NovelToon NovelToon
My Lucky Boy

My Lucky Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:77k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Seorang Wanita yang berjuang bertahun-tahun menghadapi badai hidupnya sendirian, bukan sebuah keinginan tapi karena keterpaksaan demi nyawa dan orang yang di sayanginya.

Setiap hari harus menguatkan kaki, alat untuk berpijak menjalani kehidupan, bersikap waspada dan terkadang brutal adalah pertahanan dirinya.

Tak pernah membayangkan, bahwa di dalam perjalanan hidupnya, akan datang sosok laki-laki yang mampu melindungi dan mengeluarkannya dari gulungan badai yang tak pernah bisa dia hindari.

Salam Jangan lupa Bahagia
By Author Sinho

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My LB-34

Ada yang sedang dipikirkan oleh Dryana, mata jeli-nya tentu bisa melihat dengan jelas kepergian paman dan bibinya meninggalkan Mansion keesokan harinya, tidak terlalu banyak drama, dan sepertinya ada yang tidak beres disana.

"Ada apa Nona?" Tanya pelayan setia yang tak lain adalah Lhenia.

"Mereka pergi begitu saja, apa menurutmu itu tidak aneh?"

"Saya kira hanya saya yang merasakannya, ternyata Nona Dryana juga bisa membaca hal itu" Lhenia menjawab, lalu kemudian sengaja pamit mengambil sesuatu yang penting untuk diserahkan.

"Ini mungkin bisa membantu Nona Dryana, maaf, hanya ini yang bisa saya lakukan" ucap Lhenia menyerahkan seberkas kertas kusut, dimana terdapat salinan surat kepemilikan sebuah Apartemen mewah ternama di pusat kota.

Perlahan Dryana membacanya, dan dengan geram seketika mengumpat, "Brengsek, begini cara mereka mencuri uangku!"

"Kebetulan saya waktu itu disuruh untuk mengambil surat-surat itu dan menyimpannya Nona, tak sengaja saya melihat isinya, jadi_, barangkali di perlukan, saya meng-copy nya, dan ternyata dugaan saya benar, mereka sudah mempersiapkan segalanya, dan mencuri uang anda untuk memberi Apartemen mewah di pusat kota"

"Ada lagi yang kamu tau?" Tanya Dryana.

"Maaf, hanya itu saja Nona Dryana"

"Baiklah, terimakasih" Dryana hendak melangkah, namun teringat akan sesuatu dan berbalik kembali, "Lhenia, bersiaplah mulai saat ini untuk meninggalkan Mansion, ikut bersamaku dan juga Grandpa pindah ke tempat Evan nantinya, maaf, mungkin disana tak sebesar tempat ini"

"Iya Nona, tidak masalah, asal saya bisa terus menjaga Tuan besar dan juga Nona Dryana, saya sangat senang"

"Hem" Dryana tersenyum, ada kebahagian tersendiri melihat Lhenia yang selalu ada untuk keluarganya, kesetiaan yang patut untuk di hormati, batin Dryana.

Dryana masuk ke dalam kamar Grandpa, melihat keadaannya sejenak, dan rupanya sedang tidur dengan pulas, maklum ini sudah jam dua siang, tentu Grandpa memang waktunya beristirahat.

Satu pesan di dapatkan ketika baru saja Dryana masuk ke dalam kamarnya, rupanya sang kekasih sudah menghubunginya.

"Undangan makan malam bersama sahabatnya?" Gumam Dryana, dan akhirnya tersenyum, disaat pesan yang baru saja masuk tertuliskan [Berdandan biasa saja, jangan sampai salah satu sahabatku tergoda], "Dasar posesif!" Gumam Dryana yang kini langsung masuk ke dalam bathroom untuk bersiap dan membersihkan dirinya.

Dryana terlihat lebih segar dengan penampilan naturalnya, baju yang dikenakan juga lebih tertutup dan terkesan bisa saja, walaupun di dalamnya jelas tertera barang branded yang harganya tak main-main.

"Sudah siap?" Tanya Evan yang kini sudah menunggu kedatangannya dengan senyuman.

"Hem" Dryana menyambut senyuman itu dengan sebuah pelukan singkat.

"Kemana kita akan bertemu dengan teman-teman mu?" Tanya Dryana.

"Ditempat yang sederhana, tapi begitu banyak cinta dan kasih sayang disana"

"Oh ya, aku penasaran?"

