NovelToon NovelToon
Tombak Kegelapan

Tombak Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mdlz

Lie seorang pria dari keluarga kelas menengah harus di usir dari sekte karena bakatnya yang buruk, tidak hanya itu, bahkan keluarganya pun dibantai oleh sebuah sekte besar, dia akhirnya hidup sebatang kara di sebuah desa terpencil. Tanpa sengaja Lie menemukan sebuah warisan dari leluhur keluarga, membuatnya tumbuh menjadi kuat dan mulai mencari siapa yang sudah membantai keluarganya,

akankah Lie berhasil membalaskan dendam keluarganya dan melindungi para orang-orang terdekatnya...

Cerita ini adalah fiksi semata, penuh dengan aksi dan peperangan, disertai tingkah konyol Mc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mdlz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Saat ini Mayang mengonsumsi dua puluh inti binatang level satu dan sepuluh ini binatang level kedua. Sehingga kecepatan kultivasinya meningkat berkali-kali lipat.

Sedangkan Lie sendiri mengonsumsi satu inti bintang level ketiga milik elang gunung. Kecepatan kultivasi yang sudan cepat, menjadi sangat cepat.

7, jam kemudian... Siang hari

Dengan bakat yang hebat dan dibantu banyak sumber daya, Mayang berhasil menerobos ke alam Qi sejati tahap pertama. Sungguh kecepatan kultivasi yang cukup mengerikan! Memang pantas dijuluki si gadis jenius keluarga Wijaya.

Sedangkan Lie, meskipun di bantu Mutiara Naga Kegelapan, dia hanya berhasil menerobos ke alam Guru Besar tahap Keempat. semakin tinggi basis kultivasi, semakin sulit menerobos. Tapi, kecepatan kultivasi Lie ini juga bisa dibilang luar biasa.

Setelah makan siang, Lie dan Mayang menuruni gunung dan membersihkan diri mereka di sungai sekitaran gunung. Kemudian mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Sementara itu, di Desa Kasihan.

"Katakan dimana bocah itu, hah!" bentak seorang pria paruh baya berjubah merah. Dia adalah Tetua Agung Sekte Bulan Sabit. Ia kembali ke desa Kasihan dan mengintrogasi sang Kepala Desa.

"Si- siapa yang anda maksud, Tuan?" tanya Kepala Desa ketakutan. Ia bukanlah kultivator dan hanya seorang kepala desa di sebuah desa kecil. Ia memang tidak mengenal orang berjubah merah di depannya. Tapi menurutnya, dari kekuatan orang ini ia setidaknya seorang kultivator kuat.

"Si keparat Lie itu! Anak keluarga Nugraha!" seru Tetua Agung. Ketika mengucapkan nama Lie, ia entah kenapa merasa sangat marah.

"Eh? A-anu Tuan, me-mereka sudah tidak ada di desa ini Tuan." jawab Kepala Desa dengan terbata.

"Brengsek! Kemana mereka hah?" raungan marah Tetua Agung.

Betapa marahnya dia ketika datang ke tempat dimana aura Lie menghilang dan ternyata Lie malan sudah melarikan diri kembali.

"Sa-saya tidak tahu Tuan. Dirga dan seluruh Keluarga Wijaya tidak memberi tahu saya tujuan mereka." jawab kepala desa gemetar ketakutan.

"Keparat! Bajingan! Kalau kita bertemu lagi, akan ku cincang kau Lie!" Raung penuh amarah Tetua Agung sembari melemparkan tubuh kepala desa seperti kucing.

**

Sementara itu, tepat di hutan belantara yang jauh dari kota.

"Huuh, lebih cepat jika naik kuda." keluh Mayang.

"Aku rasa persiapan kita sudah matang, eh ternyata aku lupa beli kuda. Maafkan aku Mayang!" ucap Lie merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, sudah terlanjur." jawab Mayang pasrah.

"Ayo, gunakan Energimu, kita berlari agar cepat sampai." Ajak Lie.

Mereka berdua terus berlari cepat menggunakan energi murni. Ketika tinggal sedikit, mereka berdua akan menelan pil pemulihan untuk kembali mengisi energi yang terkuras.

