🍀TAMAT! 🍀
✅Follow IG: Lee_Yuta9
Niatnya hanya ingin menolong sahabatnya yang ingin kabur dari pernikahan karena perjodohan. Namun, malah membawa Yumna untuk menjadi pengantin pengganti sahabatnya itu.
Karena keluarga sahabatnya yang telah menerima dirinya, disaat Yumna dalam keadaan terpuruk. Yumna hanya menurut, ia ingin membalas kebaikan keluarga itu.
"Mungkin, hanya dengan ini aku bisa membalas kebaikan kalian. Mudah-mudahan suamiku nanti juga akan bersikap baik kepadaku. Dan untuk Gio, maafkan aku. Aku akan mengakhiri hubungan kita yang sudah lama terjalin. Meski aku masih mencintaimu," ucap Yumna dalam hati.
"Apapun akan aku lakukan, asal bisa lepas dari Jesselyn. Meski harus menikah dengan gadis lain, aku tidak peduli. Asal dia tidak mengganggu kehidupan pribadiku." tegas Langit Bagaskara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Menyesal
"Kamu malu karena ini?" Langit menundukkan kepalanya dan berucap tepat di sebelah telinga Ayumna. Tangannya seraya mengusap punggung istrinya yang polos tersebut. Membuat Ayumna menatap Langit dengan tatapan memohon.
Namun, Langit tidak mengidahkan permohonan Ayumna. Dengan sengaja ia meremas sebelah bongkahan yang berada di belakang Ayumna. Membuat Ayumna menjerit dan memukuli bahu Langit.
"Mas! Jangan macam-macam!" pekik Ayumna menatap Langit dengan tatapan yang menusuk. Sementara Langit menyeringai puas karena berhasil membuat Ayumna kesal.
"Hanya satu macam," bisik Langit dengan nada yang terdengar begitu sensual. "Ini hukuman buatmu yang telah berani membuat aku khawatir."
Langit mengarahkan kedua tangannya menyentuh bongkahan kenyal yang begitu menguji kesabarannya. Lalu dengan gerakan pelan namun pasti, Langit meremas bongkahan tersebut seakan akan ia sedang memainkan squishy.
Langit menelusup kan wajahnya ke ceruk leher Ayumna. Sehingga ia dapat menghirup dengan puas, aroma bunga lili yang di keluarkan oleh tubuh Ayumna. Sesekali ia menempelkan bibirnya ke kulit leher Ayumna dang mencecap nya dengan penuh n a f s u.
Ayumna tidak dapat lagi menahan suaranya yang ingin keluar. Ia mendesah saat Langit meremas benda kenyal bagian belakang tubuhnya. Dan di saat bersamaan Langit mencecap lehernya serta menggigitnya pelan.
"Aaahhh!!" suara Ayumna pun sukses keluar. "Mm-maass...," Ayumna mendesah dengan suara yang terdengar begitu seksi di telinga Langit. Membuat libido dalam dirinya pun meningkat.
"Jangan salahkan aku, Ay. Kamu yang meminta ini," Langit menyeringai saat melihat wajah Ayumna yang sendu dan seperti meminta untuk di puaskan.
Langit mengangkat tubuh Ayumna dan melingkarkan kaki Ayumna pada pinggang nya. Otomatis kedua tangan Ayumna melingkar di leher Langit dengan manja. Lagi-lagi Langit tersenyum melihat respon Ayumna yang sepertinya setuju mereka melakukan hubungan suami istri yang sesungguhnya.
Langit berjalan keluar dari kamar mandi. Menempelkan tubuh Ayumna pada pintu kamar mandi setelah ia tutup dengan kakinya. Seperti singa yang sedang lapar, ia mendapatkan buruannya selama ini. Tentu saja, ia nggak akan melepas nya dengan mudah.
Langit menyerbu bibir Ayumna penuh dengan nikmat. Ia terus menekan tubuh Ayumna yang berada pada pangkuan tangannya itu ke dinding.
Ayumna yang mendapat serangan seperti itu dari suaminya, awalnya hanya diam terpaku. Namun, satu menit kemudian ia terbuai dengan permainan lidah suaminya yang mungkin seorang pro.
"Jangan menyesal, Ay," bisik Langit di telinga Ayumna dengan suara yang begitu sensual. Lalu menyusuri leher hingga ke dada bagian atas Ayumna.
Setelah cukup puas dengan posisi seperti cicak menempel di dinding. Langit membawa Ayumna menuju ranjang. Merebahkan dengan pelan tubuh istrinya itu. Dengan cepat ia melepas semua pakaian yang masih melekat pada tubuh gagahnya.
Ayumna yang mendapat pikirannya kembali, saat menyadari kini tubuhnya benar-benar polos. Karena dari kamar mandi tadi dia tidak mengenakan apa-apa, kini ia berusaha menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
Langit yang melihat itu saat ia melepas celananya, dengan sigap langsung menarik selimut yang hampir menutupi tubuh polos istrinya.
"Kenapa di tutupi? Malu? Hmm?" tanya Langit dengan bibir yang mengulas senyum. Serta tatapannya yang tajam, yang lebih mengarah ke aset benda kenyal milik Ayumna. Tatapan Langit seoalah menggelap saat menatap pada kedua benda kenyal milik istrinya yang begitu menggoda. Meminta untuk segera di mainkan.
"Mas ... aku belum siap," rengek Ayumna setelah kesadarannya kembali penuh. Ia mengiba pada Langit, supaya suaminya itu
melepasnya malam ini.
"Sudah terlambat, Ay! Apa kamu tidak melihat dia?" tunjuk Langit pada benda kebanggannya. "Dia sudah minta di jinakkan ke tempat yang semestinya, Ay."
Ingat! apa yang kita bayangkan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada😂
So, like yang banyak🤧