"Dengan ku?" Sengaja Evan menggoda.

"Ck, kau milikku, buat apa aku penasaran dengan mu Ev,?"

"Kita belum saling memiliki seutuhnya Dry" senyuman tengil di perlihatkan lagi.

Dan Dryana hanya bisa memutar matanya, jelas yang ada di otak kekasihnya saat ini adalah hubungan fisik dan desa-han yang menghanyutkan.

"Diam, ayo jalan!" Dryana akhirnya berhasil membuat Evan manyun karena tidak ada tanggapan.

Perjalanan hampir satu jam lamanya, sengaja Evan tak ingin terlalu cepat sampai, karena masih ingin pelukan hangat Dryana yang mau tak mau harus erat berada dalam punggungnya, karena terakhir yang diingat oleh Dryana, dia hampir saja terjatuh saat sengaja tak mau merapatkan tubuhnya ke Evan, memang dasar!

"Ev!" Teriak John yang sudah menyambut.

Evan melambaikan tangan, dengan membawa Dryana dalam eratnya genggaman berjalan mendekati sebuah rumah yang sederhana.

"Hai Nona Dryana?" Sapa John disusul dengan Klein di belakangnya.

"Ada pesta rupanya?" Ucap Dryana sambil tersenyum.

"Menyambut kalian, bukankah setelah menikah nanti, kaulah penguasa Evan sepenuhnya, kami tak akan bisa lagi menyeretnya kapanpun" Klein menjawab dengan tawa kecil di bibirnya.

"Masuklah Ev!, ibuku sudah memasakkan menu komplit untuk mu!' teriak seseorang yang masih belum di kenal oleh Dryana.

"Siapa?" Tanya Dryana setelah Evan menjawab dan segera melangkah masuk bersama yang lain.

"Dia Dixon, satu temanku lagi yang belum pernah aku kenalkan padamu, maklum dia pekerja keras, menghidupi keluarga dan jarang ada waktu senggang"

"Oh, dan rumah ini seperti yang kau bilang, sangat nyaman"

"Benar kan?" Ucap Evan.

"Hem" Dryana mengangguk senang, dan kini sudah berada di dalam ruang makan yang telah di tata dengan rapi.

"Halo Ev, dan ini adalah gadis yang sangat beruntung itu?, halo Nona?" Seorang ibu menyapa Dryana, sangat lembut dan penuh kasih sayang, Dryana sampai terkesiap saat mendapat pelukan hangat.

"Saya Dryana Bu"

"Dan aku ibunya Dixon, orang tua yang pernah diselamatkan oleh kekasih mu"

"Oh ya?"

"Hei Bu, ayolah, bukankah aku juga anakmu?" Sahut Evan tak ingin mengungkit bantuan yang pernah di berikan.

Dixon tertawa, melihat Evan merasa tak nyaman dan tentu saja sang ibu hanya menggelengkan kepala.

"Makanlah, semua sudah siap, jangan kecewakan aku dengan menyisakan makanan itu okey?"

"Siap!" Semua berseru, dan kini Dryana juga ikut terlibat dalam menyantap makanan yang rasanya sungguh luar biasa baginya.

Evan di buat tertawa ketika melihat Dryana sedikit bingung saat Evan dan ketiga temannya saling mengambil dan bertukar makanan dalam piring, ke usilan yang tidak pernah Dryana lihat selama hidupnya dan kini dirinya ikut tertawa.

Perut Dryana benar-benar kenyang, dan berakhir meninggalkan meja makan lebih dulu menuju ke kamar mandi, ada rasa tak nyaman karena mungkin belum terbiasa dengan makanan yang cukup pedas, dan saat mencoba, dirinya suka.

"Apa perutmu sakit sayang?" Tanya ibu Dixon.

"Sedikit Bu, hanya tidak nyaman saja"

"Oh, minuman hangat ini mungkin bisa meredakan rasa tak nyamannya, minumlah"

"Terimakasih Bu" Dryana mengambilnya dan perlahan meminumnya, sesaat kemudian, dia merasakan nyaman di perutnya.

Dryana berjalan bersama dengan ibu Dixon menuju ke ruang makan lagi, namun sesuatu menarik perhatian Dryana hingga terhenti.

