NovelToon NovelToon
PELET

PELET

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Deanpanca

Mirna gadis miskin yang dibesarkan oleh kakeknya. Dia mempunyai seorang sahabat bernama Sarah.

Kehidupan Sarah yang berbanding terbalik dengan Mirna, kadang membuat Mirna merasa iri.

Puncaknya saat anak kepala desa hendak melamar Sarah. Rasa cemburunya tidak bisa disembunyikan lagi.

Sang kakek yang mengetahui, memberi saran untuk merebut hati anak kepala desa dengan menggunakan ilmu warisan keluarganya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Yuk baca kisahnya, wajib sampai end.

29/01'25

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deanpanca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 19 Sulit untuk Menerima

🦉🦉🦉

"Sebaiknya kalian bawa aku bertemu dengan Purnomo secepatnya, kalau tidak mungkin dia akan berlarian keliling kampung untuk mencari ku." Ancam Mirna. Dia tidak lagi takut menghadapi kedua orang penting di kampungnya.

"Berani kamu buat dia seperti itu, aku tidak akan pernah memaafkan mu." Ucap Pak Kades.

"Ya sudah, aku juga tidak akan memaksa." Mirna berbalik badan, hendak melangkah keluar. Ketika Juragan Bandi memintanya untuk berhenti.

"Tunggu, Mirna! Kami akan membawa mu bertemu dengan Purnomo.

"Bandi!" Seru Pak Kades.

"Kamu mau si Purnomo jadi gila?" Sentak Juragan Bandi. Untuk sekarang mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Juragan Bandi tidak pernah menyangka, kalau Mirna sudah sehebat ini menggunakan ilmu hitam.

Dan lagi kalau terjadi sesuatu pada Purnomo, putrinya pasti akan bersedih. Saat ini juragan Bandi sedang dalam dilema.

Juragan Bandi dan Pak Tejo kembali ke rumah utama, tak lupa Mirna ikut serta bersama mereka. Baru beberapa langkah keluar dari gudang penyimpanan, terlihat dari arah berlawanan Purnomo berlari ke arah Mirna.

"Mirna, benar ini kamu!" Dengan nafas tersengal sengal, Purnomo memeluk erat Mirna.

"Akhirnya aku menemukan mu. Kau tau aku tidak bisa berhenti memikirkan mu, aku merindukanmu Mirna. Jangan menjauh dari ku, ku mohon!" Ucap Purnomo.

"Bandi! Bagaimana ini?" Tanya Pak Tejo.

Juragan Bandi hanya menggeleng, saat ini dia tengah bingung. Khawatir dengan perasaan anaknya, tapi kalau kedua orang ini tidak disatukan, Purnomo akan gila. Anaknya juga akan bersedih.

Setahu juragan Bandi, obat dari pelet ini adalah air mata dari wanita yang dicintai korbannya. Ketulusan cinta ini akan melunturkan sihir pelet. Yang jadi permasalahan, juragan Bandi tidak tahu, apakah Purnomo memiliki pujaan hati atau tidak?

"Untuk saat ini, biarkan saja mereka bersama?" Keputusan yang berat harus diambil juragan Bandi.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan kembali ke rumah utama pak Kades.

Sampai di rumah utama, Sarah yang khawatir pada suaminya ternyata sedang menunggu diteras rumah. Alangkah terkejutnya dia, saat melihat suaminya berjalan dengan Mirna sembari tertawa riang.

Wajah judesnya yang selalu diperlihatkan pada Sarah tidak ada lagi. Yang ada hanya wajah berseri-seri karena bahagia.

"Kang Purnomo!" Sarah ingin menyambut suaminya, tetapi Purnomo justru melengos masuk ke dalam rumah dengan menggandeng Mirna.

Juragan Bandi segera memeluk putrinya. "Kita pulang dulu ya, Neng. Bapak mau bicara penting sama kamu." Ucapnya.

Sarah menggeleng, air matanya mengalir tanpa bisa ditahan kala menatap punggung tegap Purnomo.

"Kenapa harus pulang, Pak? Aku gak mau biarin kang Purnomo berdua dengannya." Balas Sarah.

"Coba Neng lihat Purnomo sekarang, dia tidak kesakitan lagi seperti tadi. Bapak janji ini hanya sementara, sampai kita dapat menemukan cara menghilangkan pelet Mirna." Ucap Juragan Bandi.

"Tapi Pak...

"Ada mertuamu yang akan mengawasi nya, Bapak juga akan minta tolong pada Salman agar mau menginap disini untuk sementara." Terang Juragan Bandi.

Setelah cukup lama dibujuk, ibunya juga sampai turun tangan, akhirnya Sarah mau pulang.

🦉🦉🦉

Purnomo melengos masuk ke dalam rumah, menggandeng tangan Mirna, tanpa peduli dengan perasaan Sarah saat itu.

