AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 MIIM
Sesampai nya di kediaman gesha Aurora terlihat berdiam di balkon dengan menatap langit gelap.
Aurora duduk dengan di temani kopi panas yg ia bikin, Aurora sangat menyukai kopi karena bagi nya kopi hangat bisa menenangkan pikiran yg sedang kacau.
"Ra kamu ngapain di sini sendiri? Kakak temenin ya?" Tanya Ellin dengan hati hati.
"Ehh boleh dong kak, aku cuma nenangin diri aja, duduk sendiri dengan kopi hangat itu bisa membuat ku sedikit tenang" jawab Aurora dengan lembut.
"Kamu kayak nya suka banget sama kopi" ucap Ellin.
Aurora terkekeh mendengar ucapan Ellin. "Iyaa gitu deh" jawab Aurora. "Kakak mau aku bikinin kopi juga?" Tanya Aurora.
"Emm boleh deh kayak seru ngopi bareng kalian aku panggil gesha juga ya" ucap Ellin.
"Ok, ntar aku bikin dua sekalian buat gesha" jawab Aurora langsung beranjak dari duduk nya.
*****
Di MANSION AXEL
"bos gawatt barang barang markas utama di Amerika di curi, kita harus segera terbang sekarang bos." Ucap Jack yg langsung masuk ke ruang pribadi Axel.
"APA?!!" sentak Axel seketika mengeraskan rahang nya.
"Kita berangkat sekarang cari pencuri nya sampai dapat!!" Titah Axel dengan amarah nya yg memuncak.
"Iya bos saya sudah menyiapkan semua" ucap Jack.
Singkat cerita kini mereka sudah sampai di bandara dan siap terbang ke Amerika.
Di dalam pesawat Axel memasang wajah datar nya sehingga siapapun yg melihat nya pasti akan menciut.
"SIALAN KENAPA LAMA SEKALI SAMPAI NYA" bentak Axel dengan emosi yg tak tertahankan.
"Sabar bos, aku sudah mendapat titik lokasi terakhir barang kita di bawa bos" ucap Jack.
"Bagus" jawab Axel.
Beberapa jam kemudian kini pesawat Axel sudah mendarat di negara Amerika tempat markas utama Axel di dunia gelap nya.
"Bos di sebelah Utara berbatasan dengan Laut seperti nya mereka akan membawa kabur barang barang kita ke negara lain" ucap Jack dengan serius.
"Brengsek berani berani nya dia bermain main dengan ku" geram Axel. "Cepat kejar dia sebelum berhasil kabur" titah Axel kepada sopir mobil.
Sampai nya di perbatasan laut Axel melihat tanda merah berbunyi kencang menandakan perampok tersebut tidak jauh dari jangkauan nya.
"Tepat waktu" ucap Axel dengan menyeringai.
"SERANGG" teriak Axel kepada anak buah nya.
"Jack kau tetap di sini aku akan masuk ke dalam kapal itu" ucap Axel.
"Tidak tuan jangan gegabah" jawab Jack menghentikan langkah Axel.
"Kau tidak percaya kepadaku Jack?" Tanya Axel dingin.
"Bukan begitu bos aku hanya tidak ingin kau terluka, biar aku saja yg mengambil alih tugas mu" ucap Jack dengan serius.
"Jika aku tidak boleh kau juga tidak boleh Jack, jadi bersama cepatttt" ucap Axel menarik tangan Jack.
"Axel aku selalu bangga bisa menjadi bagian dari hidupmu kau orang baik yg pernah aku temui" batin Jack.
"Boss sebelah sini" ucap Jack menarik tangan Axel.
Ketika Axel melihat lorong mereka yakin jika barang barang nya berada di sana.
"Itu bos barang barang kita" ucap Jack menunjuk ke arah kotak besar berwarna hitam persis seperti kotak yg biasa ia gunakan untuk menempatkan senjata api yg sangat mahal.
"Bawa semua kembali Jack jangan sampai ada yg tertinggal" titah Axel. "Kalian cepat ke sini bawa kembali barang barang ini ke markas" ucap Axel kepada beberapa anak buah nya.
"Aku akan keluar aku ingin tahu siapa yg berani merampok milikku" ucap Axel berjalan keluar.
