NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Menjadi Musuh Utama

Terlahir Kembali Menjadi Musuh Utama

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Elf / Fantasi Wanita
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

Setelah kematian yang tragis, dia membuka matanya dalam tubuh orang lain, seorang wanita yang namanya dibenci, wajahnya ditakuti, dan nasibnya dituliskan sebagai akhir yang mengerikan. Dia kini adalah antagonis utama dalam kisah yang dia kenal, wanita yang dihancurkan oleh sang protagonis.

Namun, berbeda dari kisah yang seharusnya terjadi, dia menolak menjadi sekadar boneka takdir. Dengan ingatan dari kehidupan lamanya, kecerdasan yang diasah oleh pengalaman, dan keberanian yang lebih tajam dari pedang, dia akan menulis ulang ceritanya sendiri.

Jika dunia menginginkannya sebagai musuh, maka dia akan menjadi musuh yang tidak bisa dihancurkan. Jika mereka ingin melihatnya jatuh, maka dia akan naik lebih tinggi dari yang pernah mereka bayangkan.

Dendam, kekuatan, dan misteri mulai terjalin dalam takdir barunya. Tapi saat kebenaran mulai terungkap, dia menyadari sesuatu yang lebih besar, apakah dia benar-benar musuh, atau justru korban dari permainan yang lebih kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8: Awal Perjalanan Baru dan Kebutuhan Akan Uang

Disetiap bab aku kasih sub judul tambahan ya, biar yang baca faham setelah ini apa-apanya ya. Biar tidak gagal fokus kawan.

Okay..

...Happy reading...

Seraphina berdiri di tepi bukit, menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Cahaya bulan keperakan menyinari permukaan dunia yang kini menjadi rumah barunya. Perpisahannya dengan Isolde masih segar dalam ingatan, tetapi ia tidak bisa terus-menerus tenggelam dalam emosi.

Dunia ini jauh lebih luas dari yang ia bayangkan, dan ada banyak misteri yang harus ia pecahkan. Namun, sebelum semua itu, ada satu hal yang lebih mendesak.

Dia butuh uang.

Tidak peduli seberapa kuatnya seseorang, dunia ini tampaknya tetap membutuhkan mata uang untuk bertahan hidup. Meskipun ia memiliki kemampuan sihir dan keterampilan bertarung, tanpa perbekalan yang layak, ia akan kesulitan melakukan perjalanan panjang.

Menentukan Strategi

Seraphina merenung sejenak.

Bagaimana cara tercepat untuk mendapatkan uang?

Di dunia sebelumnya, ia bisa dengan mudah menggunakan identitasnya untuk mengakses rekening bank atau mengandalkan teknologi. Namun, di dunia ini, semuanya berbasis kekuatan, koneksi, dan kepandaian.

Pilihan pertama yang muncul dalam benaknya adalah menjadi pemburu hadiah atau tentara bayaran.

Namun, tanpa informasi yang cukup tentang bagaimana sistem di dunia ini bekerja, ia tidak bisa begitu saja menawarkan jasanya.

Pilihan kedua adalah mencari barang berharga yang bisa dijual.

Mengingat bahwa ia sekarang memiliki akses ke sihir dan ruang antardimensi, mungkin ada cara untuk menemukan atau mendapatkan harta yang dapat ditukarkan dengan uang.

Pilihan ketiga adalah mencari pekerjaan sederhana di sebuah desa atau kota. Namun, opsi ini terdengar membosankan dan membuang terlalu banyak waktu.

Ia tidak punya waktu untuk berlama-lama dalam kehidupan biasa.

Seraphina mengepalkan tangannya.

Aku akan mencoba cara kedua dulu.

Jika ia bisa menemukan barang berharga dari reruntuhan, hutan, atau tempat-tempat tersembunyi, ia bisa menjualnya untuk modal awal sebelum mulai menjalankan rencana jangka panjang.

Memasuki Kota Pertama

Dengan keputusan itu, Seraphina mulai menuruni bukit dan menuju ke arah cahaya yang terlihat di kejauhan.

Setelah berjalan selama beberapa jam, ia akhirnya tiba di sebuah kota kecil yang cukup ramai. Lampu-lampu lentera menerangi jalanan berbatu, dan suara tawa serta obrolan terdengar dari berbagai sudut kota.

Banyak pedagang membuka lapak mereka di pasar malam, menjual berbagai barang mulai dari kain hingga senjata.

Seraphina menyesuaikan tudungnya agar tidak menarik perhatian. Sebagai seorang elf berdarah campuran, ia harus berhati-hati, terutama karena ia belum tahu bagaimana penduduk setempat memperlakukan kaum seperti dirinya.

Ia berjalan dengan tenang, mengamati lingkungan sekitarnya.

Yang pertama kali menarik perhatiannya adalah sebuah toko yang menjual permata dan barang antik.

Mungkin di sinilah aku bisa menjual sesuatu jika menemukannya nanti.