"Ibu! Aku mau mandi dulu, setelahnya baru makan, tolong ibu siapkan!" Ucap Purnomo masih dengan menggandeng tangan Mirna.

Bu Ayu yang sedang membawa nampan berisi kue, hampir saja menjatuhkannya karena terkejut melihat siapa yang digandeng Purnomo.

"Astaghfirullah! Purnomo, kamu kenapa sama dia?" Refleks Bu Ayu.

"Ibu, ini tu Mirna. Akhirnya aku bisa bertemu dengannya, aku senang sekali." Setelah mengatakan itu, Purnomo membawa Mirna masuk ke dalam kamarnya.

"Jangan dibawa masuk kamar, Pur. Gak enak nanti jadi omongan orang." Ucap Bu Ayu.

"Siapa yang berani membicarakan kami? Mereka akan mendapat ganjarannya." Bukan Purnomo yang menjawab, melainkan Mirna. Dengan tatapan yang sulit diartikan, justru dia yang menarik Purnomo masuk ke dalam kamar.

Pak Tejo hanya bisa menyaksikannya, karena ini sudah atas persetujuan juragan Bandi. Ingin menolak, tapi Juragan itu lebih mementingkan perasaan Sarah.

"Pak, kok bisa dibiarkan dia bawa pulang perempuan itu?" Tanya Bu Ayu.

"Bapak sudah menolak, tapi juragan Bandi yang mengizinkan. Dia takut Purnomo akan gila, kalau mereka tidak dipertemukan, tidak disatukan seperti ini." Sesalnya.

"Nanti suruh orang bersihkan kamar ini, Bu. Salman diminta juragan Bandi untuk menginap disini. Agar bisa memantau Purnomo dan Mirna." Ujarnya.

🦉🦉🦉

Sesampainya di rumah Juragan Bandi segera mengajak putrinya bicara baik-baik.

"Purnomo terkena pelet, Sarah." Kata Juragan Bandi. Sudah berkali kali dia mengatakan pada putrinya tapi, Sarah sulit untuk mengerti.

Dia menghembuskan nafas kasar, "Mirna yang melakukannya, Neng!"

"Terus kenapa gak diobatin, pak? kenapa bapak malah biarin si akang bawa pulang perempuan itu? Kenapa juga atuh bapak ngebantu nyari-in si Mirna? Bapak teh gak ngerti perasaan Sarah!" Tanya Mirna beruntutan.

"Dengar Bapak dulu, Neng. Ilmu pelet Mirna itu, bukan pelet biasa." Jawab Juragan Bandi.

"Kalau begitu bawa ke orang pinter, kita cari ustadz. Memang rencana kita tadi pagi, begini ka" Nyolot Sarah.

"Bapak akan cari orang yang bisa menyembuhkan Purnomo. Tapi untuk sekarang kita hanya bisa membiarkan mereka bersama. Itu yang terbaik biar Purnomo gak sakit sakit lagi." Jelas Juragan Bandi.

"Tapi aku gak terima, Pak. Kalau harus melihat mereka bersama. Kami sudah melewatkan malam pertama, sekarang aku juga harus melewatkan hari hari tanpa kasih sayang suami." Sarah tidak terima, dia sangat sulit untuk dikasi tahu (mungkin maunya tempe).

"Ya sudah, sekarang bapak cari orang pinternya. Heran aku sama bapak, mantunya butuh obat malah dikasi sumber penyakit." Bentak Sarah.

"Ya ampun, Neng! Istighfar. Kenapa gak ngerti ngerti juga sih sama maksud bapakmu. Ini tidak sesederhana yang Eneng pikirkan." Bu Sitti terkejut kala Sarah membentak Juragan Bandi.

"Orang sakit juga gak bisa asal kasih obat. Sakit flu dikasi obat diare, kan gak bener Neng. Begitupun juga Purnomo. Kita harus cari obat yang tepat, biar gak tambah bikin dia sakit." Jelas Bu Sitti.

"Bu, gimana aku bisa ngerti. Dengan mata kepalaku, aku melihat suamiku menggandeng wanita lain, padahal kami baru saja menikah. Masa iya aku harus diam saja." Balas Sarah.

"Kita ini sedang dalam masalah, Neng. Coba sabar sebentar." Kata Juragan Bandi akhirnya. Suaranya sudah mulai meninggi.

Dia telah melakukan apapun demi sang anak, bahkan sampai membantu Pak Tejo dalam pemilihan kepala desa sebelumnya.

Semua dilakukan demi sang anak, agar bisa menarik perhatian Purnomo. Namun apa daya Purnomo terkena pelet, yang belum pasti obatnya.

"Kalau dari awal bapak tahu dia kena pelet, bukan karena benar benar suka, mana mungkin bapak membiarkan kalian menikah." Kata Juragan Bandi.

