Belenggu Cinta Pria Beristri

Lelah, rasanya seperti menembus dinding yang tak terlihat. Setiap langkah, setiap napas, terasa berat, namun Kaivan terus mencari sosok yang tak kunjung datang.

Gadisnya itu tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaannya. Berulang kali Kaivan menghubunginya namun hanya berakhir sia-sia, Hazelle seperti menghilang tanpa jejak.

Sampai akhirnya Kaivan memutuskan untuk mendatangi rumah Hazelle, namun lagi-lagi Kaivan tidak menemukan petunjuk apapun tentang keberadaan Hazelle. Penjaga rumah Hazelle hanya mengatakan jika Hazelle pergi bersama Daddy nya.

"Kamu kemana, Hazelle?"

Kaivan mengacak rambutnya frustasi. Kaivan tidak mengerti kenapa Hazelle tiba-tiba pergi tanpa mengatakan apapun padanya. Apa Hazelle marah? Tapi terakhir kali Kaivan menemuinya di rumah sakit waktu itu, pria itu tidak melihat sama sekali tanda-tanda kemarahan di wajah gadisnya.

Hazelle terlihat biasa saja, namun Kaivan merasa Hazelle sedikit berbeda, seperti ada yang Hazelle sembunyikan darinya.

"Aku harus mencari tahu apa yang Hazelle sembunyikan. Leya pasti tahu sesuatu. Kenapa aku baru kepikiran?" Kaivan merutuki kebodohannya.

Hazelle adalah sahabat Harleya, pasti adiknya itu tahu apa yang terjadi dengan Hazelle, dan kemana gadisnya itu pergi. Hanya saja Kaivan bingung cara menanyakannya pada Harleya, dia takut Harleya berpikir macam-macam karena tiba-tiba menanyakan Hazelle.

"Aku akan pikirkan alasannya nanti. Yang penting aku harus tahu keberadaan Hazelle." Kaivan lalu beranjak dan bergegas menemui Harleya.

Tak membutuhkan waktu lama, Kaivan sudah sampai di kediamannya. Dengan langkah tergesa pria itu mencari keberadaan adiknya.

"Leya... Harleya! Kamu di mana?" Kaivan mencari Harleya ke setiap sudut rumahnya, namun adiknya itu mendadak sulit ditemukan.

"Mas, kenapa teriak-teriak?"

Harleya menghampiri Kaivan. Entah datangnya dari mana, gadis itu tiba-tiba sudah berada tepat di belakang Kaivan.

"Ikut Mas!"

Kaivan mengajak Harleya ke kamarnya, dan tanpa banyak bertanya Harleya pun mengekor di belakang kakaknya. Begitu sampai di kamarnya, Kaivan langsung mencecar adiknya itu dengan berbagai pertanyaan.

"Apa Kamu tahu Hazelle di mana? Mas ingin Dia bekerja lagi di perusahaan. Mmm... itu... klien sangat menyukai cara kerja Hazelle, dan klien minta Hazelle yang menangani project baru kita!"

Kaivan berusaha menyembunyikan kegugupan nya saat Harleya menatapnya penuh selidik.

Sebagai sekretaris Kaivan, kemampuan Hazelle memang tidak bisa di pungkiri. Mungkin karena gadis cantik itu terlahir sebagai putri satu-satunya Hansel Zerga yang merupakan pengusaha terkemuka di kalangan para pebisnis dunia.

Hazelle benar-benar mewarisi kecerdasan Daddy nya yang sangat perfeksionis dalam segala hal terutama pekerjaannya.

"Sebenarnya klien, atau Mas, yang menginginkan Hazelle bekerja di kantor lagi?" Harleya sama sekali tidak menangkap kegugupan sedikitpun di mata Kaivan. Mungkin kalau Harleya tidak mengetahui hubungan terlarang kakaknya itu dengan Hazelle, dia akan tertipu dengan akting Kaivan yang memukau itu.

Entah sejak kapan Kaivan pandai berakting. Namun menurut Harleya, akting kakaknya itu tidak kalah dari seorang aktor kawakan.

Sementara itu, Kaivan sangat terkejut dengan ucapan adiknya yang tiba-tiba berpikir seperti itu. Apa adiknya itu curiga, pikirnya.

"Maksud Kamu apa?" Tanya Kaivan dengan wajah pura-pura bodohnya.

"Aku sudah tahu semuanya. Mas berselingkuh dengan Hazelle, kan?"

"Kamu---"

"Apa? Kamu berselingkuh, Mas?" Tiba-tiba saja Annette datang dengan wajah shock nya. "Tega Kamu, Mas. Aku sedang hamil, tapi Kamu malah berselingkuh di belakang ku?" Annette berteriak histeris. Annette benar-benar tidak menyangka Kaivan yang dia pikir sangat mencintainya itu mampu menduakan nya.

Kaivan menatap datar istrinya yang kini meraung dalam pelukan Harleya.

