Ardian Pramana seorang pria tampan yang arogan sombong yang hobinya balapan liar dan suka mempermainkan wanita hingga membuat kakeknya resah karena dia adalah cucu tunggalnya hingga ia ingin mencari jodoh untuk sang cucunya,
karena pringai sang cucu seperti itu maka ia meminta tolong sahabatnya yg kebetulan memiliki pondok pesantren An Nur dan berharap agar salah satu santriwati berkenan agar menjadi istri sang cucu.
Apakah ada dari mereka yang bersedia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Misterius
Ardiyan mengerutkan keningnya setelah mendengar perkataan Dimas.
"Apa maksud Lo?" Tanyanya pada Dimas.
"Gue bilang wanita misterius itu sangat menarik emang salah apa? Yang berpakaian seperti itu bukan hanya binik Lo aja kali" Bales Dimas pada Ardiyan.
Ardiyan yang mendengar itu menjadi kesal ia pun memasuki mobilnya. Tak lama Dimas pun ikut masuk ke dalam mobil.
"Kita ke pondok!" Ucapnya ketus.
"Apaa!! Bukannya kita harus kembali kekantor?" Ucap Dimas dan malah mendapat tatapan yang tajam dari Ardiyan.
"Iya iya iya kita kepondok sesuai perintah mu tuan muda" jawab Dimas sedikit menggoda. Mobil pun melaju menuju ke pondok ustadz Khairul.
Perjalanan yang menempuh satu jam pun sampai. Ardiyan yang sudah di kenal oleh penjaga pondok pun segera membuka gerbang tersebut dan mobil pun berhenti tepat di depan rumah ustadz Khairul.
Umi syadiah yang sedang berada di rumah pun segera keluar menyambut ardiyan dan Dimas.
" Assalamualaikum umi?" Salam Ardiyan kepada umi syadiah
"Wa'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh.. eh nak Ardiyan dan nak Dimas ayo masuk " balas umi syadiah pada Ardiyan
"Maaf umi Diyan cuma mau cari Anisah.. Anisah mana ya umi? Tanya Ardiyan.
" Oh..Anisah lagi di lapangan pondok yang berada di belakang pondok yang sana " jawab umi syadiah.
"Oh kalau begitu Diyan kesana dulu ya umi" ucapnya lagi.
"Iya nak silahkan biar kalian di antar Nina ya" bales umi. Dan memanggil seseorang yang bernama Nina yang ternyata juga memakai jilbab besar dan bercadar.
"Nina antar Abang ini ya " ucapnya kepada Nina.
"Iya umi.. mari bang" kata gadis bernama Nina
Akhirnya Ardiyan dan Dimas pun mengikuti gadis tersebut menuju kelapangan yang di tunjukkan oleh umi syadiah.
Sesampainya di sana terlihatlah para santriwati yang berpakaian hitam serta bercadar sedang berlatih ilmu bela diri.
"Itu yang di sana ustadzah Anisah bang yang sedang melatih mereka" ucap Nina yang ternyata mengagetkan Ardiyan yang sedang takjub melihat pemandangan yang ada depan matanya.
"Eh.. iya terimakasih ya" ucap Ardiyan dan di anggukkan Nina.
'Luar biasa bini Lo bro" ucap Dimas yang ternyata juga mengagumi sosok Anisah.
"Diam Lo" ucapnya ketus.
"Gue mau coba aku kemampuan bini Lo" ucapnya lagi.
"Jangan macam-macam Lo" ucap Ardiyan.
"Kenapa Lo mulai cinta sama dia " bales Dimas.
"Jaga ucapan Lo"
"Ya udah jangan protes.. gw cuma menguji kemampuannya doang" ucap Dimas dan. Ardiyan hanya diam dia tak membalas perkataan Dimas.
Dimas pun mendekati Anisah yang sedang melatih santriwati ustadz Khairul. Dan tiba-tiba dia menyerang Anisah dengan tangkas Anisah meladeninya. Serangan demi serangan yang di lontarkan Dimas dengan gesitnya di tangkis oleh Anisah. Ardiyan yang melihatnya pun ikut kagum.
Tak berapa lama Dimas pun menghentikan serangannya. Ia bertepuk tangan dia sangat mengagumi kelincahan Anisah.
"Luar biasa Anisah kau Wanita misterius yang hebat ternyata." Ucap Dimas pada Anisah dan hanya di balas Anisa dengan membungkukan badannya dan mengatup kedua tangannya. Tanda ia berterimakasih atas Fujian Dimas.
Lalu Dimas mengajak Anisah mendekati Ardiyan yang sejak tadi memperhatikan mereka. Terutama ia selalu memperhatikan mata lentik Anisah yang begitu cantik di pandangan Ardiyan.
"Luar biasa siapa kau sebenarnya? kau wanita misterius yang membuat jantungku berdegup kencang_ Ardiyan
hayoo ya babang Ardiyan penasaran yaa?
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa guys🙏😉