"Kamu juga kenapa begitu terobsesi sama Purnomo, sampai memaksakan kehendak seperti ini. Masih banyak lelaki yang lebih baik dari dia." Imbuhnya.

"Bapak kenapa ngomong gitu! Bukannya selama ini bapak tahu, aku tuh udah cinta mati sama dia. Makanya nyuruh bapak nikahkan aku sama dia." Jawab Sarah.

"Terus Neng sekarang sudah liat kan, akibat dari memaksakan cinta."

Sarah terdiam, ia tak menyangka kalau bapaknya akan berkata seperti itu. Hatinya semakin sakit.

"Ya sudah, kalau ibu dan bapak tidak mau membantu Sarah lagi. Aku yang akan berusaha sendiri, untuk merebut hakku." Sarah beranjak dari duduknya, bergegas kembali ke rumah mertuanya.

"Mau kemana kamu, Sarah? Jangan keras kepala, tolong nurut sama Bapak." Teriak Bu Sitti.

Namun putrinya tak menggubris perkataannya. Sarah merasa kecewa karena bapaknya tidak bisa mewujudkan keinginannya.

🦉🦉🦉

Dari kejauhan Sarah memperhatikan rumah Purnomo, disana orang sedang sibuk membersihkan sisa sisa acara kemarin.

"Tidak ada yang peduli dengan perasaanku. Semuanya hanya memusingkan Purnomo dan Mirna, bahkan rela mencari perempuan itu kemanapun." Gumam Sarah dalam hati.

1
Elisabeth Ratna Susanti
wah mulai menikah
Elisabeth Ratna Susanti
banyak misteri nih
Aksara_Dee
eleuh ... eleuh ☺️
Aksara_Dee
emaknya Purnomo juga matre
Elisabeth Ratna Susanti
kupetik 🌹 maaf bacanya nyicil ya
DeanPanca: siap kk author
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh jadi gila,hiks
Elisabeth Ratna Susanti
Purnomo dah kena pelet ya?
Elisabeth Ratna Susanti
aku tidak suka mencium yang lapuk2😅
DeanPanca: aitsss/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh ngeri nih
DeanPanca: yah gitu kak, kalau iri dengki merasuki hati.
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
salam kenal 🙏 like plus subscribe 🥰
DeanPanca: Terimakasih kk. mari saling support
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
kuburan? buat apa? malah tambah penasaran sama ceritanya
Diana (ig Diana_didi1324): nggk taku apa kak🤣
DeanPanca: dulu aku gali kuburan buat nyari obat nyamuk kak. serius loh aku ini./Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
kok aku yg melow sih🥲🥲
DeanPanca: peluk jauh buat kk author, Mama-Papa ku juga udh gak ada.
Diana (ig Diana_didi1324): hmm apalh daya yg sdh tak punya ayah😪
total 3 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
mirna yg asli yg mana ya
Diana (ig Diana_didi1324)
ngeri sekali km mirna,
Diana (ig Diana_didi1324)
ooh ternyata amir suka sama sarah dan mirna sama Purnomo?? hmm baru paham sekarang
Diana (ig Diana_didi1324)
ntar kalau serumah bneran terus gimana ya??
Diana (ig Diana_didi1324)
gitu ya rasanya kalau kena pelet bawaannya pingin ktemu terus sama orangnya
Diana (ig Diana_didi1324): ooh jadi ini novel ter inspirasi dari situ. pingin nyoba juga bikin kisah misteri/horor tapi agak susah
DeanPanca: iya kk, temen aku korban jaran goyang. untung orangnya ketahuan, pas temen ku mau berangkat ke daerah Pinrang
total 2 replies
Aksara_Dee
wuiihh berani juga Sarah
Aksara_Dee: semenjak selesai pesta rakyat, dongeng bukan lagi di mulai dengan ; pada suatu hari
tapi dongeng dimulai dengan kalimat; jika saya terpilih nanti...
uppss ...
DeanPanca: kan anak penguasa, tak jauh berbeda dengan anak anak anggota dewan yg berani berbuat, UANG bapaknya yg bertanggungjawab./Smug/
total 2 replies
Author GG
kyknya Sarah bukan anak polos baik baik eh rupanya, sejahat apa dia, bawa apa pula itu ke rumah Mak Denok 😮 disini orang yang lurus Salman aja kayaknya 😀 nice, lanjut makin berlapis aja nih konfliknya ...
Diana (ig Diana_didi1324)
thor aku agak lupa.. bolh dijelasin gk, yg jahat itu sbnrnya sarah apa mima? apa bnar mima itu nge pelet purnomo
Diana (ig Diana_didi1324): ooh brarti bner ya kak klo mirna yg pelet, oke2 mkash pnjelasannya
DeanPanca: Mirna yg pelet Purnomo.
semua.y karena dendam dan iri ke Sarah.
penyebab.y Sarah berbuat hal yang gk baik ke Mirna. mslhnya apa? pantau terus ya kk author ku
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!