Kemudian kembali berlari kencang menggunakan energi. Begitu seterusnya secara berulang.

Sore hari...

Lie dan Mayang memutuskan untuk menghemat Pil pemulihan. Bagaimana mereka tidak tahu jika di depan sana mungkin akan ada bahaya. Kini mereka hanya memiliki sisa enam pil Pemulihan.

Menjelang malam..

Setelah berjalan dan mencari tempat istirahat, mereka berdua di buat kecewa. Karena di sekitarnya saat ini sama sekali tidak ada gua dan semacamnya, mereka terpaksa membuat sebuah kemah kecil di tengah hutan.

Lie mengumpulkan kayu bakar dan membuat api unggun. Api unggun ini lebih hangat dan lebih tahan lama di bandingkan api unggun lainnya, sebab Lie menggunakan Api Abadi.

Mayang terlihat tidur pulas setelah mengisi perutnya, sedangkan Lie duduk sendiri di dekat api unggun. Kemudian dia menyebarkan Qi keunguan dalam radius dua puluh meter dan mulai berkultivasi. Jika terdapat ada ancaman datang dan memasuki Qi yang di sebarkan Lie, dia akan segera mengetahuinya.

**

Menjelang fajar

Mayang terbangun dari tidurnya dan melihat Lie sedang duduk berkultivasi sendirian di dekat api unggun. Dia lantas bangkit dan berjalan menghampiri.

"Lie, istirahatlah, gantian aku yang berjaga." ucap Mayang menawarkan diri.

Lie mengangguk dan menarik kembali Qi yang dia sebarkan, lalu bangkit menuju kasur dan merebahkan tubuhnya, menjelajah alam mimpi.

Sedangkan Mayang berjaga sendirian di dekat api unggun sambil membaca buku teknik Petir surgawi. Pedang Petir surgawi di letakkan tepat di sampingnya untuk berjaga-jaga jika ada bahaya.

**

Malam yang gelap berganti dengan pagi yang cerah. Suara kicauan burung menambah kesegaran cuaca pagi di dalam hutan belantara.

"Tadi malam, saat aku berjaga hanya ada inti binatang level dua dan binatang level satu." ucap Lie memperlihatkan dua inti binatang.

"Tadi waktu aku berjaga, ada empat binatang level satu dan satu binatang level dua." balas Mayang dengan bangga memperlihatkan lima inti binatang.

"Waah, kamu memang hebat." puji Lie tersenyum dan mengacungkan jempol pada Mayang.

Mereka berdua terus berjalan menyusuri hutan lebat. Sesekali mereka mengobrol dan tertawa. Di tengah perjalan, mereka mengalahkan banyak binatang spiritual level satu dan beberapa binatang level dua. Mereka juga menemukan banyak tanaman obat.

Menjelang malam, mereka menemukan sebuah gua kecil. Cukup untuk di gunakan mereka beristirahat, mereka berdua mulai kembali berkultivasi.

Dua hari kemudian....

Pagi hari

Dalam dua hari ini mereka berdua tidak menemukan masalah yang sulit. Selain itu, mereka juga memanen banyak inti binatang dan tumbuhan obat.

Kini Mayang dang Lie berdiri disebuah gerbang desa. Sebuah desa terpencil di pinggiran hutan.

"Desa Mantawai." gumam Mayang membaca tulisan di atas gerbang desa.

"Ayo masuk. Kita cari kuda." ajak Lie, sambil berjalan memasuki gerbang desa.

"Fiuuh! Akhirnya naik kuda juga. sudah pegal rasanya tubuhku ini." gerutu Mayang lirih sambil berjalan cepat menyusul Lie.

Setelah membeli dua ekor kuda, Lie dan Mayang melanjutkan perjalan dengan kuda. Mereka memacu kuda dengan cepat, karena sangat sudah ingin sampai.

Di perkirakan jika kedua orang tua Mayang saat ini sudah berada di kota Singkawang. Jadi mereka kuda pun harus segera sampai, jangan sampai kedua orang tua Mayang merasa khawatir.

