"Urusan kita belum selesai, saya ada penawaran kalau kamu setuju maka kamu harus mau mengandung anak saya."
"Saya tidak setuju."
"Benarkah kamu tidak setuju? saya ini akan memberikan penawaran yang sangat menarik, bukankah sekarang kamu sedang mencari seorang pria?"
Apa sebenarnya yang akan di tawarkan oleh laki laki itu hingga dia percaya diri sang perempuan tidak akan menolak.
Jangan Lupa Like Dan Komen! Wan Kawan 🤗😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Sedangkan saat ini Riri sudah sampai di rumahnya, dia langsung memanggil Linda yang ternyata masih tertidur pulas di kamarnya. Dia kesal dengan Linda karenanya perawannya hilang di ambil orang lain, Riri memang selama ini menjaga keperawanannya untuk suaminya kelak.
Kalau saja semalam Linda tidak meninggalkan dia begitu saja mungkin saat ini dia masih perawan. Tapi dia juga ceroboh kenapa mau-mau saja diajak oleh laki-laki tidak dikenal.
"Linda bangun kamu, kamu ninggalin aku semalam dan kamu malah tidur nyenyak saat ini? kamu tidak tau kalau sahabatmu ini sudah di perawani oleh laki-laki brengsek" Riri terus mengguncang tubuh Linda hingga Linda terusik.
"Kenapa sih Ri beringsik tau aku lagi tidur nih ngantuk banget semalam cariin kamu tapi enggak ketemu-ketemu" Linda berucap dengan suara khas bangun tidur serak-serak basah.
"Kamu nyariin kemana?"
"Aku cariin kamu di sekitaran club, aku mencari kamu hingga jam dua dini hari. sebenarnya kamu kemana sih Ri? kamu pulang duluan ya ninggalin aku kok kamu jahat banget sih Ri."
"Jangan sok sedih gitu dong, seharusnya aku yang sedih saat ini bukan kamu lagian kamu kemana sih ninggalin aku lama banget di sana? kamu tahu tidak aku di seret dan di paksa oleh seorang pria yang tidak aku kenali dan perawanku hilang dalam semalam."
Mendengar cerita Riri Linda kaget dan langsung terbangun, nyawa yang sebelumnya belum terkumpul sempurna tiba-tiba seperti di tarik untuk cepat kembali. Linda duduk menghadap Riri dan melihat keadaannya, memang sih kalau dilihat-lihat penampilan Riri sedikit berantakan bibir dan matanya yang sedikit bengkak.
"Baju yang kamu pakai semalam ke mana? kok kamu pakai baju yang berbeda?"
"Baju aku di robek oleh pria brengsek itu" mendengar ucapan Riri Linda malah salah fokus dan menanyakan hal lain.
"Waw berarti semalam hot sekali ya kalian berdua, gimana apakah pria itu begitu kuat? tapi melihat dari penampilan kamu sih tidak di ragukan lagi kekuatan pria itu di ranjang" Linda membayangkan adegan Riri semalam membuatnya senyum-senyum sendiri.
"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri gitu? kamu jangan mikir aneh-aneh ya Lin."
"Gimana aku enggak mikir aneh-aneh melihat penampilan kamu saat ini saja sudah memperjelas semuanya."
"Kejadian ini terjadi juga karena kamu Lin! coba saja semalam kamu tidak mengajak aku ke sana pasti saat ini aku aman-aman saja" Riri mengerucutkan bibirnya dan mengalihkan pandangannya dari Linda, dia berkaca-kaca saat teringat kejadian semalam.
"Maaf ya Ri, aku ini memang sahabat yang tidak baik buat kamu sekali lagi aku minta maaf ya" raut muka Linda langsung sedih, dia menyesal karena meninggalkan Riri sendiri semalam.
"Iya aku maafin lagian udah kejadian juga, kita juga tidak bisa memutar balik waktu" akhirnya mereka berdua berbaikan dan berpelukan sambil menangis tersedu-sedu apalagi Linda dia yang menangis keras hingga Riri menenangkannya. Saat tangis sudah mulai mereda mereka berdua terdiam sejenak untuk menormalkan emosinya.
"Kita ke butik langganan aku aja yuk biar enggak sedih lagi di sana juga banyak banget gaun yang bagus dan cocok buat ngedate buat kamu nanti aku pilihkan yang paling bagus" Linda membuka suara lebih dahulu.
"Ok aku ikut kamu aja yang penting nanti di sana jangan pilihkan aku gaun yang aneh-aneh" peringat Riri.