Setelah mengukuhkan kekuasaannya atas Kota Canyu, Zhang Wei memulai perjalanan epik menuju puncak dunia demi membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan. Namun, jalan menuju tujuan itu penuh bahaya: musuh kuat, intrik politik, hingga menjadi buronan kekaisaran Qin.
Dalam petualangannya, Zhang Wei harus menghadapi penguasa Tanah Barat, mengungkap rahasia dunia, dan membuktikan dirinya sebagai pendekar pedang kelabu yang tak terkalahkan.
Dengan tekad membara, Zhang Wei bersiap melawan dunia untuk mencapai puncak tertinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harta Karun Lembah Terlarang
Zhang Wei melangkah ke altar kuno dengan hati-hati. Aura dingin dan menekan yang terpancar dari benda bercahaya di atas altar membuat tubuhnya terasa bergetar, namun ia tetap melangkah maju. Di atas altar itu terdapat sebuah kristal hitam legam, berbentuk seperti tetesan air, dengan kilauan merah samar di dalamnya.
Lian Xuhuan berseru dalam kesadaran Zhang Wei, suaranya dipenuhi rasa puas. “Itu dia! Inti Kehidupan Nether. Salah satu dari sepuluh material penting untuk menciptakan tubuhku kembali. Dengan ini, langkah pertama rencana kita sudah terpenuhi.”
Zhang Wei mengulurkan tangan, mengambil kristal itu dengan hati-hati. Begitu tangannya menyentuhnya, energi hangat bercampur dengan dingin meresap ke tubuhnya. Rasanya seperti kehidupan dan kematian yang menyatu, menciptakan sensasi yang aneh namun menenangkan.
“Apa fungsi spesifiknya?” tanya Zhang Wei sambil memeriksa kristal itu lebih dekat.
“Inti Kehidupan Nether ini adalah elemen utama yang akan menjadi inti dari tubuh baruku. Tanpa ini, tubuh itu tidak akan memiliki keseimbangan antara energi hidup dan mati. Kristal ini adalah fondasi bagi semua material lainnya untuk menyatu dengan sempurna.”
Zhang Wei mengangguk. “Bagus. Sekarang aku tahu usaha ini tidak sia-sia.”
Setelah menyimpan kristal itu di dalam cincin penyimpanannya, ia mulai memandang sekeliling lembah. Tanaman roh yang bercahaya memenuhi tempat itu, menciptakan pemandangan yang indah namun penuh misteri. Tanaman-tanaman itu berwarna-warni, dengan bentuk yang aneh dan unik. Beberapa di antaranya memiliki duri-duri yang memancarkan cahaya merah, sementara yang lain memancarkan kabut lembut yang menyelimuti udara di sekitarnya.
“Tanaman-tanaman ini... mereka semua berada di tingkat 7 atau lebih tinggi,” gumam Zhang Wei, suaranya penuh rasa kagum.
“Jangan buang waktu. Panen sebanyak mungkin. Tanaman-tanaman ini akan sangat berguna, baik untuk membuat pil tingkat tinggi maupun untuk barter di masa depan,” kata Lian Xuhuan dengan nada mendesak.
Zhang Wei segera bertindak. Dengan gerakan cepat namun hati-hati, ia mulai memanen tanaman-tanaman roh itu satu per satu. Setiap tanaman dipetik dengan cara yang tepat untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga. Beberapa tanaman bahkan memiliki mekanisme pertahanan, seperti memancarkan racun atau menyemburkan api kecil. Namun, dengan keahlian dan pengalamannya, Zhang Wei mampu mengatasi semua rintangan itu tanpa kesulitan berarti.
Setelah beberapa jam, ia berhasil mengumpulkan ratusan tanaman roh. Di antara mereka, ada beberapa tanaman yang sangat langka, seperti Bunga Abyssal, yang dikenal mampu memperkuat energi spiritual hingga sepuluh kali lipat, dan Daun Cahaya Bintang, yang digunakan dalam pembuatan pil pemulihan tingkat tertinggi.
“Ini seperti menemukan harta karun,” gumam Zhang Wei sambil memasukkan tanaman terakhir ke dalam cincin penyimpanannya.
“Benar,” jawab Lian Xuhuan. “Tapi jangan terlalu lama di sini. Tempat ini memiliki energi yang tidak stabil. Jika kita berlama-lama, mungkin akan ada rintangan lain yang muncul.”
Zhang Wei mengangguk, lalu memandang sekeliling lembah untuk terakhir kalinya. Setelah memastikan tidak ada lagi yang tersisa, ia mulai bergerak keluar dari lembah. Jalan yang ia lalui kembali dipenuhi dengan energi gelap, namun ia tetap melangkah dengan tenang.
Begitu keluar dari lembah, ia merasakan udara yang lebih segar, meskipun masih ada aura gelap yang melingkupi alam rahasia ini. Zhang Wei berdiri sejenak, memandang lembah di belakangnya. “Satu langkah lagi menuju tujuan kita,” katanya pelan.
