Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
“Kau memang seperti itu, Adrian ! Selalu berada di ketiak Ibu mu !” kata Kanaya
“Aku hanya mencoba menjadi anak yang berbakti padanya !” bantah Adrian
“Anak yang berbakti ? namun tak memperdulikan perasaan dan mental istrinya !” jawab Kanaya hingga membuat Adrian terdiam.
“Disaat Aku selalu bercerita mengenai sikap Ibu mu, adakah terbesit di benak mu untuk membela ku ? tidak kan ? Itu karena Kau selalu menomor satukan Ibu mu, tapi Kau lupa untuk memuliakan istri mu sendiri !” kata Kanaya menatap tajam Adrian.
“Kau pikir setelah ini Aku mau kembali padamu ? Jangan bermimpi, sampai mati pun Aku tidak akan mau kembali padamu !” kata Kanaya lagi.
“Tapi Aku masih mencintai mu !” kata Adrian cepat, ia tak ingin kehilangan Kanaya lagi.
Kanaya rasanya begitu muak melihat Adrian, yang begitu teguh pendiriannya untuk membuatnya kembali. Kanaya yakin, Adrian melakukan ini karena Adrian sudah mengetahui identitasnya, coba saja jika ia bukan keturunan keluarga Abraham, mana mungkin Adrian mau sampai mengemis ingin ia kembali padanya.
“Kalau Kau masih mencintai Ku ? Maka Aku mengajukan syarat untuk mu !” kata Kanaya menatap Adrian.
“Apa ? Apa pun akan Ku lakukan, Kanaya ?” tanya Adrian cepat, ia akan melakukan apa pun yang Kanaya inginkan. Agar Kanaya bisa kembali padanya.
“Kau serius ?”
Adrian menganggukkan kepalanya.
“Pertama, ceraikan istri mu.” Kata Kanaya pelan.
“Iya, Aku akan menceraikannya !” jawab Adrian begitu pasti. Dan membuat Kanaya begitu miris mendengarnya. Padahal mereka baru saja menikah dan terlihat begitu bahagia. Namun Adrian dengan penuh keyakinan mau menceraikan istrinya, demi dirinya.
“Yang kedua, masuk kan Ibu mu ke panti jompo !” kata Kanaya yang membuat Adrian lalu menatap nanar pada Kanaya.
“Apa kata mu ? Memasuk kan Ibu Ku ke panti jompo ?”
Adrian seakan tak percaya dengan apa yang Kanaya katakan barusan. Setahu Adrian, Kanaya adalah wanita yang bersifat lemah lembut itulah mengapa Adrian jatuh cinta padanya dan menikahinya. Namun Adrian tak menyangka jika Kanaya bisa begitu tega mengatakan hal semacam itu padanya. Menginginkan Ibunya tinggal di panti jompo.
Anak kandung mana yang tega memasukkan Ibunya ke panti jompo ? tentu saja Adrian tak bisa melakukan itu !
“Kenapa ? Apa Kau tidak sanggup ?” tanya Kanaya menatap Adrian begitu intens.
“Dia Ibu kandung Ku, mana mungkin Aku memasukkannya ke panti jompo !” jawab Adrian, mengusap kasar wajahnya.
“Kalau Kau tidak sanggup, ya sudah ! Itu berarti Aku sampai kapan pun tidak akan mau kembali pada mu !”
Kanaya akan membalaskan rasa sakit hatinya pada Adrian dengan membuat Adrian dan Yulia terpecah belah sebagai seorang Ibu dan Anak. Kanaya ingin mereka berdua merasakan apa yang telah Kanaya rasakan.
“Ku beri Kau waktu satu bulan ! Jika saja Kau tidak mampu melakukan apa yang Ku ingin kan ! Maka jangan bermimpi Aku bisa kembali padamu !”
Kanaya kemudian ia mengambil ponselnya yang sempat terjatuh di atas karpet. Lalu pergi meninggalkan Adrian di dalam kamar hotel tersebut.
Langkah kaki Kanaya saat berjalan di koridor melemah bahkan terhenti. Jantungnya mendadak begitu nyeri ketika kembali teringat kejadian barusan bersama Adrian. Begitu terasa sesak, Adrian sama sekali tak menunjukkan rasa bersalah dan penyesalannya. Ia bahkan tak menunjukkan rasa kehilangan atas kematian Kendra.
Sungguh miris ! Ternyata benar, Kanaya sudah menghabiskan waktu dengan pria yang salah. Yang ada dalam benak dan bayangan Adrian tentangnya mungkin hanyalah keinginan akan menjadi menantu keluarga Abraham yang begitu kaya raya dan memiliki kekuasaan.
“Kau bahkan tidak peduli dengan Kendra ! Hiks..hiks…”
Kanaya menangis, dan mencoba meraih tembok agar tubuhnya tak terjatuh. Namun tiba-tiba dengan cepat seseorang memegang tangannya dan memeluk tubuhnya, pelukan yang membuat Kanaya aman dan nyaman.
...****************...
berfikir dulu sebelum bertindak. cari tau dulu sebelum menuduh orang.
untung adam masih bersabar, kalau tidak, pasti kamu sudah tinggal nama. tp adam tau bahwa kamu itu salah faham saja.
ayo cepat bertindak adam, selamatkan istrimu jangan sampai kenapa kenapa.
thor, kanaya jangan di apa apakan.
selamatkan kanaya.