perpisahan kedua orang tuanya itu,membuat seorang gadis bernama Adira Amna (21) sulit untuk menjalin sebuah hubungan serius dengan laki-laki.
hingga dengan tiba-tiba, Amna dilamar oleh seorang pria yang baru dikenal nya selama beberapa minggu! lalu,apakah Amna akan menerima lamaran dari pria tersebut?
penasaran sama kelanjutan ceritanya? yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
Hari sudah mulai siang, Amna segera mematikan ponsel nya dan beranjak dari kasur. Ia menuju ke dapur dan membuka kulkas, Amna mengambil wortel dan juga jagung, karna rencana nya ia akan membuat bakwan jagung untuk menemani nya bersantai. Amna tak memasak untuk ia makan siang karna lauk tadi pagi masih tersisa, sayang kalau tak di habiskan.
Setelah bakwan itu matang, ia menaruh nya di piring dan tak lupa juga Amna menambahkan cabai rawit. Saat Amna akan duduk, ia mendengar ponsel nya berdering dari dalam kamar. Mau tak mau, Amna beranjak setelah meletakan piring di atas meja. Amna raih ponsel nya dan ternyata kedua sahabat nya lah yang menelpon lewat panggil video grub.
📞 'assalamualaikum besti' ucap Sarah dan Anisa kompak.
'waalaikumsalam, uhh kangen banget akutuh sama kalian'
📞'Halah... Kangen tapi gak ngasih kabar, mentang-mentang lagi honeymoon'
Amna dan anisa tertawa mendengar Sarah menggerutu. Dan berlanjut lah obrolan mereka, Hingga Amna tak menyadari kedatangan suami nya.
"Assalamualaikum sayang" ucap Radit, saat sudah berada di ruang tv.
"Waalaikumsalam, lho mas kok pulang gak ngabarin?" jawab Amna terkejut, namun ia langsung meraih tangan suami nya, "guys sorry ya, gue tutup dulu telpon nya. Assalamualaikum".
Setelah Sarah dan Anisa menjawab salam nya, Amna langsung memutus panggilan itu.
"Mas kangen de" ucap Radit, yang langsung memeluk Amna.
"Mas, kok bisa-bisanya sih lagi kerja terus pulang cuma karna kangen doang" ujar Amna terbahak-bahak.
"Ade gak kangen emang sama mas?" tanya Radit dengan nada sedikit kesal.
"Kangen mas, cuma kan nanti ketemu kalau mas pulang kerja" jawab Amna sambil mengusap pelan pipi suami nya, "Udah makan siang belum?"
Radit menggeleng pelan, "Pengan di suapin!" jawab radit dengan nada sedikit manja.
"Tapi Amna gak masak buat makan siang, lauk yang tadi pagi masih ada soalnya. Tapi tadi Amna bikin bakwan jagung, mas mau?" tanya Amna.
"Mau sayang" jawab Radit antusias.
Karna bakwan jagung yang Amna goreng tadi sudah habis, jadi amna goreng lagi untuk suami nya.
"Mas gapapa, kalau lagi kerja kaya gini trus pulang?" tanya Amna, pada Radit yang sedang memeluk nya dari belakang.
"Kan mas pulang pas jam istirahat sayang!" jawab Radit, sambil mengendus leher Amna.
Amna memejamkan mata nya, karna merasa merinding saat leher nya terus dikecup oleh Radit.
"Bakwan nya udah matang, ayo mas makan Amna suapin" ujar Amna, yang berjalan ke meja makan.
Dan kini mereka pun makan, dengan amna yang menyuapi Radit. Membuat Lelaki itu terus melebarkan senyum nya, sambil menatap sang istri. Radit bersyukur, bisa di pertemukan oleh Amna.
Tepat jam 1 siang, Radit pamit pada Amna untuk kembali ke kantor. "Nanti kalau mau nitip sesuatu chat atau telpon mas aja ya sayang" ujar Radit, setelah mengecup kening Amna.
Amna mengangguk pelan. "iya mas!"
Setelah Radit melajukan mobil nya, Amna ingin segera masuk. Namun, ada beberapa ibu-ibu yang menyapa nya. Jadi Amna mengobrol sebentar, dengan ibu-ibu tersebut.
"Neng Amna bisa tuh ikut pengajian setiap hari Senin, di musholla kita" ucap Bu Yanti antusias, Bu Yanti rumah nya tepat di depan rumah Amna.
"In syaa Allah Bu, mulai senin depan saya ikut ngaji" jawab Amna tersenyum. ibu-ibu di sini terlihat ramah semua, jadi Amna mudah akrab dengan mereka.
"Nanti kita samper ya Neng Amna, kalau memang berkenan buat ikut" ujar Bu dera.
"Boleh Bu" jawab Amna mengangguk ramah.