“Jangan terlalu puas. Alam rahasia ini masih penuh dengan misteri, dan aku yakin ini baru permulaan,” balas Lian Xuhuan.
Dengan tekad yang semakin kuat, Zhang Wei melanjutkan perjalanannya, memasuki bagian lain dari alam rahasia yang penuh dengan bahaya dan rahasia yang belum terungkap. Di kejauhan, suara gemuruh dan kilatan cahaya menunjukkan bahwa tempat ini masih menyimpan banyak hal yang menunggu untuk ditemukan.
Zhang Wei melangkah dengan hati-hati melalui jalan setapak yang berliku di dalam alam rahasia itu. Suasana di sekelilingnya semakin aneh. Pohon-pohon yang sebelumnya tampak gelap dan suram kini berubah menjadi bentuk-bentuk yang tidak masuk akal. Ada yang batangnya melilit seperti ular, sementara daunnya memancarkan cahaya keemasan yang berdenyut seperti jantung.
Di kejauhan, suara-suara aneh menggema, seperti campuran tangisan bayi dan raungan binatang buas. Zhang Wei tetap waspada, pedangnya yang dingin berkilauan di tangan kanannya. Ia tahu, tempat ini bukan hanya rumah bagi tanaman roh, tetapi juga makhluk-makhluk yang tidak ada di dunia luar.
Langkahnya terhenti ketika ia melihat sosok besar bergerak di antara pepohonan. Makhluk itu berbentuk seperti kuda, tetapi memiliki enam kaki dan kepala yang menyerupai naga kecil. Tubuhnya bersinar biru gelap, dan setiap kali bergerak, angin dingin menyapu sekitarnya.
“Itu... Kuda Salju Abyssal,” ujar Lian Xuhuan dengan nada terkejut. “Makhluk langka ini hampir punah di dunia luar. Dagingnya memiliki energi dingin tingkat tinggi, dan darahnya bisa digunakan untuk membuat pil penguat tubuh.”
“Kita tidak punya waktu untuk berburu,” balas Zhang Wei, meskipun matanya tetap mengamati makhluk itu. “Aku tidak ingin membuang energi kecuali benar-benar diperlukan.”
Makhluk itu sepertinya tidak tertarik padanya dan berlalu begitu saja. Zhang Wei melanjutkan perjalanannya, tetapi tidak lama kemudian ia bertemu dengan makhluk lain. Kali ini, seekor serangga raksasa dengan tubuh seperti belalang dan kepala yang bersinar hijau. Serangga itu terbang rendah, mengeluarkan suara berdesis yang membuat telinga berdengung.
“Belalang Hantu Zamrud,” Lian Xuhuan berkata. “Racun mereka sangat mematikan, tetapi cangkangnya bisa digunakan untuk membuat senjata atau baju zirah tingkat tinggi.”
Zhang Wei menunduk, membiarkan serangga itu lewat tanpa memprovokasi. Ia menyadari bahwa tempat ini bukan hanya berbahaya, tetapi juga penuh dengan potensi kekayaan. Namun, ia harus tetap fokus pada tujuannya.
Setelah beberapa jam berjalan, ia menemukan sebuah area yang terbuka. Tanahnya datar dan dipenuhi dengan batu-batu hitam yang tampak seperti kristal gelap. Di tengah area itu berdiri sebuah menara yang aneh dan megah. Menara itu tampak seperti struktur yang berasal dari zaman kuno, dengan dinding hitam legam yang berkilauan di bawah cahaya redup alam rahasia ini.
Menara itu memiliki tujuh lantai, dan setiap lantainya memancarkan aura yang berbeda. Lantai pertama terasa seperti energi api, lantai kedua seperti air, dan begitu seterusnya hingga ke lantai ketujuh yang tampaknya memancarkan aura kekosongan.
“Apa ini?” gumam Zhang Wei sambil memandang menara itu dengan penuh rasa ingin tahu.
“Menara ini... aku tidak tahu,” jawab Lian Xuhuan dengan nada serius. “Aku belum pernah melihat atau mendengar tentang bangunan seperti ini di dalam alam rahasia ini sebelumnya. Ini bukan sesuatu yang kubuat atau kusimpan di sini.”
Zhang Wei memandang menara itu lebih dekat. Pintu masuknya tertutup rapat, tetapi simbol-simbol aneh yang bersinar samar menghiasi permukaannya. Simbol-simbol itu tampak seperti tulisan kuno, tetapi tidak menyerupai bahasa yang pernah ia pelajari.
“Sepertinya kita harus masuk untuk mencari tahu,” kata Zhang Wei sambil melangkah lebih dekat. Ia bisa merasakan aura yang kuat dan misterius terpancar dari menara itu, seolah-olah menantangnya untuk mendekat.
harusnya seperti dewa iblis
dewa bagi kawan
iblis bagi musuh
ditunggu up nya Thor