.

Aku tak pernah berani menanyakan perasaannya kepadaku. Aku takut. Aku juga merasa tak pantas menanyakannya hanya karena kami akrab dan berteman. Aku tak berani bertanya kepada Andra tentang caranya memandangku seperti apa. Apakah dia memandangku sebagai seorang teman biasa atau dia memandangku seperti rekan kerjanya. Aku tak berani menanyakan semua itu, terlebih lagi, aku di posisi sebagai seorang gadis yang menyukainya. Namun, jujur, meskipun hanya aku yang menyukainya seorang diri di sini, itu saja sudah terasa menyenangkan. Lalu, suatu hari nanti, perasaanku kepada Andra akan habis dan hilang tanpa dia pernah tahu jika temannya ini diam-diam pernah menyukainya. Itu tak terdengar buruk bagiku. Tak masalah. Untuk saat ini, aku hanya ingin akrab dengannya, mengetahui semua hari-harinya, mendengar keluh kesah dan ceritanya. Itu sudah cukup. Lebih dari cukup. Aku akan simpan perasaan ini dalam diam sampai waktu yang menghapuskan perasaanku dengan sendirinya. Aku percaya dengan ucapan pujangga yang mengatakan jika anak laki-laki dan perempuan tak bisa berteman. Itu benar, salah satunya akan menyimpan rasa untuk yang lain, dan itu aku.

Aku masih bertukar pesan dengannya. Andra sudah ada di Jepang bersama keluarga besarnya. Mereka berkunjung ke Disneyland dan pergi ke daerah pegunungan. Tempatnya indah. Andra rutin mengirim foto tempat-tempat yang ia kunjungi kepadaku. Ia kemarin juga berkunjung ke menara Tokyo. Karena sudah mulai musim panas, bunga sakura tidak bermekaran seperti di Bulan Maret. Padahal dia bilang dia ingin mengirimkanku foto pohon-pohon sakura yang sedang bermekaran. Andra terlihat gembira di foto dan video yang ia kirimkan. Aku senang. Dia terlihat begitu akrab dan saling menyayangi dengan keluarganya. Dia memang pernah bilang, dia masih sulit menerima fakta jika orang tuanya tidak saling mencintai satu sama lain. Namun dia bisa berdamai dengan hal itu. Dia kuat. Dia anak yang kuat.

Jujur, perasaanku bercampur aduk setiap bertukar pesan dengannya. Rasa biru yang selalu muncul semakin besar. Rasa kagum, senang, dan sedih yang selalu datang bersamaan, yang seakan-akan menelanku dalam-dalam. Semua itu terasa menyenangkan. Aku menyukainya. Andra juga masih tak pernah absen menanyakan kabarku. Aku tak tahu apakah dia juga chatting dengan Bri atau tidak seperti yang selalu ia lakukan denganku. Di hari pertama ia tiba di Tokyo, dia langsung mengabariku. Dia bilang pesawatnya sudah landing dan dia sedang dalam perjalanan menuju hotel. Aku menyuruhnya untuk beristirahat namun dia bilang dia sedang beristirahat dan chatting denganku. Kami bertukar pesan sangat lama waktu itu sampai aku memaksanya tidur.

Keesokannya, dia mengirimkanku foto-foto jalanan Jepang yang cantik. Dia berjalan di tengah taman, di jalan setapak. Di kiri jalan ada pohon-pohon yang berjejer rapi dan beberapa kursi taman. Di sebelah kanannya, ada pagar pembatas dan sungai yang besar. Cahaya matahari mengintip malu-malu dari celah-celah daun, tertutupi rindangnya pepohonan. Aku lupa nama tempatnya namun tempat itu terlihat begitu cantik. Terlihat begitu hangat. Andra bilang dia akan mengajakku ke sana suatu hari nanti dan aku tertawa membaca pesannya. Ku rasa perasaanku tumbuh sedikit lebih besar setiap waktu. Tak masalah, perasaanku ini masih baru, hanya cinta monyet. Hanya sekedar naksir. Hehehe. Nanti akan hilang.

Andra mengirimkanku pesan saat ini. Detik ini. Dia mengirimkanku foto. Foto gantungan kunci. Sekarang sudah jam 22.00 WIB. Jepang dan Indonesia memiliki perbedaan waktu dua jam, itu artinya di sana sudah jam dua belas malam. Dan dia belum beristirahat setelah seharian jalan-jalan. Dia mengirimkanku foto tangannya yang sedang menggenggam gantungan kunci. Berbentuk bunga sakura berwarna merah muda. Cantik sekali. Ada inisial namaku di sana, A. Di pesannya ia menulis, "Oleh-oleh untuk Ayana . Saya harap kamu suka bunga sakura mengingat kamu bilang kamu suka tokoh Sakura di anime Naruto. Nanti saat kita ketemu akan saya berikan meskipun harus nunggu kita magang dulu setelah kita lulus SMA . Lebih cepat lebih baik sih tapi. Hehehe."

Aku tak bisa menahan senyumku. Bagaimana aku tak suka kepadanya jika dia selalu bersikap seperti ini. Padahal mungkin saja memang sudah jadi kebiasaannya membawakan oleh-oleh untuk temannya saat berkunjung ke suatu negara. Terima kasih karena sudah mampir di cerita hidupku, Andra. Untuk saat ini, akan ku biarkan perasaan ini ada di hatiku karena menyukainya memang terasa menyenangkan. Sampai suatu hari nanti, perasaanku ini akan hilang. Aku masih punya banyak waktu, usiaku masih enam belas tahun. Aku akan suka pada orang lain nantinya, dan saat itu terjadi, aku tahu akan tetap berteman baik dengan Andra. Saat itu terjadi, takkan ada lagi rasa suka yang ku rasakan untuknya di antara pertemanan kami.

1
nurul hidayati
ceritanya bagus... cuma direct speech nya aj yg agak banyakin.... biar berasa real aj. good 👍🏻👍🏻
Venus Earthly Rose: oke kak, makasih masukannya 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!