Lalu, ia melihat papan pengumuman yang berisi berbagai informasi, termasuk permintaan bantuan dari berbagai pihak.

Beberapa di antaranya adalah misi berburu monster, mencari bahan langka, atau melindungi kafilah pedagang.

Menarik.

Jika ia tidak berhasil menemukan barang berharga, mungkin menjadi pemburu hadiah atau pengawal kafilah bisa menjadi alternatif.

Namun, sebelum itu, ia butuh informasi lebih banyak.

Masuk ke Penginapan dan Mendengar Desas-desus

Seraphina akhirnya memutuskan untuk menginap di sebuah penginapan sederhana. Setelah membayar dengan beberapa koin perak yang ia temukan di kantong pakaian Seraphina yang asli, ia duduk di sudut ruangan, mendengarkan percakapan orang-orang di sekitarnya.

Beberapa pemburu berbicara tentang sebuah reruntuhan tua di utara kota yang katanya menyimpan harta kuno.

“Banyak yang sudah mencoba masuk ke sana,” kata salah seorang pria dengan janggut lebat. “Tapi tidak ada yang keluar dengan selamat.”

Seorang wanita dengan pakaian petualang tertawa kecil. “Mungkin bukan karena bahaya di dalamnya, tapi karena mereka tidak cukup pintar untuk mengambil harta yang ada di sana.”

Seraphina mengingat informasi itu.

Jika reruntuhan itu benar-benar berisi harta, maka bisa jadi tempat yang cocok untuk mencari modal awal.

Namun, ia harus berhati-hati.

Dunia ini penuh dengan bahaya yang tidak terduga.

Dengan tekad yang semakin kuat, ia memutuskan bahwa besok pagi, ia akan pergi ke reruntuhan itu.

Malam itu, Seraphina memutuskan untuk menginap di penginapan sederhana di pinggiran kota. Ia memilih tempat yang tidak terlalu mencolok—hanya sebuah kamar kecil dengan ranjang kayu dan meja kecil di sampingnya. Meskipun sederhana, tempat ini cukup nyaman untuk beristirahat.

Namun, pikirannya tetap terjaga.

Esok pagi, ia akan pergi ke reruntuhan kuno yang konon menyimpan banyak harta dan pengetahuan.

Ia membutuhkan uang dan sumber daya untuk bertahan hidup di dunia ini, dan reruntuhan itu bisa menjadi awal yang baik.

Tetapi sebelum ia sempat memejamkan mata, suara gaduh dari luar penginapan menarik perhatiannya.

Intervensi di Malam Hari

Suara teriakan bercampur dengan suara pukulan terdengar di luar.

Seraphina bangkit dari tempat tidurnya dan dengan cepat mengenakan tudungnya, menyembunyikan wajah khas elfnya yang bercahaya.

Begitu keluar dari penginapan, matanya langsung tertuju pada sekelompok pria berbadan besar yang mengeroyok seseorang di sudut jalan yang remang-remang.

Seorang pemuda berambut cokelat kusut tergeletak di tanah, darah menetes dari sudut bibirnya.

“Kau pikir pantas ikut dalam ekspedisi reruntuhan besok?” Salah satu pria yang mengeroyoknya mencibir. “Sampah sepertimu pasti hanya akan jadi beban!”

“Aku… aku hanya ingin mencoba,” pemuda itu terbatuk lemah, mencoba bangkit. “Aku butuh uang…”

Namun, sebelum ia bisa berdiri tegak, satu tendangan keras kembali menjatuhkannya ke tanah.

Seraphina mendesah pelan. Pemandangan seperti ini selalu sama, tidak peduli dunia mana pun itu.

Dengan langkah ringan, ia mendekati mereka.

“Cukup.”

Suaranya tenang, tetapi ada sesuatu dalam nadanya yang membuat para pria itu langsung menoleh.

Salah satu pria yang bertubuh besar mendengus. “Kau siapa?”

Seraphina tidak menjawab. Ia hanya mengangkat satu tangannya sedikit, dan seketika udara di sekitar mereka berubah.

Sebuah tekanan tak kasatmata menyelimuti area tersebut.

Para pria itu merasakan bulu kuduk mereka berdiri. Seolah-olah ada sesuatu yang mengintai mereka dari kegelapan.

“Aku tidak ingin membuang waktuku dengan kalian,” Seraphina berkata datar. “Pergilah sebelum aku benar-benar marah.”

Pria-pria itu saling berpandangan. Mereka jelas marah karena digertak oleh seorang wanita, tetapi naluri mereka mengatakan bahwa lebih baik tidak cari masalah dengannya.

Dengan dengusan kesal, mereka mundur dan pergi.

“Awas saja kau, dasar wanita sombong!” Salah satu dari mereka meludah ke tanah sebelum benar-benar pergi.

Setelah mereka menghilang di kegelapan, Seraphina menoleh ke pemuda yang masih tergeletak di tanah.

“Kau baik-baik saja?”