"Ini_?" Dryana terkejut dan melihat sebuah kunci berhias kan kaca kecil di mana didalamnya ada sebuah foto mini, jelas ada gambar orang yang sangat di kenalnya.

"Itu_, kunci yang ibu dapatkan dari seseorang yang meminta bantuan di malam terjadi tragedi, tapi sayang, saat ibu berlari berteriak meminta tolong, ada orang yang telah_"

"Ibu?" Dixon datang dan nampak khawatir akan keadaan ibunya.

"Ada apa?" Tanya Dryana saat melihat sang ibu nampak berkeringat dingin dan segera menghirup alat untuk melegakan nafasnya.

"Ibu akan mengalami panik dan rasa bersalah saat mengingat kunci ini, kenapa ibu mengeluarkannya kembali hem?"

"Aku hanya ingin melihat saja Dix, ibu merasa bersalah karena tak bisa bercerita yang sebenarnya, mereka melarang dan mengancam ku, ibu_"

"Ibu, sudahlah, kejadian itu sudah lama sekali, ibu tidak bersalah karena melindungi ku yang masih kecil saat itu, akan ada saatnya ibu akan bisa mengungkapkan segalanya nanti"

Deg

Seketika Dryana terdiam, mungkin wajahnya sudah berubah sekarang ini, hingga Dryana kecil yang ada dalam foto di gantungan kunci kecil itu tak bisa dikenali.

Yang makin penasaran, yuk nih mana KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

1
Salbiah Usman
Pasti ada rahsia besar di balik kunci itu,,semoga inunya Dixon suatu harri bisa menceritakannya,dan pasti kematian ibunya dry bukan kecelakaan biasa
Ita Xiaomi
Siap-siap terkagum-kagum.
Muhammad Makmun Syukrillah
ko jadi makin penasaran deh lanjut thor
Muhammad Makmun Syukrillah
ko Evan nyosor aja yah apa Ethan sama? apa karna Evan sang casa nopa
Yhanie Shalue
apakah orang tua dry yg kasih kunci itu waktu mereka kecelakaan,, duchh semakin penasaran dan g asabar untuk baca kelanjutannya
Titik Subekti
Lanjut thor tambah menarik ceritanya
Yhanie Shalue
evan mulai berani ni,, bilangin mommy Alena loh😅
Gayuh Ginanjar
Thor bsok up 2 ato 3 eps dunk malming biar g suntuk di tanah rantau..... lnjut Thor.....
wardah
cuuz.lanjuut
ummah intan
lanjut
Tutik Sriwahyuni
pasti ada kaitannya dgn keluarga paman tiri, evan tugas mu nambah lg buat memiskinkan belatung yg sudah mengambil hal dryana
Aghitsna Agis
kayanya itu kunci harta karun yg mau diambil.sm pamannya tapi keburu dikasihkan ke ibu dixon semoga dry bilang fito uto mrip dia lg kecil atau lihatkan foto dry lg kecil biar yeungkap tekateki itu tenang ibu dix ada evan yg melindinginya
wanti astuti
Pasti yg akan di tolong ibu nya Dixon adalah ke dua orangtua Dryana tp blum sempat di tolong ibu Dixon sdh di ancam dluan oleh paman tiri Dryana yg jahat itu
Sugiharti Rusli
ada koneksi apa yah antara Dryana dan ibunya si Dixon🙄🙄🙄
Arin
Itu pasti ayah dan ibu Dryana yang nyawanya di lenyapkan oleh keluarga pamannya. Berusaha meminta tolong tetapi sebelum sempat di tolong ternyata ibu Dixon mendapat ancaman akan ikut si bunuh jika ikut campur
Aghitsna Agis
evan evan tiap ada jesemoatan main nyosor aja taju2 momy ada dibelakangmu mau gimana hayo ditunggu kelanjutannya thor mks
Ayu Septiani
laaah... si Evan ini sudah berani cium cium Dry 😄😄😄😄 awas di getok sama mommy mu 😁😁😁
Tutik Sriwahyuni
haduh ev awas tuh ada yg berontak tp gk bisa 😅😅😅
Sugiharti Rusli
eeh si Evan yah, wah kacau nih kalo dia uda ga bisa mengendalikan dirinya ke si Dry nanti, bisa diamuk mommy Alina ga tuh dia😆😆😆
Dinda Adiana
kelakuannya mirip Alena, bar bar plus ceplas ceplos 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!