Dua orang remaja yang bertemu di bangku SMA, pertemanan menyatukan keduanya kemudian naik level menjadi jatuh cinta.
Banyak rintangan yang harus di lewati untuk mencapai kata BERSAMA, hingga salah satu dari mereka dipaksa untuk pergi.
Apakah perjuangan cinta mereka akan berakhir indah layaknya senja dan langit biru? Mau menjadi saksi perjuangan cinta mereka?
Baca disini‼️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19: Zebra Cross
Sekolah hari inis udah berakhir Akia dan Cika sedang menunggu kedatangan Antony dan Daniel di depan gerbang sekolah.
"Mereka mana sih?, lama banget." Kata Cika tampak kesal.
"Sabar Cik, sebentar lagi." Kata Akia tampak melihat ekspresi dalam sekolah.
Setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya Denika dan Antony muncul.
"Woy lama banget." Kata Cika berteriak sambil menunjuk keduanya.
Denika dan Antony yang menyadari Cika marah segera berlari agar cepat sampai di gerbang.
"Sorry Cik, gue abis berak." Kata Antony menggaruk kepalanya.
"Lama banget gila, lo berak batu?." Kata Cika dengan wajah kesal.
"Udah jangan marah, porsi traktirannya gue tambah deh." Kata Antony membujuk Cika.
"Seriusan?." Kata Cika mendekat ke arah Antony.
"Serius." Kata Antony mantap.
"Oke ayo." Kata Cika menggandeng tangan Antony dan berjalan lebih dulu dengan bergandeng tangan.
Akia dan Denika hanya dapat tersenyum melihat Cika dan Antony.
"Ayo Ki." Kata Denika mendekat ke arah Akia.
"Iya ayo." Kata Akia mulai berjalan berdampingan dengan Denika.
"Akia ayo!." Teriak Cika dari kejauhan.
"Iya duluan aja." Kata Akia melambai ke arah Cika.
Akia tersenyum ke arah Cika dan Antony, sedangkan Denika hanya dapat menatap senyum Akia yang menunjukan gigi gingsulnya.
Keduanya berjalan berdampingan dengan canggung tanpa diiringi sepatah katapun.
"Kamu,,." Kata Akia.
"Bes,,." Kata Denika.
Keduanya tampak tertawa merasakan kecanggungan itu.
"Kau duluan aja." Kata Denika disertai senyum diwajahnya.
"Enggak kamu duluan aja." Kata Akia canggung.
Tak amu situasi menjadi lebih canggung Denika memutuskan menyampaikan apa yang hendak disampaikannya tadi.
"Besok kamu pulang sekolah ada acara nggak?." Kata Denika dengan tangan yang bergetar hebat.
"Kayaknya luang deh, emang ada apa?." Kata Akia sambil memperhatikan jalan yang sedang di pijaknya.
"Besok mau jalan sama aku?." Kata Denika dengan suara bergetar.
"Kok suara kamu bergetar gitu, kamu sakit?." Kata Akia memandang wajah Denika yang dipenuhi keringat.
"Enggak." Kata Denika sambil mengusap keringat didahinya.
"Giman ki?." Kata Denika menanyakan Kemabli jawaban Akia.
"Emm boleh, langsung sehabis pulang sekolah?." Kata Akia.
"Iya." Kata Denika tersenyum.
Keduanya tampak tersenyum lebar sambil menikmati perjalanan mereka menuju warung bakso di sebrang sekolah.
"Heh sini, jangan kelamaan." Teriak Antony dari dalam warung.
"Iya." Jawab Denika.
"wihh jalannya rame banget ya." Kata Akia melihat ramainya jalan raya.
"Iya soalnya di depan lagi ada hajatan." Kata Denika.
"Kita nyebrang sini aja." Kata Denika.
"Tapi di depan ada zebra cross." Kata Akia menolak ajakan Denika.
"Udah lewat sini aja, kelamaan nanti." Kata Denika.
Belum sempat menjawab Denika sudah menarik tangan Akia.
"Yuk." Kata Denika sambil menarik lembut tangan Akia.
Antony yang melihat kejadian di depannya kemudian berkomentar.
"Anjay bisa aja si Denika, padahal tinggal geser lima meter ada zebra cross tuh." Kata Antony sambil memanyunkan bibirnya.
