Ksatria Bidadari

"Motorku mogok, Mana udah sore lagi. Dan juga gajianku masih 2 bari lagi" Kata Bram meringis. Argo melihat cuaca di atas kepalanya yang tiba tiba mendung dan gelap mulai melanda "Masukkan motormu ke bengkel dekat Toko itu. Aku akan mengantarmu pulang

"Tapi aku belum punya uang lebih.."

Pinjam uangku dulu saja Kau bisa menggantinya kalau ada uang. Ayo Bram. Apa kan mau kehujanan naik bis dan tidak bisa melatih bela diri? Lagi pula besok kau harus keria kan?" Bram menimbang nimbang perkataan Argo. Argo benar. Om nya sudah tua dan walaupun masih bekerja tani dia tak mau merepotkan Qunya apalagi dia dan Susi pun harus bekerja untuk membiayai sekolah Flo di SMA Favorit semua anak Kota Metropolis. Bram menyetujui usul Argo Dia membawa motornya ke Bengkel dekat situ. Tadinya orang bengkel menolak karena dia pun mau pulang setelah dia menyelesaikan servis motor yang sedang diotak atik sejak siang tadi tapi Ketika Argo membayar di muka sebagai DP, Orang bengkel itu menyanggupi untuk membetulkan motor Bram tapi dia harus mengambil motor itu besok siang. Setelah deal. Bram pun diantar pulang oleh Argo.

Hujan pun menyertai perjalanan Argo dan Bram menuju umah Bram.

"Rumahmu Dimana? Setelah kita kenal 2 tahun. Baru pernah aku mau ke rumahmu. Itu juga karena motormu yang mogok

Bram memberitahukan Alamat rumahnya, Bram tersenyum. Dia tahu kegiatan Argo yang dikenal sebagai Rendi itu sangat padat Apalagi setelah dia dikenal sebagai aktivis Mahasiswa yang paling aktif menyuarakan suara

"Jadi rumahmu dekat dengan Lokasi Desa yang terbakar itu? Mengerikan sekali dengar ceritamu kalau ternyata ada monster yang mengamuk di sana" Ucap Argo dengan pura pura takut setelah Bram memberitahukan Alamat rumahnya kepada Argo.

Ketika sudah sekitar 20 meter dari rumah Bram, Cincin Argo berkedip kedip. Dia melihatnya bergetar dan Argo yang merasakan pergetaran cincin itu hanya terdiam tapi dia tetap waspada. Terlihat di sana, Om nya Bram menahan seseorang yang ada di pintu untuk Regi Seseorang yang berwajah tampan

"Itu Om ku Apa yang dia lakukan?"

Argo menghentikan mobilnya dan ikut berlari kea rah mah Bram seperti yang Bram lakukan. Terlihat di sana Pria yang sudah dikenal baik oleh Argo menatapnya Argo pun mengenali

Pria itu walaupun penampilannya berubah.

Firasat Argo mulai bermain dan dia tahu siapa yang dia lihat.

"Kakakkkkk.." Teriak Argo.

Bram menghentikan Langkah kakinya Melihat kea rah Argo yang berlari lebih cepat dan Om aya melapas pegangannya karena Pria yang disebut Kakak oleh teman keponakannya itu terlihat jatuh ke bawah, Pria itu langsung memeluk Argo erat erat setelah Argo datang dan menghampiri Ifan. Aura wama Putih dan hijau melingkupi kedua tubuh orang yang sedang berpelukan Bram mundur sedikit ke belakang. Bros yang ada di tangan Susi pun melayang kea rah Argo dan Ifan dan menyelubungi mereka dengan warna kuning.

"Argo...Akhimya aku menemukanmu adikku Ifan memeluk Argo dengan erat.

Susi dan Flo yang melihat dari dalam rumah pun terkejut dan terharu dengan keadaan tersebut Bahkan Bram sampai ternganga sebelum suara Om nya dan Hujan membuyarkan semuanya

"DI sini sudah gerimis. Kalian tidak mau kehujanan dan sakit kan? Ayo masuk," kata Om Cahyo sambil masuk.

BERSAMBUNG