"Mas, Kamu jangan diem aja! Minta maaf sama Mbak Annette!" Harleya sangat geram melihat tingkah kakaknya yang sama sekali tidak merasa bersalah.

"Untuk apa aku minta maaf?"

Hah

Bukan hanya Harleya, Annette yang sedang menangis pun sampai menghentikan tangisnya, mereka tidak menduga Kaivan akan mengatakan kalimat itu.

"Jadi, Kamu benar-benar tidak merasa bersalah, Mas?" Annette semakin berlinang air mata. Entah air mata kesedihan atau hanya air mata kepalsuan. Namun itu tidak membuat Kaivan tersentuh sedikitpun.

Kaivan benar-benar muak, apalagi mengingat selama ini Annette sudah mempermainkan nya.

"Untuk apa aku merasa bersalah, bukankah Kamu juga tidak merasa bersalah?" Kaivan tersenyum smirk. Andai Annette bukan seorang wanita, sudah dipastikan nyawanya akan melayang saat ini juga.

Namun, Kaivan berusaha tetap sabar dan mengontrol emosinya, walaupun amarahnya kini semakin memuncak.

"Kenapa jadi aku yang harus merasa bersalah? Yang berselingkuh di sini itu Kamu, Mas!" Annette menatap nyalang suaminya. Wanita itu sama sekali tidak menyadari jika Kaivan sudah mengetahui kebusukannya.

"Yakin Kamu tidak selingkuh?"

Deg

Tubuh Annette tiba-tiba bergetar saat menyadari tatapan Kaivan tidak seperti biasanya. "𝘈𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯? 𝘈𝘱𝘢 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯..."

"Ada apa ini, kenapa kalian bertengkar?" Mommy Zaskia langsung mendatangi kamar Kaivan saat mendengar suara pertengkaran anak dan menantunya. Mommy Zaskia sangat khawatir jika pertengkaran mereka akan berdampak pada kehamilan menantunya.

"Mom, putra Mommy yang selama ini Mommy banggakan, Dia berselingkuh di belakang aku, Mom. Padahal aku sedang hamil." Annette menatap iba pada mertuanya, berharap Zaskia akan berada di pihaknya. "Kurang apa aku, Mom? Padahal aku rela mengorbankan karir aku hanya untuk mengikuti keinginannya!"

"Cukup Annette! Hentikan sandiwaramu!"

Kaivan sudah kehilangan kesabarannya. Pria itu baru mengetahui ternyata seperti ini sifat asli istrinya. Annette pandai membalikkan keadaan hanya dengan menjual tangis kesedihannya.

"Kai, jangan berteriak! Kita bicarakan ini baik-baik. Istrimu sedang hamil, Mommy takut akan berdampak pada kehamilannya!"

Kaivan menghembuskan napasnya kasar. Mommy Zaskia sangat menyayangi bayi yang ada dalam kandungan Annette. Entah akan sesakit apa perasaannya, andai mengetahui bayi itu bukanlah darah daging Kaivan.

"Aku sudah tahu semuanya, Annette. Selama ini Kamu berselingkuh di belakang aku!"

Deg

Annette merasa jantungnya akan melompat dari tempatnya. "𝘋𝘢𝘳𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘋𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶? 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘪𝘯𝘪." Annette terus memutar otaknya. Bagaimana pun caranya Annette akan membuat Kaivan yang bersalah.

"Kamu jahat, Mas! Kamu yang berselingkuh, tapi Kamu playing victim seenaknya." Annette terisak pilu, membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa iba. "Bahkan Leya juga tahu Kamu selingkuh." Annette menatap Harleya, memohon pada iparnya itu untuk mengiyakan ucapannya.

"Aku bilang cukup, Annette! Jika kalian tidak percaya ucapanku, aku punya buktinya." Kaivan mengambil map coklat yang berisi semua bukti-bukti kebusukan Annette dari tas kerjanya. Untung saja Kalian tidak meninggalkan bukti itu di kantornya. "Semua bukti kebusukan mu ada di sini. Tentang perselingkuhan mu dan juga tentang siapa ayah bayi yang Kamu kandung itu!"

Deg

Deg

"Maksud Kamu apa, Kai? Ayah bayi yang Annette kandung, jadi itu---?"

Kaivan menyerahkan map coklat itu pada Mommy nya. "Mommy bisa lihat sendiri!"

Mommy Zaskia melebarkan matanya saat membaca fakta mencengangkan tentang menantunya. Begitu juga Harleya yang sampai menutup mulutnya dengan tangannya sendiri.

"𝘠𝘢𝘢 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯... 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪? 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘏𝘢𝘻𝘦𝘭𝘭𝘦. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘔𝘣𝘢𝘬 𝘈𝘯𝘯𝘦𝘵𝘵𝘦 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘬𝘩𝘪𝘢𝘯𝘢𝘵𝘪 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯."

Plak

𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