Sesampai nya di luar Axel melihat anak buah nya yg sudah berhasil mengalahkan musuh nya.
Axel memberi kode lewat mata kepada anak buah nya untuk mengintrogasi salah satu musuh Tersebut.
"Siapa yg menyuruh kalian?" Tanya anak buah Axel dengan menodongkan pistol tepat di kepala nya.
"Kau jangan bodoh jika kau berani memberi tahu mereka kau akan habis!" Teriak salah satu musuh Axel yg sudah terkapar tapi masih hidup.
Axel menyeringai mendengar ucapan anak buah dari musuh nya.
"Kau yakin dengan ucapan mu itu? Apa kau fikir setelah kau menyembunyikan tuan mu itu kau akan selamat dari ku?" Ucap Axel dengan senyum smirk yg mengerikan.
"Kau tidak tahu siapa tuan ku jika kau tahu kau akan berfikir 100 kali untuk tidak mengusiknya" jawab pria tersebut dengan lantang.
"Oh ya? Maka dari itu aku harus tahu siapa tuan mu. Dan apa kau bilang aku mengusiknya? Hahaha, lelucon apa ini kau yg mencuri barang barang ku mengapa kau bisa berbicara jika aku yg mengusik tuan mu" geram Axel dengan melayangkan tatapan tajam nya.
Pria tersebut terdiam tak bisa berkata apa apa dengan kondisi yg semakin melemah.
"CEPAT KATAKAN ATAU AKU AKAN MENGHABISI KALIAN" bentak Axel yg sudah tak bisa menahan amarahnya.
Dorr
Satu tembakan menggema di kapal tersebut Axel menembak seseorang penyusup yg sedari tadi memata matai mereka dan juga memasang bom di beberapa sudut namun gagal karena Axel lebih dulu menembak penyusup tersebut tepat di kepala nya.
Semua orang terkejut dengan tembakan dari Axel termasuk anak buah dari musuh yg mencuri barang Axel.
"CEPAT KATAKAN ATAU KAU INGIN BERNASIB SAMA DENGAN PENYUSUP ITU" bentak Axel dengan meonodongkan pistol nya ke arah kepala anak buah musuh nya.
"Ka-kami di suruh oleh tuan Charleston" jawab pria tersebut dengan ketakutan.
Axel yg mendengar ucapan pria tersebut menyeringai.
"Apa jaminan nya jika kau membohongi ku?" Tanya Axel dengan penuh tekanan.
"Sa-saya tidak berbohong tuan, saya berani bersumpah dengan apa yg saya katakan tpi tolong jangan bunuh saya tuan" ucap pria tersebut memohon.
"Bawa dia dan kau bereskan sisa nya" titah Axel kepada anak buah nya.
Axel berjalan menuju pinggir pantai dan langsung masuk ke dalam mobil nya di mana Jack sudah menunggu nya sejak tadi.
"Apa semua aman bos?" Tanya Jack.
"Hm, ayo pulang aku ingin istirahat" ucap Axel dengan wajah datar nya.
Sesampai nya di apartemen milik nya Axel membersihkan tubuh nya terlebih dahulu. Setelah selesai mandi Axel duduk kamar dengan memainkan ponsel nya.
Axel menyambungkan ponsel nya dengan cctv yg ia pasang di rumah gesha. Siapa sangka jika Axel senekat itu sampai memasang cctv di rumah sahabat Aurora. setelah Axel mengetahui jika Aurora akan pindah ke rumah gesha Axel segera menghubungi salah satu anak buah nya untuk mengawasi serta memasang beberapa cctv di sudut rumah gesha.
"Bocil bocil" batin Axel melihat Aurora dari layar kaca ponsel nya.
"Don't cry, kenapa dada ku terasa sesak jika melihat mu menangis seperti itu Aurora?" Guman Axel melihat Aurora yg duduk di balkon dalam keadaan menangis.
"Ahkkk, ada apa denganku kenapa aku harus memperdulikan nya kenapaaa" teriak Axel frustasi dengan perasaan nya.
Axel mematikan ponsel dan meletakkan nya di atas nakas dan segera merebahkan tubuh nya dan Axel terlelap dalam mimpi nya.
*
*
*