"Makasih ka." Kata Akia setelah sampai di sebrang jalan.
"Iya sama-sama." Kata Denika memandang ajah Akia.
"Udah kali pegangan nya." Kata Antony melihat tangan Denika dan Akia yang masih terkait.
Akia dan Denika yang menyadari tangannya masih bergandengan segera melepaskan pegangan tangan itu.
"Eh udah pesen Ton?." Kata Akia mengalihkan pembicaraan.
"Udah dari tadi. Ayo masuk." Kata Antony.
Keduanya masuk menyusul Antony dan Cika yang sudah memesan lebih dulu.
"Wihh Cik udah mulai aja." Kata Akia melihat Cika sedang menyantap bakso.
"Permisi mas, mba. Ini pesanannya tiga bakso sama satu mie ayam ya, ini minumannya." Kata Ibu pemilik warung.
"Iya Bu, terima kasih." Kata Denika.
"Iya sama-sama." Kata Ibu pemilik warung kalau meninggalkan meja mereka.
"Lah ini tiga, satu buat siapa?." Kata Denika meliahat mangkok bakso di depannya.
"Gue lah, gue kan dua porsi." Kata Cika sambil mengambil satu mangkok bakso lagi.
Denika, Akia dan Antony hanya dapat tertawa melihat tingkah Cika yang seperti anak kelaparan.
Keempatnya makan dengan lahap, Daniel, Antony, Vika dengan baksonya sedangkan Akia dengan mi ayam kesukaannya.
Setelah selesai makan keempatnya tampak meminum es teh di depan mereka.
"Besok sepulang sekolah kalian ada acara nggak?." Kata Antony.
"Gue mau belajar bareng dong, nilai gue anjlok." Kata Antony dengan nada sedih.
"Gue ada acara." Kata Denika sambil menyeruput es teh di depannya.
"Aku juga." Kata Akia.
Antony dan Cika tampak bertatapan melihat tingkah keduanya yang begitu mencurigakan.
"Kalian berdua,,,." Kata Cika sambil tersenyum.
"Enggak kita beda acara kok, ya kan ka?." Kata Akia.
"Iya beda." Kata Denika mengangguk.
"Oh kalau beda yaudah." Kata Cika.
"Udah kan, bayar gih." Kata Cika sambil menyenggol lengan Antony.
"Oke gue bayar, tunggu ya." Kata Antony bangkit dari duduknya.
Setelah menunggu beberapa menit Antony tampak udah membereskan pembayaran bakso.
"Yuk udah." Kata Antony.
Ketiganya lalu bangun dari duduknya dan keluar dari warung.
"Kalau gitu, kita duluan ya. Makasih Antony traktirannya." Kata Akia.
"Oke sama-sama Ki hati-hati ya." Kata Antony melambaikan tangan.
Akia dan Cika mulai berjalan menjauh untuk pulang menuju ke panti asuhan yang jaraknya lumayan dekat.
"Udah ngeliatnya." Kata Denika pada Antony.
"Dih, santai bro gue liatin Cika bukan Akia." Kata Antony sambil menyenggol lengan Denika.
"Oh." Kata Denika singkat.
"Lo mau jalan sama Akia ya?." Kata Antony masih berdiri di depan warung bakso.
"Loh kok tau?." Kata Denika Dnegan wajah terkejut.
"Antony nih bos ,senggol dong. Apa sih yang nggak gue tahu." Kata Antony menyombongkan dirinya.
"Gue doain semoga cepet jadian ya, gue tau Lo kecintaan banget sam Akia." Kata Antony.
"Amin tuhan." Kata Denika.
"Makasih ton." Kata Denika lalu memeluk tubuh Antony.
tit tit tit
Bunyi klakson mobil terdengar.
"Eh jemputan gue tuh." Kata Denika.
"Lo mau sekalian gue anterin nggak?." Kata Denika menawarkan diri.
"Gass." Kata Antony.
Keduanya kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang.
"Eh kok beda supirnya?." Kata Antony.
"Iya, yang biasa lagi cuti. Istrinya sakit." Kata Denika.
Ketika mobil sedang melaju di jalanan raya, tiba-tiba supir menginjak rem, dan membuat Denika dan Antony sangat terkejut.
"Pak kenapa?." Kata Denika.
Bersambung,,,