Pemuda itu menatapnya dengan ekspresi campuran antara terkejut dan kagum.

“A-Aku… Ya, terima kasih…”

Seraphina mengulurkan tangannya, dan pemuda itu menerimanya dengan ragu-ragu.

Perkenalan dengan Callan

Setelah memastikan pemuda itu bisa berdiri dengan baik, Seraphina membawanya kembali ke penginapan dan menyuruhnya duduk di salah satu bangku di ruang makan.

Pelayan penginapan tampak ragu-ragu sebelum akhirnya membawa segelas air dan sepotong roti untuk pemuda itu.

“Aku Seraphina,” katanya.

Pemuda itu menelan roti dengan susah payah sebelum menjawab, “Aku Callan.”

Seraphina mengamati wajahnya yang masih penuh luka lebam. Dia tampak bukan tipe petarung, tetapi jelas memiliki tekad yang kuat.

“Kenapa kau ingin pergi ke reruntuhan?” tanyanya.

Callan menghela napas sebelum menjawab, “Aku butuh uang untuk menebus adikku dari para rentenir. Jika aku bisa menemukan sesuatu di sana, aku bisa menyelamatkannya.”

Seraphina diam.

Anak ini terlihat lemah, tetapi memiliki tujuan yang jelas.

Dan kebetulan… tujuan mereka sama.

“Siapa yang memimpin ekspedisi?” Seraphina bertanya lagi.

Callan meneguk airnya sebelum menjawab, “Beberapa petualang berpengalaman. Aku hanya bergabung dengan mereka karena butuh perlindungan.”

Seraphina mengangguk. Itu bukan rencana yang buruk.

Jika dia ingin memasuki reruntuhan tanpa menarik perhatian, mengikuti ekspedisi seperti ini bisa menjadi pilihan yang baik.

“Kalau begitu, aku juga akan ikut.”

Callan menatapnya dengan mata melebar. “Hah? Tapi… kenapa?”

Seraphina hanya tersenyum tipis. “Aku juga punya urusan di sana.”

Perjalanan ke Reruntuhan

Keesokan paginya, mereka berkumpul di depan gerbang kota bersama rombongan ekspedisi yang berjumlah sekitar sepuluh orang.

Pemimpin kelompok itu adalah seorang pria berbadan besar dengan pedang raksasa di punggungnya.

Pria itu menatap Seraphina dengan ekspresi penuh kecurigaan.

“Siapa kau?”

“Seraphina.”

“Petualang?”

“Bisa dibilang begitu.”

Pria itu mendengus tetapi tidak bertanya lebih lanjut.

Setelah memastikan semua anggota ekspedisi hadir, rombongan mulai bergerak menuju reruntuhan yang berada di dalam hutan lebat di utara kota.

Perjalanan ini akan memakan waktu setengah hari, dan sepanjang jalan, Seraphina bisa merasakan sesuatu yang aneh.

Ada sesuatu yang mengintai mereka.

Namun, untuk saat ini, dia memilih untuk tetap diam dan mengamati.

Perjalanan ini baru saja dimulai, dan instingnya mengatakan bahwa reruntuhan itu menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang terlihat di permukaan.

1
MissHalu🐌🐢
mereka yg bertempur Mak yg cape
MissHalu🐌🐢
makin di baca makin banyak hal yg tak terduga.. semua teka-teki nya penuh dengan misteri
MissHalu🐌🐢
waalaikumsalam..
Al-fatihah buat neng Alika beliau orang baik dan Allah menyayangi orang baik, beliau meninggal di hari Jumat bertepatan setelah malam nisfu syabaan setelah tutup buku amalan.. semoga beliau di terima iman Islamnya di ampuni segala dosanya dan di tempatkan di tempat terindah aamiin ya rabbal alamiin 🤲
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯𝒜ͬ𝓁ͧ𝒾ᷤ𝓀ͧ ͪ௸: aamin/Cry/
Sean71: amin🤲🏻
total 2 replies
MissHalu🐌🐢
kembali otak Mak di penuhi dengan pertanyaan yg masih menjadi misteri
MissHalu🐌🐢
bener kan Seraphina bisa
MissHalu🐌🐢
lanjutkan thor Mak betah kok, karna disini penuh teka-teki dan perjalanan nya sangat menegangkan /Determined//Determined//Determined/
MissHalu🐌🐢
semangat Seraphina aku yakin kamu bisa/Determined//Determined//Determined/
P®iπ©£ ®@πd0m§
keren,, lanjuuut
MissHalu🐌🐢
huaaa banyak teka tekinya ini mh,kaya TTS
MissHalu🐌🐢
keren.. mak ijin mampir ya,jangan marah kalo Mak betah/Facepalm/
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞Arlingga✿꙳❂͜͡✯࿐
keren,,, semangat say,,,
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯𝒜ͬ𝓁ͧ𝒾ᷤ𝓀ͧ ͪ௸: maksih say/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!