Tiga puluh menit kemudian....

Lie dan Mayang akhirnya tiba di kota Suralaya. Kota Suralaya dikenal dengan kebebasan. Kota ini membebaskan segala kegiatan kecuali membunuh.

Mereka berdua turun dari kuda dan memasuki kota sambil menuntun kuda masing-masing.

Setelah memasuki kota, suasana kota cukup ramai orang dengan berbagai aktivitas seperti berjudi, perkelahian, bahkan jual beli pil terlarang hingga buku teknik terlarang.

"Kota yang sangat kacau." gumam Lie pelan.

Setelah berjalan beberapa jauh memasuki kota, tiba-tiba Lie mendengar suara sekarang meminta pengampunan.

"A- ampun Tuan. Saya tidak akan mengulangi nya lagi. Ampuni saya.."

Terlihat seorang pelayan wanita sedang berlutut dan memohon ampun dengan berlinang air mata. Di depannya berdiri dengan angkuh seorang pria dan seorang wanita yang berpakaian cukup mahal.

"Beraninya pelayan sepertimu tidak menghormati istriku!" bentak si pria, kemudian menendang perut si pelayan wanita dengan cukup keras.

"Aaach!" pekik pelayan wanita tersebut terlempar beberapa meter ke belakang. Kemudian ia berdiri dengan susah payah sambil menahan sakit.

"Ampun tuan, ampun nyonya. Tolong ampuni saya hiks." pelayan tersebut kembali berlutut dan memohon sambil menangis.

Sang pria tidak memedulikan sang pelayan. Ia justru menoleh kearah istrinya dan berkata. "Bagaimana sayang? Kamu sudah puas, kan?"

"Ya, makasih sayang?" jawab si wanita sambil memeluk lengan suaminya.

kedua pria dan wanita itu pun pergi meninggalkan si pelayan yang masih dalam posisi berlutut.

Lie dan Mayang yang sedari tadi hanya melihat saja. Karena si pria adalah kultivator kuat di alam Bumi tahap akhir dan si wanita berada di alam Bumi tahap awal. Jika mereka langsung ikut campur, itu sama saja cari mati.

Mayang dan Lie kemudian menghampiri pelayan wanita itu. terlihat si pelayan berdiri sambil menyeka air matanya dan memegangi perutnya yang sakit.

"Maaf bibi, bisa mengobrol sebentar?" sapa Mayang ramah.

Si pelayan menoleh kearah Mayang dan Lie. Ia mengeryit sambil memperhatikan dua remaja di depannya dengan waspada.

"Tenang bibi. Kami bukan orang jahat, kok." ucap Mayang sambil tersenyum menyakinkan.

Setelah beberapa saat memperhatikan, si pelayan mengangguk kecil lalu berkata. "Baiklah, kita bicara di dalam saja, mari nona, tuan muda." ajak si pelayan dengan ramah. Kemudian ia memasuki sebuah kedai makan di ikuti Mayang dan Lie.

Di dalam kedai, hanya ada beberapa orang saja yang sedang makan sambil berbincang. Sedangkan mereka bertiga berjalan menuju meja kecil di pojok ruangan.

"Apa Tuan dan Nona muda akan pesan makanan?" tanya pelayan setelah mereka duduk di kursi.

"Nanti saja pesannya. Sekarang kami ingin bertanya lebih dulu, boleh kah bibi?" ucap Lie menjawab dengan sopan.

"Silahkan Tuan muda, jika saya tahu, saya pasti akan menjawab." jawab sang pelayan.

"Sebelumnya nama bibi siapa? Lalu siapa dia orang yang di depan tadi?" tanya Lie.

Si pelayan sedikit terkejut dengan pertanyaan pemuda di depannya ini. sebab dua orang tadi ialah orang terkenal di kota Suralaya. Jadi, ia menyimpulkan bahwa kedua remaja ini pasti pendatang baru di kota ini.

1
Odette/Odile
Kangennya bukan main, update dong thor. Biar makin jatuh cinta! 😍
Protocetus: jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
total 1 replies
Arisu75
Jangan nggak baca, sayang banget
Uraaaa: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!