*****
Saat jam sudah menunjukan pukul 4 sore, Amna langsung bergegas mandi. Namun, saat Amna membuka celana nya ternyata ia datang bulan. Karna Ada sedikit bercak darah, di celana dalam nya.
Amna melanjutkan mandi nya dengan cepat, setelah selesai ia keluar, dengan handuk yang tergulung di kepala. Selesai memakai skincare Amna keluar kamar, dan duduk di ruang tv untuk menunggu suami nya pulang. Dan benar saja, selang 15 menit kemudian Amna mendengar suara mobil Radit memasuki carport.
"Assalamualaikum sayang" ucap Radit tersenyum lebar.
"Waalaikumsalam suami" mendengar Amna memanggil begitu, Radit pun langsung menciumi seluruh wajah Amna.
"Udah mandi ya de? padahal mas mau ngajak mandi bareng!" tanya Radit, dengan nada sedikit merajuk.
"Iya tadi mandi, soalnya Amna Dateng bulan" jawab Amna santai.
"Hah, Ade Dateng bulan? Sayang, yang bener aja!" ucap Radit dengan lesu.
"Amna juga gak tau, bulan ini Dateng nya lebih ceper dari biasa nya." Amna meringis melihat wajah kecut suami nya.
Amna meminta Radit untuk segera mandi, walau dengan wajah yang di tekuk ia tetap menuruti perintah Amna.
"Baru juga berapa hari, masa udah libur aja!" gerutu Radit, saat di dalam kamar mandi.
Amna menyiapkan baju Radit, dan menaruh nya di atas kasur. Ia menunggu suami nya itu hingga selesai mandi. Radit keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang masih terlihat cemberut, dan itu membuat Amna merasa bersalah.
"Mas, Amna minta maaf ya" ucap Amna, yang langsung menghampiri suami nya.
Radit menghela napas, "Jangan minta maaf sayang, Ade gak salah. Harus nya mas yang minta maaf" ujar Radit.
"Mas tadi ibu-ibu disini, ngajakin Amna buat ikut pengajian setiap hari Senin" ucap Amna ketika mereka sedang makan malam.
"Ade udah ketemu sama ibu-ibu disini?" tanya Radit, dengan menaikan sebelah alisnya.
"Udah, pas tadi mas berangkat abis makan siang" jelas Amna pada Radit.
Radit mengangguk mengerti, "Kalau memang ade mau ya ikut aja sayang" ujarnya.
"Mau mas, Amna udah bilang sama Bu Yanti" jawab Amna.
"Biar mas aja yang cuci piring nya" ucap Radit, saat Amna membereskan bekas makan mereka.
"Amna aja mas, gapapa kok!" jawab Amna tersenyum.
"Taro di wastafel aja sayang, nanti mas yang cuci" ucap Radit sedikit menekan nada bicara nya.
Amna paham, jika suami nya sudah menekan suara nya, itu tanda nya ia tidak mau di bantah. Dan Amna pun hanya bisa menurut saja.
Amna duduk di ruang tv, sambil menunggu Radit selesai mencuci piring. Ia membuka aplikasi Netflix, untuk mencari film terbaru. Dan tak lama, Radit menyusul ikut duduk di samping nya.
Amna fokus pada film di depan nya, sementara Radit, fokus pada wajah istri nya. pipi Amna langsung memerah, setelah sadar kalau Radit dari tadi terus memperhatikan dia.
"De, tolong kasih tau mas ya! kalau suatu hari mas menyakiti hati Ade tanpa mas sadar" ucap Radit tiba-tiba.
"Tolong jangan pernah tinggalin mas sayang, minta apapun yang Ade mau dari mas. tapi tolong, jangan pernah tinggalin mas..." ucap Radit lirih.
"Mas, Amna janji gak akan pernah tinggalin mas Radit, kecuali atas seizin Allah" jawab Amna, dengan memegang pipi Radit.
Amna sudah memilih Radit sebagai pasangan hidup nya, dan Amna pun sudah berjanji pada diri nya untuk selalu menemani lelaki itu dalam keadaan apapun. Karna Amna, hanya ingin menikah sekali seumur hidup.
Lantas Radit pun memeluk Amna dengan erat, dan menciumi seluruh wajah wanita itu. Radit melumat bibir Amna dengan lembut lalu turun ke leher, hingga tiba-tiba Amna menghentikan kesenangan nya itu.
"Mas Amna lagi Dateng bulan, kalau mas lupa" ucap Amna mengingatkan suami nya.
Radit menghela napas panjang, dan merutuki diri nya karna tak bisa menahan nafsu, "Maaf sayang" lalu Radit mengecup kening amna mesra.
Happy Reading 💜
Jangan lupa like, komen dan vote ya guys 🥰
kapan ya suamiku begitu 🤧
paket lengkap banget si Radit Radit itu Tuhan